Semua Bab Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku : Bab 1 - Bab 10
69 Bab
Prolog
Siang itu saat matahari tepat berada di atas kepala, seorang wanita berparas cantik dengan rambut hitam panjangnya yang berkilauan sedang berjalan tanpa arah sambil membawa koper dan tasnya di ibu kota.Kania yang rasanya baru saja kemarin di ucapkan selamat atas wisuda nya oleh ibunya, tadi pagi tiba tiba saja ibunya mengusirnya. Tanpa alasan yang jelas, Ibunya mengusir Kania atas hasutan oleh suami barunya.Kania mencoba memutari ibu kota sambil membawa koper berisi bajunya dengan harapan bisa mendapatkan tempat tinggal yang sesuai dengan kondisinya saat ini. Bukan tempat tinggal yang mewah melainkan tempat tinggal yang nyaman lagi murah.Kania terus berjalan tanpa tau arah yang ia tuju. Tidak terasa Kania sudah berjalan dari pagi hingga menjelang siang, Kania yang dari tadi pagi belum makan itu pun akhirnya merasakan putus asa. Bagaimana tidak? Kania yang selama ini selalu di manjakan oleh ibunya itu kini harus bersusah payah merasakan ini semua.Kania
Baca selengkapnya
Awal Mula yang Baru
Kania mencoba menengok ke sekelilingnya, tapi tidak terlihat ada satu orang pun di sekitar rumah itu. Di pos penjaga juga terlihat sepi, Tidak ada orang nya. Kania pun memutuskan untuk masuk lebih dalam melewati gerbang yang terbuka lebar.Kania menatap kagum dengan rumah itu, Walaupun tidak di tinggali tapi rumah itu masih sangat bersih dan rapi. Pagar rumah yang kokoh menjulang tinggi dengan cat yang masih terlihat baru, rumah berlantai dua yang sangat luas untuk di tinggali seorang diri.Saat Kania hendak berjalan lebih ke dalam, Kania mendengar ada suara langkah kaki yang mengikutinya dari belakang. Tak selang lama, ada seseorang yang memanggilnya. Suara yang terkesan berat itu sangat jelas sekali bahwa itu suara pria."Hei kamu, ngapain masuk ke dalam? kamu siapa,maling ya?" tanya pria itu dengan jengkel.Setelah mendengar suara itu, Kania berbalik badannya menghadap ke belakang."Saya bukan maling,kamu siapa?" kata Kania sambil menatap mata pria itu.
Baca selengkapnya
Hari Pertama ke Kantor
Ternyata selain cantik dan sopan, Kania juga sangat cerdas. Semenjak sekolah, Kania sering mengikuti perlombaan dan memenangkannya. David tersenyum puas karna sudah menemukan sekretaris pribadi untuk bos nya.David tertawa kecil. "Ternyata anda sangat pintar ya" gurau David untuk menggoda Kania."Anda berlebihan tuan" kata Kania yang malu karna di puji.David menyerahkan kembali ijasah ijasah Kania padanya."Saya sendiri yang akan merekrut anda,besok anda bisa pergi bersama saya ke kantor untuk menjalani interview" kata David.Kania terbelalak kaget sekaligus senang."Terimakasih, sekali lagi terimakasih" ujar Kania saking senang nya."Iya sama sama. Oh iya, kita belum memperkenalkan diri secara resmi ya kan? nama saya David Velrod, panggil saja David" tutur David sambil menjulurkan tangan kanan nya untuk berjabatan.Kania membalas jabatan tangan David." saya Kanoa Geralyn, panggil saja Kania" "Sepertinya sudah sangat malam, saya
Baca selengkapnya
Kejadian Tak Terduga
