Embrace Fate

Embrace Fate

By:  Chani yoh  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
31 ratings
176Chapters
28.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Esmeralda Bandares melarikan diri dari rumahnya, bersama Catherine, sepupunya, dan bersembunyi di Hawaii, sebagai Leah dan Alicia Spencer. Di sana, mereka mengenal Hale dan Darren. Jika Hale berusaha menjerumuskan mereka, Darren selalu menjadi dewa penolong mereka. Namun, itu sebelum Esme mengetahui siapa Darren sebenarnya. Saat telah mengetahui siapa Darren sesungguhnya entah keberadaan pria itu masihkah disyukurinya atau malah disesalinya?

View More
Embrace Fate Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
De Edward
Selalu suka gaya penuturan author yang satu ini #pelukonline
2021-07-08 22:29:09
1
user avatar
Ryanty_tian
makin gaspoollll thor sayang😍😍😍😍
2021-06-10 00:23:14
2
user avatar
Gusti
authorkuu syg...
2021-06-09 17:48:24
3
user avatar
Tian Yosdi
lanjuuttin critanya thorr!!!
2021-05-21 18:00:01
1
user avatar
Feny Antasia
Very interesting story!
2021-05-09 20:54:53
1
user avatar
cabe bonsai
up tiap hr thor!!
2021-05-04 16:49:39
0
user avatar
Irha Daffa Pratama
Esme bawa aku pergi bersama mu🤭
2021-04-25 11:14:29
1
user avatar
Tian Yosdi
crita ini menarik, sbg pembaca sy ikut berimaginasi masuk kedlm crita, bagus thorrr lanjutkan seri berikutnya 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2021-04-20 22:48:24
1
user avatar
Nastar777
lanjuuuut seruuu
2021-04-17 00:31:13
0
user avatar
Gusti
Esmeraldaa, woww 😍😍
2021-04-02 21:39:14
0
user avatar
Ayunina Sharlyn
Esmeralda, batu permata hijau. Kok bukan banderas kak 😁😁
2021-04-01 21:38:53
0
user avatar
Zanaka
Bayangin Hale dan Chaterine, saya ngos2an sendiri, kak hehehe. Suka bgt interaksi mereka
2021-04-01 00:29:48
1
user avatar
CahyaGumilar79
Waw, Kren kak... aku suka alur ceritanya
2021-03-31 21:25:10
0
user avatar
vhiiilut
lanjut thoor keren banget ceritanyaa. aku penasaran hehehe
2021-03-31 21:04:25
0
user avatar
BabyElle
Lanjut thorrr 💪🏻😄 Ku tinggalkan jejak dulu yaa
2021-03-31 20:32:37
0
  • 1
  • 2
  • 3
176 Chapters
01. Secret Plan
- Besok kita akan melakukannya. Apakah sudah siap semua? -Sebuah pesan dari Catherine baru saja diterima Esme di ponsel baru, yang dibelinya seminggu yang lalu. Ponsel itu juga berisi nomor baru yang hanya diketahui oleh Catherine.Esmeralda Bandares, gadis 19 tahun, yang berasal dari Mexico, sedang merencanakan sesuatu bersama Catherine, teman baik yang juga sepupu jauhnya. Bagi mereka, rencana besar super rahasia ini akan mengubah hidup mereka berdua. Rencana untuk meraih kebebasan mereka. Dan besok adalah waktunya!Catherine, gadis 24 tahun, sepupu jauh Esmeralda, tinggal di New York bersama keluarganya. Namun seperti Esme, dia sudah muak hidup dikekang ayahnya, yang juga sepupu dari ayah Esme.- Sudah siap. Kau? -Esme membalas pesan Catherine, yang juga memakai ponsel baru dan nomor baru yang hanya diketahui oleh Esme. Mereka telah berbulan-bulan merencanakan ini. Jadi, besok mereka
Read more
02. Run Away
Esme memanfaatkan siang yang tenang itu untuk menyelinap. Dia sudah menghapal kebiasaan para pengawal di rumahnya. Saat siang seperti ini, mereka biasanya bersiaga di bagian depan dan samping rumah. Bagian belakang yang berupa taman sering dilupakan.Dengan berbekal ranselnya, Esme mengendap menuju lantai bawah dan menuju taman belakang. Ibunya pastilah sedang menonton serial drama di televisi bersama dengan sepupunya. Sedangkan Enrique, kakak lelakinya, sudah dua tahun lalu memutuskan hengkang dari rumah itu.'Good bye, Mom,' ucap Esme dalam hatinya saat melewati kamar ibunya dan mendengar suara serial drama dari televisi sang ibu.Esme bergegas turun ke lantai bawah, menghindari pertemuan dengan para pelayan yang sedang bekerja di dapur. Gadis itu mengitari taman belakangnya dan memanjat tembok tinggi di sudut sana. Salah satu pengawal ayahnya baru saja melewati
Read more
03. First Meet
"Bagaimana menurutmu?" Catherine menoleh pada Esme saat pintu lift telah menutup, dan hanya mereka berdua yang masuk.Dari nomor unit yang didapat Catherine tadi, unit mereka di lantai 17. Lift melaju naik ke lantai 17."Bagus. Ini pas untuk kita. Cukup mewah, tapi tetap pas di kantong," jawab Esme apa adanya.Catherine terkikik mendengarnya. "Tenang saja! Jika uang kita habis, kita tinggal menelepon Jullio atau Enrique, dan merayu mereka untuk mengirimkan kita uang.""Tapi itu kan bisa membocorkan di mana keberadaan kita?""Pintar sedikit dong. Kita bisa pergi ke kota lain dulu barulah menelepon dari sana."Esme mengangguk-angguk mendengarnya. Tiba-tiba lift berbunyi dan berhenti di lantai 3. Saat pintu terbuka, sepasang insan yang sempat dilihat Catherine di lobby tadi yang masuk. Catherine mundur sampai ke dinding belakang lift, seraya menarik Esme mengikutinya. Entah mengapa dia merasa t
