Share

Bab 23

"Kok kamu bisa bawa Nilam?" tanya Mama saat di jalan menuju ke rumah.

"Aku lagi di kafe Dani habis menemui Jelita. Jelita akan tetap bertahan dengan suaminya ma, meski aku menawarkan untuk melunasi semua hutang Budi itu."

"Apa? Kamu akan mengambil dia gitu?" tanya Mama tampak terkejut.

"Ma, aku sudah lelah. Aku lelah mencari wanita untuk bisa kujadikan sandaran ketika aku lelah dengan pekerjaan dengan kehidupan ini, aku sudah semakin tua Mama juga kita butuh seseorang untuk melewati masa-masa ini. Aku butuh istri, Ma."

"Lalu kamu berharap Jelita bisa jadi istri yang baik untuk kamu," ucap Mama.

"Setidaknya, perempuan yang terakhir aku cintai dan masih bisa aku perjuangkan hanya Jelita."

"Kamu ini, sekarang repot cari istri dulu sudah punya istri baik dan cantik kamu abaikan begitu saja."

"Ma," lirih Aksan.

Mama tak berucap lagi, begitupun dengan Aksan yang memilih diam. Ucapan mamanya mungkin kena ke dalam hatinya. Apa yang dikatakan sang Mama betul adanya. Dulu Aksan beruntung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status