Kau milikku!

Kau milikku!

Oleh:  Vieneze  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
118 Peringkat
47Bab
9.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tuan Will Greyson adalah pria yang paling dibenci Hanna. Pria angkuh dan sok hebat itu benar-benar sudah gila. Di hari pertama jumpa dia sudah minta disentuh. Di hari berikutnya dia melamar Hanna. Tapi, gadis itu menolak mentah-mentah tawaran Will Greyson. Jelas saja, siapa juga yang mau, orang asing tiba-tiba mengajaknya menikah hanya untuk terapi baginya. ”Si brengsek ini ga punya otak. Aku akan menghajarmu sampai kau lupa pernah bertemu denganku.” -Hanna ”Berani-beraninya gadis gila ini menolak aku. Aku tidak akan kalah!” - Will Greyson Cover by Canva

Lihat lebih banyak
Kau milikku! Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Vieneze
Halo readers, setelah hampir 2 tahun buku ini Hiatus, akhirnya tamat juga. Nantikan season kedua buku ini ya. Penuh cinta ...️
2023-09-27 13:45:20
1
user avatar
Ursa Mayor
Terima kasih rekomendasinya. Masuk juga untuk bahan riset ini untuk aku. Ditunggu lanjutannya
2021-10-07 19:06:48
1
user avatar
Lunetha Lu
Hanna jangan galak2 yaa ......
2021-09-28 16:27:52
0
user avatar
Kelabu
bagus banget, lanjut kak
2021-09-26 22:24:11
0
user avatar
Susi_miu
Kayak kucing dan tikus, gemes ih. Lanjut terus.
2021-09-26 11:02:02
0
user avatar
Rhill
Seruu bgtttt Wajib di baca ini mahh
2021-09-25 22:01:48
0
user avatar
Ei Rin
seruuu... wajib ngikuti terus kisahnya neh..
2021-09-25 21:27:24
0
user avatar
miss.possan
gokil bener pasangan ini ya hihihi. next up thor
2021-09-25 17:26:31
0
user avatar
Ummu Nadin
semangat ngetiknya thor
2021-08-05 22:50:51
0
user avatar
Shawty Ajeng
Seruuy, lanjutkan
2021-07-24 10:02:40
0
user avatar
Wintersnow
Hannah strong woman banget 😆 covernya juga lucu banget, Kak. Mantap 😙
2021-07-19 16:36:39
0
user avatar
athena_vivian
wow...udah ganti baju aja,nih...makin seru ceritanya..mangatss,Thorrr
2021-07-19 16:33:58
0
user avatar
Lucy Ang
Mantap kak ceritanya seru
2021-07-15 17:51:24
0
user avatar
Ja_ana
Semangat kak, ditunggu kelanjutannya
2021-07-15 17:46:15
1
user avatar
Wiselovehope
Keren, dan suka cover barunya ❤️❤️❤️
2021-07-10 21:07:52
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 8
47 Bab
1. Musim semi kelabu
Seorang gadis berambut panjang terlihat tengah memukul wajah seorang pria di sebuah kedai makan. Gadis tangguh itu adalah Hanna. Waiters baru di restoran itu.   ”Aku akan menghajarmu berkali-kali sampai wajahmu biru.” Teriak Hanna sembari mendorong pria itu hingga tersungkur di atas lantai.   Sang pria meringis kesakitan memegangi pipinya yang lebam. Lima menit sebelum kejadian, Hanna sedang mengantar makanan ke meja pria bertubuh kurus itu. Namun kali ini Hanna kurang beruntung. Si pelanggan ternyata seorang yang mesum. Dengan santainya lelaki buaya darat itu memegang bokong montok Hanna. Sontak saja Hanna melayangkan tinjunya. Jiwa bar-barnya keluar.    Pria manapun pasti tidak tahan melihat kemolekan tubuh Hanna. Wajah yang cantik dihiasi mata coklat dengan sedikit semburat emas ditengah. Pria itu sangat malang. Dia memilih mangsa yang salah. Mau untung malah jadi buntung. Kerumunan pelanggan yang menyaksikan per
Baca selengkapnya
2. Kenangan buruk Will Greyson
Sebelum Hanna masuk kedalam rumah, ia menghirup napasnya dalam-dalam. Seakan mengumpulkan keberanian untuk bercerita kepada ibunya. Pintu kayu yang sudah usang itu ia buka perlahan yang menimbulkan suara berdecit. Mery Jolie, ibunya Hanna terlihat sibuk dengan penggorengan dan ikan tuna yang baru ia beli.   Hanna memeluk ibunya dari belakang. Ia sandarkan kepalanya di punggung ibunya. Seolah sudah mengerti gelagat Hanna, Nyonya Mery membalikan badannya dan memegang kedua pipi Hanna. Ia selidiki mata coklat itu. Lalu nyonya Mery tersenyum.   ”Dipecat lagi?” suaranya terdengar lembut.    Hanna menganggukkan kepalanya dan sedikit memanyunkan bibir mungilnya. Ia mulai membasahi pipinya dengan air asin yang keluar dari pelupuk matanya.   ”Ibu, mengapa aku tidak bisa bekerja dengan benar? Aku hanya memukul pria mesum itu, karena dia telah meraba bokongku. Aku malah berakhir dipecat. Apa yang harus kul
