Masih Ada Waktu

Masih Ada Waktu

By:  Guratan Rindu  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
20 ratings
22Chapters
5.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kehilangan Mama tercinta, membuat Maesya semakin jauh dari kata ketataan. Rambut yang dulu terbalut hijab, kini terurai bebas. Sifatnya yang dulu ceria, kini sudah suram. Bahkan, ia tak sudi lagi tinggal serumah dengan papanya. SMA GG menjadi saksi bisu pertemuannya dengan El, si cowok dingin yang menjadi idola kaum hawa di sekolah. El juga menjabat sebagai Ketua OSIS di sana. Tak disangka, pertemuan keduanya perlahan mengungkap kebenaran-kebenaran yang sudah tertutup rapat di masa lalunya. Bahkan, bukti-bukti kebohongan yang tersembunyi pun mulai terlihat. Siapakah dalang di balik kematian mama Maesya? Apakah ada hubungannya dengan orang terdekat? Atau, bahkan teman-temannya? Akankah hubungan mereka akan terganggu karena masa lalu kelam keduanya?

View More
Masih Ada Waktu Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Mblee Duos
seru ceritanya kak... SUKA gaya bahasa dan alurnya... semangat terus berkarya ya kak... bila berkenan saling support di cerita aku ya, kak! MAMA MUDA VS MAS POLISI
2022-11-23 20:52:32
0
user avatar
Nisa Nurpasa
Yuk Baca Novel Menikahi Gadis Desa --> Sarah Larasati, terpaksa menerima perjodohan dengan seorang pria kota bernama Fabian Aditama. Bukan tanpa alasan ia menerima perjodohan ini, hutang sang ayah lah yang menjadi penyebabnya. Akankah Sarah hidup bahagia bersama pasangannya kelak?
2022-04-30 19:47:49
0
user avatar
Eneng Susanti
ceritanya menarik
2021-08-28 17:12:09
0
user avatar
Nur Hayati
Lanjutkan Thor ...masih ku tunggu kelanjutan babnya ....
2021-08-04 08:45:39
0
user avatar
CahyaGumilar79
Semangat ya, Kak... ceritanya Bagus-bagus .....................
2021-07-24 18:52:37
1
user avatar
Ervin Warda
Ceritanya menarik. Semangat nulisnya, kakak
2021-07-15 19:00:44
1
user avatar
Ayasa
Semangat kak ✌️
2021-07-15 17:26:40
1
user avatar
Nayla
Ceritanya menarik ka, lanjutkan
2021-06-24 09:49:32
1
user avatar
Hyuncha
Blurbnya menarik, semangat thor!!
2021-06-22 16:14:19
1
user avatar
Nhu Sorenda
Lanjut ka ceritanya menarik 🤩
2021-06-22 15:46:11
1
user avatar
Scarlet Crown
Ceritanya seru, tapi mengandung bawang huhuhu harus nyiapin tisu nih😭
2021-06-22 15:19:57
1
user avatar
athena_vivian
Dari blurb-nya benar2 bikin mewek, mangatssss, Thorrrrr
2021-06-22 15:19:00
1
user avatar
Nur Hayati
Bagus Thor...!!! lanjutkan.... Bab 1 mengandung bawang... Bikin terharu 😭
2021-06-21 08:00:50
2
user avatar
Savitri
Favorit aku nih.... Cerita romance yang ada bumbu misteri yang udah pasti complicated dan seru bgt!! Kapan lanjut lagi, kak?
