All Chapters of (Not) A Wedding Agreement : Chapter 1 - Chapter 10
40 Chapters
Prolog
Pernikahan itu akhirnya terjadi.Sebuah pesta megah nan mewah diadakan dua keluarga terpandang itu demi merayakan hari bahagia putra dan putri mereka, sekaligus simbol dimulainya hubungan baru di antara keluarga Adiyaksa dan Mahardika. Raut cerah dan bahagia tercetak jelas di wajah keluarga sang mempelai. Tak hentinya mereka mengumbar senyum pada para tamunya yang sebagian besar kolega dan merupakan orang-orang yang tak kalah berpengaruh dari mereka. Jelas, ini adalah pesta perayaan antar sesama kaum elit. Namun, apakah kegembiraan itu dirasakan oleh semua orang di sana? Tidakkah ada yang menyadari jika dua mempelai pengantin, yang harusnya menjadi yang paling bahagia, hanya menatap dingin satu sama lain? Tak ada sepatah kata pun terucap dari bibir keduanya. Bahkan, keengganan itu saling mereka tunjukkan kala harus bersanding bersama. Tetapi, menjaga citra baik di hadapan para tamu jauh lebih penting dibanding mengedepankan perasaan benci antara keduanya. 
Read more
Kabar Buruk
Senandung kecil mengalun pelan dari bibir Andin, membentuk ritme teratur yang indah dan terus berulang. Terkadang, tubuhnya ikut bergoyang pelan ke kanan dan ke kiri, mengikuti irama yang didendangkannya. Dia tak yakin lagu apa itu. Yang jelas, perasaannya sedang senang dan nada itu terputar begitu saja dalam otaknya. Andin tengah meracik minuman latte pesanan salah satu pengunjungnya. Kondisi kafe yang lumayan ramai membuatnya turun tangan memberikan bantuan. Dia memang pernah belajar mengenai dunia perkopian lengkap dengan berbagai macam cara penyajian minuman pahit itu. Karena itulah, dia bisa menjadi barista cadangan tatkala dibutuhkan. Kafe bertajuk Andin's Café ini adalah miliknya. Memang, dia tak sepenuhnya terjun langsung mengurus tempat ini. Ada asisten andalannya yang dia beri kepercayaan penuh menangani hidup-mati kafenya, termasuk mengatur kesejahteraan para pegawainya. Dan dia akan menerima detail laporannya setiap bulan. 
Read more
Perjodohan
Desta sekali pun tak pernah menyetujui ide kakeknya mengenai perjodohan antara dirinya dengan cucu sahabatnya. Baginya, hidupnya seutuhnya adalah miliknya. Tak ada orang yang bisa mengaturnya, apalagi memaksanya melakukan sesuatu yang tidak dia sukai. Semuanya bermula saat dia kecil. Entah orang tua atau justru kakeknya sering mengatakan bahwa ada seorang gadis yang harus dia jaga kala dirinya besar nanti. Dalam otak kecilnya langsung terbayang wajah Lana dan segala kecengengannya. Lana merupakan sepupu yang tidak hanya merepotkannya, namun seluruh keluarga besarnya dengan tingkah gadis itu yang kelewat manja. Maka jelas, dia tak mau melakukannya. Seiring berjalannya waktu, dia menyadari jika sifat perempuan tidak semuanya seperti Lana. Dia bisa melihat tingkah laku teman-teman di sekolahnya yang jauh berbeda dari sepupunya itu. Dia pun perlahan mulai mengerti tentang perjodohan yang direncanakan kakeknya serta sahabatnya. Justru karena itulah, dirinya sema
Read more
Persiapan Pernikahan
Mempersiapkan pernikahan bukanlah hal sulit bagi Andin, meski dia hanya punya waktu satu bulan melakukannya. Banyak wedding organizer profesional mampu mewujudkannya. Yang dia butuhkan cuma uang lebih untuk membayar jasa mereka yang harus bekerja di bawah deadline singkat dengan hasil maksimal. Akan ada banyak tamu penting hadir dalam pesta pernikahannya. Dan tentu, dia tak ingin momen itu menjadi ajang mempermalukan reputasi keluarganya dan Desta akibat salah pilih penyedia jasa wedding organizer.Sebenarnya, Andin tak benar-benar memerlukan jasa mereka. Pesta pernikahan sudah pasti akan digelar di ballroom hotel milik keluarganya. Itu pun termasuk katering makanan selama pesta berlangsung. Untuk dekorasi suasana pesta, para pegawai hotelnya tak kalah apik dalam merancang semuanya. Lagi pula, hotelnya menawarkan paket layanan ini bagi mereka yang ingin mengadakan apa pun jenis pesta di sana. Katakan saja dan mereka akan siap mewujudkannya.
