The Devil's Mistress

The Devil's Mistress

Oleh:  Theresia Rini S  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
28 Peringkat
145Bab
84.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kebanyakan makhluk sejenisnya menganggap Milly wanita menawan yang mengancam, karena sulit ditandingi kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Penghuni bumi lainnya, menganggap Milly adalah sampah masyarakat dikarenakan profesi yang digelutinya. Bagi pria haus petualangan, Milly adalah tiket menuju dunia birahi yang menantang. Demi menghidupi adik dan ayahnya yang lumpuh, Milly memang harus menempuh kelamnya menjual diri. Hanya satu orang yang memandangnya sebagai seorang pribadi tanpa peduli status dan predikat, Prana. Seorang dokter muda ambisius yang memiliki masa depan cerah. Namun ketika uluran tulus Prana menunggu sambutan Milly, gadis itu justru mencintai seseorang yang tidak mungkin dia miliki. Jetro Six, pria misterius dan miliader kaya yang hanya menikmati tubuh Milly demi mengumbar nafsu gelapnya. Tidak ada yang mengetahui, jika Jetro adalah makhluk yang tercipta dari api, pemuda itu adalah pangeran kegelapan! "Milly will always be mine. MINE!!" The Devil's Mistress, kisah tentang seorang wanita panggilan, yang terjebak dalam kelamnya mencintai makhluk neraka dan hubungan yang toxic!

Lihat lebih banyak
The Devil's Mistress Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
mackadamia_
ngintip dikit, langsung baca marathon kemudian^^
2023-06-29 11:03:41
0
user avatar
Anis Solina
bener-bener keren banget deh ini cerita! Wajib baca pokoknya!! semangat berkarya, author...️...️
2021-10-27 03:06:21
4
user avatar
Beryll Kshop
ceritanya menarik ..................
2021-10-06 12:07:40
2
user avatar
Beryll Kshop
ceritanya menarik.........
2021-10-06 12:07:20
2
user avatar
Beryll Kshop
ceritanya menarik.........
2021-10-06 12:07:00
1
user avatar
Lala iralf
love bangett
2021-09-29 15:46:01
1
user avatar
athena_vivian
edannnn, keren!! baru baca bab awal udh wowwww..milly oh milly, i love you
2021-09-24 12:24:31
1
user avatar
Honey Lemon
sisi lain seorang pekerja malam.. sukaa
2021-09-24 12:02:50
1
user avatar
Iswandi Keumala
ceritanya seru ..bikin baper...menantang...aku suka
2021-09-22 06:40:54
3
user avatar
Iswandi Keumala
cerita yang seru
2021-09-22 06:40:06
2
user avatar
RAZILEE
bagus thor
2021-09-21 14:28:42
2
user avatar
Kingwanati
good for reading
2021-09-21 12:07:40
1
user avatar
jejak_langkah
kerennnnnn
2021-07-26 21:37:39
1
user avatar
Mustacis
Cerita sekeren ini sayang banget kalo ratingnya belum nyala 🔥🔥🔥
2021-07-18 01:11:11
1
user avatar
Ayu Noxx
cerita nya menarik
2021-07-15 01:27:11
1
  • 1
  • 2
145 Bab
Dangerous Beauty
Lampu remang club berkedip liar seiring hentakan musik yang makin cepat. Para pencari hiburan satu persatu meninggalkan gelas minumannya dan mulai bergerak sesuai tempo lagu. Wanita penghibur yang bekerja untuk club tersebut mulai menjaring tamu dan menyebar ke berbagai sudut. Renzo memang terkenal dengan tangan dinginnya dalam mengelola hotel berkelas bintang lima yang juga memiliki club terbaik di kota Bandung. Wanita penghibur yang ia pilih juga merupakan seleksi terbaik. Dalam tempo dua tahun, Renzo berhasil membawa hotel tersebut menjadi terkenal dalam dunia hiburan malam. Dari sekian jajaran wanita koleksinya, Renzo memiliki tiga perempuan andalan; Jena, Lora dan Milly. Ketiga wanita tersebut selain cantik juga paling menawan, mereka pandai menarik tamu, kecuali Milly tentunya.Wanita yang memiliki fisik paling sempurna tersebut terkenal dengan sifat pendiam dan dingin. Namun minat semua tamu selalu tertuju padanya. M
Baca selengkapnya
Lust In the Dust
