Pria itu terus meratapi kepergian mendiang istrinya yang telah pergi dengan begitu cepat, dia tidak mau menggantikan posisi Marcella dengan siapapun termasuk Victoria, karena perbedaannya terlalu jauh, Marcella yang mencintainya dengan tulus, sedangkan Victoria cukup terlihat bar-bar, hingga dirinya selalu murka.Ketika itu, Gana mendengarkan suara ponselnya, terlihat dari rumah sakit di mana Marcho dirawat, dia segera mengangkat.Pihak rumah sakit: "Benar ini dengan Bapak Gana Deraldi?"Gana: "Yah, betul. Apa ada perkembangan tentang kesehatan Marcho?"Pihak rumah sakit: "Kondisi pasien kritis, kami mau membawa pasien keluar negeri atas permintaan Bapak kemarin yang mau memindahkan ke rumah sakit Korea."Gana: "Aku akan datang sekarang juga, tolong urus semua dengan baik, semua aku yang akan bertanggung jawab."Pihak rumah sakit: "Baiklah Bapak, kami tunggu kedatangannya, karena ada persyaratan dari pihak kami untuk ditandatangi oleh pihak keluarga."Gana: "Ok, aku akan ke sana, teri
"Tunggu dulu, kamu menangis seperti ini kenapa? Ada yang membuat kamu terluka? Atau kamu memang mendapatkan musibah?"Jose tetap ingin mengetahui penyebab Baby Victor menangis sampai memeluk dirinya."Jose, aku mau pergi dari sini, apa kamu bisa membawa aku ke tempat yang lebih nyaman?""Tentu Baby Victor, kita akan pergi ke taman dekat sini, aku yakin kamu bisa nyaman di sana."Victoria menganggukkan kepala, dia tidak akan menolak ajakan idolanya sekarang.Jose gagal mencari informasi mengenai identitas Baby Victor di dalam rumah ini, namun dia juga penasaran, kenapa wanita ini bisa menangis, padahal terlihat jika Victoria termasuk wanita yang cukup perkasa."Tenang Baby Victor, sebentar lagi kita sampai, jangan terus menerus menangis, aku di sini untukmu, selama ada Jose Piter, tidak akan ada kesedihan kamu yang kamu bendung sendiri, percaya sama aku," kata Jose berjanji.Tatapan sendu Victoria masih melekat pada mata Jose, dia tidak mau melihat Baby Victor menangis lagi, tentu dia
"Jose, kamu kalah, sudah aku buktikan sendiri permainan aku malam ini, jadi apa kamu mau mentraktir aku makan?"Victoria sangat percaya diri meminta idolanya makanan kesukaannya."Astaga, aku kalah dengan seorang wanita, luntur sudah sebutan atlet internasional aku di hadapannya.""Haha, kamu lucu kalau lagi begitu Jose, jangan disesali, nanti ujungnya menangis, kita makan yang enak-enak di luar sana, jangan khawatir diri kamu bangkrut, aku akan hemat, paling lima porsi," katanya tetap dengan nada bercanda."Hey, itu sudah termasuk membuat kantong ku bolong buat dua hari, kenapa aku bisa kenal wanita rakus, huhu."Jose memperlihatkan jika dirinya mengeluh atas kekalahannya itu, ingin melihat wanita yang ada di dekatnya tersenyum kembali."Syukurlah dia sudah tertawa lagi, mungkin permainan tadi membuatnya lega, aku akan memberikan makanan yang banyak untuk penebusan karena sudah membuang energi negatifnya, pasti kembali dengan energi positif kalau sudah kenyang," batin Jose sangat sen
Mereka berjalan naik ke anak tangga satu persatu, terlihat jika tangan mereka berpegangan, ini pertama kalinya Victoria merasakan sebagaimana wanita baper pada pria dengan romantis, tidak seperti suaminya yang dingin."Andaikan Gana seperti ini, pasti aku wanita paling sempurna, eh. Kenapa aku membandingkan dia sama Jose, sudah jelas beda jauh, Jose lebih baik darinya," batinnya menolak seketika itu.Mereka sudah ada di dalam rumah, sekarang para pelayan itu berjejer menyambut Jose datang dengan seorang wanita yang sebelumnya sudah diberitahu terlebih dahulu."Sudah siapkan semua?""Sudah Bos Jose, semua ada di meja makan, tempatnya di lantai tiga," jawab salah satu pelayan di sana.Kekayaan Jose melebihi Gana, terlihat sangat mewah dan tidak tertandingi, walaupun sebenarnya, tidak ada yang mengetahui dengan betul apa yang Gana miliki selama ini, karena dia selalu menutupinya."Jose, rumah kamu ada lift? Megah sekali, apa aku mimpi? Ini bukan rumah, apa ini hotel Jose?"Victoria masih
