"Menangkap tangan kotor mu itu rasanya jijik! Aku ingin sekali menghajar mu sampai habis."Gana tidak bisa tinggal diam karena Jose memang tidak pernah mau mengalahkan dirinya. Gana yang tidak ada lagi pilihan, kini harus berhadapan langsung dengan Jose, emosinya terus naik, pusat matanya tertuju pada mulut Jose yang tidak mau berhenti membicarakan istrinya. "Astaga, kamu gitu suka marah-marah. Aku tidak akan bisa memaafkan kamu kalau nanti aku dipukul lagi, di sini atlet tidak boleh terluka, jika terluka, siapapun orangnya, akan terkena sanksinya. Tanpa terkecuali!"Gana meraih pakaian Jose untuk ditariknya kuat-kuat, tidak peduli atlet terkenal itu akan dipukulnya sampai babak belur. "Kamu tau enaknya masuk penjara setelah menghajar kamu sampai habis? Mungkin aku akan lebih tenang setelah mengalahkan kamu," ucap Gana dengan tatapan tajam pada Jose. Pria yang sudah ada dalam cengkraman Gana tidak sedikitpun takut akan dirinya, dia justru lebih senang bisa memancing amarahnya data
Jose masih kesal pada Gana yang sudah dia tinggalkan di sana, tempat gelap dan tidak mungkin ada kendaraan jika malam hari, pria itu cukup mendapatkan pelajaran atas perbuatannya pada Victoria. "Mampus! Siapa dia menyakiti Baby Victor? Aku akan balas kan terus setiap Baby sedih karena dia."Jose akan menjadi orang pertama yang akan melindungi Victoria, termasuk pada Gana. Kini dia pergi menuju rumah Gana. "Kesempatan ketika Gana tidak ada di rumah, aku ke sana membawa bola basket, pasti Baby Victor akan suka."Tidak lama setelah dirinya dalam perjalanan menuju rumah Gana, sekarang bisa melihat Baby Victor yang ada di luar rumah, ada kegelisahan yang ada di benaknya. "Baby, kasihan sekali hidup kamu."Jose menghampiri Victoria yang berada di teras rumah, mungkin sedikit hiburan akan membuat dirinya bisa tersenyum. Dia membawa bola basket di tangannya, sudah jelas memantulkan ke bawah dan terdengar oleh Victoria yang sedang duduk, matanya berkaca-kaca saat dirinya melihat bola baske
"Jose, apakah Gana selalu menganggap aku orang lain? Aku ini istrinya. Apakah bisa dia menghargai kehadiran aku?"Victoria mengeluh di depan idolanya itu, dia masih menangis meratapi nasibnya yang tidak berubah ini. "Mungkin aku harus katakan, kamu tidak cocok untuk Gana, kamu tau kakak kamu seperti apa kan? Mungkin dia masih mencintai kakakmu itu, jadi untuk apa kamu bertanya kalau kamu sendiri bisa merasakan ketidaknyamanan? Cuma kamu yang tau jawabannya."Kata-kata Jose kembali ada benarnya untuk dirinya, sekali lagi dia harus menerima kenyataan, bahwa Gana mungkin, masih mencintai Marcella. "Yah, kamu benar Jose, aku ini hanya pengganti yang tidak berharga, dan bodohnya aku. Sekarang lebih sakit karena aku berharap balasan atas hati ini, hiks."Hatinya sangat mencintai Gana, entahlah sejak dirinya menikah, ada getaran cinta itu untuk Gana, dan pada akhirnya dia bisa masuk ke dalam rumah itu, yang dia pikir adalah tempat di mana dirinya akan menetap dan menjadi satu-satunya istri
Malam yang panjang membuat Victoria sulit tertidur pulas, hingga dirinya keluar rumah, terlihat jika ada seseorang yang berdiri tegak di depan teras. "Jose, kenapa kamu ada di sini?"Pertanyaan membingungkan untuk Jose yang ingin sendiri berada di sini. "Aku, di sini sedang melakukan sesuatu.""Apa?"Victoria melirik ke arah Jose, di sampingnya tidak ada barang apa pun yang dia kerjakan, namun tadi Jose bilang, ada yang dia lakukan. "Menjaga calon bintang yang akan segera bersinar," jawabnya. Wanita itu membalikkan tubuh, dia memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangan, senyumnya terbit, rasa sepinya hilang ketika ada Jose di sini. "Jose, kamu jangan bercanda. Aku di sini untuk bertanya sama kamu, apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa tidak pulang?"Jose mendekati Victoria yang perlahan menengok ke arah pria itu. "Baby, kamu terlalu banyak pertanyaan. Sedangkan kamu masih membutuhkan aku di sini."Tatapan Jose lebih mendalam masuk ke relung hati Victoria, di dalam sana ada ruan
