Fake Marriage (Indonesia)

Fake Marriage (Indonesia)

Oleh:  Renko  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
46 Peringkat
47Bab
47.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Lunar dihadapkan pada pengkhianatan sang calon suami. Dia kabur dan suatu insiden mengharuskannya menikah dengan seorang pebisnis kaya. Arkan sendiri terpaksa mengurungkan niat untuk melamar kekasihnya. Ketika hubungan berkembang menjadi lebih dari sekadar pernikahan palsu, mereka terperangkap di antara perasaan yang rumit. Akankah mimpi buruk mereka berakhir indah?

Lihat lebih banyak
Fake Marriage (Indonesia) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Renko
Novel ini sudah update ke versi 2023, dimulai dari bab 27 merupakan tambahan bab dari novel ini, termasuk 4 extra part sebelumnya. Semoga dengan pembaruan ini, Fake Marriage bisa semakin baik lagi. Terima kasih atas waktumu yang sudah bersedia membaca kisah Lunar Arkan. Gift dan komentarmu juga~
2023-07-05 12:13:50
1
user avatar
Anisah Rahma
akhir yang tidak jelas
2021-07-08 15:17:07
1
user avatar
Syarifah Aira
ceritanya bagus
2021-06-23 23:42:51
2
user avatar
Syarifah Aira
ceritanya bagus
2021-06-23 23:42:23
1
user avatar
icha FS
salam dari malaysia.. saya suka novel karya kamu ni.. bagus alur ceritanya.. tidak bertele2 seperti novel karyawan lain.. good job kak..
2021-06-19 18:09:37
1
user avatar
betty dewi
ceritanya bagus
2021-06-19 06:39:41
1
user avatar
Isnaini Isnaini
baru sempet mampir lagi🙏🙏🙏
2021-06-01 09:50:27
1
user avatar
Sury yani
aku benar2 suka cerita semacam ini.ceritamu sangat bagus
2021-05-22 10:24:59
1
user avatar
Irma W
kak lenko... boleh minta nomor wa? aku mau tanya tanya. ,🙏
2021-04-27 11:46:15
1
user avatar
Jana Indria
waduuuuh kok nganu, aaah bikin penasaran, up yang banyak dong Thor, jangan penasarannya yang di banyakin
2021-04-20 23:25:42
1
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-16 12:42:10
0
user avatar
Wahyu nitani
thor membaca cerita ini kok imajinasi ku tempatnya ada d korsel yeah 😁😁😁 benar g sih?
2021-02-16 16:06:41
1
user avatar
Barra Della
bagus ceritanya sangat menarik
2021-01-28 12:59:52
1
user avatar
Elvy Tan
ceritanya bagus..💕💕💕💕
2021-01-24 08:35:08
1
user avatar
Renko
Hai, terima kasih banyak sudah menemani kami di Fake Marriage. Selanjutnya Renko punya judul baru, Second Destiny. Mampir ya~ Semoga satu selera denganmu~
2021-01-15 14:48:09
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
47 Bab
Bab 1. Siapa yang Akan Percaya?