Read more
Pertentangan Batin
Desta tidak pernah berniat untuk datang terlambat. Dia adalah orang yang sangat menghargai waktu sehingga dirinya anti mengingkari janji temu yang sudah dibuatnya. Pun dengan datang melebihi waktu yang dijanjikan. Dia tidak suka menunggu lama dan juga ditunggu, terlebih karena kesalahannya yang lalai memperkirakan waktu kedatangannya. Tepat waktu menjadi sebuah keharusan, kecuali memang ada keadaan mendesak yang terjadi.Namun, situasi genting benar-benar terjadi. Istri dari salah satu klien penting kakeknya berkunjung ke mall-nya secara tiba-tiba. Desta, sebagai CEO di sana, mau tak mau harus menemui sang klien dan menemaninya berkeliling mall. Tentu saja untuk berbelanja. Dan dunia tahu betapa kaum wanita amat menikmati kegiatan tersebut hingga lupa waktu. Begitu pun dengan dirinya yang terus berada di samping si klien selama beberapa jam kemudian.Dia ingin mengabarkan hal ini pada Andin sebab tak ada yang suka dibuat menunggu tanpa kejelasan. Apa
Read more
Pesta Pernikahan
Pernikahan mereka akhirnya terjadi. Seperti yang sudah diatur, direncanakan, dan dikonsep oleh keluarga besar keduanya, Adiyaksa dan Mahardika. Persiapan yang cukup singkat untuk pesta sebesar itu tak pernah menjadi masalah karena sedianya ada kerja ekstra dari orang-orang yang terlibat dalam memuluskan acara tersebut. Profesionalisme kerja, namanya. Dan itu sebanding dengan pendapatan yang mereka peroleh.Sesuai rencana, pernikahan Andin dan Desta dibagi menjadi dua waktu. Akad nikah diadakan di pagi hari, lalu dilanjutkan dengan pesta kecil bersama para sahabat dan keluarga besar kedua mempelai. Malamnya, bisa disebut sebagai pesta bisnis karena sebagian besar tamu undangan berisi kolega dan rekan bisnis dua keluarga tersebut. Tentu, teman-teman si pengantin bisa hadir juga di pesta itu. Mereka tidak menuliskan ketentuan khusus dalam undangan yang disebar dan membebaskan siapa pun datang di waktu yang diinginkan.Tenang saja. Tidak ada masalah dalam prosesi membahagi
Read more
Rumah Baru
Langkah Andin perlahan memasuki sebuah rumah berlantai dua di kawasan perumahan elite di Barat ibukota. Rumah dengan kombinasi warna putih, broken white, dan cokelat adalah rumahnya. Maksudnya, rumah mereka, Andin dan Desta. Pagi tadi, Desta tiba-tiba mengetuk kamar hotelnya. Dia yang masih setengah sadar akibat acara pernikahannya sehari sebelumnya hanya bisa melongo saat pria itu menyerahkan sebuah kunci, lalu tanpa basa-basi langsung pergi meninggalkannya yang membuatnya mau tak mau meneleponnya kala kesadarannya sudah kembali sepenuhnya. "Itu kunci rumah kita. Aku akan mengirimkan alamatnya nanti." Begitu jawaban Desta ketika dia menanyakan perihal kunci yang didapatnya. Dan karena itu, di sinilah dia sekarang. Memasuki rumah bernomor tiga puluh dua yang ternyata telah terisi furnitur cukup lengkap.Rumah ini luas, namun tidak seluas rumah yang selama ini dia tinggali bersama keluarganya. Tapi, dia memang tidak menginginkan
