Mom For Andrea

Mom For Andrea

Oleh:  arkein  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
19 Peringkat
23Bab
7.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jasmine, seorang guru cantik yang mengabdi di preschool. Dia harus berurusan dengan bocah keras kepala bernama Andrea Zufran, putra CEO, yang sering melakukan kesalahan. Hingga pada akhirnya Andrea mengajak Jasmine ke mansion. Ternyata disana dia bertemu dengan Emir Zufran, Daddy Andrea, yang sangat sombong dan pemarah. Tidak sampai disitu, kesialan terjadi kembali untuk yang kedua kalinya di waktu yang sama. Dimana Teresa, Mommy Emir, memergoki mereka dan memfitnah kalau mereka mempunyai hubungan pasangan. Dan betapa kagetnya mereka mendengar kalimat dari Teresa; "Kalian harus menikah! Secepatnya!" Bagaimana kondisi pernikahan mereka nantinya? Apalagi Emir yang masih mencintai mantan istrinya, Madison.

Lihat lebih banyak
Mom For Andrea Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Joice Sondakh
kalau kelamaan up nya malah jd lupa ceritanya thor kalah ama penulis lain nya
2023-02-06 20:46:50
0
user avatar
Zaiza
Adui.. jgn lama update thor
2022-01-17 02:57:14
0
user avatar
Audi Lee
Hayuk dong udah lebih 1 bln blm update
2021-10-19 08:24:08
0
default avatar
audixpark
akunnya udh nonaktifkan yah Thor?
2021-10-17 22:20:35
0
user avatar
RF Riani
Seru dan menarik ...............
2021-08-20 17:14:09
0
default avatar
fangirlstay
Ayo, kapan up Thor. rajin up yah
2021-08-17 00:50:02
0
user avatar
Asgghisa
Baru sempat baca. Enak, bahasanya ringan banget gampang paham jadinya
2021-06-25 19:21:54
1
user avatar
miss.possan
koin ku blm cukup 😭
2021-06-21 08:28:12
1
user avatar
Sari Dewi Rostiasa
ayoo Thor segera up
2021-06-18 14:59:52
1
user avatar
Ashraf0079
best storyy...
2021-06-15 16:24:29
2
user avatar
Sari Dewi Rostiasa
bikin penasaran
2021-06-05 12:47:04
2
default avatar
ayooo
makin seru konfliknya. Mantan istrinya udah datang siap siap aja Emir makin kebingungan tapi kasihan sama Jasmine juga Thor
2021-05-31 03:38:15
1
user avatar
Queen Lovely
semangat kk ❤️
2021-05-29 11:33:26
1
default avatar
Swastamita Jatmika
Lanjut thor. Enak caramu nulis, bahasanya juga bagus 👍 Tolong emir buat bucin aja sama jasmine thor
2021-05-28 14:41:37
1
user avatar
miss.possan
bab pembuka bagus nih
2021-05-28 14:31:26
1
  • 1
  • 2
23 Bab
Guru Baru
Ig: @arkeiinnSeorang bocah laki-laki berumur 4 tahun berjalan dengan langkah pelan. Bukannya dia masih baru berjalan, tapi bocah itu memang sengaja. Apalagi di depannya sudah ada seorang pria bertubuh besar sedang melayangkan tatapan tajam ke arah dirinya. Bocah itu tidak takut, tetapi malas berhadapan dengan pria itu karena ujung-ujungnya pria itu akan marah.”Jika kau terlambat bangun lagi, aku akan meninggalkanmu!”Beginilah terus setiap hari. Pasti ada saja keributan di mansion mewah ini. Dan yang menjadi pelakunya adalah daddy dan anak laki-laki-nya. Dua manusia berbeda generasi tapi terlihat seperti kembar identik itu saling menatap satu sama lain. Berusaha mengeluarkan tatapan paling menusuk yang mereka miliki.“Tinggalkan saja! Aku bisa pergi dengan Ozan!” sahut bocah laki-laki itu. Walaupun masih tergolong balita, dia sudah punya nyali untuk mengeluarkan amarahnya, bahkan di depan ayahnya sendiri.“Andrea,”
Baca selengkapnya
Kemarahan Emir
“Andrea Zufran!” Ini adalah ketiga kalinya sang guru memanggil. Tapi sayang, murid yang bernama Andrea tidak menyahut. Yang membuat sang guru akhirnya mengedarkan pandangan ke murid-murid yang juga balik menatapnya. “Dimana Andrea? Kalian melihatnya?” tanya guru itu lagi kepada mereka. Bisa disimpulkan kalau murid-murid yang berada di kelas ini sudah bisa berbicara dan membaca, maka dari itu sang guru bertanya kepada mereka. “Aku tidak tahu, Miss Jas,” jawab seorang perempuan yang duduk di bangku depan. “Kapan kita akan memulainya, Miss?” Lagi, seorang murid laki-laki menyahut. “Jangan cari Andrea. Biar saja dia pergi. Kami tidak membutuhkannya!” Dan betapa terkejutnya guru itu ketika melihat murid-muridnya mengangguk kompak. Sesaat dia ingin menyahut, suara ketukan dari pintu membuat kalimat guru itu berhenti.&n
