You Are Mine, Maria

You Are Mine, Maria

Oleh:  Sinokmput  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
187 Peringkat
90Bab
171.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kau milikku, Maria. Selamanya akan tetap menjadi milikku! Maxime Jaccob Ainsley, seorang lelaki yang sangat membenci wanita karena ulah ibunya di masa lalu. Dia selalu bermain wanita dan bergonta-ganti setiap malam. Sampai suatu hari dia mendapatkan wanita sebagai hadiah jaminan dari seseorang. Sikapnya yang sering berontak membuat Jake semakin tertarik untuk menaklukkan wanita itu. Akankah Jake berhasil memikat Maria atau dia yang terpikat oleh budaknya sendiri?...

Lihat lebih banyak
You Are Mine, Maria Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ritarita
cerita nya sangat bagus dan buat para perempuan2 ini sangat lach motifasi agar sllu jadi wanita yg kuat. . . .
2023-04-01 21:10:48
0
user avatar
Agus Irawan
hai kak izin promosi mampir juga ya ke Novelku "Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-02-06 16:47:36
0
user avatar
eddy hadarian
Baru mengikuti, ceritanya menarik semangat kk .........
2023-02-04 11:25:40
0
user avatar
Julee
keren....♡♡♡♡♡ recommended....
2022-03-09 05:44:50
0
user avatar
Kya Noona
ceritanya mengasyikkan, ada nyesek nya jg... good lah pokonya.. sesuai dengan nama aplikasinya ......
2021-10-08 14:17:39
2
user avatar
Sinokmput
Jika ingin kenal lebih dekat dengan author, kalian bisa chat lewat ig author. ...️ Ig : Sinokmput
2021-09-11 20:42:25
2
user avatar
Sinokmput
Halo, terima kasih untuk readers semua yang sudah membaca karya receh author. Untuk Spin off cerita ini, author akan berusaha untuk update ditengah kesibukan author. Dan kabar baiknya, author juga sedang menggarap untuk bikin sequel cerita ini.
2021-09-11 20:40:13
1
user avatar
Mayrima
Jake atau jaccob
2021-08-03 03:00:13
1
user avatar
Nona Panda
Mahal Koin nya :(
2021-07-30 07:35:26
1
user avatar
Samsul Rizaal
bagus sekali
2021-07-18 06:51:02
4
user avatar
Noor Azizah
i hope the book have continue again
2021-07-17 13:18:29
1
user avatar
Nurul Shuhada Chad
Sangat bagus
2021-07-16 17:57:29
1
user avatar
Sey Suherli
siip ok banget
2021-07-15 11:38:21
1
user avatar
J F.
Hello! Check out my new book 'Baby, You Are Mine.' Hope you will like it. Thank you and stay safe!
2021-07-07 02:59:31
1
user avatar
Ayne Kim
good luck kk
2021-07-05 19:35:51
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 13
90 Bab
1. Prolog
Seorang lelaki duduk dengan tangan menopang kepala. Dia menatap jengah pada lelaki yang duduk bersimpuh di lantai di hadapannya saat ini. Suasana begitu hening, ada dua orang lainnya di ruangan ini, tetapi jika tidak diberi kesempatan berbicara oleh lelaki yang berkuasa itu, mereka tidak berani membuka mulut. "Dengan cara apa aku membunuhmu?" sindir lelaki penguasa itu bertanya tentang kematian, seolah dialah dewa yang menentukan takdir. "Tolong ampuni saya, Tuan, saya berjanji tidak akan melakukan hal ini lagi." Petra, lelaki yang duduk bersimpuh di lantai itu tampak memelas dengan penuh permohonan. Berkali-kali dia bersujud pada lantai yang terasa dingin, membenturkan kepalanya berkali-kali dan mengabaikan rasa sakit. Lelaki penguasa itu tersenyum sinis, menatap Petra penuh ejekan sambil menaikkan salah satu alisnya. Dia merasa seperti melihat lelucon. Embusan napas panjang terdengar dari bibir lelaki penguasa tersebut, dengan malas dia mulai berucap, "Sekali khianat, suatu saat
Baca selengkapnya
2. Pertemuan Tak Sengaja
Maria pulang telat karena restoran sedang ramai tadi. Ya, meskipun dia masih menjadi mahasiswa di sebuah universitas, tetapi dia juga bekerja part-time untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dia memang anak orang yang berkecukupan, tetapi dia diperlakukan berbeda oleh ayahnya karena dia hanyalah anak tiri. Wanita itu sampai di rumah ketika hari mulai larut malam. Dia memarkirkan motor begitu saja di halaman, lalu berjalan masuk ke rumah. Dia mengira semua penghuni rumah sudah tertidur, tetapi ternyata salah. Saat membuka pintu dan masuk, dia melihat ayah dan ibunya sedang duduk di ruang tamu. Dahi Maria berkerut heran sambil melirik jam yang ada di tangannya. Dia tidak salah lihat dan ini sudah hampir setengah dua belas malam. Namun, kenapa orang tuanya belum tidur? pikir Maria penasaran. "Maria, kemarilah sebentar!" perintah ayah tiri Maria, melambaikan tangan dengan wajah yang begitu datar. Lelaki paruh baya itu menatap anak tirinya dengan wajah yang menahan kesal. Mau tak mau Mar
