Stuck On You

Stuck On You

Oleh:  Brightwin  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
24 Peringkat
19Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Saya pesan kamu!" tegas Kim yang mengeluarkan nada suara baritone yang cukup besar, dan begitu terdengar maskulin oleh telinga Sasi. "Pesan saya, maksudnya?" tanya Sasi tak paham. Bahkan raut wajah Win pun terlihat bingung dengan ucapan atasannya yang terasa aneh. Kim mengubah posisi duduknya menghadap Sasi sekarang. Fokus kepada perempuan itu yang sedang berdiri di hadapannya. "Iya, saya pesan kamu untuk menemani saya malam ini di sebuah hotel berbintang," tukasnya sambil tersenyum. "Saya akan memberikan apapun yang kamu mau, dengan syarat berikan tubuh kamu ke saya." Kim mengucapkan kalimat tanpa bersalah dan berdosa.

Lihat lebih banyak
Stuck On You Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
ELMaishara
Jangan lama2 dong up nya kak.
2021-05-11 06:23:36
1
user avatar
Aishimazaki
Lanjut thor pokoknya..
2021-05-04 09:58:17
1
user avatar
Narulila
Lanjut thor, seru ceritanya. Sasi sosok perempuan yang tangguh.
2021-04-13 17:36:51
2
user avatar
Zahira Ramadhan
Ditunggu chapter selanjutnya thor, ceritanya seru banget😊😊😊
2021-04-10 10:01:20
0
user avatar
Aishimazaki
Aku suka alurnya di mana Sasi, seorang pekerja keras dan harus menghadapi ibu dan saudara tirinya yang toxic. Namun, di lain sisi ia pun dipertemukan dengan sosok Anders, pria yang sulit jatuh cinta namun langsung jatuh cinta sama Sasi. 😍😍😍😘😘😘 Ditunggu kelanjutannya, Thor semangat👍💪
2021-04-08 07:42:08
3
user avatar
Kimmi Hanna
Dimanapun kamu nulis thor, saya selalu ngikutin cerita kamu 😄😅😍. Suka cerianya thor, lucu. Up bab selanjutnya yah thor😚😚😚
2021-04-08 07:24:18
0
user avatar
Meilana sari
Sasi si pekerja keras, dipertemukan dengan pria tampan yang langsung jatuh cinta pada pandangan kepadanya,😍😍😍 suka ceritanya thor,👍👍 lanjut bab selanjutnya yah. 🤗🤗🤗😘
2021-04-07 19:05:36
0
user avatar
ELMaishara
Sudah masuk rak kak, ceritanya keren kak, aku sika. Ditunggu up selanjutnya.😍😍😘
2021-04-07 17:13:16
0
user avatar
Jacquelina
Good story...👍👍
2021-04-07 17:01:18
0
user avatar
Mashimeow
keren kak ceritanya! 😍😍
2021-04-07 16:48:30
0
user avatar
Pooja
Ditunggu up selanjutnya
2021-04-07 14:59:12
0
user avatar
Dila23
Keren bangat sumpah
2021-04-07 12:40:40
0
user avatar
Naomi Lee
Sasi, perempuan yang sangat pemberani, saya suka karakternya. Lanjut thor.👌👌
2021-04-07 07:08:24
0
user avatar
Esi Apresia
Baca tiap bab bikin penasaran. Next ayukkk ...
