All Chapters of Wanitaku adalah Tabibku: Chapter 1 - Chapter 10
1480 Chapters
Bab 1
“Aku tanya lagi padamu, apakah kau mau menikah atau tidak!” Suara laki-laki yang terdengar kasar dan dingin di telinga Ani Xia. Dia perlahan membuka matanya, di depan matanya ada seorang pria tampan tapi aura wajahnya sangat mengerikan.Ada rasa sakit di tubuhnya, lehernya dicekik oleh orang yang ada di depannya, dan dadanya hampir meledak karena saking tidak nyaman.Matanya terpejam, ada apa? Bukankah dia sudah mati? Dia telah dikhianati oleh atasannya. Kematiannya disebabkan karena luka tembak sebanyak lima kali di tubuhnya.Beberapa kenangan muncul ke dalam pikirannya, tetapi bukan kenangan miliknya.Sebelum Ani Xia benar-benar sadar, pria itu menampar wajahnya begitu keras hingga dia pingsan.Darah mengalir dari dalam mulutnya. Dan pada akhirnya dia memuntahkan darah segar dan merasakan rasa sakit yang panas di punggungnya. Dia tiba-tiba mengangkat kepalanya, matanya merah membara saking marahnya, dan ingatan yang tersisa di benaknya mengatakan kepadanya bahwa pemilik tubuh aslinya
Read more
Bab 2
Entah sudah berapa lama berlalu, dan terdengar jeritan tangisan di telingaku.Dia membuka matanya perlahan, terlihat wajah bulat dengan memar di mukanya, dia tahu siapa yang ada di depannya. "Sunny?"Pelayan pribadi dari Anni Xia yang bernama Sunny “Nona, hamba tidak dapat melindungimu, maafkan aku!” Sunny menangis sedih.Anni Xia menahan rasa sakit yang panas di seluruh tubuhnya, berdiri perlahan, dan berjalan dengan susah payah ke kursi. Kaki dan punggungnya terluka parah. Sebenarnya untuk bergerak atau duduk di kursi pun seperti duduk di atas jarum, menahan rasa sakit yang begitu tajam ini membuatnya susah tidur. Terdengar suara hatinya: ‘Bahkan jika aku menjadi hantu, Aku tidak akan pernah melepaskanmu’Dia tahu ini adalah suara pemilik asli tubuh ini.Kedua tangannya mengepal, menyentuh logam dingin jari tengah, dia terkejut, dan dengan cepat menundukkan kepalanya, menatap cincinnya? Cincin Jiwa juga mengikuti?Cincin Jiwa adalah senjata yang dikembangkan oleh para ilmuwan keti
Read more
Bab 3
Sebelum menikah dengan Perdana Menteri Xia, Nyonya Diana adalah seorang perempuan berbakat yang terkenal di seluruh kerajaan. Dia berpengetahuan luas termasuk astronomi dan geografi, dia juga seorang wanita dengan hati yang baik.Dia menatap wajah Anni Xia, tetapi hatinya terasa sangat sakit, dia tahu bahwa putrinya sudah mati.Bagaimana bisa dia tidak balas dendam kepada orang yang telah membunuh putrinya?Pada tanggal 18 Mei, Putri Pertama Perdana Menteri Xia, Anni Xia akan menikah dengan Pangeran Liang. Sebelum fajar, Anni Xia dibangunkan dari tempat tidur dan didandani, mengenakan gaun pengantin merah, Anni Xia tampak cantik dan anggun.Nyonya Laura dan Wanda Xia datang untuk melihat langsung. Ketika Nyonya Laura menbawa Anni Xia keluar kamar, dia membisikkan peringatan: "Kamu sebaiknya naik kereta kerajaan dengan patuh hari ini, jika tidak, kamu akan menyesal."Wanda Xia juga melangkah maju dan mencibir: "Sungguh kasihan, kamu adalah putri tertua, tetapi kamu harus menikahi oran
Read more
Bab 4