Lunar melihat penampilannya sendiri di depan cermin. Gaun yang dia kenakan tampak begitu indah dengan hiasan manik berwarna putih, potongan gaun pendek pada bagian depan, tetapi dibuat panjang pada bagian belakang, bagaikan burung merak yang menguncupkan ekornya. Gaun itu tidak sampai menyapu lantai sehingga dia masih bisa berjalan tanpa harus mengkhawatirkan gaun pernikahan yang kotor. Hari ini adalah tanggal pernikahannya dengan Nico, pria yang dikenalkan sang kakak padanya. Oleh sebab itu, penampilannya harus dibuat sangat menawan. Dia adalah pemeran utama dari acara pernikahan dan semua mata akan tertuju ke arahnya, begitu pula dengan Nico. Mereka harus sama-sama terlihat menawan di depan semua orang yang akan menjadi saksi pernikahan. "Akhirnya anak-anakku sudah menikah semua." Suara seorang wanita yang dikenali membuat tatapan Lunar beralih pada titik pantulan cermin yang lain. Dari sana tampak ibu, ayah, dan juga kakaknya yaitu Sora sedang berjalan sambil tersenyum lebar, jau
Baca selengkapnya
Bab 2. Perjodohan Awak Media
Dia meraba-raba bagian bagasi mobil perlahan, berharap ada hal yang bisa dia lakukan agar bisa keluar dari sana. Dia tidak bisa berlama-lama meringkuk dan juga bertahan di ruangan yang pengap. Sekarang saja terasa sesak untuk dia bernapas di ruangan sempit dan gelap, terlebih tubuh yang tidak bisa digerakkan dengan bebas mulai keram karenanya. Bersusah payah dia mencari-cari apa pun yang bisa menolongnya. Bahkan, koper berukuran kecil yang ada di sampingnya juga dibuka. Tidak bisa dilihat jelas apa yang ada di dalam koper, tetapi dia bisa membayangkan apa yang dipegangnya saat ini. Pemilik koper itu sungguh licik karena menyimpan pakaian dalam wanita. Dia berusaha memikirkan sesuatu yang positif mengenai hal itu. Mungkin pria pemilik koper memiliki seorang kekasih, apalagi mobil yang terparkir berada di hotel, maka bukan hal mengejutkan lagi. Tampaknya dia sudah salah bersembunyi di dalam bagasi mobil, meskipun begitu tidak menyesal karena berhasil kabur dari acara pernikahan. Selai
Baca selengkapnya
Bab 3. Kekasih Arkan Akhirnya Pulang
Di luar ruangan kini Lunar berdiri, menunggu dua orang pria yang masih berbicara di dalam ruangan. Dia memperhatikan sekeliling yang setiap sudutnya memiliki nilai estetika tersendiri, tidak lagi terkejut kalau pria yang akan menikah dengannya adalah orang kaya karena dia saat ini sedang berurusan dengan pebisnis besar di kota tempat dia tinggal. Apalagi sejak tadi pemandangan yang disuguhkan membuatnya tercengang berulang kali. Dia pernah mendatangi rumah Nico yang juga mewah, tetapi apa yang dilihat sekarang jauh lebih mewah. Dari kaca luar ruangan itu, dia memperhatikan bagaimana Arkan seperti memprotesi keputusan yang dibuat. Memang mereka tidak mengenal sama sekali dan menikah dalam keadaan yang seperti itu adalah sesuatu yang tidak bisa diterima, kecuali dia yang membutuhkan tempat tinggal. Mau tidak mau dia harus membuang harga diri dengan memohon untuk tidak diusir. Lama memandang baru dia sadar setelah perhatian teralih. Penampilannya! Dia merapikan penampilannya yang tampak
Baca selengkapnya
Bab 4. Orang Ke 3