2021-04-06 21:43:14
0
user avatar
aldeniaxsh
Apaan maen pesan-pesan... Duh penasaran
2021-04-06 21:42:01
0
  • 1
  • 2
19 Bab
Pasola, The Ritz Carlton Pacific Place
Sebuah mobil sports silver berhenti di sebuah restoran megah nan elite di Jakarta Selatan. Pintu mobil terbuka dengan sendirinya, sudah  terlihat kaki jenjang yang terbalut oleh celana bahan hitam berkilau dan kaus kaki hitamnya sampai mata kaki. Seorang pria sudah berdiri dengan tegap, sembari  memasukkan satu tangannya di saku celana bahan hitam yang dikenakannya. Tubuh pria itu begitu proporsional dan bidang tegap, sehingga menjadi objek penglihatan tanpa kedip oleh  para pengunjung yang melintas disekitaran restoran. Bahkan, saking terpesonanya dengan sosok pria itu, tanpa sadar jika salah satu kaki pengunjung saling menginjak dengan kaki temannya.Kim Andersean Bharaswara, pria tampan sejuta pesona ini adalah seorang Presdir di Perusahaan The Bharaswara Corporation. Pria yang digilai banyak wanita, dijadikan sebagai pangeran impiannya itu adalah seorang yang tak mempercayai akan sebuah pernikahan. Bahkan Kim, panggilan pria itu tidak ingin berkomitmen dalam
Baca selengkapnya
Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
“Saya pesan kamu!” tegas Kim yang mengeluarkan nada suara baritonenya yang sejak dari tadi ditunggu oleh Sasi, bahkan begitu terdengar maskulin oleh telinga Sasi.Sasi masih tercengang karena tidak mengerti maksud perkataannya.“Pesan saya, maksudnya?” tanya Sasi tak paham. Tidak hanya Sasi yang tercengang, melainkan sang sekretaris pun menampilkan wajah yang sama seperti Sasi. Win merasa bingung dengan ucapan atasannya itu.Kim mengubah posisi duduknya menghadap Sasi sekarang. Fokus kepada perempuan itu yang sedang berdiri di hadapannya, membuat Sasi sedikit merasa canggung ketika melihat dengan jelas rupa salah satu pengunjung spesialnya itu yang memang sangat tampan, dan mampu menggoda para perempuan.  “Iya, saya pesan kamu untuk menemani saya malam ini di sebuah hotel berbintang,” tukasnya sambil tersenyum tampan, seperti tanpa beban bagi Kim mengatakan kalimat itu.“Saya akan memberikan apapun yang kamu mau, dengan syarat berikan tubuh kamu k
Baca selengkapnya
Saya Suka Sama Dia (Dewi Sasikirana)
Kim mendadak mengerutkan dahinya dan mengerucutkan bibirnya kembali, seperti tidak suka dengan yang diucapkan Sasi. Laki-laki itu mendekatkan jarak wajahnya dengan Sasi membuat perempuan itu harus memundurkan wajahnya, karena tidak ingin saling berdekatan. Bahkan sudah terdengar suara histeris para perempuan di restoran ini dengan yang dilakukan oleh Kim kepada Sasi.“Kamu pikir ... saya percaya dengan yang namanya per-ni-ka-han.” Kim mengulang kembali kata ‘pernikahan’ dengan terbata-bata, tapi penuh penegasan.“Saya nggak suka berkomitmen dengan yang namanya pernikahan, saya cuma ingin senang-senang saja tapi nggak mau berhubungan dalam pernikahan, karena hal itu membosankan,” tegas Kim yang masih berbicara  dengan jarak yang begitu dekat dengan Sasi, bahkan deru napas Kim pun terdengar jelas di telinga Sasi, membuat jantung dan aliran daranya seperti berjalan tak normal.Dengan cepat Sasi langsung menjauhkan tubuhnya dari Kim.“Ya udah, Pak Kim cari s
Baca selengkapnya
Linggar Pradipta
