Takdir Cinta Arkan

Takdir Cinta Arkan

Oleh:  Aililea (din din)  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
61 Peringkat
57Bab
11.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Arkan Hardiwijaya, pemuda dua puluh tiga tahun yang mencintai seorang gadis berumur dua puluh enam tahun. Baru saja bertemu setelah sekian lama terpisah, Arkan harus menelan kenyataan pahit ketika tahu jika sang kekasih mengidap penyakit yang tidak bisa di sembuhkan. Hingga ketika Arkan harus dihadapkan dengan dua pilihan, sang istri atau bayi, mana yang akan dia pilih? "Aku menginginkan dia, Ar! Tolong terima dia sebagai pengganti diriku!" ~Jessie Apakah dia bisa bisa mengabulkan keinginan gadis itu? penasaran dengan kisahnya? Baca selengkapnya di sini!

Lihat lebih banyak
Takdir Cinta Arkan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Wida
mampir kak ai
2023-07-28 08:29:46
1
user avatar
Onynaga
good... ceritanya seru
2022-01-08 09:13:52
0
user avatar
Zulyana Aksan
Ternyata aku udah baca cerita satu ini, seru...mantap pokoknya
2021-06-28 08:37:01
0
user avatar
ar Kim
karyamu tak pernah membuatku bosan .... ceritamu selalu berkesan ....
2021-06-25 20:57:14
1
user avatar
Fatimah Rohim
Keren, tapi ceritanya bikin sedih. Ditunggu next partnya, mbak...
2021-05-26 08:09:24
1
user avatar
Miss L
Ceritanya menarik. Semangat updatenya kakak
2021-05-24 09:16:40
1
user avatar
Annabella Shizu
Ceritanya kok bikin sedih 😢 Terus berkarya ya, semangat!
2021-05-24 08:51:10
1
user avatar
Shesil KN
Ini cerita kudu di baca! Cemungut kak,ceritanya bagus xixixi
2021-05-24 08:44:39
1
user avatar
Shesil KN
Ini cerita kudu di baca! Cemungut kak,ceritanya bagus xixixi
2021-05-24 08:44:31
1
user avatar
Shesil KN
Ini cerita kudu di baca! Cemungut kak,ceritanya bagus xixixi
2021-05-24 08:44:29
0
user avatar
Syala Yaya
Bagus banget novelnya, harus bacaaaa
2021-05-24 08:36:31
1
user avatar
Miss L
Ceritanya menarik. Semangat kak
2021-05-24 08:32:30
0
user avatar
Miss L
Ceritanya menarik. Semangat kak
2021-05-24 08:32:28
1
user avatar
Miss L
Ceritanya menarik. Semangat kak
2021-05-24 08:32:26
0
user avatar
Miss L
Ceritanya menarik. Semangat kak
2021-05-24 08:32:23
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
57 Bab
Mimpi bodoh!
'Anggap saja ini suatu mimpi, yang hanya datang untuk menguji diri kita. Meski aku tahu kamu setia, tapi semua ini tidak seperti nyata. Carilah gadis yang ada di depan matamu dan bukan hanya sebuah semu yang bisa kamu tatap lewat mimpi. Kamu pemuda yang baik, karena itu dapatkanlah kebahagianmu dengan merelakanku, aku berterima kasih ketika kamu mau hadir dalam hidupku. Namun, aku merasa bersalah karena seperti memberi sebuah harapan palsu yang tidak akan pernah kamu dapatkan.'Napasnya terdengar memburu, rongga dadanya terasa terhimpit ketika mengingat chat terakhir yang ia terima dari mantan kekasih yang berada di daratan berbeda. Cinta jarak jauh memang tidak mudah, dia diputuskan sehari setelah hari kelulusannya tepatnya sekitar dua tahun yang lalu.Arkan Hardiwijaya umur dua puluh tiga tahun, Direktur muda di Hardiwijaya Group. Sebagai pemuda yang sudah terlanjur menjadi budak cinta, ia masih tidak terima dengan pemutusan sepihak sang kekasih y
Baca selengkapnya
Itu dia?
