Share

17. Sakit tak berdarah

"Halo, sayang ..."

"Mas, kauu ...!!"

Arini hendak menutup pintunya kembali tapi aku langsung mencegahnya. Hingga tubuhnya terhuyung ke belakang. Seberapa kuat tenaga wanita akan tetap kalah dengan kekuatan laki-laki.

"Ada apa kau kesini, Mas? Pergi, Mas! Cepat pergi!!" Dia berusaha mengusirku.

Aku makin tersenyum penuh kemenangan melihat wajah cantiknya yang ketakutan. Ah Arini, andai saja kau mau menuruti keinginanku, aku takkan bersikap kasar padamu. Andai saja kau tetap polos seperti dulu, tidak mungkin aku seperti ini padamu, Arini. Ariniku sayang ...

"Aku kangen padamu, Sayang. Rasanya sudah sangat lama, kita tidak--"

"Plaaakk ...!!" Tiba-tiba Arini menamparku. Tamparannya itu cukup membuat pipi ini perih. Padahal tadi aku ingin menciumnya.

Aku memajukan langkah sambil pandanganku mengedar ke sekeliling, menelisik rumah ini. Sempurna tak ada cela. Kenapa dia bisa tinggal di sini? Apa karena laki-laki itu?

Aku mencekal tangannya, Arini tampak kesakitan. Kenapa dengan istriku i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
arinimu .... enak aja bilang gitu ente waras.... sedang km udah nikah sama gundikmi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status