Sasi berlari terengah-engah ketika ia ingin segera sampai di halte bus yang cukup jauh dari restoran tempatnya bekerja. Sesekali Sasi melirikkan matanya kembali ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya yang putih. Jarak antara restoran ke halte bus memang cukup jauh, beberapa kali pengendara ojek online dan taksi menawarkan diri meminta ditumpangi oleh Sasi. Namun, perempuan yang mengikat rambutnya secara asal itu lebih memilih untuk berjalan kaki untuk sampai ke halte bus. Sasi berpikir jika sisa uangnya dapat ditabung untuk keperluan sang ayah yang masih membutuhkan banyak biaya.Tiba-tiba saja terbesit dalam ingatan Sasi dengan sosok Linggar. Pria yang begitu disukainya namun diantara keduanya tidak memiliki hubungan apapun. Dan sekarang, sosok linggar sedang berada di luar negeri, karena pria itu sedang menjalankan perusahaan ayahnya di Amerika.Waktu yang sudah menunjukkan pukul 22.15 WIB. Jalanan masih terlihat ramai, dengan kendaraan mobil yang m
Baca selengkapnya
Diterima Bekerja di Perusahaan TBC (The Bharaswara Corp)
Tanpa disadari oleh Sasi maupun sang ayah, jika di arah luar pintu yang sedikit terbuka. Kedua mata Lydia terus menatap ketidaksukaan dengan ayah dan anak itu. Lydia memang tidak pernah suka kepada Sasi sesaat ia menikah dengan ayahnya. Perempuan yang pernah menjadi sekretaris ayahnya sesaat Rafi masih menjalankan perusahaannya. Lydia tidak pernah menyukai Sasi, karena ia pun memiliki seorang putri yang seusia dengan Sasi bernama Nadine. Sikap Nadine pun tidak kalah berbeda dari ibunya yang sama-sama tidak menyukai Sasi, dan selalu iri dengan keberhasilan yang diraih oleh Sasi.Setelah selesai melaksanakan pekerjaannya, Sasi kembali ke kamar dan menjatuhkan tubuhnya yang begitu pegal-pegal ke atas kasur yang tidak terlalu besar dan hanya cukup untuk satu bantal dan guling. Namun, begitu cukup untuk menjadi tempatnya istirahat setelah bekerja seharian.Diraihnya ponsel yang tergeletak di samping dirinya yang terlentang. Sasi teringat dengan peristiwa tadi di mana ia melih
Baca selengkapnya
Pertengkaran di Pagi Hari
Hampir satu jam lamanya bagi Sasi memasak dan menghidangkan makanan yang kini sudah tertata rapi di atas meja makan. Bahkan Sasi pun membuat bubur sehat atas saran sang dokter untuk ayahnya. Sasi masih berdiri dengan bibirnya yang melengkung simpul, ada rasa kebanggaan tersendiri di dalam dirinya ketika ia bisa bekerja di luar rumah sekaligus di dalam rumah.“Seharusnya setiap hari kamu menyiapkan sarapan untuk kami,” gertak Lydia yang tidak tahu malu duduk begitu saja untuk memulai sarapannya bersama dengan Nadien, putri kesayangannya.Sasi merasa dongkol dengan sikap ibu tirinya itu. Namun, ia berusaha untuk menahan amarahnya pagi ini, karena Sasi ingin memberikan kejutan kepada Ayahnya jika dirinya diterima bekerja di perusahaan elite dan terkenal.“Seharusnya tugas rumah dan menyiapkan sarapan adalah tanggung jawab kamu, Lydia. Bukan Sasi, putriku sudah lelah bekerja seharian tapi juga harus memasakkan makanan untuk kalian,” sahut Rafi yang berjalan tertatih-ta
Baca selengkapnya
Interviu Pertama Sasikirana (Bertemu Lagi)
Kim mengemudikan mobilnya dengan cepat, karena jalanan yang terlihat lengang tak banyak pengendara yang bepergian hari ini. Maka dari itu Kim dapat menggunakan jalanan seperti miliknya sendiri. Ketika Kim fokus dengan kemudinya karena hari ini ia tidak berangkat bersama Win, sekretaris pribadinya.Sesekali wajah pria berusia 28 tahun itu menyiratkan senyuman, jika mengingat kejadian semalam. Awal pertemuan antara dirinya dengan Sasi, perempuan yang telah membuat jantungnya berdetak tidak normal. Sasi adalah perempuan kedua yang benar-benar membuatnya jatuh cinta selama hidupnya setelah Estelle.Tak lama ponselnya berdering membuat konsentrasi Kim sedikit membuncah. Dirogohnya ponsel yang berada di dalam saku jasnya. Tanpa melihat si penelepon, Kim langsung memasukkan airpods ke telinganya dan segera menjawab panggilannya.“Halo,” ucapnya terlebih dahulu.Kim mendengar dengan seksama ketika salah satu HRD yang menelponnya dan mengingatkan dengan jadwal int