Seorang wanita berambut sedikit ikal di bagian bawah dengan memakai kacamata berjalan ke arah Kania. Wanita itu memakai pakaian formal dengan kemeja polos dan jas yang ia gunakan, ia menghampiri Kania sambil membawa beberapa kertas di tangan nya.Kania hanya melihat ke arah wanita itu sebentar lalu berfikir tidak mungkin jika dirinya lah yang ingin di temui wanita itu, mungkin saja wanita itu sedang menghampiri orang yang berada di belakangnya.Tapi tiba tiba wanita itu datang dan tepat berhenti di depan Kania."Anda nona Kania Geralyn?" tanya wanita itu pada Kania."Iya, saya Kania. Ada apa ya?" tanya Kania bingung."Saya asisten pak CEO, saya di minta untuk mengantar anda ke ruangan David. Mari ikuti saya" ucap wanita itu sambil memanduku berjalan ke depan.Kania mengikuti wanita berambut ikal dengan kacamata itu. Kania di bawa berjalan menaiki lift hingga lantai 2, kemudian mereka berhenti di depan ruangan yang bertuliskan nama David tepat di pin
Baca selengkapnya
Rasa Penasaran
Hati David jadi berdebar melihat senyum Kania yang sangat manis itu. Apalagi saat tertawa, Kania jadi terlihat seperti dewi yang turun dari kayangan."Apapun itu ceritakan lah.Tentang usiamu, tempat tinggalmu sebelumnya atau apapun itu tidak apa apa," ucap david dengan penasaran."Usia saya 23 tahun," jawab Kania.David terdiam sebentar mendengar jawaban dari Kania, mendengar Kania yang tidak menjawab pertanyaan nya seluruhnya. David merasa ada sesuatu yang ingin Kania tutupi dengan sangat rapat. Karna David berfikir mungkin itu hal yang sensitif baginya, David tidak meneruskan pertanyaannya itu."Oh,ternyata masih sangat muda ya," ujar David sambil tersenyum."Haha, memangnya wajah saya terlihat lebih tua dari umur saya ya?" tanya Kania dengan nada bercanda."Bukan tua, lebih tepatnya dewasa" ucap David sambil tersenyum tipis.Saat hendak meneruskan obrolan, tiba tiba saja handphone David berdering dan ternyata rey yang meneleponnya.
Baca selengkapnya
Tradegi di Kamar Mandi
"Dia orang yang akan jadi bosmu mulai besok" ujar David. "Oh begitu, tapi aku belum pernah bertemu dengan nya. Memangnya ada apa?" tanya Kania. "Tidak ada. Oh iya, hari ini tidak ada lembur jadi nanti aku tunggu kamu jam 5 di depan kantor ya" kata David sambil tersenyum. Kania mengangguk sambil tersenyum. "Ngomong ngomong aku belum punya nomor telfonmu loh" ucap David sambil menyerahkan handphone nya pada Kania. "Aku juga lupa" kata Kania sambil meraih handphone yang ada di tangan David itu. "Padahal di kartu namaku juga ada nomorku. Tapi sepertinya harga dirimu itu tinggi sekali sampai sampai tidak mau meneleponku duluan" kata David mengejek. "Bukan seperti itu kok, aku hanya belum sempat saja" ujar Kania menyangkal. Kania menulis nomor telponnya di hanpdhone David lalu menyerahkan kembali Handphone nya itu. "Kalau ada apa apa jangan segan untuk telfon aku duluan" tutur David sambil mengedipkan sebelah matanya
Baca selengkapnya
Membuntuti
Saat keduanya hanyut dalam situasi dan saling menatap satu sama lain, akhirnya suara pintu yang tertutup menandakan orang yang tadi masuk kini sudah keluar terdengar. Kania pun bisa segera pergi dari toilet. Kania langsung melepaskan genggaman tangan Nick dan mengucapkan terimakasih lalu langsung pergi dari toilet secepat mungkin. "Bukan begitu cara berterimakasih yang benar" kata Nick sambil menyengir. Tanpa menghiraukan perkataan Nick, Kania pun tetap berjalan ke depan. Kania khawatir jika nanti Ellena mencemaskan dirinya karna tak kunjung kembali setelah lama pergi. Kania pun segera pergi kembali ke ruangan Ellena, saat Kania membuka pintu ruangan nya. ternyata Ellena sudah kembali dan sedang duduk. "Kania, kamu dari mana? kenapa lama sekali?" tanya Ellena khawatir. "Aku salah masuk toilet tadi, maaf karna sudah membuatmu lama menunggu" jawab Kania tidak enak. "Salah toilet? bagaimana bisa?" kata Ellena dengan heran.