Arkan sedang dalam perjalanan bersama Dodi sang asisten. Dodi adalah temannya semasa kuliah, karena merasa hanya pemuda itu yang bisa ia percaya, Arlan pun mengajak Dodi bergabung sebagai asisten pribadinya.Dodi tampak membacakan jadwal Arkan pada siang hari, sedangkan Arkan sendiri fokus menyetir. Mengamati jalanan yang ramai dan sedikit macet, tatapan Arkan tertuju pada sesosok yang sepertinya tidak asing baginya. Tidak ingin kehilangan jejak, Arkan tanpa berpikir langsung menghentikan laju kendaraannya, membuat Dodi terkejut karena bosnya itu langsung saja keluar dari mobil.Tentu saja apa yang dilakukan Arkan membuat jalanan semakin macet karena ia memberhentikan mobilnya di tengah jalan."Arkan! Setdah tuh bos, ngapain berhenti di tengah jalan!" gerutu Dodi yang langsung berpindah ke belakang kemudi untuk menepikan mobil Arkan.Arkan berlari seperti orang gila, mengedarkan pandangan di tengah keramaian pusat p
Baca selengkapnya
Adelaide
Empat hari yang lalu, kota Adelaide, Australia.   "Dad! Plis dong jangan!" Jessie terlihat memelas pada ayahnya.   "Apanya jangan?" tanya Finlay—ayah Jessie.   "Jangan kirim aku ke sana!"    Finlay menatap putrinya itu, ia terlihat bingung karena putrinya menolak mengurus perusahaan cabang miliknya yang sedang tidak stabil kondisinya.   "Daddy nggak bisa pergi, Jes! Kamu tega perusahaan Daddy bangkrut?" tanya Finlay sedikit mengangkat kedua alisnya.   Jessie mencebik sebal, bibirnya sudah mengerucut dua centi meter. "Kirim aku ke mana pun, ke Afrika juga boleh asal jangan kesana!" kekehnya tak mau tahu alasan ayahnya mengirim dirinya.   "Jessie sayang, hanya kamu yang bisa Daddy percaya. Tolong ya!" Kini gantian Finlay yang memelas pada putrinya.   Jessie terperanjat bingung, hal yang paling tidak bisa ia lihat a
Baca selengkapnya
Pusat Perbelanjaan
"Mas Feri! Kamu kerja sama Daddy sudah berapa tahun?" tanya Jessie yang masih duduk di kursi penumpang dengan menyangga dagu menatap jalanan. "Sudah sekitar lima tahun, Non!" jawabnya. Jessie mendeham, tatapannya masih tertuju pada jalanan yang sangat ramai sore itu. "Jangan pangil aku 'Non', bisa nggak Jessie aja!" pintanya. "Ya, tapi nggak sopan!" Feri terlihat kikuk. "Nggak apa, kalau kamu manggil 'Non' aku malah merasa aneh saja, lagi pula kamu nggak terlalu cukup tua dari aku, coba 'ku tebak! Umurmu pasti dua puluh delapan, hanya lebih tua dua tahun dariku, 'kan," ucapnya menebak. Feri mengusap tengkuknya kikuk, ia nyengir kuda seraya melirik bayangan Jessie dari kaca spion. Mobil itu masih melaju, tatapan Jessie menajam ketika melewati Mall terbesar di kota itu, apalagi kalau bukan PG Mall. "Apa dia masih kerja di sana? Kalau iya, maka aku tidak akan pe
Baca selengkapnya
Kopi
Dodi yang tersadar jika Jessie menanti bantuan apa yang ingin dia minta pun tersenyum canggung, ia kemudian bertanya pada Jessie, merk kopi mana di antara dua kemasan di tangannya yang lebih nikmat.Mendengar pertanyaan Dodi tentu saja membuat Jessie hampir meledakkan tawa. Ia pikir bantuan apaan karena pemuda itu terlihat begitu serius."Ini!" Jessie menunjuk pada kemasan yang ada di tangan kanan Dodi.Setelah membantu memilihkan kopi untuk Dodi, Jessie langsung mengambil beberapa bungkus kemasan kopi yang ia inginkan, kemudian pergi dari tempat di mana Dodi masih berdiri mematung.Tersadar jika gadis yang sempat mengalihkan dunianya berlalu, Dodi secepat kilat mengejarnya yang sudah berdiri di mesin kasir."Semuanya dua ratus empat puluh lima ribu," kata kasir itu seraya memasukkan barang Jessie ke kantong.Jessie membuka dompetnya hendak mengambil lembaran uang dari sana, tapi te
Baca selengkapnya
Reuni
"Ji, putramu mana?" tanya Jessie."It's time for me, tentu saja dia sama neneknya. Hahahaha." Jihan tertawa lepas, ia memang sengaja menitipkan putranya kepada sang nenek."Kita udah nikah, dapat bonus juga. Kamu kapan? Umur udah matang, jangan sampai nunggu perawan tua baru nikah!" cibir Shelly."Hei, hei! Mulut ibu-ibu ternyata lebih pedas dari sambal setan!" cibir Jessie balik."Ingat, kamu lagi hamil jadi jangan banyak marah-marah. Nanti darting, terus kata orang jawa kalau lagi hamil lalu benci sama orang, anaknya bakal mirip yang kamu benci. Mau anakmu mirip aku," timpal Jessie. "Eh, kayak aku tak apa, aku 'kan cantik," imbuh Jessie memuji diri sendiri."Cih, amit-amit mirip kamu, yang ada nanti anakku nggak laku kayak kamu meski cantik," cibir Shelly sedikit mendecih dengan mengusap perutnya yang besar."Ih ... kamu ya, suka banget doain aku nggak laku, ucapan adalah doa, kam
Baca selengkapnya
Mati Aku!
