Share

Perampok Rumah!

"Hey! Siapa kalian!"

Gana keluar dari mobil karena dia bisa melihat mereka semua membawa senjata tajam, itu artinya dirinya tidak bisa tinggal diam atau menganggap mudah lawannya, ditambah beberapa personil lagi, ternyata keluar dari rumah Mr, Jens.

"Mereka bertambah! Apa yang harus aku lakukan, sedangkan Victoria masih tidur di dalam mobil, beruntung aku sudah menguncinya, tapi bisa saja mereka akan memecahkan kaca mobil, ini akan berbahaya, aku tidak punya jalan lain kecuali tetap menghadapinya," batin Gana yang bersiap.

Sekitar ada enam personil rampok dengan pakaian hitam-hitam membuatnya harus berhati-hati, apalagi mereka membawa balok besar dan beberapa pisau diantaranya sudah berdiri di belakang punggung.

"Maju kalian!"

Gana berdiri di lingkaran mereka seperti masuk ke dalam lingkaran setan yang hampir membakar dirinya, namun Gana sedang mengkhawatirkan Victoria yang masih ada di dalam mobil.

Bugh!!

"Hey, kalian. Kalau mau melawan seseorang itu satu lawan satu, kenapa keroyokan?!"

Gana tetap protes dalam keadaan dirinya sudah dipukuli mereka semua, dan salah satu dari mereka sudah membawa baliknya mengarah ke kaca mobil.

Perampok itu tidak bersuara, akan tetapi mereka juga mengincar harta benda yang dipakai Victoria, termasuk kalung yang baru saja di berikan Gana saat istrinya tertidur.

Pintu mobil terbuka, terlihat jika mata Victoria terbangun secara perlahan, dia langsung mengerti jika dirinya sedang dalam bahaya.

"Astaga! Kalian mau melawan aku! Bisa kalian melakukan semua ini sama aku! Awas kalian semua!"

Victoria baru menyadari kalau dirinya sedang menggunakan gaun yang menyulitkannya untuk bergerak.

"Ya, ampun. Gana pingsan, mereka pasti sudah memukulinya. Kurang ajar! Kenapa juga dia kalah di saat aku sendirian harus menghadapi 6 orang?"

Victoria melepaskan heels yang ada di kakinya, cukup sulit karena dia sudah terkepung oleh mereka semua, namun tangannya cekatan melemparkan heels itu ke arah salah satu perampok.

"Mampus! Itu untuk Gana!"

Victoria terus bisa menghantam mereka satu persatu sampai mereka semua tidak bisa bangun lagi.

"Victoria di lawan! Kenapa juga harus melawan jagoan seperti aku! Aku pastikan kalian akan mendapatkan hukuman yang setimpal!"

Dia terus memberi mereka semua pelajaran sehingga mereka terkapar di tanah, baru dia membuka bagasi mobil Gana yang diingatnya ada tali panjang.

"Ini cocok untuk kalian, aku tali mereka duku dan membawa Gana masuk ke dalam, tapi di dalam sana, apa masih ada orang lagi?"

Victoria segera mengikat mereka semua dengan ikatan yang melingkar, sehingga mereka bisa berkumpul, lalu dia memapah Gana masuk ke dalam rumah yang telah dirampok itu, karena Victoria juga tidak mengetahui rumah siapa itu.

Terlihat dua orang yang duduk di kursi dengan tangan dan kakinya yang terikat tali.

"Aku akan membantu kalian semua," kata Victoria.

Dia sendiri harus membuka terlebih dahulu tali yang terikat pada Mrs, Jens, barulah dia melepaskan juga tali yang ada di tangan Mr, Jens.

Namun saat dia sudah membuka tali mereka berdua, rasa kantuk itu masih ada, karena Gana terlalu banyak memberikan obat tidur di dalam makanannya.

Mereka berdua mengenal Gana, dia juga melihat berapa Victoria menyelamatkan hidup mereka, itu artinya istri Gana telah membuat mereka berhutang budi.

Saat mata Victoria tertutup rapat, dia tidak merasakan apa pun, begitu juga Gana yang masih dalam keadaan pingsan, mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh dua orang itu, sampai pada fajar datang, mata Victoria terbangun mencari di mana Gana.

