Semua Bab Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA): Bab 1 - Bab 10
68 Bab
Prolog
DESAH dan erangan mereka saling bersahutan. Selama dua puluh dua tahun ia hidup, Riri tidak pernah melakukan hal segila ini. Dia tidak pernah berpikir untuk make out dengan pria asing yang baru ia temui beberapa menit.One night stand.Dia hanya mengikuti rasa penasaran yang terus menderanya akibat cerita yang ia baca maupun tulis. Dia ingin tahu rasanya, dia ingin merasakannya.Sentuhan dari seorang pria yang begitu memuja tubuhnya, kecupan panas yang menggebu, tatapan penuh cinta yang diselimuti kabut nafsu.Riri ingin tahu.Namun, dia juga sadar jika semua ini salah."Berhenti ... ahhh!"Walaupun bibirnya meminta untuk berhenti, tapi jemari tangannya tak juga melepaskan perut kotak-kotak milik pria yang sedang berada di atasnya saat ini.Pria itu menatap Riri, bibirnya mengulum senyum tipis. "Kenapa?"
Baca selengkapnya
SMP • 01
"GILA lo, ya? Ke mana aja lo semalam, ha? Gue sama Damn sampai keliling ballroom cuma buat nyariin lo doang!"Riri hanya memutar bola mata setelah mendengar suara dari orang di seberang telepon. Namanya Nayla, dia baru menikah semalam dengan kekasih dudanya—yang jujur saja terlalu tampan sampai ia berimajinasi menjadi Nayla semalam."Gue jalan-jalan terus pulang dan lupa pamitan sama kalian, Kak," bohong gadis itu.Dia tidak mungkin, kan, mengatakan pada kakak tingkatnya, jika semalam ia bicara dengan pria tampan yang entah siapa namanya—bahkan jujur saja, Riri tidak ingat bagaimana rupanya, lalu entah bagaimana bisa ia dan pria itu sampai di sebuah kamar dan hampir bercinta.Hampir ... nyaris.Jika dia tidak mengingat keinginannya untuk jadi perawan tua, mungkin semalam ia benar-benar telah melepaskan segelnya pada pria tak dikenal itu."Yakin? Tapi, kok
Baca selengkapnya
SMP • 02
LAGI-LAGI mimpi terkutuk itu mendatanginya.Raffa mengumpat berulang kali sembari mengacak-acak rambutnya frustrasi. Dia tidak berniat memimpikan kejadian malam itu lagi dan lagi, tapi seperti kaset usang yang rusak, mimpi itu terus-menerus mendatanginya dengan intensitas sentuhan yang semakin tinggi."Sial!"Raffa mendesah kasar sembari mengelus miliknya yang menegang di balik celana. Jika saja tadi ia memilih membawa pulang salah seorang wanita, mungkin situasi seperti ini tidak akan terlalu menyesakkan. Masalahnya, sejak kejadian malam itu, dia menjadi tidak bernafsu dengan wanita manapun selain wanita yang ia temui di pesta pernikahan sepupunya."Sialan, gue perlu nikah kalau kayak gini terus!"Dengan langkah gontai dia keluar dari kamarnya. Selama beberapa hari terakhir, dia menjadi baby sitter Evan, lantaran Nayla dan Ethan ingin menghabiskan waktu berdua. Tentu saja, mereka
Baca selengkapnya
SMP • 03
BISA dibilang, Riri hampir tidak pernah kemari. Walaupun setiap tahun ia pulang ke Indonesia dan menghubungi kakak tingkatnya itu, tapi ia tidak pernah mendatangi restoran ini. Ini kedatangan perdananya setelah ia pulang beberapa bulan yang lalu.Dulu, mereka memang dekat, tapi kedekatan mereka tergolong biasa saja. Dia memang adik tingkat Nayla, tapi mereka beda jurusan, beda jam kuliah juga, dan setelah setahun mereka pun berada di belahan dunia yang berbeda. Riri masih harus melanjutkan kuliahnya di benua Amerika, sedangkan Nayla pulang ke Indonesia.Selama ini, mereka berhubungan lewat email atau telepon ketika Riri pulang ke Indonesia. Dan hanya begitu, tanpa bertemu, karena Riri lebih suka mengurung diri di kamar. Selain jarang keluar, dia juga malas aktif di media jejaring sosial seperti yang sedang trend sekarang.Dia memang punya akun, tapi hanya sebatas itu. Riri malas menggunakannya.