Diruang tempat bertemunya bagian penanggung jawab pinjaman, karyawan Arkan sedang melakukan diskusi dengan perwakilan Smith Company."Tidak bisa Nona, perusahaan Anda sedang tidak stabil dan kami lihat kalau harga saham saja sedang mengalami penurunan yang signifikan. Jadi kami tidak berani memberikan pinjaman dengan jumlah yang perusahaan Anda ajukan,"ujar karyawan itu."Tapi harga saham kami masih di atas rata-rata meski mengalami penurunan, bagaimana bisa kalian tidak mempertimbangkannya juga?" "Tapi ini sudah peraturan, kami hanya bisa memberikan pinjaman antara lima puluh hingga tujuh puluh milyar saja," tandas karyawan itu.Jessie mendesah kasar, biaya operasional juga gaji karyawan yang sudah menunggak sebulan harus segera dibayarkan. Jika pinjaman yang diajukan kurang dari seratus, maka ia khawatir jika itu tidak bisa mencukupi mengingat kalau kas anak cabang perusahaan ayahnya itu sudah benar-benar me
Baca selengkapnya
Penolakan
"Kenapa?" tanyanya membuka percakapan mereka."kenapa apanya?" tanya Jessie balik mengalihkan tatapannya ke arah lain untuk menghindari tatapan Arkan.Arkan mengurai kedua tangannya, mengalihkannya ke kedua sisi kursi, bertumpu untuk mengunci Jessie di kursi yang diduduki. Ia menatap tajam mata gadis itu yang terus menghindari tatapannya."Jessie! Kenapa minta putus?!" Arkan menanyakan pertanyaan yang terus mengganjal di hatinya selama dua tahun ini."Tidak bisakah kita mengesampingkan urusan pribadi? Kita sedang di kantor, kenapa tidak membicarakan masalah bisnis!" kilah Jessie masih mencoba menghindar."Jangan mengalihkan pembicaraan, aku tidak akan membahas masalah bisnis sebelum tahu jawaban tentang pertanyaan yang tidak pernah kamu jawab!" paksanya.Jessie memejamkan mata sekilas, tidak ada alasan kenapa dirinya meminta putus. Hanya rasa bersalah karena terus memberi mimpi pada
Baca selengkapnya
Who Cristian?
Dodi langsung masuk ketika Feri pergi mengikuti Jessie. Ia terkejut ketika melihat Arkan sedang kesakitan karena kakinya terkena injakan sepatu fantofel milik Jessie."Kamu kenapa? Dan apa yang kamu lakukan, Ar!" Dodi menyelidik."Ahh ... bukan urusanmu!" Arkan masih dalam mode kesal.Arkan kembali ke kursinya, sungguh ia tidak menyangka kalau Jessie akan sampai sedikit kasar padanya. Arkan menyentuh bibirnya dengan jemari, ia bisa merasakan dinginnya bibir Jessie. "Apa sebegitu takutnya dia denganku sampai tubuhnya terlihat gemetar," gumamnya dalam hati."Ar! Kamu nggak melakukan pelecehan, 'kan! Tadi aku lihat dia keluar seraya menutup mulutnya," tuduh Dodi menatap curiga pada Arkan.Arkan hanya diam, ia enggan menanggapi perkataan Dodi, pikirannya masih tertuju pada Jessie. Beribu pertanyaan terus berputar di otaknya, kenapa dia tidak ingin kembali? Kenapa dia menolak?"Apa dia sudah menikah?" Arkan bertanya-tanya dalam hati. "Jika iya, lalu ak
Baca selengkapnya
Project get love
Tian sudah berada di depan pintu kamar Jessie, pria itu sudah diberikan nomor kombinasi untuk membuka pintu oleh gadis itu sehingga langsung bisa masuk."Jes!" pangilnya mencari keberadaan Jessie.Tian berjalan menuju kamar yang terdapat di sana, pria itu membuka pintu kemudian melihat Jessie yang berbaring dengan selimut yang membungkusnya."Jes!" panggilnya lagi seraya berjalan mendekat ke ranjang Jessie."Ti-an, kamu sudah datang!" Jessie ingin membuka matanya tapi terasa berat.Tian langsung duduk di tepian ranjang Jessie, membuka selimut dan melihat keadaan gadis itu. Pria itu melihat ruam di kedua tangan Jessie yang membuatnya mendesah kasar."Sudah kamu minum obatmu?" tanya Tian.Jessie hanya mengangguk lemah, kepalanya masih terasa berat. Tian berdiri kemudian membuka koper yang ia bawa. Bukan pakaian yang ada di sana tapi peralatan medis, seperti stetoskop, cairan infus, obat-obatan juga selang dan penunjang lainnya.T
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status