Baca selengkapnya
3. Ganti Rugi
Maria berjalan tergesa memasuki kelasnya, dia bahkan tak menghiraukan makian orang yang ditabraknya. Tujuannya saat ini adalah kelasnya. Dia harus cepat-cepat masuk sebelum Miss Claire berada di tempat.Tapi langkahnya menjadi pelan tatkala dia melihat Miss Claire sudah di kelasnya. Dia menjadi ragu ingin masuk atau tidak, tapi akhirnya dia memutuskan untuk mengetuk pintu yang sedikit terbuka itu.Tok tok tok..Seisi kelas menoleh kearahnya termasuk dosennya itu. Maria hanya bisa tersenyum meringis, sahabatnya yang duduk paling pojok tertawa karena melihat kelakuan Maria. Gadis yang biasanya bar-bar takut pada sosok dosen killer yang selalu menurunkan nilai jika terjadi sesuatu kesalahan di matanya.Miss Claire, seorang wanita paruh baya dengan badan sedikit gempal. Rambut di atas bahu dan memakai kacamata itu menoleh ke arah pintu. Melihat salah satu mahasiswanya yang telat datang hampir setengah jam."Tidak sekalian membolos?" ucap Miss Claire ketus.
Baca selengkapnya
4. Kau...!!!
Setelah kepergian wanita itu Jaccob kembali mengerjakan beberapa dokumen yang harus dilihatnya. Dia terlihat fokus dengan lembaran-lembaran kertas di depannya itu. Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan dia mengira itu adalah staf karyawan, membuatnya menjadi kesal."Tidak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dulu," ucap Jake tanpa mengalihkan pandangannya."Haruskah aku keluar kembali dan izin untuk memasuki ruanganmu," ucap seorang lelaki yang tak kalah tampan dari Jaccob. Tingginya hampir setara dengan Jake, mempunyai dada bidang dan tangan yang terlihat berotot. Rambutnya yang sedikit panjang dikuncir sebagian.Jake mengalihkan pandangannya ketika mengenali suara ini, dia menatap Sean, salah satu sahabatnya selain Kenzo. Mereka dulu berkuliah di universitas yang sama, mengambil satu jurusan membuat mereka bertiga menjadi dekat dan memutuskan untuk berteman.Tapi Sean termasuk anak orang kaya. Dia sekarang mengambil alih perusahaan ayahnya dan m
Baca selengkapnya
5. Kali Ini Apalagi?
Jaccob juga kaget melihat wanita yang saat ini berdiri di samping Petra. Dia mengulum senyum, ternyata keberuntungan jatuh kepadanya. Dia memang tertarik pada Maria saat di kantor tadi, tak disangka dia adalah hadiah yang dimaksud oleh Petra."Selamat malam Tuan," ucap Petra sedikit menunduk ketika Jaccob duduk di sofa tunggal di depannya.Jaccob hanya menganggukan kepalanya. Dia masih melihat ke arah depan, bukan ke Petra, melainkan Maria.Maria menyipitkan mata tatkala melihat tatapan Jaccob yang baginya sangat mesum itu. Tapi dia akan diam, menilai situasi terlebih dahulu."Jadi ini hadiah yang kau maksud? Menarik juga," ucap Jaccob tersenyum sinis."Ya Tuan, dia akan menjadi milik anda." ucap Petra.Maria segera menoleh ke arah ayahnya. Apa maksud perkataannya itu."Mulai sekarang, kau akan menjadi wanita milik Tuan Jaccob," ucap Petra yang melihat tatapan bertanya dari Maria itu."Apa maksudmu, kau hanya bilang aku akan bekerja di
Baca selengkapnya
6. Pemandangan Yang Menjijikan
Maria terbangun dari tidurnya ketika pintu kamarnya diketuk dari luar. Dia bangun perlahan, kapalanya masih terasa sakit. Meskipun dia minum sedikit tadi malam, tapi benturan saat Jake mendorongnya menambah rasa sakit di kepalanya.Dia membuka pintu yang terkunci itu, melihat Rose, pelayan rumah ini ada di depannya."Nona, segeralah turun. Tuan Jake sudah menunggu anda untuk sarapan." ucap Rose."Baiklah, aku akan bersiap-siap dahulu." ucap Maria.Dia menutup pintu lalu bergerak ke arah kamar mandi dan membersihkan dirinya. Dia masih ingat bagaimana semalam Jake menciumnya dan itu membuat dirinya risih.Tak ingin membuat sang bos barunya itu marah, Maria segera menyelesaikan mandinya, berjalan ke ruang ganti dan memakai pakaiannya sendiri, sebuah blouse putih panjang dengan tali di perut, dan sebuah celana jeans longgar. Dia tak selera memakai sebuah gaun. Bagaimana dia akan naik montornya nanti jika dia pakai rok?. Maria hanya memoles lipba