2021-06-19 10:14:05
1
user avatar
Elle Ryu
Sediih 😭😭 tapi kayaknya ada mystery nya nih, seru pasti. Next yaa
2021-06-19 09:47:06
1
  • 1
  • 2
22 Chapters
Dendam
"Dokter! Dokter!"Kesunyian di ruangan serba putih dengan bau obat-obatan yang menyeruak, tiba-tiba menjadi riuh saat gadis berhijab putih itu berteriak-teriak memanggil Dokter. Gadis itu menekan-nekan tombol pemanggil yang ada di sisi kiri brankar. Cairan bening mengalir deras di kedua pipi gadis itu. Mata merah dan bengkak tak luput ikut terpatri di wajah cantiknya. Suara raungan kian mengeras tersebar di seluruh penjuru ruangan. Hati dan raga tak kuasa menatap layar monitor yang menampilkan garis lurus. Ia menggeleng, berharap bahwa semua ini hanya ilusi belaka.Sorot netra cokelat gelap milik gadis itu mengarah pada pria berjas putih yang baru saja membuka pintu. Di belakangnya ada wanita yang memakai seragam serba putih, sepertinya ia perawat di rumah sakit ini. Pria itu berlari kecil menghampiri wanita yang terbaring lemah di atas bra
Read more
Ingkar Janji
Brum! Brum!Deruan motor yang saling beradu, semakin terdengar suaranya. Kumpulan remaja bersorak ria menyaksikan acara balap motor yang akan segera dimulai. Suasana gelap dan keadaan yang ricuh menambah keseruan mereka.Tampak seorang laki-laki yang duduk di jok motor balap berwarna merah tengah memainkan gas motornya. Tak lupa juga, lawan main di sampingnya yang merupakan seorang perempuan."Satu!""Dua!""Tiga!"Seorang wanita berpakaian kurang bahan mengibarkan bendera hitam putih yang ia pegang. Itu tandanya, balapan sudah dimulai. Dengan sekuat tenaga, kedua pengendara itu saling beradu kecepatan.Sorakan para pendukung semakin lama semakin terdengar saja. Masing-masing dari mereka menyebutkan nama idola mereka. Bahkan, ada yang menyanyikan yel-yel untuk membuktikan bahwa mereka adalah pendukung setia.Tikungan pertama, kedua, dan ke
Read more
Norak
Seketika keringat membasahi pelipisnya. Tangannya mengepal kuat-kuat, seakan-akan ia siap meninju seseorang yang ada di depannya. Ya, sekarang papanya sedang berdiri tegak di hadapan sambil menatap sendu.Zhafran tetap diam di tempatnya berdiri. Namun, sorot matanya memperhatikan penampilan gadis yang ada di depannya. Ia melihat anaknya dari atas sampai bawah dengah raut wajah tak percaya. Pria itu pun mengeluarkan suara untuk memecah keheningan."Nak, kok kamu jadi begini? Mana kerudung kamu? Terus, ini baju kenapa pendek? Itu juga, kok roknya pendek banget?" tanya Zhafran sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah rambut, baju, dan rok anaknya secara bergantian.Namun, Sasya hanya menatap dingin Sang Papa tanpa berniat menjawab rangkaian pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Ia mulai melangkah meninggalkan sang Papa yang mematung di sana. ***
Read more
Pandangan Kedua
Sasya mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina. Ia mencoba mengingat apa yang telah ia lakukan sebelumnya. Ia menatap bingung kala seragam sekolah masih melekat pada tubuhnya.  Sasya menutup mulut dengan telapak tangan. "Hooaaaam! Astagfirullah, kok, ketiduran?" Sasya langsung mendudukan tubuh yang mirip buah pir itu. Ia menggeleng pelan guna mengembalikan seluruh kesadaran. Setelah sadar hampir seratus persen, ia segera melangkah menuju kamar mandi. Setelah 15 menit lamanya, pintu berwarna merah muda itu terbuka. Menampakkan gadis cantik dengan baju santai berwarna hijau daun yang sangat cocok di tubuh pirnya. Ia mengarahkan kakinya menuju meja belajar untuk mengambil mukena hitam bercorak abu-abu. Kemudian, ia menunaikan kewajiban salat Asar. Setelah selesai shalat, Sasya tak sengaja mendengar suara ponsel
Read more
Senyuman Langka
Mentari tak malu-malu menyengatkan sinarnya, hingga menembus jendela-jendela kelas SMA Negeri Graha Gemilang. Namun, tak tampak rasa gerah menyelimuti siswa-siswi di ruangan itu. Bahkan, hawa sejuk menerpa tubuh mereka yang dibalut seragam putih abu-abu. Tampaknya, pendingin ruangan di sana bekerja dengan baik.Hari kedua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah belum usai terlaksana. Buktinya, para peserta itu masih setia berada di dalam ruangannya. Sekitar 10 menit yang lalu, mereka kembali memasuki kelas setelah mengisi stamina tubuh di kantin tadi.Ari bangkit dari duduknya. "Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 tepat. Artinya, langsung aja kita mulai game-nya, ya."Sebagian peserta tersenyum senang. "Horeeeeee!"Suara riuhan tepuk tangan menggema di kelas itu. Suara gelak tawa pun terdengar hebat kala seorang pemuda terjatuh dari tempat duduknya. Ia berdiri sambil mengusap pelan bokongnya yang se
Read more
Sasya VS Rendy