Read more
04. What'd You Do?
Margarita Bandares mengelap sudut matanya yang basah karena adegan drama yang baru saja ditontonnya. Drama keluarga yang tentram, yang menceritakan kehidupan keseharian yang solid, perjuangan melewati hari demi hari dalam keluarga sederhana adalah jenis drama yang paling dia  sukai.Adegan yang simpel, yang mengungkapkan betapa hangat tokoh pria memperlakukan istrinya, meski hanya dengan sesuatu hal yang kecil, akan mampu meloloskan air matanya. Inilah yang baru saja terjadi. Wanita 51 tahun itu begitu terenyuh oleh kehangatan cinta tokoh pria di dalamnya.Wanita berambut coklat pendek, dengan ujung-ujungnya yang mengikal itu bangkit dari sofa empuknya, yang senantiasa menemaninya menonton serial drama setiap siang. Perasaan yang begitu terikat pada adegan di serial dramanya membuat Margarita menginginkan perbincangan dengan gadis kecilnya yang manis.Dia pun melangkahkan kaki menuju kamar Esme. Diketuknya perlahan sambil menan
Read more
05. When Jogging
Pagi hari di Honolulu terasa berbeda. Cuaca yang terasa hangat membuat semangat pagi menjadi lebih membara. Belum lagi aroma pantai yang begitu menggoda, membuat Esme bersemangat menjelajahi kota utama Hawaii itu.Esme sudah siap dengan pakaian joggingnya. Dia sedang mengucir rambut panjangnya menjadi ikatan ekor kuda.Diliriknya jam di dinding. Sudah pukul 05.03, tapi langit di luar sudah cukup terang. Esme menuju pintu dan membukanya. Tepat bersamaan dengannya, di depan pintu unit seberangnya, pria yang menolongnya kemarin juga keluar dari sana.Mereka sempat berpandang-pandangan beberapa saat lamanya, meskipun keduanya sembari menutup pintu. Esme memberikan pria itu senyuman manis yang berbinar-binar. "Hai," sapanya dengan rona malu-malu di wajahnya.Pria di hadapannya hanya tersenyum sedikit sembari mengangguk kecil. "Silakan." Tangan pria itu terulur mempersilakannya untuk lewat terlebih dahulu. Secercah ra
Read more
06. Let's Out
Dokter menyerahkan resep kepada Darren yang duduk di kursi depan meja kerja sang dokter. Sedangkan Esme dipapah suster menuruni examination table dengan hati-hati menuju kursi di sebelah Darren. Wajah pria itu tetap datar dan tak berubah sedari tadi."Ini resep untuk pain killer dan salep olesnya. Untuk pain killer bisa diminum tiga kali sehari. Jika sudah tidak sakit, bisa distop. Untuk salep boleh dioles sesering yang diinginkan."Selesai menjelaskan, sang dokter tersenyum pada Darren, kemudian menatap Esme yang meringis menahan sakit. "Kalau kekasihnya belai penuh rasa sayang, pasti akan cepat sembuh," celetuk dokter yang terlihat berusia pertengahan lima puluh tahun itu, dengan tersenyum penuh arti kepada Esme.Gadis itu merona mendengar ucapan salah paham sang dokter. Diliriknya Darren yang ternyata malah mengangguk kecil. "Terima kasih, Dokter.""Maaf, dokter tadi jadi salah paham mengir
