Wanita itu berjalan ke arah ruangan pelatih olah raga untuk menyatakan dirinya tidak akan mengikuti pertandingan hari ini, karena sesuai jadwal yang ada, hari ini sudah ada latihan di lapangan seperti biasanya, namun Victoria mau ke rumah sakit lagi.Tok ... tok ... tok."Permisi, apa boleh masuk?"Victoria sudah ada di depan pintu yang terbuka, terlihat jika ada seseorang yang tengah duduk bersama pelatih olah raga, dia juga menggunakan kursi roda dan wajahnya menyeramkan."Selamat pagi Istriku tercinta? Akhirnya kita bisa bertemu kembali, aku sudah katakan tadi, jika kamu akan aku tonton untuk pertandingan hari ini, apa kamu lupa?" tanya Gana sudah tersenyum lebar di saksikan pelatih olah raga tersebut."Apa? Kamu sedang apa di sini?" tanya Victoria berbisik tidak suka dengan tindakan Gana."Hey, apa yang kamu bisikan pada suamimu? Ayo duduk dulu, saya akan keluar dan membiarkan kalian berdua," pamit pelatih olah raga.Victoria menghela nafas, ternyata memang Gana sudah merencanakan
"Kalian? Untuk apa masuk ke dalam ruangan ini? Apa Baby Victor sudah bilang sama bos galak yang satu ini? Tidak di sangka kalau dia bisa membuat orang sepertimu patih," sindirnya.Victoria berjalan ke arah Jose yang masih terbaring lemah, namun Gana berhenti di depan pintu karena rasanya sangat malas berada di dekatnya."Untuk apa bertanya lagi? Dia itu istriku yang akan menjenguk teman kampusnya," jawab Gana dengan santai.Gana ingin sekali membawa istrinya keluar dari ruangan itu, karena terlihat dari wajah Jose yang kurang mengenakan di depannya."Sudahlah Gana, kamu cemburu kan jika aku dijenguk Baby Victor? Katakan saja terus terang."Jose memaksa dan memancing emosi Gana di depan Victoria."Hey, ada apa dengan kalian berdua? Jangan bertengkar di dalam ruangan, Jose tolong abaikan Gana kalau dia selalu mencari keributan sama kamu, aku akan pastikan dia tidak akan berbuat nekad," kata Victoria memotong mereka agar tidak lagi membahasnya."Baby Victor, rasanya aku terganggu dengan
"Gila, percaya diri sekali kamu, Jose! Aku tau kamu itu masih normal suka dengan wanita, tapi bisakah kamu gunakan otak kamu untuk melihat ke depan, dia istriku, kamu tidak boleh merebutnya," kata Gana sekali lagi memperingatkan.Jose masih tidak peduli akan hal itu, tentu tidak akan membuat dirinya puas hanya dengan gertakan Gana."Kamu pikir aku akan berhenti? Dia sendiri yang akan datang pada aku, kita akan bersama selamanya, aku akan mencari cara yang tidak baik untuk merebutnya, atau jangan-jangan, Baby Victor sendiri yang berhenti mencintai kamu, dan berpaling sama aku," balas Jose semakin ingin memancing emosi Gana.Raut wajah keduanya terus memanas, ruangan dingin itu tidak mereka rasakan lagi, namun saat langkah kaki Victoria melangkah masuk ke dalam ruangan itu."Aku sudah bawakan makanan untuk kalian berdua, apa kalian mau?" tanya Victoria ingin mendengarkan reaksi mereka.Terlihat panas dari wajah keduanya membuat wanita itu memundurkan dirinya ke dekat pintu."Gawat, sepe
Gana mengikuti para perawat dan dokter yang membawa istrinya masuk ke ruangan, pria dingin itu berhenti di depan ruangan tersebut, menunggu Victoria yang mungkin sekarang sedang mengalami kondisi yang cukup parah."Maafkan aku," lirih Gana masih menyesali perbuatannya.Gana merosot di depan pintu ruangan tersebut, menutup matanya dengan kedua tangan, betapa dia hancur saat ini, dua orang yang dia cintai berada di dalam rumah sakit, itu artinya dia tidak bisa menjaga mereka. Langkah kaki Dev mendekati Gana dengan terburu-buru."Gana, bagaimana dengan istrimu?"Baru saja Dev datang, namun dia melihat sahabatnya begitu terpuruk di depan pintu itu. Tangannya ada di bahu ujung Gana, dia hanya ingin di sini menemani sahabatnya yang terpuruk."Dia, dia berada di dalam sana karena aku, semua salah aku, Dev."Gana mulai bersuara dan menyalahkan dirinya sendiri, tepat di samping Dev yang hanya bisa mendampingi Gana."Sudahlah Dev, ini bukan sepenuhnya salah kamu, semua ini keinginan istrimu yan