Rasanya hari ini merupakan hari Selasa terpanjang bagi hidup Sasya. Sebenarnya, ia sangat malas sekali menjalani hukuman seperti itu. Namun, ia tetap menjunjung tinggi harga diri.Tak mungkin ia lari dari kenyataan yang menyapanya. Gengsi-lah yang membuat Sasya bersedia menuntaskan hukuman itu, walau dengan sedikit rasa malas menguasai tubuhnya.Sasya berusaha menulikan pendengarannya saat penghuni kelas itu tak henti-hentinya memuji dan mencibir dirinya. Ingin sekali ia pulang ke apartemen untuk mengerjakan hal-hal yang lebih bermanfaat dibanding mendengarkan celotehan mereka.Rasa bosan perlahan menghampiri dirinya. Akhirnya, ia menyenggol pelan lengan Ari, hingga sang empu menoleh dan mengangkat sebelah alisnya sebagai isyarat bertanya 'ada apa?'."Udah?" tanya Sasya kepada Ari.Sasya bingung kala melihat Ari malah mengarahkan pandangannya kepada semua peserta yang ada di hadap
Read more
Sikapnya Berubah 180°
Sebuah ruangan dengan nuansa hitam putih menambah kesan simple ruangan itu. Di sana terdapat kasur yang terbalut seprai bola dengan didominasi warna hitam dan putih. Lemari kaca yang dipenuhi oleh piala-piala dan medali-medali juga tersedia disana.Ruangan yang tampak bersih, tanpa ada sedikit pun sampah yang berceceran. Berbagai buku pelajaran tersusun rapi di meja belajar. Sepertinya, pemilik kamar itu termasuk orang yang apik.Tampak seorang laki-laki berkacamata sedang berkutat dengan laptop-nya. Ia mengamati satu per satu data peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMA GG tahun ini. Aktivitasnya terhenti kala ia melihat salah satu foto peserta yang wajahnya tak asing. "Finally ... Maesya Apriliana Zhafran."Decitan pintu terdengar jelas di telinga lelaki itu. Ia menoleh ke arah pintu. Senyumnya terpancar kala melihat wajah menenangkan dari Bunda tercinta. Ia segera melep
Read more
Tak Seindah Dunia Novel
Cerahnya mentari menghiasi lapangan luas SMA Negeri Graha Gemilang. Banyak remaja berseragam putih abu-abu yang duduk memenuhi setengah lapangan itu. Mereka sedang bercengkerama satu sama lain. Tampaknya, acara hari ini membuat para peserta MPLS semakin akrab. Demo ekskul. Mereka sangat antusias dengan acara ini. Tentu saja, mereka akan disuguhi penampilan spektakuler dari kakak-kakak ekskul di SMA GG. Tujuannya agar siswa-siswi baru itu tertarik dan ingin bergabung dengan ekskul kesukaannya. Rupanya, SMA GG sangat layak dijuluki sebagai 'sekolah favorit' di kota ini. Bukan hanya dapat ditempati oleh siswa-siswi berprestasi saja, tetapi ekstrakurikuler disana pun banyak dan tentunya menjadi kebanggaan sekolah itu. Satu per satu pembawa acara menyebutkan ekstrakurikuler yang akan tampil. Mulai dari basket, voli, futsal, silat, paskibra, badminton, kabaret, art and design, KIR atau Karya Ilmiah Remaja, pramuka, w
Read more
Hati Kamu Batu!
Seorang gadis sedang berjalan santai menyusuri perumahan cluster yang berada di pusat kota Jakarta. Bangunan-bangunan bertingkat yang berhimpitan satu sama lain, memiliki gaya minimalis dan modern.Sasya mengenakan busana hitam yang dipadu dengan warna putih. Kaos hitam kebesaran yang sengaja ia masukkan ke dalam celana kulot hitamnya, hingga menciptakan penampilan yang kasual dan minimalis.Tampilannya semakin modis dengan sneaker putih yang melekat di kedua kakinya. Ia menyematkan topi putih di kepalanya dan menyampirkan tas selempang hitam di bahunya yang menambah kesan elegan dan juga modern.Terdapat beberapa sub-kompleks dengan desain rumah yang berbeda-beda, tetapi tak ada satu pun pagar yang berdiri di depan rumah itu. Hanya terdapat satu gerbang utama yang dijaga ketat oleh satpam.Sasya menghentikan langkahnya tepat di depan rumah nomor sepuluh dari gerbang kom
Read more
Antar Paket atau Lamar?
Suara azan Magrib mendengung di seluruh penjuru SMA Negeri Graha Gemilang. Kaum Adam berbondong-bondong memasuki area masjid di dalam sekolah. Mereka berlarian untuk berwudu dan menduduki saf paling pertama.Seiring waktu berjalan, setiap saf mulai ditempati para jemaah laki-laki. Muazin pun mulai mengumandangkan ikamah. Mereka berdiri dan bersiap untuk menunaikan salat berjemaah.Durasi yang terbilang cukup singkat, mereka telah selesai menjalankan kewajiban sebagai umat muslim. Satu per satu, mereka meninggalkan area masjid dengan candaan dan tawaan yang mengiringi langkah mereka.Beramai-ramai, mereka menelusuri koridor sekolah yang sedikit terang. Langit yang gelap dan suara merdu jangkrik menjadi pelengkap kebersamaan mereka.Mereka mengarahkan langkahnya menuju kawasan khusus laki-laki. Perlahan, gerombolan laki-laki itu menghilang dari koridor. Mereka semua memasuki baraknya masing-masing.
Read more
DMCA.com Protection Status