(UN)REMEMBER (Indonesia)

(UN)REMEMBER (Indonesia)

Oleh:  Nhana  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
27 Peringkat
4Bab
1.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ara Nadia seorang perempuan yang berprofesi sebagai pengajar harus merasakan kehidupan yang tidak biasa. Diusianya yang masih muda Ara mengidap Mild Cognitive Impairment (MCI) yang menyebabkannya sering kesulitan untuk mengingat, tapi anehnya memori yang Ara lupakan hanya kenangan terbaru dan Ara hanya bisa mengingat semua kenangan terdahulu terutama yang berhubungan dengan mantan kekasihnya, Yoga. Suatu hari kakaknya membawa Ara untuk berkonsultasi dengan seorang dokter jiwa karena Ara punya pengendalian emosi dan perangai yang buruk sehingga kakaknya khawatir bahkan menganggap jika kesulitan yang Ara alami adalah karma karena perbuatannya. Tapi nyatanya semua kendala pada memorinya justru berkaitan dengan kerusakan kognitif yang mengharuskannya konsultasi dengan dokter ahli syaraf bernama Alan. Alan tidak hanya membantu Ara untuk bisa sembuh dari penyakitnya, tapi pria itu juga membantu Ara untuk survive dari masa lalunya. Alan adalah seorang pria yang sabar, tapi meski begitu terkadang dia lelah karena harus memperkenalkan diri berulang kali kepada istrinya sendiri.

Lihat lebih banyak
(UN)REMEMBER (Indonesia) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Emah SacihSachsen
Kapan up lagi nya kak, udah kelamaan nunggu nya
2021-07-02 06:35:43
0
user avatar
Ayne Kim
semngat menulisnya. semangat juga buat Ara. jangan kelamaan duduk ditempat tidur. klo dah bangun ya bangun aja🤣🤣🤣
2021-03-09 12:48:49
0
user avatar
Nul
ara.......
2021-02-02 15:36:58
0
user avatar
Dyantii Sastravell
suka bngt ceritanya 😍
2021-01-30 22:50:32
0
default avatar
miracle
kasian ara
2021-01-29 21:06:10
0
user avatar
Rindu Rinjani
suka sama cerita yang melibatkan psikologis
2021-01-29 20:42:49
0
user avatar
Indri Antika
Uhhh mantannya mas Yoga😂😂 Semangat kakak, ceritanya bagus 👍👍👍
2021-01-29 20:35:24
0
user avatar
SIM
Ceritanya unik 😍
2021-01-29 20:21:28
0
user avatar
Sungchanyah
ayukk kak lanjutt lagiii 😭😭
2021-01-29 19:39:21
0
user avatar
Rizqi_F
semangat teruss
2021-01-27 07:12:21
0
user avatar
Rose Dreamers
Aaaah namanya sama, Ara juga. kok baru 4 bab doang sih? Lanjutannya kapan nih??
2021-01-26 12:10:35
0
user avatar
Yanti D
Keren inimah sih
2021-01-25 23:31:34
0
user avatar
Linn
semangatt thor 💙💙
2021-01-25 17:17:25
0
user avatar
Gitapuccino
sabar ya Mas Alan ... semangat update 👍
2021-01-25 12:33:54
0
user avatar
Unichias
Daebak💚💐 fighting next chapter
2021-01-25 12:12:13
0
  • 1
  • 2
4 Bab
BAB 1
Suasana pagi kembali datang dan menyapa sebuah kota besar yang mulai sesak oleh jutaan manusia. Setiap hari saat pagi menjelang, orang-orang mulai lalu lalang dan memenuhi beberapa titik di kota tersebut. Diantaranya sekolah, perkantoran hingga pasar. Semua orang mulai sibuk menjalani aktivitas hidup masing-masing.Berbeda dengan kebanyakan orang yang sudah sibuk beraktivitas di luar, seorang perempuan berusia awal tiga puluhan justru tengah melamun di atas tempat tidur dengan pandangan kosong.Lagi, untuk kesekian kalinya Ara terbangun di tempat yang menurutnya sangat asing. Ini bukan kamarnya, dan juga bukan rumahnya tapi tempat ini terlihat familiar untukn
Baca selengkapnya
BAB 2
Esa mendengus pelan saat memasuki ruang kelasnya yang masih tampak kosong, dia memang sengaja berangkat sangat pagi agar tidak banyak berpapasan dengan para penghuni sekolah terutama teman-temannya. Entahlah dia hanya malas berinteraksi dengan mereka, terlebih teman-temannya suka bergosip tentangnya di belakang dan itu membuat dia malas untuk berteman."Baguslah, setidaknya aku bisa tidur sebentar," gumamnya seraya menyimpan tas di atas meja dan dia jadikan bantal untuk menopang kepalanya.Sekitar sepuluh menit berlalu, tiba-tiba saja kepala Esa terjatuh dengan keras di atas permukaan meja karena seseorang baru saja menarik tas miliknya yang berada tepat di bawah kepala."Apa yang kau lakukan sinting!" desis Esa saat melihat sang pelaku yang hanya menatapnya datar.
Baca selengkapnya
BAB 3
Ara menendang-nendang udara di sekitar trotoar jalan, tepat di depan sebuah cafe klasik yang tengah ramai oleh pengunjung. Dia tidak peduli jika orang-orang menatapnya aneh dan mulai berbicara yang tidak-tidak tentangnya, Ara hanya ingin melampiaskan kekesalannya dengan menggerutu sepanjang jalan.Pada dasarnya Ara memang bukan orang yang sabar, emosinya mudah sekali tersulut. Hal-hal kecil saja bisa membuat dia badmood seharian atau bahkan membuatnya memaki orang yang lalu lalang tanpa alasan.Menurut Ara, pertemuannya dengan bocah yang bernama Mahesa Arsalan tadi pagi sukses membuat harinya berantakan. Bagaimana tidak, bocah berumur sekitar 13-14 tahun tersebut sudah membuatnya jengkel bahkan sejak dirinya baru saja bangun.Kekesalannya semakin bertambah, karena Ara harus kembali berhadapan dengan sikap keras kepala anak itu, dan juga ayahnya yang menurutnya seolah menjadi budak cinta dari sang anak. Entah kenapa Ara kesal melihat interaksi E
Baca selengkapnya
BAB 4
Alan mendesah berat, sepertinya hari ini akan berlalu sangat panjang. Baru tadi pagi dia merasa lega karena istrinya sudah kembali mengingat dia dengan sang putra, tapi sekarang dia malah dihadapkan dengan persoalan lain. Persoalan yang selalu datang bersamaan dengan datangnya perempuan cantik di hadapannya."Tidak perlu menatapku seperti itu, aku kemari dengan niat baik," ucap seorang perempuan yang berada di ruangan yang sama dengan Alan. Perempuan yang juga sama-sama mengenakan seragam dokter."Ck," Alan hanya memutar bola matanya malas. "Jadi niat baik apa yang kau bawa kali ini?""Aku membawakan mu makanan." perempuan tersebut mengangkat dua paper bag yang ada di tangan kiri dan kanannya."Perlu aku ingatkan! Aku bukan tunawisma dan aku bisa mengurus diriku sendiri," jawab Alan tidak suka dan terkesan dingin."Sebenarnya aku juga tidak peduli, tapi ibu memintaku membawakan makanan untukmu. Katanya istrimu berulah lagi."Alan me
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status