"Tentu tidak!" Tanpa sadar Arkan meninggikan suara dan seketika dia menurunkan kembali nada suaranya, "Aku tidak mengenali wanita itu sama sekali. Dia tiba-tiba saja datang ke hidupku dan membuat kekacauan." Raya mengangkat sebelah tangannya untuk menghentikan penjelasan yang semakin berbelit-belit. "Baiklah. Kau sekarang sedang membahas wanita yang bernama Lunar." Melihat anggukan dari Arkan membuatnya bisa mencerna penjelasan satu persatu. "Lunar tiba-tiba datang dalam kehidupanmu, membuat kekacauan di dalam hubungan kita, dan kau memutuskan untuk menikah dengannya. " Satu anggukan lagi dia terima dan setelah itu kebingungan menghampiri. "Kau berselingkuh di belakangku?" Ucapnya mengambil kesimpulan atas tindakan Arkan. Arkan langsung merangkul Raya yang sudah menjatuhkan air mata. "Aku tidak berselingkuh di belakangmu." Mengusap rambut wanita itu untuk menenangkan tangisan. "Hanya satu tahun saja pernikahan ini akan berlangsung. Setelah itu aku dan Lunar akan segera berpisah." Ra
Baca selengkapnya
Bab 5. Ciuman Pernikahan
Lunar mengikuti ke mana arah kaki pria yang membawanya menuju tempat tinggal baru. Dia berada di antara dua pria yang tinggi semampai. Di lorong sepi itu mereka bertiga berjalan dengan Arkan sebagai pemandunya. Di belakang ada Sekretaris Ham menggeret koper bernuansa gelap yang tidak diketahui apa isinya. Karpet merah yang dijajakinya sejak tadi menjadi penyambut kedatangannya. Entah mengapa dia merasa sedikit sedih karena harus berada di apartemen seorang diri. Biar bagaimanapun, dia yang tinggal bersama keluarganya selalu memiliki teman untuk diajak bicara. Pembahasan yang terjadi pasti selalu mengenai kapan dia akan mendapatkan pekerjaan atau membahas mengenai pernikahan. Seharusnya dia tidak merindukan pembahasan yang enggan untuk dihadapi itu. Mungkin pula dia hanya merindukan kedua orangtuanya. “Untuk ke depannya, kau akan tinggal di sini.” Lunar memandangi koper yang dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan yang sudah dibuka pintunya. Dia tidak langsung menggubris ucapan Arkan da
Baca selengkapnya
Bab 6. Gaun Tidur dari Sekretaris
Apa kecurigaannya benar bahwa Sekretaris Ham menyukai Lunar? Mungkinkah Sekretaris Ham memiliki obsesi yang tidak sehat, karena memberikan gaun tidur yang begitu terbuka secara diam-diam? Arkan tidak pernah mengetahui bagaimana kehidupan percintaan sang sekretaris, termasuk karakter wanita yang disukai. Dia juga tidak menanyakan apa-apa soal itu. Melalui kejadian Lunar, dia berpendapat bahwa sekretarisnya memiliki selera yang ekstrem mengenai hubungan asmara. “Kau membelikan gaun tidur untuk Lunar?” Sekretaris Ham menegakkan kepala, mengerutkan dahi. Gaun tidur? Apa yang dibicarakan atasannya saat ini? pikirnya. Kerutan dalam itu memudar setelah sadar akan apa yang dibicarakan. Dia memang memasukkan gaun tidur ke dalam koper saat mereka pergi membeli pakaian untuk Lunar. “Ya, Tuan." Arkan mengernyitkan alis dalam-dalam. “Kenapa? Aku tidak pernah memintamu untuk membelikannya. Apa kau menyukai Lunar dan ingin melihatnya mengenakan gaun tidur itu?” Sekretaris Ham menggelengkan kepa
Baca selengkapnya
Bab 7. Tontonan Gratis Setelah Kesedihan
Lunar menoleh ke asal suara dan dia langsung membalikkan badan memunggungi kamar mandi. Tadi, dia sedikit terpekik melihat Arkan yang setengah telanjang. Dia tidak mengira kalau Arkan benar-benar berada di dalam kamar mandi, karena tidak ada suara air yang terdengar sama sekali. “Aku bertanya, apa yang sedang kau lakukan?” Suara yang terdengar dekat membuat Lunar kewalahan. Dari ekor matanya, dia melihat kalau Arkan kini berdiri di sampingnya. “Kita berbicara nanti saja setelah kau berpakaian.” Lunar yang hendak melangkah digenggam tangannya dan membuat mereka saling berpandangan. “A-ada yang perlu aku bicarakan padamu, tapi nanti saja. Aku akan menunggumu di luar.” “Kita bicarakan sekarang.” Pegangan di tangan Lunar dilepaskan, Arkan duduk di kaki ranjang menanti apa yang ingin dibicarakan padanya. Lunar menghela napas dengan berat. “Tidak bisakah kau berpakaian lebih dulu? Kita akan berbicara nanti setelah kau tidak memamerkan otot yang kau punya.” “Aku lebih suka memamerkannya