Ketika Perdana Menteri Xia melihat bahwa Pangeran Brandon telah pergi, dia langsung panik. Dia memandang Pangeran Charles tanpa daya. Pangeran Charles sangat marah. Dia tidak menyangka Perdana Menteri begitu tidak bisa diandalkan, bahkan tidak bisa mengendalikan putrinya. Dia tidak ingin berada di kondisi yang memalukan ini sedetikpun?Kemudian dia menaiki kudanya pergi dengan sangat marah.Mempelai pria dan Pangeran Charles telah pergi dari pesta pernikahan, dan orang-orang secara otomatis membubarkan diri dalam waktu sekejap mata, rumah yang tadinya penuh itu langsung kosong.Perdana Menteri Xia dan Laura tidak tahu bagaimana menghadapi situasi saat ini, tetapi Laura berjalan keluar dari rumah dan meminta maaf kepada semua orang, “Masalah hari ini, kami persilahkan tamu untuk meninggalkan tempat, aku selaku pemilik rumah meminta maaf langsung kepada para hadirin atas hal ini.”Semua orang melihat bahwa Laura telah mengusir mereka secara halus, dan mereka juga tahu tidak ada kelanjuta
Read more
Bab 5
Ani terus berlutut. Cuaca di pertengahan bulan Mei sangat panas, sinar matahari terasa membakar kepalanya. Darah yang mengalir di dahinya telah berhenti, tetapi keringat yang mengalir di atas bekas luka cambukan terasa sangat perih.Setelah berlutut selama satu jam, dia tidak bisa lagi menahannya, tubuhnya sudah terasa lemas dan lunglai.Pelayan tua melihat bahwa dia tidak berlutut dengan baik, langsung menendang Ani, membuat matanya berkunang-kunang, hampir saja dia pingsan.Ani menatapnya dengan penuh kebencian, kedua tangannya mengepal dan satu hempasan kaki menendang pelayan tua itu. Pelayan tua tidak menyangka dia menyerang dengan menggunakan kakinya, sehingga dia terjatuh ke tanah dan kepalanya membentur batu dengan keras. Ani langsung mencekik lehernya dengan satu tangan dan berkata dengan tegas "Kau hanyalah pelayan tua, berani menggertakku? Kau ingin mati!!""Kau ..." Pelayan tua menatap matanya dengan ketakutan sehingga butuh waktu yang lama untuk berkata dengan tegas, "Tuan
Read more
Bab 6
Ani menyeka darah dan keringat dari dahinya, merapikan pakaiannya, lalu mengikuti dayang berjalan masuk.Kemegahan istana membuatnya merasa lusuh. Dia berusaha keras berjalan, menstabilkan tubuhnya dan berjalan maju, selangkah demi selangkah, sungguh sangat sulit.Sosok di depannya tampak bergoyang, sebenarnya bukan sosok itu yang bergoyang, tetapi karena dia merasa pusing. Dia hanya bisa samar-samar melihat tiga orang duduk di aula utama. Orang yang ada di tengah mengenakan pakaian brokat warna merah dengan sanggul tinggi kepalanya. Dengan meliriknya sekilas, dia terlihat anggun dan menawan.Ani berlutut dengan mengepalkan kedua tangannya, "Hamba, Ani Xia, menghadap Permaisuri!"Ada keheningan di aula, dan bahkan suara napas tidak terdengar. Lampu di dinding istana bersinar indah melalui kap lampu kaca, memantulkan segala sesuatu di depan mereka seperti mimpi.Setelah waktu yang cukup lama, terdengar suara wanita yang begitu acuh tak acuh hingga hampir tidak ada kelembutan pada suaran
Read more
Bab 7
Pangeran Ronald perlahan melengkungkan bibirnya dan mencibir. “Ani Xia, meskipun kau sangat cerdas, itu hanyalah kecerdasan yang tidak bijak. Apakah kau berpikir bahwa kalau kau mengatakan kebenarannya, permaisuri akan menghukum Perdana Menteri? Tentu tidak, Pangeran Brandon hanya akan berpikir bahwa kamu mandul hanya mengada-ada.”Pangeran Brandon menatap Ani dengan sengit, "Kalau Tabib Istana membuktikan bahwa kau berbohong, aku akan menebas lehermu seribu kali."Pangeran Ronald menggelengkan kepalanya sedikit dan menatap wajah Ani yang terkejut, sepertinya hidup gadis itu telah berakhir.Pangeran Brandon terlihat aneh, pertama bibirnya gemetar, lalu tangannya, dan akhirnya tubuhnya sedikit gemetar, wajahnya berubah dari awalnya pucat menjadi biru, dan bibirnya sedikit berbusa.Dalam sekejap, dia jatuh ke tanah, seluruh tubuhnya menegang, kakinya didorong ke depan dengan kuat, tatapan matanya lurus, wajahnya mulai berkedut, dan tubuhnya mengejang.Pangeran Ronald dan permaisuri ketak
