Semua Bab Istri Sempurna Bos Perfeksionis : Bab 1 - Bab 10
16 Bab
Surat Wasiat Grandma's
Pintu terbuka lebar, dua pelayan mengenakan seragam atasan berupa kemeja putih dipadukan bawahan rok span hitam bawah lutut mempersilakan seorang pria tampan berperawakan tinggi dengan iris mata berwarna biru keabu-abuan memasuki ruangan keluarga.Keduanya menyambut dengan menundukkan kepala hikmat.“Selamat datang, Tuan.“Pria itu hanya menoleh tanpa bersuara.Kedatangan pria yang akrab dipanggil Daniel mengalihkan perhatian semua anggota keluarga yang telah hadir lebih dulu. Hari ini merupakan puncak acara peringatan mendiang Airin Morgand yang ke seratus hari.Nenek Daniel merupakan pemilik seluruh kekayaan keluarga Morgand setelah mendiang suaminya mewariskan seluruh harta itu padanya. Sesuai dengan wasiat Airin yang tercantum di dalam surat saat dibuat, hari ini akan diumumkan pembagian harta warisan. Salah satu harta kepemilikan yang akan diwariskan kepada anak cucu adalah kepemilikan saham di perusahaan manufaktur. Bisnis terbesar yang didirikan langsung oleh kakek buyut Daniel
Baca selengkapnya
Get Married, Daniel!
Daniel mengembus napas kasar. Bagaimana mungkin dia diminta menikah padahal jelas kekasih saja dia tidak jelas siapa. Ingin rasanya mendebat apa yang diamanatkan sang nenek. Namun, jelas dia tidak bisa melakukan itu karena nenek yang disayanginya telah tiada."Itu amanat dari nenek, Daniel. Kamu harus menikah atau kita semua tidak mendapatkan sepeser pun hasil kerja keras kami selama ini," tegas Rea, sepupu Daniel menyela."Kamu ini bicara apa?" Daniel meradang. Dia merasa kesal karena dijadikan obyek yang disalahkan dan menyebut diri sebagai korban dari surat wasiat neneknya itu."Please, Daniel. Lakukan sesuatu atau kita akan kehilangan semuanya. Menikahlah," bujuk Selly sepupunya dengan wajah memelas. "Aku tidak mau jadi miskin gara-gara kamu," lanjutnya sedih."What a hell ... ah, kenapa jadi aku!" Daniel mengerang kesal sendiri.Daniel berjanji untuk tidak menikah sebelum sang mantan tunangan bernama Shofia menjadi janda dan membuat perempuan itu memohon untuk kembali bersamanya
Baca selengkapnya
Hangover
Daniel menghabiskan sisa satu tegukan brandy dari dalam gelasnya, kemudian menjatuhkan kepalanya yang terasa berat dengan mata terpejam ke atas permukaan meja. Seharian dia belum makan, jadi dengan mudahnya minuman beralkohol itu membuatnya hangover. “Daniel, tumben kamu di sini?” tanya seorang pria seusia dengan Daniel duduk di sebelahnya. Tangannya menepuk punggung hingga pria itu terpaksa menegakkan kepalanya dengan kepayahan karena merasa terganggu. Matanya pun menyipit seirama dengan gerakan memutar kepala menatap wajah pria itu. “Eh, Reno. Kamu rupanya,” panggilnya pelan kemudian ambruk lagi, tertidur di meja bar. “Oh astaga, Daniel! Sejak kapan kamu suka mabuk? Gila! Bahkan aku lihat kamu mabuk Cuma selama putus dari Shofia!” desis Reno merasa kesal. Pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena merasa bingung sendiri harus berbuat apa. Daniel dan Reno bersahabat sejak zaman kuliah. Meskipun kini mereka tidak sering bertemu, tetapi hubungan kedua pria yang dulu sama-
Baca selengkapnya
Minta Tolong
