Share

19. Ide cemerlang El

Kukepalkan tangan frustasi. Kenapa hati Arini belum luluh juga? Apa sudah tak ada ruang untukku bersamanya kembali?

Rasanya aku benar-benar stress.

Akhirnya aku kembali ke Cafe karena ada panggilan darurat dari Andri.

***

"El, buka pintunya!" teriakku saat pulang dari Cafe.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Pintu tak kunjung dibuka. Jangan-jangan ancaman El benar? Aku harus tidur diluar? Alamak!

"El, buka pintunya, Sayang!" Kuketuk pintu dengan kencang agar ia terbangun.

Tak lama, El membukakan pintu. Wajahnya seperti singa yang hendak menerkam mangsanya. Astaga, menyeramkan juga!

"Pulang juga kamu, Mas?! Kupikir kau akan nginep di tempat Arini?"

Aku tahu El kecewa.

"Maafin aku El. Tolong jangan ngambek seperti ini. Aku bisa jelaskan.

Elvina tak mengindahkanku. Kuikuti langkahnya ke kamar, tapi ia justru membawa bantal dan selimut.

"Malam ini kau jangan tidur di kamar, Mas! Terserah mau tidur dimana!"

Hah? Astaga, Elvina kenapa begitu tega?

"El, tapi--"

"Masih mending a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Elizabeth Kustantinah
pls buka kuncinya dong..
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
mampus kau arini,,bodoh jdi manusia.
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Kok lama² gedek ya orang jahat menang trs
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status