MENAKLUKKAN BOS AROGAN

MENAKLUKKAN BOS AROGAN

Oleh:  Kandil Sukma Ayu  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
18Bab
192Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Shiera di jebak oleh kekasihnya, ia dijual pada teman-temannya. Dalam kondisi setengah sadar Shiera berhasil kabur, dan masuk ke dalam mobil seseorang yang kebetulan berhenti di dekatnya. Tanpa Shiera sadari, mobil itu adalah mobil bos baru di kantornya. Hari pertama datang ke kantor, Dave langsung mengenali Shiera, meski Shiera tidak lagi mengingat wajah Dave. Dave sering mengerjai Shiera karena ia penasaran pada Shiera. Hal itu membuat Shiera kesal dan ia berencana keluar dari pekerjaannya. Pada saat itu Dave menjebaknya dengan surat perjanjian yang dibuatnya. Dave jatuh cinta pada Shiera, namun seluruh keluarga Dave menolak karena Shiera yang hanya seorang sekretaris yang berasal dari karyawan rendahan. Akhirnya Dave menikahi Shiera diam-diam dan menyembunyikan pernikahan mereka.

Lihat lebih banyak
MENAKLUKKAN BOS AROGAN Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Kandil Sukma Ayu
Terima kasih untuk yang sudah membaca dan mengikuti cerita ini...
2024-03-29 04:09:39
0
18 Bab
PERTEMUAN PERTAMA
“Sekarang kemarilah, Nona Manis.” Seseorang yang sejak tadi merangsek di dekat Shiera menarik tubuh Shiera semakin rapat padanya dan langsung melumat paksa bibir Shiera. Tangan kekarnya menahan tengkuk Shiera agar tidak menjauh.“L-lepas!” teriak Shiera saat ia berhasil menjauhkan wajahnya, sekaligus menarik paksa dirinya. Sementara itu, pria di depannya menyeringai buas.“Memberontak lah terus, dan kau semakin membuatku bergairah, Sayang!”Shiera mengertakkan gigi dengan marah. Dalam hati ia menyesal telah tertipu muslihat Ron, yang membawanya ke tempat laknat itu dengan dalih menghadiri pesta pribadi kawannya.Siapa sangka kalau kekasihnya tersebut justru mengumpankan Shiera pada buaya.“Tidak! Lepaskan aku. Tolong!” Sheira berteriak kencang, kembali memberontak. Ia berusaha meloloskan diri dari cengkraman pria kekar yang mengapitnya.“Nikmati saja, Shiera, jangan banyak berteriak.”Shiera menoleh kaget mendengar suara Ron. Kekasihnya itu duduk di bangku sudut, menatap Shiera semb
Baca selengkapnya
BOS BARU
“Ah, dia–”Namun, Shiera tidak melanjutkan gumamannya dan buru-buru menunduk, membungkuk hormat.“Tidak mungkin. Pria semalam rambutnya lebih gondrong,” batin Shiera. “Tidak mungkin dia. Aku pasti hanya terkejut karena tatapan dinginnya yang sama.”Kemudian, Shiera memasuki ruang pertemuan bersama Tuan Hale dan Tuan Hale Junior, Dave Hale."Saya, David Rolex Hale. Terima kasih Bapak Ibu telah memberi saya kesempatan untuk bergabung dan memimpin perusahaan yang telah kami rintis secara turun temurun ini. Ayah, sudah saatnya beristirahat dan menikmati masa tuanya, maka saya lah di sini yang akan menggantikannya untuk memutar roda ekonomi perusahaan ini."Dalam hati, Shiera mencibir. Memberi kesempatan? Siapa yang dia maksud memberi kesempatan. Bukankah karyawan-karyawan di sini di paksa untuk mematuhi dan menerima siapa pun pimpinan yang akan menggantikan generasi sebelumnya, batin Shiera malas.Melihat cara berbicara Dave, sepertinya pria ini akan terlalu rumit untuk di layani. Usai p
Baca selengkapnya
RENCANA PEMBALASAN
Shiera cemberut sembari tangannya mengaduk-aduk gelas berisi lemon tea di depannya."Rasanya aku ingin resign saja dari sana. Semoga dia segera menggantikanku dengan Vania!" gerutu Shiera."Eeh ... jangan lah, Shie. Tahan lah sebentar lagi saja, siapa tahu dia berlagak hanya di awal-awal saja," Tasya mencoba menenangkan."Tidak mungkin, Tasya. Dia itu sudah menjengkelkan sejak dari orok rasanya. Kau tahu, meminta kopi saja harus di takar berapa kopi, gula dan creamernya. Belum lagi suhu airnya harus tepat 100°C. Gelasnya harus gelas keramik.""Ya suhu 100°C kan mungkin artinya airnya harus mendidih dengan sempurna, Shiera. Dia mungkin kembung kalau minum kopi dengan air yang kurang matang. Dan soal gelas, itu karena gelas keramik menahan panas lebih lama. Jadi kopinya tidak cepat dingin, kau tahu?""Dan takaran campurannya? Harus gitu di takar dengan sempurna?" tanya Shiera, memelotot galak."Yah, siapa tahu dia memiliki sakit tertentu yang mengharuskannya menjalani diet ketat, kan. K