Read more
07. Boyfriend?
Ada 4 pria dan 2 wanita yang diakui Catherine sebagai teman-temannya. Ke empat pria itu berpakaian kaos kasual dengan celana panjang jeans yang sobek di lutut, di paha, ataupun di betis. Dua di antara mereka memakai topi terbalik. Dua lagi yang tidak memakai topi memiliki rambut yang warnanya di cat hijau dan abu-abu, atau biru bercampur merah.Esme melirik tato di lengan pemuda-pemuda itu. Mereka memasang tato bergambang sama di lengan kanan mereka. Tato bergambar elang yang sedang berdiam di daratan. Selain tato, hal lain yang membuat Esme merasa tidak nyaman adalah motor gede yang mereka bawa. Dia akan ikut naik motor? Yang benar saja! Esme belum pernah naik motor! Perasaannya berkecamuk antara takut tapi juga antusias. Sepertinya naik motor akan terasa seru. Tapi, berada dekat pemuda-pemuda itu membuatnya terintimidasi. Mereka terlihat seperti pemberontak jalanan."Hai semua! Ini adikku, Leah. Dan Leah, ini Hale, Akoni, Ek
Read more
08. Forced Kiss
Dalam sepuluh menit berikutnya, mereka tiba di sebuah night club terbesar di Honolulu. Setidaknya begitu yang dikatakan Hale. Setelah memarkir, mereka semuanya turun dari motor, termasuk Esme. Jika mau jujur, rasa antusiasme Esme sudah meletup-letup di dalam dadanya karena akhirnya dia bisa datang ke kelab malam bersama pemuda sebayanya. Rasa tidak nyamannya terhadap Brandon seketika dia lenyapkan dari benaknya.Dengan berpasang-pasangan, mereka memasuki night club itu. Musik berdentum-dentum menyambut kedatangan mereka. Dan karena malam ini malam spesial yang digelar oleh night club itu, semua pengunjung diharuskan membayar biaya masuk. Hale dan Catherine menuju kasir dan dapat Esme lihat bahwa Catherine-lah yang mengeluarkan sejumlah uang dan membayar biaya masuk mereka semua."Mau minum apa?" tanya Hale pada Catherine, juga yang lainnya saat mereka sudah mendapatkan tempat di sofa melingkar.
Read more
09. The Man
Esme mengeluarkan tenaga terakhirnya untuk meronta dengan sia-sia, sampai di satu titik dia tahu usahanya takkan mungkin menghalau kebejatan Brandon. Esme menangis karena merasa kalah. Dan di sisa-sisa tenaganya itu, dia hanya sanggup berharap alam berpihak padanya dan membantunya menghentikan Brandon.Dan sedetik kemudian, Esme benar terbebas dari cengkeraman Brandon. Secepat itu harapannya didengar Tuhan? Terima kasih Tuhan, batinnya penuh syukur.Bugh!!"Hei, apa-apaan! Siapa kau!" Suara pukulan di tengah bising musik, diikuti erangan sakit dari Brandon, mulai sampai di telinga Esme. Tatapannya kini terarah pada Brandon yang ternyata sedang diserang oleh seseorang.Seorang pria sudah menyelamatkannya dari terkaman nafsu Brandon. Pria itu memukuli Brandon bertubi-tubi hingga Brandon tergeletak di lantai dan tak sanggup melawan lagi.Beberapa saat berlalu dan akhirnya pria itu mulai berhenti dan menegakkan dirinya. Saat itulah Esme baru mel
Read more
10. Whatever
"Berhati-hatilah dengan pemuda tadi. Sekali dia sudah kurang ajar padamu, berikut-berikutnya dia masih mungkin bersikap seperti itu."Entah kenapa, nasihat Darren yang biasa saja terdengar begitu manis bagi Esme. Seolah pria itu begitu mengkhawatirkannya. Tak ayal, Esme memberikan senyum manisnya yang malu-malu. Jarinya spontan menyelipkan helaian rambutnya di belakang telinga. Terlihat bibir Darren seakan siap mengucapkan perpisahan mereka untuk malam itu. Namun, dering ponsel Esme telah lebih dulu mengisi keheningan mereka yang canggung.Esme mengambil ponselnya dengan Darren yang masih di hadapannya."Ya, halo?""Little Girl, are you okay?" seru Catherine di ujung telepon. Suaranya terdengar sangat panik."Ya. Aku baik-baik saja. Dan aku sudah pulang.""Huft, syukurlah. Aku panik sekali tadi. Dengan siapa kau pulang?" tanya Catherine lagi."Dengan Darren," jawab Esme. Dia sebenarnya masih ingin menjelaskan banyak hal tenta
Read more
DMCA.com Protection Status