Share

Bab 39.B

39. b sa

"Mungkin dua atau tiga bulan lagi, Tante, ga apa-apa 'kan?" sahutku, rasanya belum siap menikah dalam waktu dekat.

"Gimana menurut kamu, Vin?" tanya calon mama mertuaku itu.

"Aku setuju, karena kita butuh persiapan yang matang dalam hal apapun." Pria itu mendadak bijak di hadapan orang tua kami.

"Nah, berarti bukan Oktober nanti ya pernikahannya, gimana nih Mas, Mbak?" Mama Arvin melirik ayah dan bunda sedangkan mantan suaminya dilewat begitu saja.

"Saya sih terserah anak-anak saja," sahut bunda.

"Saya juga, kalau bisa sih diundur, saya pengen cepat nimang cucu." Ayah terkekeh.

Mataku melotot keberatan, setelah menikah nanti aku tak ingin langsung punya anak, ayah ini ada-ada saja.

"Gimana dong, Zara, Arvin? Kalian yang mau nikah kok pada diem sih." Mama Arvin heboh.

Arvin pun tersenyum malu. "Iya aku setuju, Ma."

"Oh ya, Zara, ini hadiah buat kamu." Arvin memberikan kotak kecil berwarna merah.

"Ini semoga kamu suka ya."

Aku membuka kotak kecil itu, di dalamnya ada cincin ema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status