Gana keluar dari ruangan itu, tentu tidak mudah menghajar seorang Jose yang sangat terkenal, mungkin kalau Gana tidak memiliki nama di kota itu, dia tidak akan bisa menyentuh Jose."Rasanya aku ingin membuangnya dari kota ini, tapi daripada aku membuangnya, lebih baik aku pindah satu keluarga," ucap Gana.Pria ini memang sudah berencana pindah kota agar terhindar dari Jose atau awak media yang akan memberitakan semua ini.Terlihat Jose yang masih tersungkur di dekat pintu mulai bangkit."Sialan! Dia sudah membuat Baby Victor celaka, tapi sekarang dia membuat aku terluka seperti ini, manusia itu memang harus diberikan pelajaran fisik."Jose bangun dari sana dan keluar, tempat itu hanya membuat tubuhnya semakin sakit.Dia ingin melihat kondisi Victoria.Langkah kaki Jose tertahan karena ada penjaga yang berdiri di ruangan itu, tentu orang-orang Gana yang sudah terjaga untuk membuatnya tersingkir dari hidup Victoria."Singkirkan tangan kalian! Aku mau masuk ke dalam sana!"Tangan Jose dit
Langkah Jose sudah terhenti di belakang kursi taman rumah sakit yang masih ada orang duduk sendirian di sana."Jadi kamu ada di sini? Apakah kamu sudah mengingat sesuatu Gana? Apa yang sudah kamu lakukan bisa membuat istrimu kehilangan semangat hidup," kata Jose bicara sangat jelas.Gana hanya menundukkan kepala di tempatnya, dia malas berurusan dengan Jose lagi."Hey, apa kamu tuli? Aku sedang bicara dengan kamu! Jangan harap aku akan memaafkan kamu begitu saja!"Jose sudah berada di depan Gana yang sekarang setengah tidak bergairah dengan hidupnya."Kamu bisu juga? Katakan sama aku, apa yang terjadi saat kalian bersama tadi? Aku akan menuntut kamu atas dasar penyiksaan."Jose terus bicara di depan Gana, namun pria dingin itu hanya diam saja menanggapinya.Jose geram karena dia hanya di diamkan saat ini, tidak ada cara lain untuk membuat pria dingin itu bicara padanya."Harus dengan cara ini kah kamu melihat wajah ku?!"Jose mengangkat bahu Gana secara paksa, entah tidak ada perlawan
"Jose, kamu selalu membuat aku tenang, apa kamu tidak akan menyesal berteman dengan aku yang seperti ini?"Victoria akan membenci orang-orang yang berpura-pura di depannya, dia mau orang-orang di dekatnya memang menyayangi dirinya."Ayolah Baby, kamu masih bertanya hal itu sama aku? Kita dipertemukan oleh takdir, bahkan kamu ingat satu hari kamu menonton pertandingan aku dan kita tertabrak di dekat toilet? Aku masih mengingat anak remaja yang mengidolakan aku, dan orang itu ada di depan aku," terang Jose sedikit menceritakan masa silam mereka.Victoria tentu mengingat setiap detail saat dirinya ingin bertemu dengan sang idola."Aku selalu ingat itu Jose, kamu bahkan tidak bertemu dengan aku, karena Gana bilang yang menabrak aku bukan orang penting, dan aku langsung dibawanya pergi, kalau aku tau itu kamu, sudah pasti aku mau langsung meminta tanda tangan dan foto, hari itu aku sedih Jose, semua angan aku ingin menjadikan diri aku poster sama kamu telah gagal."Wanita ini membuat Jose
Victoria masih beristirahat, dia tidak bisa tenang jika masih memikirkan Gana, namun Jose sudah bisa membuatnya tertidur nyenyak, mungkin dari dulu dia bisa merasakan kalau idolanya masih menjadi segalanya untuk dirinya.Hari berlalu begitu cepat, Victoria sudah diperbolehkan pulang saat lima hari berada di rumah sakit, dia tidak mau terlalu lama tertinggal pelajaran di kampus, semangatnya belum pupus sampai di sini."Kamu mau pulang ke rumah?"Gana sudah ada di depan pintu, berusaha menjemput pulang istrinya dari sana, namun sudah terlihat Jose yang lebih dulu membantu istrinya untuk bersiap keluar hari ini."Iya, aku masih harus pulang," jawab Victoria.Gana keluar dengan cuek tanpa berkata apa-apa lagi, membiarkan Jose mengambil keuntungan dari semua ini."Kamu bisa lihat sendiri suami kamu itu, dia tidak peduli sama kamu, seharusnya dia membantu kamu, dan dia membawa kamu dengan tangannya," kata Jose sedang memprovokasi Victoria untuk membenci Gana."Sudahlah Jose, bukankah ada ka