Baca selengkapnya
Bab 8. Maniak Pakaian Dalam
Sora tercengang memandangi ponsel keluaran terbaru yang disodorkan. Ponsel itu bahkan belum diperjualbelikan di tempat mereka tinggal. Namun, Lunar sudah mendapatkannya lebih dulu. Beruntung sekali adiknya itu menikah dengan pria tampan, kaya, dan lebih utama yaitu masih muda. Berbanding terbalik dengannya yang harus setiap hari menghabiskan waktu bersama pria berumur. Sejumlah nomor diketik pada ponsel. Dia sengaja tidak memberikan nomor kedua orangtua mereka. Pokoknya, apa pun yang ingin disampaikan harus melalui dia terlebih dahulu. “Aku hanya menyimpan nomorku. Apa pun yang akan kau katakan pada orangtua kita, kau harus memberitahukannya padaku terlebih dahulu, karena aku tidak ingin ada yang pingsan lagi karenamu.” Lunar semakin sedih mendengar kekecewaan yang mendalam. Di dalam hati, dia meminta maaf pada orangtuanya. Tidak ada yang bisa dilakukan sampai pernikahan yang dijalaninya saat ini usai. Selama itu; dia harus bersikap di depan semua orang kalau dia adalah istrinya Ark
Baca selengkapnya
Bab 9. Kamar Ini Milikku!
“Tidak, Raya. Aku tidak ingin mengambil risiko seperti seorang penggemar yang menyusup ke dalam apartemenmu. Tinggallah di sini karena rumahku sangat aman untuk kau tempati." Raya tidak membantah perkataan yang membuatnya kembali mengingat kejadian di mana seorang penggemar menyusup untuk bertemu dengannya. Saat itu, adalah kejadian mengerikan baginya sehingga membuat mereka memutuskan agar dirinya tinggal di rumah Arkan, tempat yang baginya juga sangat nyaman untuk ditinggali. "Baiklah." Arkan tahu kalau Raya berusaha menahan kesedihan, tetapi apa yang bisa dia lakukan? Ragu-ragu dia memeluk kekasihnya, mungkin dengan begitu bisa mengurangi kesedihan Raya. Pun dengan dia yang juga merasakan kesedihan itu karena biar bagaimanapun, Raya sudah mengisi hari-harinya. Usai pelukan perpisahan, Arkan pergi dari rumah tanpa Raya yang mengantarkan. Dia berhenti sejenak ketika hendak meraih gagang pintu kabin. Perasaannya campur aduk jika mengingat lagi apa yang terjadi di dalam mobil, sema
Baca selengkapnya
Bab 10. Makan Malam Bersama Kekasih
Sampai di kantor pun, Arkan masih tidak bisa menyingkirkan wanita yang berkeliaran di pikirannya, bahkan ketika sudah beranjak malam. Dia masih di kantor, tidak berniat pulang dan mengharuskan dia bertatap muka dengan Lunar. Dia ingin melupakan bayangan Lunar untuk selamanya terlebih dahulu. "Semua pekerjaan telah selesai. Apa ... kita tidak akan pulang?" tanya Sekretaris Ham yang masih setia menemani itu. "Bagaimana aku bisa kembali jika Lunar masih ada di apartemen?" Biasanya Sekretaris Ham yang akan menyingkirkan penghalang Arkan, tetapi kali ini tidak bisa. Dia tidak bisa menyingkirkan istri atasannya sendiri, bukan? "Saya tidak bisa melakukan apa-apa pada nyonya Lunar, Tuan." Arkan melirik sang sekretaris. "Aku juga tidak memintamu untuk melakukan apa-apa pada Lunar." Arkan mengembuskan napas panjang. "Bagaimana dengan keadaan Raya? Aku sama sekali tidak mendapatkan kabar apa pun darinya." Sekretaris Ham terdiam mengingat apa yang terjadi ketika dia mendapatkan pesan untuk
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status