Share

Bab 245

"Bu Shinta. Terimakasih. Saya pikir, Saya akan langsung dipecat lagi setelah Ibu tau kalau Saya hamil." Kayla masih terus meneteskan air mata. Ia masih terkagum-kagum pada kebaikan wanita cantik di hadapannya.

"Saya juga tidak menyangka, ternyata Ibu adalah pemilik perusahaan ini. Betapa ibu sangat baik dan bijaksana." lanjut Kayla yang tak sanggup menyimpa rasa haru, kagum dan bahagia melebur menjadi satu

Maira yang sejak tadi menatap Kayla tak berkedip, tanpa dia sadari ikut meneteskan air mata. Ia dapat merasakan kesulitan wanita di hadapannya.

Merasa sendirian, dikelilingi oleh orang-orang yang membencinya, dibentak, dimarahi serta dimaki setiap hari. Maira pernah merasakan hal itu dulu, dan ia tak pernah lupa sampai kapanpun. Bukan berarti dia dendam. Namun, ia bisa merasakan sakitnya saat itu, hingga ia berjanji pada dirinya sendiri, tidak akan melakukan hal yang sama pada siapapun..

"Kay..., maaf ya. Suami kamu ... dimana?" Dengan sangat hati-hati Maira bertanya sambil meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status