Read more
Bab 8
Ani berkata, "Hamba tidak ingin Yang Mulia menyakiti tubuhnya lagi.” Permaisuri melihat ketulusan Ani dalam menangani Pangeran Brandon. Ketika serangan penyakit terjadi, dia adalah orang pertama yang bergegas membantu pangeran. Ani juga menjelaskan mengenai dirinya, yang merupakan fakta yang sebenarnya. Ada orang yang langsung melaporkan apa yang terjadi hari ini ke kediaman Xia. Ani tidak berbohong. Dapat dilihat bahwa dia masih memiliki tingkat kredibilitas tertentu. Kata-kata seperti akupuntur bukanlah kebohongan.Sebenarnya dia bisa tidak mengatakan hal tersebut, mengapa repot-repot mencari kesalahan diri sendiri? Kesalahan dia di hari ini sudah cukup banyak. Tabib istana ragu-ragu menjawab, "Permaisuri, akupuntur pada telinga ini memang dapat mengobati, tetapi efek perawatannya tidak dapat diprediksi. Selain itu, ketika menggunakan akupunktur harus berhati-hati di area di telinga atau kepala. Jika memilih titik yang salah, atau kesalahan pada kekuatan jarum, akan menyebabkan kon
Read more
Bab 9
Ani dalam keadaan bingung dan tidak tahu harus bagaimana, jadi dia hanya bisa membungkuk lalu berkata, "Baiklah, hamba mengerti."Permaisuri menatap mata Ani, matanya tidak selembut yang tadi, tetapi sedikit lebih tajam, "Kali ini kau sudah menggunakan Pangeran Brandon dan merusak reputasi Pangeran Brandon. Istana ini seharusnya menghukummu dengan berat, kalau hanya alasan karena baktimu kepada ibumu. Jangan Anggap enteng masalah ini, siapkan semangkuk obat bunga merah dan minumkan kepadanya."Kemarahan Ani naik, selain tubuhnya sudah sangat lemah dan dia tidak mungkin membantah perintah Permaisuri. Dia telah mematahkan harapannya, jika ditambah semangkuk obat bunga merah, maka tidak ada harapan untuk memiliki anak.Istri Pangeran Ronald seorang wanita yang tidak dapat melahirkan.Sungguh wanita yang kejam!Meskipun Ani tidak peduli apakah dia bisa memiliki anak, dia hanya ingin hidup, dia masih sangat marah pada perbuatan permaisuri.Jika sekarang, dia masih memiliki kepribadiannya ya
Read more
Bab 10
Ani tidak kembali ke kediaman Xia sampai tengah malam. Pintu ditutup dan tidak ada pelayan yang bertugas. Dia duduk di tangga batu lalu terjatuh perlahan-lahan.Dia tidak memiliki kekuatan di seluruh tubuhnya, lapar, lelah dan sakit, badannya hampir hancur berantakan.Dia tidak memiliki kekuatan untuk mengetuk pintu, dan dia tahu bahwa dia tidak punya kekuatan untuk mengetuk pintu lagi.Berbaring di tangga batu, hawa dingin datang menyentuh punggungnya, dia menatap langit berbintang, betapa indahnya keindahan malam penuh bintang?Alam semesta yang luas dapat berisi tentang banyak hal, tetapi tidak ada tempat untuk kehidupannya, dia harus berjuang keras untuk hidup."Nona kedua, Nona Pertama sudah pulang, dia ada di luar, apakah Anda ingin membukakan pintu untuknya?" pelayan itu bertanya dengan suara rendah.Wanda tersenyum dingin, "Buka apa? Tidurlah, kau tidak perlu bekerja malam ini."Penjaga pintu itu tahu bahwa nona pertama sudah pulang, tetapi dia tidak memiliki status apapun, seb
Read more
PREV
123456
...
148
DMCA.com Protection Status