Baca selengkapnya
3. Tak sengaja bertemu denganmu
Senin yang sibuk datang lagi. Hanna tengah bercermin mencoba pakaian yang akan ia kenakan hari ini. Ia memilih memakai rok plisket putih pendek dan memadukannya dengan blouse pink transparan berenda. Rambut coklat yang indah itu, ia biarkan terurai. Sentuhan akhir lipbalm pink yang menggoda ia poles di bibir seksi itu.Selama semalam ia menulis iklan di selebaran. Yah, Hanna mulai menyerah bekerja pada orang lain. Ia mencoba menawarkan jasa apa saja yang bisa dilakukannya. Entah itu bersih-bersih, mengantar barang dan segala sesuatu yang berhubungan dengan jasa.Ia masukkan lembaran kertas itu kedalam tas besar. Sebelum pergi Hanna menyempatkan mengganggu Nyonya Mery yang sedang asik mengganti gorden jendela.”Booo!” Hanna dengan sengaja mengusili Nyonya Mery.”Haah!" Sontak Nyonya Mery berteriak kaget hampir terjatuh.”Hannaa.... Dasar gadis nakal. Jika ibu terkena serangan jantung bagaimana?” Hardik Nyonya Mery semba
Baca selengkapnya
4. Lagi, tak sengaja bertemu denganmu
”Will, kau baik-baik saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu. Kau terlihat kurang sehat?” Kimberley menyusul Will.   ”Aku tidak apa-apa Kim. Makan siang hari ini kita batalkan saja ya.” Will melirik Kimberley.   Bibir Kimberley melengkung kebawah. Ia merasa kecewa. Padahal dari semalam ia sudah membayangkan hari ini ia dan Will berlovey dovey. Yah, apa mau dikata Will sudah bilang batal ya batal. Bahkan Kimberley pun tidak bisa berbuat apa-apa.   ”Ya, kita masih bisa atur ulang besok atau lusa. Kau mau pulang? Biar aku antar.” Tawar Kimberley.   Will tersenyum. Sejenak ia menepuk-nepuk lengannya yang kotor terkena pasir saat terjatuh tadi. ”Kau yang terbaik. Aku bisa pulang sendiri. Kau tidak marah, kan?”   ”Enggak kok.” Kimberley melirik siku tangan Will yang lecet. ”Tanganmu tergores. Mari aku bersihkan lukanya.”   Bibir Will mengembang. ”Ini bukan apa-apa. Aku
Baca selengkapnya
5. Dasar gadis gila!
Hanna secepat kilat berlari meninggalkan Will yang tengah bergelut dengan rasa perih yang menyayat di bawah sana. Sampai terbungkuk-bungkuk Will mengerang jerit kesakitan.  ”Aku akan membalasmu gadis gila!” Pekik Will, tangannya mengepal keras buku-buku jarinya. ”Mimpi apa aku semalam, harus mengalami kesialan ini.” Will menggerutu. Hanna tidak menggubris ancaman Will. Ia teruskan berlari, tangannya memeluk erat-erat kertas selebaran agar tetap pada tempatnya. Sesaat kemudian, ia menghentikan langkahnya di bawah pohon besar. Ia hempaskan dengan kasar bokongnya ke atas kursi, yang ada di samping pohon itu. Kaki yang lelah berlari itu, ia luruskan ke depan.  Sejenak ia beristirahat di bawah pohon itu. Napasnya masih tersengal-sengal. Tiba-tiba ia terusik dengan suara bunyi dering ponselnya. Dengan malas ia ambil ponsel itu dari dalam tas. ”George.” Batin Ha
Baca selengkapnya
6. Bertarung dengan logika
Sore itu, Will Greyson mengunjungi dokter George, psikolog yang selama ini melakukan terapis pada Will. Pria manis itu duduk di depan Will. Ia memegang selembar kertas di tangannya. Alisnya yang tebal itu sedikit naik, aura bahagia terpancar dari wajah tirus itu.”Kulihat, kau sedikit mengalami perubahan. Emosi dan kecemasanmu sedikit terkontrol. Aku jadi penasaran dengan gadis itu.” Ujar George sembari meletakkan kertas itu di atas meja.Will yang sedari tadi duduk bersandar sambil melipat kedua tangannya di depan dada, mengubah posisi duduknya. Raut wajahnya berubah masam. Ia masih memendam rasa kesalnya kepada Hanna.”Dia itu gadis tergila yang pernah kutemui. Sangat kuat seperti pria saja. Sedikit pun tidak anggun seperti Kimberley. Tapi, kau tahu sekalipun ia gadis yang bar-bar, ada pria yang berlutut mengemis cinta padanya.” Will bangkit berdiri, berjalan menuju jendela.Ia perhatikan sejenak pemandangan di luar. Pandangan Ge
Baca selengkapnya
7. Tawaran yang meragukan