Selama dalam perjalanan pulang, Jessica merutuk. Kekesalannya mencapai ke ubun-ubun karena di saat akhir pekan pun ternyata dirinya belum bisa bebas urusan dari pak bos. Ia merasa kesabarannya sudah habis, bulan depan ia akan mengajukan surat pengunduran diri dan refreshing selama beberapa bulan sebelum akan melamar kerja lagi di perusahaan lain.“Dua bulan lagi mobilku lunas, cicilan utang ibu juga tinggal bulan ini saja. Tabunganku lumayan buat nanti cari rumah yang lebih kecil biar tidak tinggal serumah sama nenek sihir itu. Sepertinya ini sudah saatnya aku berhenti jadi kacung Anda deh, pak Daniel yang super merepotkan,” geram Jessica.Beberapa kali Jessica menghentikan mobil saat melewati jalur perempatan. Beberapa kali pula ia menoleh ke arah belakang untuk memastikan bosnya itu tidak sampai jatuh terguling.“Pak Daniel kalau sedang tidur kelihatan ganteng juga,” gumam Jessica seraya menggeleng pelan merutuki bibirnya yang kelewat jujur. “Tapi kalau pas sadar, pengen aku ... huh
Baca selengkapnya
Permintaan Mommy Boss
Jessica menggigit bibir bawah dengan perasaan gelisah. Dia sengaja datang lebih awal dan menunggu sudah hampir sepuluh menit, tapi sepertinya Debby belum juga datang. Jessica kemudian memesan minuman terlebih dahulu sembari membaca berita hari ini. Semalam Mommy Boss meminta bertemu di restoran ini untuk membicarakan sesuatu.“Wah, Pak Bos tampil sebagai model cover majalah dan dinobatkan sebagai pria ter- hot and sexy urutan nomor lima versi majalah Women Zone. Keren,” puji Jessica sambil berdecak, senyumnya berubah mencibir.Bagaimana ia tidak berdecak bila sehari-hari hanya disuguhi omelan dan suara ketus dari pria itu. Bahkan Jessica sama sekali tidak merasa kalau pria itu sexy melainkan hanya monster yang bersembunyi di balik wajahnya yang tampan.Gadis yatim piatu yang kini tinggal bersama ibu tiri dan adiknya itu sudah menimang-nimang untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya bulan depan. Setidaknya saat merayakan ulang tahun yang ke dua puluh tujuh tahun, ia sudah bisa menikma
Baca selengkapnya
Skenario Sempurna
Lama Jessica mencerna apa yang menjadi permintaan Mommy Bos, sebutan dari beberapa rekan kerja apabila bertemu dengan perempuan cantik dan elegan itu pada acara kantor.“Jadi, kamu mau ‘kan bantuin tante, Jess?” tanya perempuan yang menjadi idola karyawan di antara putri-putri keluarga Morgand karena pembawaannya yang ramah itu dengan tatapan penuh permohonan pada Jessica.“Ah, i-iya. Jessica akan pikir-pikir lagi, Tante,” sahut Jessica sambil meringis canggung.“Jessika bisa cerita-cerita kebaikan hati dan sikap Daniel, pasti akan banyak yang percaya. Bukankah Jessica sudah bekerja selama hampir enam tahun, ‘kan? Pasti itu menambah penilaian terhadap Daniel menjadi lebih positif di mata perempuan.” Debby memandang Jessica penuh harap.“Tapi, Tante. Apa pak Daniel setuju? Kalau dia memaki-maki saya bagaimana?” tanya Jessica memasang wajah cemas, seketika pikirannya berubah menjadi takut dengan reaksi pria itu terhadap rencana sang Mommy Boss.“Tante bakal bayar mahal jasa kamu, Jessic
Baca selengkapnya
Surat Permohonan Jessica
"Pagi, Jessie!“ sapa rekan kantor sesama sekretaris beda atasan pada Jessica yang baru datang.Gadis itu melirik sekilas jam tangan sambil menempelkan kartu karyawan ke sebuah mesin door access control hingga kunci pintu palang yang menjadi area pemisah—yang hanya bisa diakses karyawan dari Morgan Company bisa masuk, pun terbuka. Waktunya sempit, Bos Perfeksionis itu akan mengomel panjang lebar bila dia terlambat.”Hai, Chintya. Pagi juga,“ sapa balik Jessica sambil melangkah masuk melewati portal diikuti perempuan bernama Chintya itu dari mesin sebelahnya.”Aku dengar selentingan kabar kalau kamu bakal mengajukan surat permohonan resign lagi, ya?“ tanya Chintya sambil tersenyum tipis.Merek saat ini berdiri bersandingan, menunggu lift yang akan membawa ke lantai atas tempat berkantor. Jessica hanya membalas senyuman malas tanpa bersedia menjawab. Sudah bisa ditebak kalau perempuan yang sangat ingin menggantikan posisinya itu penasaran dengan kenaikan gaji yang akan diterimanya setela
