All Chapters of Nayna Boyfriend(Indonesia): Chapter 1 - Chapter 10
29 Chapters
Prolog
Hai, aku Shanin. Buat kalian yang baru baca, aku mohon pengertiannya yah, maksudnya ini cerita masih dalam revisian. Baru sempat aku kelarin sekarang, jadi kalau masih banyak yang berantakan dimaklumin yah. Ditunggu updatenya, makasih sayangku *****
Read more
Chapter 1
Hiufff, aku menghembuskan nafas lega berdiri didepan gerbang masuk  kampusku,Mahasiswa baru'welcome to new world'. Jogja hari itu bertemankan cuaca pagi nan cerah. Kampus sudah ramai dikunjungi penghuninya sesuai jadwal kuliah mereka masing-masing. Aku menyapu keadaan dengan mataku, untuk apa? untuk ngabesenin mahasiswa dengan berbagai karakter menjadi penghuni kampus. Si kutu buku, mereka  identik dengan selalu membawa buku kemana-mana, terkadang memakai kacamata, ada pula yang tidak sih, yang pasti bahan obrolan mereka berkaitan dengan hal-hal yang berbau pelajaran.
Read more
Chapter 2
Apasih arti persahabatan bagi kalian?. masing-masing ikatan hubungan bagiku beda bentuk dan beda rasa. Jika ditanya hal terkonyol, manakah yang lebih penting bagiku, sahabat atau pacar?. Hmmm jujur saja aku kesulitan untuk menjawab ini. Sesulit ngejawab cepat kalau ditanya 1453x123, Kenapa? Karena aku punya sifat jelek yaitu hanya bergantung dan merasa nyaman untuk satu orang saja tanpa bisa berpindah ke orang lain. Maksduku, jika aku sudah nyaman dengan satu orang maka aku akan tetap bersama orang itu. inilah kelemahanku yang tidak bisa aku kendalikan. Meskipun aku sadar kelak kelemahan ini akan merusak diriku sendiri, percayalah aku sudah mencoba untuk menghilangkan hal ini. Entah mengapa rasanya aku tidak bisa.
Read more
Chapter 3
"Gimana nih, gw udah kebelet nih, ayukk temenin dong ran" keluhku usai keluar kelas. Aku sudah kualahan menahan panggilan alam ini, sesuatu yang mendesak sudah diujung. Sial rasanya menahan keingginan untuk buang air kecil"yah nay, gw udah laper banget malahan. males ah musti naik lagi ke toilet atas, pake toilet diujung aja ya" saran rani padaku. Bulu kudukku sedikit bergidik mendengar toilet ujung, yah ini toilet yang terletak dipojok kampus, agak sepi dan pastinya suasana rada menyeramkan."yah ran, kan disana itu,,,,"
Read more
Chapter 4
'kadang ingin, kutinggalkan semua, letih hati menahan dusta'"diatas pedih ini, aku sendiri. Selalu sendiri'
Read more
Chapter 5
Tengg,,,,Teng,,,Teng"woi yang merasa anak G5 masuk kagak, bel udah bunyi juga. masuk kelas sana" teriak seorang cowok mecniptakan kerusuhan. Aku yang kala itu tengah asik berbincang membahas gaya rambut terbaru bersama Rani dan Monik, saling bertatapan untuk kemudian melirik keluar. Penasaran siapa yang mecipatkan bunyi lonceng diiringi dengan suara teriakan."ada apa sih?" tanyaku ketika laura yang baru saja datang, masuk kelas dengan wajah kesalnya"Si reno edan kali ya. I
Read more
Chapter 6
seberat menunggu kepastian, hari kamis adalah hari yang terberat untukku. Aku rasa mahasiswa lain juga merasakan hal yang sama denganku. Pasalnya pak Samsul, dosen yang setiap ngajar dikelas selalu bikin spot jantung. Gimana nggak spot jantung, mendadak setiap menyampaikan materi pak samsul kadang-kadang berteriak dengan lantang, terus diakhir materi siapa yang tertangkap ngelamun pasti bakalan ditanya gini "kamu kalau hidup dikubur dimana?"pertanyaan yang menjebak konsentrasi nggak sih? kan kalau masih hidup kenapa harus dikubur. Nah buat mereka yang emang lagi ngelamun, ini justru jadi jebakan betmen, terus disorakin sekampung deh, maksudnya se isi kelas.
Read more
Chapter 7
Gorengan mang edang itu gorengan terenak yang pernah aku coba, beruntung sekali rasanya dia jualan di sekitar rumah. gorengannya menjadi cemilan wajib garis kreas ala aku. sekalipun pulang kuliah sore, aku selalu nyempetin buat beli. Lebih enak lagi kalau gorengan yang lagi hangat-hangatnya dimakan pake cabe rawit, sebenernya aku nggk terlalu sering makan makanan pedas, tapi sekalinya makan yang pedas-pedas kadang susah berhenti.masalahnya hari itu kenikmatan gorengan mang edang mendadak hilang kurasakan, aku menerima pesan dari Laila, dia sepupu si pangeran merpati putih. Kalian masih ingat kan dengan dia, yang sempat ditanyain monik ke rani itu loh. Iya dia orang yang membuatku gelisah menanti kabarnya. Dan hari itu aku menerima
Read more
Chapter 8
Sudah tiga puluh menit semenjak kelas pertamaku dimulai, Dosen yang mengajar pelajaran pertama pagi itu membuat kita harus memasang pendengeran esktra. Beliau berbicara dengan nada suara yang sangat kecil, membutuhkan konsentrasi penuh untuk mengdengar setiap penjelasannya, itulah sebabnya beliau dijuluki dosen the silent. kelas benar-benar penuh keheningan layaknya makam kuburantubuhku sedari tadi rasaanya tidak enak, seperti bara api membakar kulitku dari dalam, keringat dingin mendadak menyelimuti dahiku. Aku mengambil kaca dari dalam tas, i
Read more
Chapter 9
Geli diperut. Kalau sedang jatuh cinta ada perasaan geli diperutku, intinya bakalan bisa bikin aku tertawa terus. mau ada kejadian lucu atau enggak, tetap bakalan ketawa. Aku duduk dibalkon kamarku sembari telfonan dengan seseorang sudah hampir satu jam. satu jam yang dipenuhi dengan tawa untukku. siapa lagi orang itu kalau bukan Aldihah?kamu pindah haluan?. Intinya aku mulai ngerasa nyaman, dia datang disaat hati ini kosong,sudah kukatakan pemiliknya tidak lagi bertanggung jawab. Jika ada orang lain yang membuatku sebahagia ini mengapa aku harus menaruh harapan untuk ketidak pastian!."Kamu nggak gendut, cuman bulet
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status