'Will, pada akhirnya kau menjatuhkan harga dirimu, demi kimberley.' Ucap Will pada diri sendiri.Kemudian ia mengambil ponselnya dan menekan nomor yang tertera di kertas itu. Will menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar. Beberapa detik kemudian, panggilan itu tersambung.Hanna yang tengah menyantap barbeque-nya terusik dengan dering ponselnya. Ia menyipitkan mata bulat itu ketika melihat nomor tidak di kenal menghubunginya. Dengan malas ia menjawab panggilan itu.”Ya, halo. Hanna di sini.” Suara Hanna terdengar kurang jelas sebab mulutnya masih penuh dengan barbeque.[ Hai gadis gila. Apa kau mengingat aku? ] Sesaat mulut Hanna berhenti mengunyah. Ia tengah mengingat suara si penelepon itu. Ketika ia menyadari suara itu milik Will Greyson, Hanna membelalakkan mata dan tersedak. George segera berdiri dan menyodorkan air mineral. Hanna mengangkat tangannya, memberikan isyarat kepada George untuk tetap di kursin
Baca selengkapnya
8. Wawancara terburuk si bar-bar dengan si angkuh
Semalam Hanna tidak bisa tidur dengan nyenyak. Pikirannya dipenuhi dengan tawaran pekerjaan Will. Kadang keningnya mengkerut dan kadang juga alisnya terangkat. Tak perlu dijelaskan, ia pasti sedang mengalami kesulitan dalam mengatasi pikiran anehnya itu. Ia melirik jam yang berdiri tegak di atas meja riasnya, sudah pukul 10 pagi. Terdengar suara gemeretak ketika jarinya mengetuk meja.  'Apa salahnya mencoba. Mungkin ia serius.' Ia berbicara dengan dirinya sendiri. Saat Hanna keluar dari peraduannya, ia mendapati ibunya tidak ada di rumah. Nyonya Mery sudah berangkat kerja pagi-pagi sekali. Lalu ia mengambil tas selempang pink-nya dari sofa depan. Setelah menyandang tasnya itu, Hanna pergi keluar. Kunci rumah itu, ia sembunyikan di bawah pot bunga yang berada di dekat pintu. Sebab kuncinya hanya ada satu, jadi kalau ibunya pulang bisa masuk ke rumah tanpa harus menunggu Hanna. Ia berjalan keluar gang, sesampainya di jalan besar Hanna menunggu bus
Baca selengkapnya
9. Lamaran pernikahan dari orang asing
”What????” Hanna membelalakkan matanya.Hampir semenit mereka berdua hening. Bola mata Hanna membara. Ucapan Will membuat tekanan darah Hanna naik, hingga sedikit terasa menegang di punuknya. Saat ini Hanna ingin sekali meloncati meja itu dan menghajar Will."Apa tadi kau menghabiskan sarapanmu?" Tanya  Hanna dengan wajah kesal.Will mengernyitkan dahinya, "Hmm, tidak. Aku hanya minum jus wortel dan tomat saja. Mengapa?"Sudut bibir Hanna naik sebelah, "Pantas saja otakmu tidak bekerja dengan baik. Terapi sentuhan katamu?" Hanna memalingkan wajahnya ke luar kaca, "Cih! Dasar pria mesum gila. Hampir saja aku mempercayai omonganmu. Aku memang membutuhkan pekerjaan tapi tidak jika itu harus memberi kau sentuhan. Maaf aku tidak mau. Kau cari saja wanita lain. Di luar sana banyak tuh yang menjajakan di pinggir jalan, kau ambil saja mereka. Aku masih memiliki harga diri." Hanna menolak mentah-mentah tawaran Will. Raut wajahnya terlihat serius d
Baca selengkapnya
10. Struggling to get to you
Saat Will sedang mengintai, seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya. Detik itu juga Will hampir berteriak karena kaget. Rupanya itu adalah Sean yang hendak berkunjung ke rumah Hanna.”Hei! Jika orang lain yang melihatmu, pasti mereka mengira kau adalah pencuri yang sedang mengintai calon korbanmu.” Sean mengikuti arah pandangan Will. Sean membelalakkan matanya dengan mulut terbuka lebar. Gadis yang dicintainya ada di depan sana dan Will sedang mengintainya. Sontak itu membuat Sean menjadi berang.”Dasar mesum. Kau sedang mengintip kekasihku.” Sean menarik kerah baju Will yang membuat Will menengadah.Begitu melihat rupa Will yang tersembunyi di bawah topinya, Sean menjadi salah tingkah. Ia mengenali Will Greyson. Tentu saja, siapa sih yang tidak mengenal seorang Will. Penyanyi yang hilir mudik di semua siaran televisi juga konsernya yang selalu sukses. Sebenarnya Sean salah satu penikmat lagu Will. Hanya Hanna saja yang kurang
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status