Share

Bab 154

"Maira, Kamu dan Rein ..., kenapa kalian sedekat ini?" Wajah Raka menggelap, seakan tak terima melihat kedekatan Rein dan Shinta. Sorot matanya memandang tajam pada pria berjambang itu.

"Aku memang sedang dekat dengan Shinta. Ada masalah?" tanya Rein tenang. Ia meraih tangan Shinta, kemudian membawanya keluar dari lift. Setelah melangkah keluar, Rein kembali melepaskannya. Ia tau Shinta pasti tidak nyaman jika mereka berpegangan tangan.

Raka memperhatikan mereka dengan gemuruh di dada. Rein dan Shinta berjalan berdampingan menuju ruang masing-masing. Namun Shinta terheran melihat Rein yang terus mengikutinya.

"Ruangan kamu di sana Tuan Rein. Apa kamu lupa?" Shinta mencoba mengingatkan dengan gurauan. Ia yakin Rein tidak lupa. Atau mungkin ada yang ingin dia bicarakan?

"Apa bisa jika ruanganku pindah ke sini aja, Bu Shinta?" gurau Rein seraya duduk di hadapan Shinta yang baru saja menjatuhkan tubuhnya di kursi kebesaran.

Shinta terkekeh mendengar ucapan Rein yang dianggapnya ngel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Chacha Zoogja
kog jadi sediih....
goodnovel comment avatar
Ningsih
buatlah ayah sinta percaya kepada rei, jadi tàmbh seru
goodnovel comment avatar
TINA Tiara
kok belum lanjut thor .... scan berikutnya saatnya Shinta bahagia dan raka mulai menikmati karmanya bila perlu lebih dasyat dari kesedihan Shinta .....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status