Baca selengkapnya
Mata Duitan
“Bapak duluan saja,” ucap Jessica tersenyum sopan, mempersilakan Daniel untuk mengutarakan lebih dulu apa yang ingin disampaikan padanya.“Ok, ini soal malam itu. Saat aku mabuk. Astaga! Katanya Reno mengalihkan tanggung jawabnya padamu untuk mengantarku pulang, ya? Bedebah itu sangat kurang ajar,” rutuk Daniel seraya berdiri dari tempat duduk dengan dua telapak tangan mulai menelusup ke dalam saku celananya lalu berjalan mendekati meja Jessica yang kini menatapnya penuh minat.Sama seperti biasanya, Bos Daniel selalu menciptakan atensi kuat dan tidak menyukai pengabaian. Semua yang berhadapan dengannya harus fokus menyimak karena pria itu tidak akan pernah mengulang apa yang disampaikan apabila kurang jelas. Jessica hafal sifat itu bahkan sampai di luar kepala.“Jadi ... apa kamu benar-benar serius ingin mengundurkan diri?”Jessica mencelus, membulatkan bola mata tidak percaya pada apa yang ditanyakan bosnya. Kasus mabuk dan berhasil mengantarkan pulang yang seharusnya mendapat apres
Baca selengkapnya
Rancangan Indah Jessie
“Tentu saja saya mata duitan.” Jessica tersipu, sama sekali tidak tersinggung karena memang dia tipe perempuan yang rela kerja lembur demi segepok uang dari bonus loyalitas di luar insentif gaji pokok.Namun, reputasinya sebagai perempuan yang sulit digoda, tentu saja tidak ada celah sedikitpun baginya dianggap sebagai sekretaris murahan. Gadis itu termasuk karyawan tahan godaan menjadi wanita simpanan yang sering terjadi di lingkungan perusahaan.Jessica bekerja siang dan malam untuk menebus sebagian besar utang yang dilakukan ayahnya semasa hidup bersama istri barunya untuk berfoya-foya. Semua orang yang mengenalnya pasti akan memberikan simpati pada perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu.Kini, ayahnya telah tiada. Namun, beban itu tidak juga menjadi ringan karena ibu tirinya masih saja bergaya hidup sosialita dengan berbagai alasan. Dia tidak mungkin langsung meninggalkan rumah itu karena masih ada adik tirinya yang harus diurus. Hubungan dengan Kim sangat baik sebagai saudar
Baca selengkapnya
Rasa Tidak Nyaman
Jessica membulatkan bola matanya, cukup kaget dengan analisa yang diberikan bosnya karena jelas itu tidak salah. Namun, Jessica tidak mungkin bicara jujur. Ia pun segera tertawa kecil sambil mengibaskan tangannya ke arah udara demi bisa menepis dugaan sang bos.“Ah, Bapak bisa saja. Saya merencanakan apa?” balasnya seraya terus berjalan mengikuti langkah Daniel agar tidak ketinggalan.“Makan malam seperti apa yang kamu impikan? Sepertinya kamu kecewa kalau tidak dilakukan malam ini,” tukas Daniel sedikit melirik ekspresi sekretaris andalannya selama enam tahun ini sambil terus saja melangkah.“Yang berkesan, mungkin,” jawab Jessica malam kikuk sendiri.Dia sedang merencanakan kencan buta antara Daniel dan seorang wanita cantik pilihan Mommy Boss, tapi kenapa rasanya malah seperti sedang merancang kencan sendiri? Membayangkan saja Jessica sudah merinding sendiri. Dia tidak berharap Daniel berpikir itu kencan antara mereka berdua, huh ... Bos dan Sekretaris? Tidak mungkin bagi Jessica
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status