Baca selengkapnya
SURAT PENGUNDURAN DIRI
Usai makan siang bersama Tasya, Shiera kembali ke ruangannya."Shiera." Suara Dave memanggil dari interkom.Shiera berdiri dengan malas, berjalan masuk."Tolong reschedule jadwalku sore nanti, karena aku harus sampai di rumah pukul 18.00.""Maaf, Tuan. Tapi jadwal nanti sore adalah pertemuan dengan tim dokter Ishaac yang akan mempresentasikan kerjasama kita di ....""Reschedule!"Shiera diam, menatap kesal pada bos besar di hadapannya. Pertemuan ini begitu penting dan Dokter Ishaac adalah orang penting nomor dua di negaranya. Bagaimana mungkin pria gila di depannya ini dengan seenaknya mereschedule jadwal pertemuan mereka secara mendadak."Kau mendengarku?" tanya Dave dingin."Ya, Tuan. Akan saya lakukan," jawab Shiera tak kalah dingin, kemudian melangkah keluar."Dasar pria bo*oh! Bagaimana mungkin dia membatalkan acara pertemuan dengan orang sepenting ini. Apa dia tidak tahu siapa Dokter Ishaac Broom? Konyol sekali dia." Shiera menggerutu, meraih gagang telepon dan mulai menghubungi
Baca selengkapnya
PESTA
Shiera menimbang, beranikah ia melakukan apa yang telah terbentuk di dalam kepalanya. Shiera mengukur seberapa cepat langkahnya bisa mencapai pintu yang terbuka, jika Dave murka.Setelah yakin dirinya bisa selamat dari kemurkaan Dave, Shiera segera mengangkat kertas di tangannya dan dengan kecepatan kilat merobeknya menjadi dua lalu empat bagian.Dave menatap dingin, tidak bergerak di tempatnya.Shiera balas menatap Dave, jantungnya berdegup empat kali lebih cepat, menunggu saat-saat kapan Dave akan menerkamnya dengan buas karena ia telah merobek surat perjanjian yang telah ditandatanganinya di atas materai."Tidak ada perjanjian, tidak ada pesta." Shiera mengatakan dengan sisa-sisa keberaniannya yang sudah sangat tipis.Dave kembali menampilkan senyum iblis di sudut bibirnya. "Tidak masalah. Untungnya aku bukan pria naif yang tidak mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan kau lakukan dengan kertas salinan itu, Shiera. Sekarang cepatlah bersiap sebelum aku berubah pikiran. Kau te
Baca selengkapnya
TANTANGAN RON
Shiera berjalan beriringan dengan Dave, sengaja menahan sedikit langkahnya agar tidak berada tepat di sisi Dave. Shiera tidak ingin seseorang menganggapnya wanita murahan karena berjalan dengan atasannya terlalu dekat. Mereka datang hanya sebagai atasan dan sekrrtaris pada umumnya, bukan sebagai apa pun."Kenapa? Malu berjalan denganku?" tanya Dave dingin, saat langkah kaki Shiera semakin melambat.Shiera mendongak. "Tidak.""Kalau begitu kenapa menjauh?""Saya tidak menjauh. Hanya saja langkah kaki Tuan terlalu lebar," jawab Shiera datar."Kalau begitu pegang lenganku agar aku bisa menahan langkahku dan menyamakannya dengan langkahmu yang pendek."Shiera menatap belakang kepala Dave, senyumnya mencibir. Dalam hati ia berteriak, "Ogah!""Kalau tidak mau, maka kau yang harus menyamakan langkahmu denganku, jangan berjalan di belakangku seperti seorang gundik!"Shiera menelan ludah, menatap kesal Dave sembari memperlebar pangkah kakinya untuk menjajari pria itu."Jangan membuatku malu sa
Baca selengkapnya
DEWA PENYELAMAT