"Di mana Gana?"

Dia panik, mengetahui kalau yang dilihatnya itu adalah kamar rumah sakit VIP, dia harus keluar dan bertanya di mana kamar Gana, namun ternyata kamar Gana ada di sebelah kamarnya sendiri.

"Gana, kamu harus sadar. Marcho masih membutuhkan kamu dan aku masih perlu uang kamu untuk mewujudkan mimpiku ini," ucapnya berada di samping tempat Gana.

Gana terlihat pucat, dia berpikir jika suaminya telah tiada, itu penyebab air mata Victoria mengalir, karena berpikir kalau saat dirinya tertidur lagi, ada penjahat yang masih mencelakai Gana.

Malam itu juga dia pergi, menangis sepanjang lorong rumah sakit karena merasakan penyesalan tidak bisa menyelamatkan Gana.

"Hiks, tidak mungkin Gana meninggal dunia dan menyusul Kak Marcella setelah dia menikahi aku, jujur aku belum siap menjadi janda muda."

Victoria terus mengatakan hal yang tidak enak, namun hatinya merasakan kesedihan yang luar biasa.

"Apa aku harus mengatakan ini pada Marcho, jika Gana meninggal, kasihan sekali, masih kecil sudah ditinggal kedua orang tuanya."

Victoria terus berjalan ke arah mobil, dia memutuskan untuk menenangkan dirinya pergi dari rumah sakit, ada penyesalan yang masih mengganggu pikirannya.

Sedangkan di dalam kamar rumah sakit dengan tenang Gana terbangun.

"Di mana aku?"

Gana mengganti posisi duduk untuk membuat dirinya benar-benar sadar dan mengingat semau yang terjadi.

"Aku ingat, tadi aku melawan banyak perampok, lalu kenapa aku ada di sini?"

Saat Gana ingin keluar dari kamar rumah sakit, di sana dia mengingat Victoria yang telah dia tinggalkan di dalam mobil tepat di rumah Mr, Jens.

"Gawat! Aku harus melihat kondisi Victoria, bisa saja dia telah terluka oleh mereka semua, aku harus segera ke rumah Mr, Jens."

Gana mencari taksi, dan ternyata mudah untuk dirinya pergi dari rumah sakit, mungkin karena penjagaan tidak ketat kalau malam hari, dia terus menuju ke tempat di mana tadi ada perampokan.

Setelah sepuluh menit dari perjalanan, tidak ditemukan Victoria di dalam mobil, kondisinya juga masih sangat lemah.

"Kepala aku pusing sekali, apa tadi aku terpukul balok? Tapi aku sudah tidak tahan!"

Gana kembali pingsan di depan mobilnya sendiri, terlihat oleh Mr, Jens yang berjalan menuju Gana. Dia membantu Gana untuk bisa masuk ke rumahnya yang saat ini akan kedatangan kepolisian.

Saat semuanya sudah aman, Victoria masih ada di jalan, dia terus berjalan menelusuri jalanan, tidak punya tujuan, namun ada rasa takut atas semua yang terjadi, karena terakhir dia menggunakan ilmu bela dirinya, kedua orang tuanya telah dibunuh rampok pada saat dirinya masih berusia 10 tahun.

"Aku ingin kembali ke New York, aku tidak mau ada di sini, aku tidak mau melihat kematiannya, aku takut."

Victoria terlalu mengkhawatirkan semuanya secara berlebihan, mungkin ada trauma yang membekas saat dirinya masih kecil, akan tetapi. Dia sudah kehilangan orang-orang yang di sayangnya.

Masih terlihat Gana yang terbangun kembali dari pingsannya, melihat sepasang Suami-Istri sedang menatapnya dengan khawatir.

"Di mana aku?"

Mereka berdua mendekati Gana yang sudah berganti posisi duduk.

Memberikan Gana minuman untuk membuatnya lebih tenang, namun Gana hanya memegang gelas tersebut.

"Minumlah terlebih dahulu, tadi kamu pingsan," kata Mr, Jens.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status