Baca selengkapnya
Kim Andersean Bharaswara (Presdir TBC)
“Apa kamu Nona Dewi Sasikirana?” sahut seseorang yang berjalan mendekat ke arah Sasi. Seorang laki-laki dengan pakaian formal dan rapi yang tersenyum kepadanya. Terlihat Ghea dan Sella yang menundukkan kepalanya ketika laki-laki itu menghampiri kami.“Iya, Saya Dewi Sasikirana,” jawab Sasi dengan menyiratkan senyuman tak kalah dengan laki-laki berpakaian formal itu yang tersenyum ramah kepadanya.“Ternyata kamu di sini, kenalkan saya Hardy. Salah satu HRD di sini dan orang yang telah menelepon Nona Sasi pagi tadi,” ucapnya yang menadahkan tangannya ke arah Sasi mengajaknya untuk bersalaman. Dengan cepat Sasi pun membalas tagutan tangan sang HRD.“Maafkan saya, Pak. Saya memang mencari-cari ruangan presdir, tapi nggak ketemu.”“Baiklah  Sasi, saya akan antar kamu ke ruangan Pak Anders karena beliau sedang menunggu kamu,” ucapnya yang segera pergi dari hadapan Sasi dan juga kedua karyawannya itu. Namun, ketika Hardy yang akan melangkah pergi dihentikan seb
Baca selengkapnya
Mencoba Resign (Mengundurkan Diri)
“Kamu ....” ucap Kim yang menunjuk ke arah Sasi dengan jari telunjuknya. Bibirnya melengkung bebas, sebuah senyuman tersirat di wajahnya ketika mendapati Sasi. Perempuan yang mampu memorakporandakan hatinya semalam sedang berdiri di depan kedua bola matanya.“Anda ‘kan pria semalam yang begitu menyebalkan, mengapa anda bisa ada di ruangan ini?” tanya Sasi dengan polosnya, sedangkan kedua matanya melotot tajam ke arah Kim yang belum menyadari jika Kim adalah Presdir di Perusahaan TBC, dan orang yang akan menginterviu Sasi.Hardy merasa bingung, mengapa atasannya bisa mengenal Sasi, bahkan dengan raut wajahnya yang tampak senang dengan salah satu karyawan yang diterimanya ini, dan mengapa Sasi pun terlihat berani dengan atasannya ini.“Sasi ... beliau ini adalah ....”“Biar saya yang menjelaskan kepadanya, Pak Hardy.” Kim langsung memotong ucapan Hardy yang akan menjelaskan kepada Sasi. Ketika pria itu akan memberitahukan  kepada Sasi, jika Kim adalah pres
Baca selengkapnya
Kedua Teman yang Aneh (Ghea dan Sella)
Keduanya sudah saling berhadapan. Sasi yang duduk di kursi berseberangan dengan Kim yang hanya terhalang oleh meja kerja Kim, sedangkan Kim yang duduk di kursi kerja kebesarannya dengan sikap yang sudah seperti seorang presdir. Bahkan dalam keadaan seperti ini, Sasi merasa gugup karena terlihat raut wajah dan gaya Kim yang sedang fokus melihat berkas biodata dan latar belakang pendidikannya. Sikap dari Kim Andersean sangat berbeda sesaat dirinya bertemu tadi. Sekarang, terlihat jiwa seorang pemimpin bahkan sesekali Sasi tampak mengedarkan pandangannya ke arah Kim, rupanya memang begitu tampan, pasti banyak perempuan yang menginginkannya. Namun yang Sasi herankan, mengapa pria ini selalu menatapnya lekat seolah jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.“Saya kira, nggak ada yang harus saya tanyakan ke kamu, Sasi,” ucap Kim yang mengarahkan pandangannya ke arah Sasi. “Karena saya sudah melihat sendiri kinerja kamu semalam di restoran tempat kamu bekerja. Jadi ....” Kim beranja
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status