"Eh, kenapa tidak bisa di buka?"Victoria tidak bisa masuk ke dalam rumah, Gana memerintahkan pelayan untuk mengunci rapat semua pintu dan jendela, karena Gana tidak mau mengeluarkan kata-kata jahatnya, cukup dengan hukuman keras pada wanita sialan itu."Hey, aku masih ada di luar sini, apa ada yang bisa membukakan pintu untuk aku? Aku Nyonya Victoria," teriaknya meminta bantuan.Gana menutup mata dan ingin beristirahat terlebih dahulu, tidak mau ada rasa kasihan pada Victoria yang akan tidur di luar rumah, namun dia bermimpi kembali."Tidak! Maafkan aku Marcella, jangan salahkan aku di sini!"Gana membuka mata, dia segera mengganti posisinya menjadi duduk. Mengingat kejamnya dunia pada dirinya yang mengalami tekanan seperti."Aku tidak bisa meneruskan ini Marcella, dia sudah melewati batas kesabaran aku, bahkan bersama pria asing yang masih baru dikenalnya, lalu dia datang ke rumah kita dengan mobil pria lain, ini salah."Gana terus berada di titik kecewanya, mungkin memang harus mel
"Kamu sedang apa senyum-senyum seperti itu sama aku? Bukankah kamu harus pergi ke kantor? Pergi dari kamar duluan!"Victoria melempar bantal berwarna putih itu ke arah Gana. Namun pria itu tetap memandangi perubahan wajah istrinya yang memerah saat melihatnya ada satu ranjang dengannya."Aku belum menceritakan semua kejadian semalam sama kamu," katanya menggoda."Oh, tidak perlu. Aku mau mandi dan pergi kuliah, tidak ada waktu mendengarkan semua ocehan kamu," tepis Victoria menolaknya."Hey, hanya tiga menit kamu mendengarkan aku, tadi malam itu kita sempat melakukan itu loh," katanya menggoda lagi."Gana! Hentikan ucapan kamu! Kalau kamu tidak pergi, biarkan aku yang pergi, aku muak sama kamu, semua yang kita lakukan tadi malam tidak pernah ada, kamu sudah menjebak aku," ujarnya melarikan diri dari sana.Gana tertawa dengan tingkah istrinya itu, entah baru sekarang ini dia terlihat sangat menggelikan, karena sebelumnya hanya disibukkan oleh pekerjaan yang ada."Wanita itu terlihat bo
"Hey, wanita yang tidak tau malu, jangan datang di sini kalau mau mencelakai idola kami, singkirkan tubuhmu darinya," kata salah satu penggemar Jose.Victoria baru menyadari semua yang di lakukan Jose pada dirinya, bahkan tidak memikirkan tulang lengannya yang mungkin retak."Jose, tangan kamu?"Victoria mencoba bangun dengan pelan, melihat ekspresi sakitnya sang idola membuatnya harus segera menolong."Aku tidak apa-apa, apa kamu baik-baik saja?""Jose, kamu terluka karena aku, kenapa kamu masih berkata semacam itu?""Bukan salah kamu, itu karena aku sendiri, bukankah aku yang ingin merebut bolanya? Jadi ini salah aku," balas Jose tidak mau melihat wanita ini menyalahkan dirinya sendiri."Kita harus pergi ke ruang kesehatan Jose, tidak ada waktu lagi," ajak Victoria memapah idolanya.Namun belum selesai karena melihat sang idola terluka, para penggemar yang tidak menerima Jose terluka, mereka ingin lebih menyerang fisik ke Victoria."Singkirkan tangan kamu wanita pembawa sial! Kamu t
"Jose, ini semua akan menjadi bumerang untuk hubungan aku dengan Gana, tapi mungkin aku katakan nanti karena kondisi kamu yang terluka, aku akan melakukan tugas aku dulu, baru nanti aku jelaskan pada Gana," batinnya.Victoria memapah Jose masuk ke dalam rumah sakit, dia mengetahui niat Jose berkata seperti itu hanya untuk membantunya tidak diserang lagi, maka dia juga harus melakukan sesuatu yang bisa meringankannya."Jose, aku tunggu di luar, kamu masuklah dan bersikap baik, aku tau kamu kuat," kata Victoria melepaskan Jose pada perawat rumah sakit.Jose hanya melemparkan senyum, dia termasuk orang yang sangat suka dengan perhatian wanita, apalagi dia adalah Baby Victor.Victoria berada di luar rumah sakit, terlihat jika dirinya duduk di bagian tunggu, memikirkan satu hal yang akan menjadi kendalanya berkelanjutan."Aku tau Gana bukan orang yang bisa melihat dari satu sisi, dia pasti akan menyelidiki apa yang terjadi, aku harus tenang dengan semua ini, fokus dulu ke kesehatan Jose, d