"Tidak!" teriak Shiera, seketika berdiri."Hei, hei, hei ... jangan coba-coba membantah, gadis manis. Kau ikuti permainan kami, atau bersiap angkat kaki dari perusahaan." Vania memicing keji, menatap Shiera penuh benci."Aku lebih baik keluar dari tempat laknat itu dari pada harus berurusan dengan kalian semua!""Aaah ... begitu rupanya. Baiklah, kalau begitu aku menyerah. Sekarang duduklah kembali, Shiera," kata Ron lembut, mendorong gelas dan botol gin menjauh dari mereka.Shiera menatap curiga."Aah, Shiera. Jangan menatapku seperti itu, sayang. Pak Dave menitipkan mu di meja kami, tentu kami tidak akan berani menyakitimu, bukan."Shiera tahu itu hanya jebakan belaka, namun ia tetap duduk perlahan, karena Shiera ingat bahwa Dave melarangnya pergi kemana pun.Sret! Cuup ...."Urgh!"Cekrek!Shiera mendorong kuat tubuh Ron, mengumpat marah."Stop mengumpat dan melarikan diri, Shiera, atau foto ini akan menyebar ke seluruh dunia!" Vania mengancam, menunjukkan layar ponselnya yang mena
Baca selengkapnya
PENGAKUAN DAVE
"Sudah sampai, Pak." Shiera mendudukkan Dave di atas sofa. Meski hanya memegangi pria itu, tapi rasanya berat sekali.Dave menahan tubuh Shiera saat Shiera beranjak pergi, menariknya hingga Shiera terjatuh ke pangkuan Dave."Oh, maafkan saya, Pak. Maaf. Sebentar, saya buatkan minuman hangat untuk Anda." Shiera kembali berdiri dan segera berlari ke dapur."Shiera! Toilet.""Hanya ada stau di kamar saya, Pak. Gunakan saja, tidak apa-apa."Dave segera berdiri, berjalan sempoyongan menuju kamar Shiera dan langsung menghambur ke toilet. Dari dapur, Shiera bisa mendengar Dave memuntahkan kembali seluruh isi perutnya.Shiera menyeduh jahe hangat yang ia tahu dapat mengurangi gejala mual akibat terlalu banyak minum. Shiera menemukan ilmunya di internet, saat Ron dalam keadaan mabuk berat hingga tak mampu berdiri.Shiera membawa cangkir jahe ke dalam kamar, menemukan Dave masih berada di dalam kamar mandi."Aaagrh! Sialan!" teriak Dave murka. Shiera meletakkan
Baca selengkapnya
AKU MEMAKSA
Shiera menutup tubuhnya dengan selimut, menangis tersedu. Dave memeluknya dengan erat, tak henti-hentinya ia mengucap maaf pada Shiera."Shiera, jangan diam saja. Pukul aku, Shiera. Pukul aku. Marah saja padaku, tetapi jangan siksa aku dengan diam mu."Shiera menggeleng lemah."Aku berjanji akan menikahi mu, Shiera. Aku berjanji. Aku akan bertanggung jawab padamu. Sudah ku katakan padamu, aku mencintaimu."Shiera masih diam, terisak."Aku benar-benar minta maaf, Shiera. Pengaruh minuman itu membuatku gila. Aku sudah menahannya, tetapi aku tak tahu itu benar-benar aku lakukan dan tanpa pengaman. Tapi kau bisa yakin aku bersih, Shiera."Perlahan Shiera mendongak. "Apa maksudnya?" tanya Shiera terbata.Dave menatap wajah bengkak Shiera yang basah oleh air mata, mengusapnya dengan kedua ibu jarinya perlahan."Maaf telah merusakmu. Aku berjanji akan bertanggung jawab penuh padamu. Kalau pun kau hamil, jangan pernah kau singkirkan anak kita, Shiera. Kau har
Baca selengkapnya
APARTEMEN BARU
"Dave! Aku tidak mau. Aku mau berpakaian dulu! Ini menjijikkan."Dave terbahak, urung membuka pintu dan berjalan kembali. Dave menurunkan Shiera di depan almari pakaiannya."Ganti baju!""Aku mau mandi dulu.""Ganti bajumu!""Tapi kau juga harus memakai baju!" Shiera balas memerintah."Kenapa?""Aku ngeri melihat itu!"Dave kembali tertawa. "Baiklah, tapi dengan satu syarat."Shiera mengerutkan kening, menatap curiga."Kau tidak bisa lepas dari pangkuanku.""Sudah ku duga! Pasti hanya menguntungkan mu semata," gerutu Shiera, memilah pakaiannya dan mulai mengenakannya."Kau terlihat sangat cantik dan semakin seksi," kata Dave, meraih pinggang Shiera yang mengenakan kaus over size dan celana hot pantas."Tapi aku tidak menyukai celana mu ini. Lepaskan saja.""Terus?""Kaus ini sudah cukup panjang. Toh celana mu juga tidak terlihat. Lepaskan!""Tidak mau!" Shiera melangkah pergi, meninggalkan Dave yang masih mematung menatap kemolekan tubuh kekasih barunya.Shiera langsung ke dapur, memb
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status