Baca selengkapnya
Berbuat Baik Tak Perlu Alasan
Baru saja Kania hendak duduk, tiba tiba saja ada mobil bewarna merah yang mengklakson dari luar gerbang. Riko pun langsung berdiri dan membuka kan gerbang agar mobil itu bisa masuk. Setelah itu, ternyata orang yang keluar dari mobil merah tersebut adalah David. Kania tak dapat mengenalinya karna mobil kali ini berbeda dengan yang David gunakan tadi pagi.Ini hanyalah mobil sederhana bewarna merah, berbeda dengan mobil mewah yang David gunakan untuk ke kantor dari pagi. David kali ini hanya memakai pakaian yang santai, cocok untuk tidur. Kaos polos berlengan pendek yang di balut dengan jaket, di padukan dengan celana kotak kotak yang terlihat simple. Meskipun tidak setampan Rey, tapi David memiliki daya tariknya sendiri yang tidak kalah jauh dari Rey. David memiliki kumis tipis di bawah hidung nya dan tahi lalat kecil di bawah bibirnya. "Apa yang kalian lakukan malam malam begini?" tanya David sembari berjalan menghampiri Kania dan Riko yang tengah dudu
Baca selengkapnya
Pertemuan Untuk Yang Kedua Kalinya
Berbeda dengan Kania yang terlihat ketakutan seperti sedang bertemu hantu, Rey justru menampilkan dirinya yang tenang dan berwibawa. Rey tidak menunjukkan reaksi apapun termasuk kaget. Rey terlihat biasa saja seolah tidak pernah bertemu dengan Kania sebelumnya, Rey pun tidak kaget dengan ekspresi yang di tunjukkan Kania karna sudah menduga akan jadi seperti ini sebelumnya. Setelah melihat ekspresi Rey yang terkesan biasa saja, Kania pun jadi tenang karna berfikir seperti nya Rey tidak ingat apapun tentang nya dan kejadian beberapa waktu lalu. "Apa aku salah ruangan?" tanya Kania sambil berbisik bisik. "Apa maksudmu? ini benar ruangan nya kok," kata Ellena berbisik. "Coba cek sekali lagi," bisik Kania lagi. "Kamu tidak salah ruangan," saut Rey dengan tegas. Setelah mendengar suara Rey itu, Kania langsung menciut. Ia menatap sebuah tulisan yang berada diatas meja di depannya itu. Ternyata benar, pria itu adalah orang yang akan me
Baca selengkapnya
Kamu Yang Terlihat Cantik Saat Tertidur
"Siapa aku? nanti kamu juga akan tau sendiri kok, lagi pula kita akan sering bertemu untuk seterusnya" ujar Nick. David yang tidak sengaja lewat dan melihat Nick dan Kania yang tengah berdua di depan keran air itu pun langsung menghampiri Kania. "Apa yang terjadi? kenapa tanganmu bisa jadi seperti ini?" tanya David dengan khawatir setelah melihat tangan Kania yang terluka. David segera mengajak Kania untuk pergi dari dapur dan meninggalkan Nick seorang diri di sana. "Aku hanya mau membuat teh, tapi orang itu malah membuat teh nya tumpah" kata Kania sambil menahan perih yang ia rasakan. "Ku sarankan lebih baik jangan dekat dekat dengan orang itu, malah lebih baik jika kamu tidak bertemu dengannya" ucap David dengan serius. "Memangnya siapa dia?" tanya Kania denga penasaran. "Dia Zerronick knight, sepupu tuan Rey sekaligus direktur di perusahaan ini. Sekarang ini mereka berdua sedang berseteru untuk menjadi penerus presdir" ujar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status