Dinan berlari menuju ke arah monster, bos monster yang masih mengamuk. Dia ingin mencoba kekuatannya dengan melawan langsung monster di bumi.Dinan melewati beberapa gedung, dia melihat ke atas. Dan di sana, terlihat monster yang sangat besar dengan bentuk kadal raksasa. Tingginya mencapai ketinggian gedung-gedung yang berada di dekatnya.Bos Monster Kadal raksasa itu masih mengamuk dan bahkan menyenggor gedung yang dilewatinya sambil mengamuk. Gedung pun dibuat runtuh, apalagi ekornya yang bergerak dengan sangat marah dan menabrak gedung-gedung. Kehancuran menimpa di semua tempat.”Roaarr!” suara monster itu menggelegar, meraung dan membuat suara gemuruh. Jika tidak kuat mendengarnya, maka biasanya orang akan menutup telinganya karena suara raungannya yang sangat keras.Monster itu seolah ingin menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya. Seorang prajurit nampak berada di depannya dan terduduk. Mungkin dia terluka. Prajurit itu masih memegang senapannya, dan bersiap dengan serangan t
Prajurit Norman menyadari bahwa sosok di depannya itu bukan Hunter biasa. Norman pun mundur, lukanya masih terasa sakit. Dia belum menemukan Healer atau penyembuh. Dia berusaha menjauh dan mundur, mencari tempat aman sementara. Dia sempat melihat sosok Hunter tersebut menerjang ke arah pasukan Kadal raksasa itu.Teriakan para monster terdengar memekakkan telinga, mereka semua berhamburan menerjang ke arah sosok manusia yang menerjang ke arah mereka.Benturan energi terjadi. Dinan melompat dan menerjang, para Kadal raksasa sebesar gajah menyerbu dirinya. Dinan melewati dan menghindari serangan-serangan mereka sambil menghantamkan pukulannya.Bruuusshhh! Boooommm!Dinan tidak menggunakan pedangnya, sepertinya dengan tangan kosong dia mampu mengatasi monster-monster tersebut. Dia memukul salah satu monster kadal, monster itu terpental dan menabrak gedung.Booommm!Dinan menolak dengan kakinya, dia menolak menggunakan tubuh salah satu kadal dan dia menggunakan kedua tangannya untuk memuku
Pedang dengan ukuran naga dan api di punggung pedang, Dinan memegang pedang bercahaya tersebut. Pedang itu dipegang dengan kuat oleh Dinan. Dari arah depan, Bos monster Linon menerjang ke arah Dinan. Dinan pun menyambutnya dengan pedang yang diayunkan.Energi dari tubuh Dinan mengalir hingga ke ujung pedang, dia melompat, menerjang ke arah Bos Monster Linon.Energi dari pedang dan energi Linon berbenturan, mereka saling mendorong dengan kekuatan mereka masing-masing. Mereka mencoba menembus pertahanan musuh.Tekanan energi kuat dilepaskan oleh Linon, energi tekanan dari Linon membuat Dinan seolah tertahan untuk sejenak. Tekanan yang kuat dan sulit ditembus. Dinan tak bisa dihentikan, dia membakar dirinya dengan energi yang kuat. Tekanan seperti ini tidak akan bisa menghentikannya!Dinan melesat dan menembus tekanan yang diberikan Linon. Dia melesat dengan kekuatannya dan dia melewati tubuh dari raksasa dari Linon. Dinan tidak melewati tubuh Linon, tapi Dinan menembus perut dari Linon
Dinan sudah memastikan bahwa adik lelakinya Dion, dia sudah tidak ada di dalam bunker Minimarket tempat paman Agra. Artinya, sesuatu terjadi dan Dion pasti sudah pergi atau ada yang menjemputnya.Dinan pun paham ada satu orang yang bisa menemukan adik lelakinya, siapa lagi kalau bukan rekan di dalam menara. Dia adalah Raymond. Sosok yang log out setelah melewati lantai 10. Perjuangan bersama melawan para monster di dalam menara, Dinan sangat mengingat Raymond.Sosok Raymond yang selalu memanggilnya, Kakak lelaki. Jika diingat waktu di dalam menara ujian, maka sudah seratus tahun mereka tidak bertemu. Namun, pada waktu dunia, mereka hanya berpisah selama satu bulan.Raymond pasti telah menjaga adiknya, seperti permintaan Dinan sebelum mereka berpisah di menara. Saat itu, Raymond tak sanggup lagi untuk meneruskan ujian di menara. Raymond sudah sangat gembira bisa melampaui ujian hingga lantai 11. Dia sudah senang bisa menjadi seorang Hunter dengan rank B.Itu sangat bagus, kata Raymond.