Pagi itu, Milly menemani ayahnya ke rumah sakit. Ketika menunggu proses pencucian darah selesai, Milly menghabiskan waktu untuk membaca buku. Biasanya proses tersebut akan memakan waktu sekitar tiga jam lebih. Milly harus merogoh kantung untuk sekali cuci darah ayahnya sekitar satu setengah hingga dua juta rupiah, dan itu harus dilakukan tiga hingga empat kali setiap minggunya. Kondisi ayahnya sudah cukup payah.Sebetulnya ada yang lebih ekonomis, tapi bagi Milly, ia selalu memberikan rumah sakit yang terbaik. Tadi malam ia berhasil mendapatkan uang tips yang fantastis dan bisa memperpanjang kontrak rumah tahunannya sebesar dua puluh juta. Mereka menunggak tahun lalu dan setelah mendapat ancaman dari pemilik rumah, Milly terpaksa membayar untuk tahun berikutnya sekaligus. Milly juga memberikan sejumlah biaya kuliah adiknya, Martin, yang tidak sedikit. Dalam sehari ini, tiga puluh juta sudah melayang. Begitulah nasibnya. Tid
Baca selengkapnya
Love for Dark Soul
Setelah menghabiskan malam yang melelahkan tanpa penghasilan sepeser pun, Milly jatuh sakit. Derry menyelipkan uang dua ratus ribu untuknya berobat dan Milly hanya terdiam. Dalam kamar kecil rumahnya yang berukuran tiga kali tiga, Milly menarik selimutnya hingga batas leher dengan tubuh menggigil. Demam ini terasa menyiksa Milly. Bagaimana tidak jatuh sakit? Milly menghabiskan sepuluh jam lebih non-stop untuk melayani para tamu. Ingin rasanya bunuh diri, tapi ketika rintihan ayahnya terdengar dari kamar, Milly menangis sejadinya dan keinginan itu lenyap. Apa salah dan dosanya hingga harus menerima cobaan begitu berat? Kenapa hidup memperlakukan dirinya dengan sangat tidak adil? Martin muncul dengan teh hangat di tangannya. "Minum dulu," ajak Martin. Milly tersenyum samar dan dengan gemetar berusaha bangun. Adiknya tertegun ketika tangan kakaknya tersentuh oleh jemarinya. "Panas banget badanmu, Mb
Baca selengkapnya
Dancing with Devil's
Sejak subuh Milly sudah bangun dan mandi keringat. Tubuhnya jauh lebih segar dan demamnya hilang. Entah, obat apa yang telah dokter kemarin berikan padanya tapi Milly langsung membaik. Pagi itu ia sudah masak nasi goreng untuk sarapan adik dan ayahnya. Martin yang terbangun kemudian terlihat heran. Kakaknya tampak ceria dan sehat. Setelah membuatkan beberapa lauk untuk makan siang, Milly meminta Martin untuk menjaga ayahnya. "Mau langsung kerja, Mbak?" tanya Martin heran. "Iya. Tapi mau mampir ke kilinik buat ambil hasil tes darah kemarin. Sesuai saran kamu juga, harus jaga diri. Kamu nggak kuliah 'kan?""Enggak. Tapi jangan maksa diri bangetlah! Sepenting apa 'sih sampe buru-buru balik kerja lagi?" Martin terlihat kesal. Milly menelan cairan di mulut dengan resah. Ia meninggalkan meja tempat meramu obat ayahnya dan duduk di sebelah adiknya. Jarinya yang lentik walau tanpa perawatan mengelus lengan Mar
Baca selengkapnya
Fallin Into His Trap
Pesta yang diadakan oleh Jetro terus berlangsung. Sementara mereka berdansa, Milly menjadi sasaran cibiran semua rekan kerjanya, terutama Jena. Beberapa tamu undangan memandang mereka seperti pasangan yang sangat serasi. Sedangkan tidak sedikit yang mencibir tentang kebersamaan mereka. "Ayo, kita minum!" Jetro menggandeng pergelangan mungil Milly. Wanita itu seperti robot yang telah terprogram. Ia tidak menjawab atau merespon. Ekspresinya kadang sedih, seringkali datar. Jetro membelikan margarita untuk mereka. Setelah berdansa selama satu jam, keduanya terlihat lelah. Jetro menarik Milly untuk duduk dengannya. Dengan satu sentakan, Milly duduk. Giginya terpaut menyatu menahan lelah juga geram. Tangannya meraih gelas dan menenggak habis margarita tersebut tanpa jeda. "Wah kau terlihat haus, Milly! Mau minum lagi?" tanya Jetro. Milly terdiam dan hanya melirik sinis. "Herto, bisakah kau membantu mem
Baca selengkapnya
Longing in Sinful Destiny
Milly terus menunduk tanpa bicara sepatah kata pun. Jetro baru selesai mandi dan melihat Milly duduk di tepi pembaringan dengan sikap salah tingkah. Gadis itu semakin membuat Jetro terpikat. Ia tidak pernah menemui seorang wanita panggilan yang memiliki karakter yang begitu unik dan jauh dari kata liar. "Berapa lama kamu menjalani profesi ini?" tanya Jetro. Milly mengangkat wajahnya dengan tatapan tidak suka. "Perlukah aku menjawab?!" tanya Milly dengan nada tersinggung. Jetro tidak terganggu dengan balasan tersebut. "Aku sudah memesanmu untuk dua malam! Usahakan jangan keluar kamar selama aku pergi. Baju ganti nanti akan disiapkan oleh asistenku!" Jetro sudah rapi dengan kemeja dan celana panjang. Dengan cepat, pria itu juga memakai sepatu. Tanpa pamitan, Jetro meninggalkan Milly. Wanita itu terhenyak. Ini baru pukul lima pagi dan Jetro sudah siap ke kantor? Ini pertama kali selama menjalani pro