Baca selengkapnya
SMP • 04
RAFFA menghentikan mobilnya di depan restoran, dia tidak turun demi membukakan pintu untuk seseorang yang sedang menatapnya dengan kesedihan. "Aku ... turun, ya?"Raffa menggertakkan giginya. "Kalau nggak turun, lo mau terus-terusan di sini emangnya?""Kupikir, kamu kangen sama aku," jawaban itu membuat Raffa meradang.Dia kangen, iya, dia kangen pada Riza. Sayangnya, dia tidak akan mau mengakuinya. Riza sudah punya pacar, tapi entah kenapa dia malah berdekatan dengan Raffa. Bukannya Raffa tidak pernah seperti ini, tapi dia selalu menjaga diri agar tidak mendua begitu dia memilih salah seorang menjadi pacarnya.Kalaupun dia mau bersama wanita lain, dia akan memutuskan kekasihnya lebih dulu. Dia takkan jalan bersama dua orang wanita secara bersamaan, tidak seperti perempuan di sebelahnya ini. Mereka sangat berkebalikan dan jujur saja, sifat itu tidak dia sukai."Entah kangen atau
Baca selengkapnya
SMP • 05
SETELAH berdebat dengan ibunya, Raffa menyelinap keluar dan kembali ke rumah Ethan serta Nayla. Ia menyukai pekerjaan barunya merawat Evan untuk sementara. Ia merasa bisa melupakan masalah jodoh-menjodohkan untuk sejenak saat bersama keponakannya itu.Ketika sampai di sana, ia melihat Ethan serta Nayla duduk sembari melihat-lihat album. Dia yang penasaran pun menyelinap di belakangnya dan ikut mengintip—mengganggu kebersamaan— pasangan suami istri itu."Riri ikut fotonya cuma sekali doang, dih!" gerutuan Nayla membuat Raffa mengernyitkan dahi. "Mana fotonya sambil sok mesra sama kamu lagi," ujarnya dengan nada cemburu yang kentara.Raffa melongok dan memperhatikan seorang wanita yang bergelayut manja di lengan sepupunya. Dahinya mengernyit saat mengamati wajah wanita itu lekat-lekat.Wajah ayunya dipoles make-up tebal, gaun biru gelapnya tampak kontras dengan kulitnya yang putih, lalu kalung bint
Baca selengkapnya
SMP • 06
MIMPI dikejar-kejar setan ternyata lebih horor daripada mimpi dikejar-kejar mantan. Kalau mantan masih bisa disentuh, diajak rundingan, atau apa aja, tapi kalau setan, baru lihat juga langsung lari tunggang langgang.Riri menghela napas kasar sembari menguap lebar. Dia menggaruk-garuk rambut lurusnya hingga berantakan sebelum melesat ke kamar mandi untuk mencuci muka di wastafel. Penampilan mukanya—sebelum mencuci muka—yang putih pucat dengan noda-noda hitam sialan, ditambah kantung matanya yang semakin menghitam nyaris membuatnya menjerit."Muka gue kayaknya perlu perawatan, nih," gumamnya.Riri melangkah keluar, mengambil ponsel dan mulai menjalankan aplikasi mobile banking. Penampakan saldo ATM-nya yang pas-pasan, sukses membuat ia nelangsa bukan main."Gimana caranya gue dapat duit lebih biar bisa beli skincare yang bagus coba? Atau gue minta aja sama Mama kali, ya?"Sepertiny
Baca selengkapnya
SMP • 07
"NAMA lengkapnya Aryiella Garcia, umurnya sekitar 22 tahun, status jomlo, masih perawan, anak rumahan yang hampir nggak pernah keluar rumah kalau nggak ada kepentingan."Raffa mengernyit sambil memandangi kertas yang disodorkan Nayla padanya. Di situ tertuliskan alamat Riri lengkap beserta nomor teleponnya. Raffa memandangi Nayla sekali lagi, lalu mengulangi kata-kata wanita itu barusan padanya."Aryiella Garcia?"Nayla mengangguk. "Namanya cakep, sih, tapi orangnya kelihatan biasa aja." Nayla mengangkat bahunya tak acuh. "Itu menurut pengelihatan gue, kalau aslinya, ya, gue nggak tahu. Apalagi sifatnya yang agak absurd, lo serius mau ngelamar dia? Ini lamaran, lho, Raf, jangan lo ajak dia buat main-main doang!"Raffa mendengkus. "Padahal, lo sebelumnya ngedukung gue banget buat ngelamar dia, Nay."Nayla menghela napas kasar. "Iya, sih, daripada dia ngejomlo sampai kiamat, kasihan juga a
Baca selengkapnya
SMP • 08
SARAPAN seperti biasa. Tidak ada suara, bahkan bunyi sendok yang beradu dengan piring tak diizinkan untuk berbunyi ketika anggota keluarga sedang makan. August menyelesaikan acara makannya pertama kali, disusul Raffa yang kemudian bangkit hendak pergi ke kantor. Seperti biasa, lalu kenapa Rosa menyuruhnya pulang kemarin?"Kamu mau ke mana?" Suara itu membuat langkah Raffa terhenti. "Kita akan pergi bersama sekarang.""Eh? Emang mau ke mana?" Raffa mengernyitkan dahinya tidak mengerti.Jangan bilang mau melamar Riri? Mana mungkin! Dia baru menghubungi ibunya kemarin, jadi tidak mungkin mereka bisa melamar Riri hari ini?Mereka pasti butuh waktu untuk meneliti latar belakang keluarga Riri dulu, paling tidak satu minggu, mereka baru bisa melamar Riri untuknya. Iya, kan?"Melamar Aryiella untuk kamu."Raffa menatap ibunya dengan delikan. "Kalian nggak lagi bohongin R
Baca selengkapnya
SMP • 09
"HEI!" Raffa berhenti melangkah, dia menatap Riri dengan ekspresi datar. Riri pun balas menatapnya dingin."Gue tahu, lo nggak suka dengan perjodohan ini.""Siapa yang bilang?""Gue."Raffa memejamkan mata. "Kenapa lo bisa mikir gitu?""Karena lo punya segalanya, lo ganteng, kaya, sempurna, lo pasti bisa nyari wanita yang lo suka sendiri, bukannya dijodohin kayak gini."Raffa mendengkus. "Nyari cewek yang baik nggak semudah nyari cewek murahan."Riri gantian mendengkus. "Lo kurang gaul, kalau nggak pernah ketemu sama cewek baik-baik.""Cewek yang kelihatannya baik, belum tentu hatinya juga baik." Raffa menatap wanita itu tajam, kakinya membawanya mendekati wanita yang pernah meninggalkannya di atas ranjang.Apa Riri sama sekali tidak mengingatnya? Apa dia tidak ingat pernah bersinggungan dengan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status