Baca selengkapnya
7. Mulai Bekerja
Wanita yang berada di pangkuan Jake itu panik, dia segera berdiri dan terlihat merapikan pakaiannya. Melihat wanita yang menatapnya tajam, wanita itu berpikir mungkin dia salah satu wanita bosnya itu. Dia tidak ingin mencari masalah, dia hanyalah karyawan kecil di perusahaan ini, akhirnya dia pamit dan berjalan keluar dengan tergesa-gesa.Jake terlihat santai, dia menyenderkan tubuhnya dan melihat ke arah Maria yang bersedekap tangan masih memandangnya. Jake mengangkat sebelah alisnya tanpa mengatakan apapun.Maria berjalan mendekat dan langsung duduk di kursi yang ada di depan meja Jake, dia ikut menyenderkan badannya dan bersedekap."Kau menyuruhku kesini cepat-cepat hanya untuk melihatmu bercumbu?" tanya Maria ketus."Jika kau ingin dicumbu bilang saja, tidak usah berlagak cemburu seperti itu," kata Jake masih menatap Maria.Maria menganga mendengar ucapan bosnya itu, bagaimana bisa dia berpikir begitu."Cih, sudahlah. Itu tak penting, sekarang
Baca selengkapnya
8. Ke Salon
Sudah satu minggu Maria tinggal di rumah Jake, setiap pagi dia selalu berkuliah, dan dilanjut dengan menjadi sekretaris Jake di kantor. Maria mulai terbiasa dengan kegiatannya itu. Dan sudah satu minggu setiap mereka bertemu hanya mengobrol secukupnya saja. Sampai saat ini pun Maria masih acuh kepada Jake, dia lebih diam dari biasanya yang suka membantah.Pagi ini mereka sedang sarapan seperti biasa, Jake sudah sibuk dengan handphonenya dan Maria sibuk memakan roti sarapannya. Setelah selesai Maria hendak berdiri pergi dari ruang makan, tapi tertahan karena omongan Jake."Aku sudah cukup sabar menghadapimu selama ini. Kau kira dengan diamnya aku, kau bisa seenaknya saja?" ucap Jake tanpa mengalihkan pandangannya.Maria kembali duduk, diam lagi tanpa menjawab. Hal itu membuat Jake bertambah kesal."Mulai malam nanti, kau harus siap melayaniku. Aku tidak menerima penolakan," ucap Jake, dia menggebrak meja dan meninggalkan Maria.Maria, meskipun di luar di
Baca selengkapnya
9. Cemburu?
Maria sangat cantik malam ini, riasan di wajahnya yang natural membuat Maria yang memang cantik terlihat tambah cantik. Gaun hitam panjang belahan sampai lutut, dengan bagian belakang yang terbuka. Rambutnya digelung ke atas, menampakkan punggung Maria yang begitu putih dan halus.Jake terpana dengan penampilan Maria, dia terdiam beberapa saat tanpa mengalihkan pandangannya dari Maria."Ehem," suara Sisi merusak lamunan Jake."Bagaimana? Cantik kan? Karyaku tak pernah mengecewakan." ucap Sisi.Jake sekali lagi melihat dengan detail, menatap Maria dari atas sampai bawah, bahkan menyuruh Maria untuk berputar. Matanya terhenti ketika melihat punggung Maria yang terekspose itu, dia mengerutkan dahi dan menatap ke arah Sisi."Gerai saja rambutnya, aku tidak ingin wanitaku menjadi tontonan orang lain," ucap Jake bersedekap.Sisi mengerutkan dahinya, apa dia tidak salah dengar? Biasanya Jake yang paling membuat heboh soal wanita. Tapi apa kali ini, Sisi
Baca selengkapnya
10. Direnggut Paksa
Ashley membawa Maria keluar dari gedung itu. Dia mendudukan tubuh Maria di bangku yang tersedia di sana. Dia mengeluarkan sapu tangan yang ada di sakunya, lalu mengusap wajah Maria yang basah itu. Melihat Maria yang hanya diam, dia pun ikutan diam dan memandang kosong ke arah depan."Kau membohongiku?" tanya Ashley, nada suaranya tercekat. Dia seperti kecewa pada Maria.Maria yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Ashley, tapi yang ditatap tak mengalihkan pandangannya dari depan."Kau berkata sedang mengerjakan pekerjaan yang diberikan ayahmu, tapi kenapa aku melihat kau ada di sini? Bersama orang-orang yang terkenal suka mempermainkan wanita," ucap Ashley lagi.Maria kaget mendengar ucapan Ashley. "Kau mengenal mereka?" tanyanya."Kau bahkan tidak menjawab pertanyaanku," ucap Ashley menoleh ke arah Maria."Aku belum bisa menceritakannya padamu," ucap Maria menatap Ashley sekilas lalu kembali menoleh ke arah depan."Selama ini kau angga
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status