Baca selengkapnya
Prince of Darkness
Milly masuk dengan hati berdebar dan jantung berdetak dengan kencang. Seakan-akan takut jika jantungnya melompat keluar, Milly mendekap bantal dengan erat. Jetro berganti pakaian tanpa risih sedikit pun di depan Milly. Tubuhnya yang terpahat sempurna dengan bahu kokoh dan dada bidang tersebut seharusnya indah untuk dipandang. Namun Milly memilih menunduk dan menutup mata dengan rapat. "Ini uang tipsmu. Semua hotel beserta tagihan lainnya sudah kubayar. Lain jika kuperintahkan untuk di kamar jangan keluar tanpa ijinku! Aku kurang menyukai orang yang tidak mematuhi perintah!" Suaranya sangat lantang dan dingin. Berbeda sekali ketika mereka sedang bercinta, Jetro begitu lembut padanya. Milly beranggapan, pria itu hanya memanfaatkan dirinya saja. Semua kelembutannya adalah taktik untuk bercumbu dengan para wanita. Karakter asli Jetro yang angkuh dan arogan akan muncul kembali saat mereka tidak melakukan keintiman. "Maaf," ucap Milly singkat.&
Baca selengkapnya
Desperate Option
Milly duduk di teras rumah dengan wajah termenung dan pikiran penuh. Walau tubuhnya tidak lelah, tapi Milly tidak bisa mengerjakan apa pun. Pikirannya terus dijejali dengan rasa khawatir akan kondisi ayahnya yang sempat menurun tadi pagi. Untunglah, ia baru saja mendapatkan uang yang cukup fantastis dari hasil menemani Jetro selama dua malam, lima puluh juta rupiah! Setelah membawa ke rumah sakit dengan Martin, dokter mengatakan jika ayahnya harus mendapatkan ginjal baru. Harga sebuah ginjal tidak murah. Walau begitu, bukan itu bagian yang tersulit. Mendapatkan ginjal yang cocok untuk ayahnya adalah hal yang rumit dan butuh waktu. Milly juga bertemu dengan Prana yang akhir-akhir ini sering mengirim pesan yang membuat Milly segan. Tanpa alasan yang masuk akal, Prana menawari untuk membantu pengobatan ayahnya. Milly tahu kemana muara dari pertolongan tersebut. Semua bantuan, akan ada timbal baliknya."Mbak! Bapak kejang!" teriak Martin d
Baca selengkapnya
Drowning In
Milly tidak memahami pikirannya sendiri. Bagaimana ia bisa menyetujui tawaran Jetro dan menolak bantuan Prana? Keduanya pasti menuntut hal yang sama. Pernikahan. Namun Milly setidaknya bisa merasa dihargai jika memilih Prana! Menghadapi Jetro yang angkuh, kasar dan sinis sangat melelahkan emosinya. Belum lagi rasa benci yang mulai menggunung dalam batinnya. Tapi semua sudah terlanjur. Milly menggadaikan hidupnya pada pria brengsek yang menikmati tubuhnya tanpa cinta! Jetro memenuhi janjinya. Ia menyediakan fasilitas terbaik di rumah sakit untuk ayahnya dan pembayaran penuh untuk kuliah Martin. Jetro juga menawarkan mobil dan rumah, tapi Martin menolaknya."Aku nggak mau Mbak Milly makin berhutang budi!" tangkis adiknya penuh pengertian. Semua berjalan baik. Jetro bahkan menebus Milly dari hotel yang dikelola Renzo. Pria serakah itu meminta tebusan lima ratus juta untuk primadonanya. Milly yakin, semua
Baca selengkapnya
Trapped with Devil's
Menjelang malam, Milly ingin rasanya keluar kamar dan menikmati suasana villa yang terlihat begitu mengagumkan, tapi hatinya sungkan. Ada rasa kikuk yang menyelimutinya. Mengingat Jetro adalah pria yang penuh dengan aturan aneh, Milly akhirnya memilih untuk berdiam di kamar dan menunggu hingga perintah datang untuknya. Ketukan di pintu terdengar dan Milly bergegas membukanya. "Kamu sampai kapan ada di kamar?" tanya Jetro dengan tatapan heran.Mulut Milly membeku. Ia tidak memiliki keberanian menjawab. "Aku ...." "Makan malam sudah siap, cepat ke bawah sebelum semua dingin," potong Jetro. Pria itu berbalik dan meninggalkan Milly. Dengan langkah tergesa, ia pun menyusul. Berbagai hidangan tersusun dengan indahnya di atas piring dan mangkuk porselen. Saking terpesonanya, Milly hanya menatap piring dengan mulut membulat. Terasa sayang untuk menyentuh dan merusak penampilan masakan tersebut. "Tutup mulutmu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status