"Semoga kamu bisa mengerti ini semua, Jose."Victoria tidak akan menemukan cinta dari hatinya yang melebihi apa yang dia rasakan sebagai seorang sahabat, kali ini dia akan mengutarakan hal ini pada Gana, mungkin semua kecemburuan berawal dari perasaan Jose.Malam ini terlihat terang. Namun tidak dengan Jose yang bersedih dan hatinya terluka karena cintanya sendiri, demikian Victoria yang kesulitan tertidur lelap karena harus memikirkan Gana di luar sana. "Apa yang harus aku lakukan, Gana? Aku sudah tidak akan sanggup lagi dengan pernikahan kita kalau kamu terus pergi tanpa pamit, dan selalu bohong tentang Marcho, apakah dia tidak mau aku menolong anaknya yang sudah menjadi anakku juga? Aku tidak mengerti yang dia pikirkan ini apa sekarang?"Malam ini hanya terus memikirkan Gana, sedangkan Gana baru turun dari taksi ketika menjelang pagi. "Siapakah di depan rumah aku?"Gana sudah melihat pria lain justru tengah tertidur di teras rumahnya. Mata Gana tidak salah lihat, ternyata Jose a
"Tolong jangan pergi. Aku mau kamu tetap ada di sini bersama aku."Gana memeluk Victoria dari belakang, hanya dengan cara ini bisa menghentikan langkah istrinya yang mau pergi. "Gana, ini tidak lucu. Tolong lepaskan aku, sekarang aku mau pergi dan menyelamatkan anakku, kamu tidak kasihan sama Marcho."Victoria tetap ingin pergi, walaupun Gana melarangnya. "Jangan, aku mohon tetap di sini. Aku sudah cukup melihat Marcho sakit, aku tidak akan sanggup melihat kamu sakit, risikonya akan berat untuk kamu."Gana tetap menahan istrinya, tidak mungkin kalau Gana membiarkan mimpi besar Victoria dan Marcella hancur dengan semua ini, pastinya di alam sana, Marcella tidak akan tenang. "Singkirkan tangan kamu, Gana! Boleh aku pergi? Aku tidak peduli dengan kamu dan kesehatan aku sendiri, anak sekecil Marcho yang sakit, dia masih panjang ingin menempuh hidup, apa kamu tidak memikirkan nyawa Marcho?"Victoria kesal, selama ini Gana selalu cuek pada Marcho, dan sekarang juga justru memperdulikan d
Victoria naik motor bersama Jose, dia tidak mau menengok ke arah Gana. "Gana, kamu sudah keterlaluan sama aku, bisa-bisanya kamu kasar sama aku di luar rumah, bahkan sampai Jose tau ini. Aku sangat menyesal menikah dengan kamu," batinnya menggerutu. Victoria menangis sejadi-jadinya, selama ini dia tidak pernah mau memiliki rumah tangga yang seperti sekarang. "Sudah cukup Jose, mungkin aku hanya manusia yang selalu tidak berarti di matanya, aku tidak kuat lagi."Jose yang membawa motor tidak bersuara sama sekali, dia justru ingin Victoria mengeluarkan air matanya sampai puas. "Jujur, orang tuaku saja tidak pernah memukul aku, bahkan kakak aku yang selalu memanjakan aku, beliau tidak pernah."Jose menghentikan motornya di depan Perth Arena, dia sana mungkin akan menghibur Victoria. "Jose, kenapa kita ke sini? Aku tidak akan sanggup bermain saat hatiku sedang hancur."Jose turun dari motor, membiarkan Victoria juga turun mengikutinya. "Baby, kamu masuk saja dulu. Tempat ini sepi, k
Merenung yang dilakukan Victoria saat berada di dalam kamar tamu yang disediakan oleh Jose, terlihat ada beberapa foto yang terpasang, ternyata Jose yang meminta pelayan untuk memasang semua itu. "Jose, ini foto kita."Victoria akhirnya bisa tersenyum walaupun itu sedikit, karena foto itu terlalu mengingatkan dirinya akan sesuatu yang terjadi sebelumnya, ada campur tangan Victoria. "Foto ini, adalah pertama kalinya aku bersama dengan Jose, sekarang sudah tua juga yah, aku ini."Victoria merasakan umurnya bertambah terus, dia bukan lagi remaja yang ada di dalam foto itu, tepat di depan Jose, ada seseorang yang memotretnya. Entah siapa orang itu, tetapi Jose mendapatkan foto ini. Di dalam rumah itu sudah sepi, Victoria keluar dari kamar setelah dirinya selesai mandi, perutnya juga berbunyi, mungkin dia lapar, pada akhirnya harus ke dapur. "Apa yang akan terjadi jika aku ke dapur?"Victoria sendiri bingung, jalan menuju dapur rumah Jose terlalu kuat sekali. "Hari ini kamu terlihat l