Read more
Kontrak Pernikahan
Kontrak Pernikahan1. Tidak ada kontak fisik, kecuali terpaksa dan maksimal hanya sebatas pelukan.2. Tidak tidur sekamar! 3. Urusan rumah tangga dilakukan bersama-sama. 4. Saling menghargai privasi masing-masing.5. Kedua pihak wajib menjaga kelangsungan hubungan pernikahan semaksimal mungkin.6. Hal-hal di atas bisa ditambah, dikurangi, atau dibatalkan dengan persetujuan dari kedua belah pihak. TertandaAndin dan DestaDesta tersenyum sendiri membaca screenshot tulisan tangan Andin mengenai apa yang disebutnya sebagai kontrak pernikahan. Jarinya bergulir untuk memperbesar gambar itu hingga terlihat sangat jelas. Sejelas obrolan mereka sebelum makan malam tadi. Memang, dirinya-lah yang mengajukan ide tentang membicarakan hubungan mereka ke depannya yang tak tahunya justru berakhir dengan kontrak pernikahan. 
Read more
Sahabat
"Dia bilang apa?""Mau menciumku.""Memangnya kalian belum pernah berciuman?"Pertanyaan yang dilontarkan Dewi seolah membungkam Andin dan membuatnya membisu tanpa kata di sana. Bukan. Ini bukan tentang pertanyaan yang menohok telak dirinya karena dia tahu betul jawabannya. Pernah. Begitu panas, dalam, dan memabukkan. Hal terliar yang pernah dia lakukan bersama Desta adalah ciuman itu. Terkadang hanya berupa kecupan ringan yang tak jarang bisa berubah liar dan penuh gairah. Namun, cuma sebatas itu. Dia dan Desta masih berusaha mempertahankan logika mereka dan tak membiarkannya kalah dari hasrat yang mulai menguasai. Ya, sepenggal memori akan hal tersebut-lah yang membuatnya tak mampu berkata-kata. Terlalu malu baginya mengakui bahwa tak hanya sekali ciuman panas itu terjadi, meski pada sahabatnya sendiri."Melihat reaksimu, jelas sekali kalian sering melakukannya," tebak Dewi sembari mengangguk-anggukan kepala paham.Dewi
Read more
Spaghetti
- Aku akan masak spaghetti untuk makan malam. -Pesan itu datang saat Desta disibukkan dengan laporan salah satu anak perusahaan kakeknya yang berada di bawah kendali pria itu. Dari Andin. Siapa lagi? Dia sampai harus mengecek berkali-kali demi memastikan bahwa pengirimnya memang adalah Andin. Sebaris kalimat itu berhasil membuat senyum lebar terkembang di wajahnya. Sudah cukup lama dia tak bertukar pesan dengan Andin. Wanita itu jelas tak mau repot-repot melakukannya dan memilih asistennya untuk menggantikannya melakukan hal tersebut. Itu pun jarang karena, ya, memang tak ada yang benar-benar mereka bicarakan.Dan pesan itu bagai oase di padang pasir. Di tengah kecanggungan di antara mereka dan sikap dingin yang masih betah Andin perjuangkan, kehadiran pesan itu menjadi tanda bahwa istrinya mulai melunak. Baru sepuluh hari mereka menikah. Dan Andin telah menunjukkan perubahan itu. Sungguh mengejutkan.Cepat-cepat dirinya mengetikka
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status