Dion memahami bagaimana kakaknya pulang dan menjadi Hunter, dia berjuang untuk bisa melindungi dirinya. Kak Raymond juga sudah menceritakan bagaimana kekuatan kakaknya itu dalam mengikuti ujian di menara.Raymond selalu menceritakan kisah kepahlawanan kakaknya, Dinan. Bagaimana dia tidak pernah menyerah berlatih dan menghadapi para monster kuat. Raymond bahkan berkata, kakaknya sangat kuat dan akan segera kembali.Dion juga yakin, kakaknya itu bisa melewati lantai tertinggi di menara. Kak Raymond bercerita dia hanya sanggup melewati hingga lantai sepuluh. Kakaknya terus naik ke tingkat menara yang lebih tinggi.”Kakak pasti sudah naik hingga lantai tertinggi bukan? Aku sudah tahu itu, Kakakku adalah orang hebat yang tidak punya kata menyerah!” Dion begitu bersemangat.”Kamu itu, Dion!” Dinan tersenyum dan mengelus rambut adiknya itu dengan cepat. Dia belum akan menceritakan bagaimana dia menjalani ujian-ujian di menara dan menghadapi monster-monster kuat.Belum saatnya bagi adiknya un
Dinan belum memahami benar tentang pekerjaan menjadi seorang Hunter. Dia diminta oleh Raymond untuk mendaftarkan lisensinya sebagai seorang Hunter.Raymond sendiri seperti yang dikatakan pemandu, saat dia keluar dari lantai 11, dia melakukan pengukuran sebulan yang lalu dan mendapaktan lisensi sebagai seorang Hunter dengan Rank B.Bagi seorang Hunter Rank B, hal itu sangat bagus. Raymond bisa menghasilkan uang yang sangat banyak dengan itu.Raymond yakin, Dinan akan mendapatkan Rank Level Hunter lebih tinggi darinya. Hal itu jelas, karena kak Dinan sudah melewati lantai menara yang tinggi melebihi dirinya.”Oya Raymond, apakah ayahmu meninggal setelah dimulainya Portal dimensi di seluruh dunia?” tanya Dinan.”Benar Kak Dinan,” jawab Raymond sambil tetap mengemudikan mobilnya, ”Ayahku meninggal karena monster yang muncul dari Portal Crash.”Dinan berpikir sejenak, jika saja semua manusia yang telah meninggal karena Portal Crash dan dibunuh oleh monster. Dinan bisa membangkitkan mereka
Sophie Noemie kembali dari ruangan pengujian tahap pertama. Dia kemudian keluar dan mendekati pemuda yang tadi ditinggalkannya di tempat duduk antrean sebelumnya.Pemuda itu terlihat sedikit gugup, namun Sophie meminta remaja itu untuk mengikuti dirinya. Mereka pun masuk ke ruangan para petugas Hunter yang melakukan tugas untuk mengukur rank Hunter bagi para Hunter baru.Semua orang tahu sekarang, kenapa Sophie membawa pemuda itu langsung masuk ke dalam ruang pengetesan. Itu adalah rekomendasi dari seorang yang merupakan elit Hunter. Jadi, hal itu mempercepat proses untuk diuji, tanpa perlu mengantre dan segera masuk di ruang pengujian.Beberapa Hunter yang sedang menunggu giliran mereka untuk menjalani tes pengujian rank. Mereka tampak gaduh dan sedikit kecewa dengan apa yang mereka lihat. Begitu ada yang datang dengan membawa seorang yang hebat dan menemani, mereka langung masuk pertama kali. Itu jelas-jelas kolusi di depan mereka.Mereka yang memiliki hubungan link dengan orang pen
Sophie kaget mendengarkan perkataan pemuda itu, dia memikirkan sesuatu yang diingatnya dengan baik. Dia mengangkat alisnya, wajahnya yang putih dan rambutnya yang indah tergerai panjang. Dia menatap sejenak pemuda itu dan diam untuk beberapa saat.Semua mata melihat mereka, sepertinya percakapan mereka berdua sangat penting sehingga nona Sophie sedikit berpikir.Sophie Noemie melihat pemuda itu, pemuda miskin dengan jaket lusuh. Apakah dia sedang mencari manfaat dari dirinya? Hal itu karena dirinya adalah seorang Hunter Nasional dan bahkan menjadi Hunter dengan Rank Global. Jadi, siapa saja bisa mendekatinya dan ingin mendapat manfaat darinya.Benar-benar tidak tahu malu! Batin Sophie.Pandangan Sophie seolah melihat Dinan dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Dinan sendiri merasa biasa karena dia tidak memiliki niat apapun, dia hanya ingin menyampaikan amanah dari mendiang paman Agra. Dia adalah orang yang begitu baik semasa hidupnya dengan selalu memberi bantuan pada Dinan.Kini,