Baca selengkapnya
Ragu
Jasmine menghela napasnya sesudah puas menatap Andrea yang berdiri di hadapannya selama beberapa menit. Dirinya sibuk berperang dengan otakanya— memikirkan apa yang harus dia lakukan kepada Andrea sebagai bentuk hukuman. “Andrea, ini sudah kesekian kalinya kau tidak mengerjakan tugas rumahmu.” Jasmine menjelaskan pokok masalah mereka. Kelas itu hanya dihuni oleh mereka berdua. Sedangkan murid-murid lain bermain bersama di lapangan sebagai bentuk istirahat. “Sekarang aku ingin mengetahui alasannya. Kau tidak bisa hanya diam seperti yang dulu-dulu .... Apa tugas ini terlalu sulit?” Sudah berminggu-minggu Jasmine mengajar di kelas ini. Menghadapi banyak murid-murid dengan tingkah usil yang beragam. Tapi untuk Andrea. Jasmine selalu geleng-geleng kepala— mencoba untuk bersabar dan berharap kalau Andrea berubah walau kenyataannya tidak. Jasmine kira dengan Andrea yang tidak diberi hukuman, bocah itu akan segera
Baca selengkapnya
Kedatangan Teresa
Jasmine menyesal karena mengiyakan ajakan Andrea. Mereka sekarang sudah berada di depan mansion. Mendadak dirinya bingung. Apa yang harus Jasmine lakukan? Apa dia langsung memberikan surat itu? Apa dia langsung berbicara? Atau bagaimana? Bahkan dirinya tidak lagi fokus dengan bangunan mewah yang pertama kali dirinya lihat langsung. Semuanya tergantikan dengan pertanyaan itu.   “Miss Jasmine, kau bisa masuk. Fazilet akan mengantarkanmu.”   Fazilet yang memang tugasnya menyambut Andrea mengangguk bingung. Ingin sekali dia membawa Ozan pergi dari sini untuk mengeluarkan segala macam pertanyaannya. Tetapi melihat pria itu yang dari tadi membuang wajah, membuat Fazilet tidak bisa melakukan apapun selain menuruti Andrea.   Setelah kepergian mereka, Andrea kembali memfokuskan dirin
Baca selengkapnya
Tempat Baru
“Silakan masuk, Nyonya Jasmine.” Deniz mengangguk kecil setelah membukakan pintu kamar yang akan ditempati Jasmine setelah resmi menyandang gelar sebagai istri Emir.    Benar, pernikahan mereka terjadi dengan paksaan. Jasmine terpaksa harus menerima tawaran yang diberikan oleh Emir. Pasalnya pria kejam itu memberitahu kalau Teresa mengidap penyakit jantung yang kapanpun bisa kambuh, apalagi jika mengetahui kabar kalau mereka tak memiliki hubungan apapun.    Pernikahan tersebut terjadi di mansion ini. Mansion dengan luas bangunan yang luas sanggup memuat ratusan banyak orang penting dari keluarga dan teman bisnis Emir. Teresa menyiapkannya dengan sempurna sehingga tidak menimbulkan curiga di kepala para tamu     Jasmine melirik Deniz dengan tatapan tak suk
Baca selengkapnya
Hari Pertama
Jasmine menelan salivanya dalam. Berusaha melenyapkan rasa takut yang mendadak mulai menggerogoti tubuhnya saat sudah berada di depan kamarnya. Akhirnya Jasmine memutuskan untuk memutar knop pintu yang sudah lama ia pegang dari tadi. Pintu kamar itu pun terbuka lebar untuk Jasmine.    Manik amber Jasmine langsung bertabrakan dengan tubuh Emir yang membelakanginya sesudah Jasmine masuk ke dalam. Kemeja lengan panjang itu membalut tubuh Emir dengan sedemikian rupa tanpa menghilangkan pesonanya.    “Kau membuatku menunggu.” Suara itu masuk, menendang kuat telinga Jasmine yang berhasil membuat dirinya semakin takut. Pria itu berbalik badan. Menatap Jasmine dengan tatapan tajam seperti biasanya. “Berani sekali kau membuatku menunggu,” tuturnya yang lalu menjatuhkan bokongnya di sofa dengan tangan yang diletakkan di bahu sofa.&nb
Baca selengkapnya
Teresa Pindah
Apa Author bisa minta untuk tulis review kalian tentang cerita ini? Hehehe ... thank you!  "Astaga, Sayang!" Teresa memekik kaget saat melihat bagaimana wujud dari Jasmine.  Dia memegang kedua bahu Jasmine yang masih bingung lalu memutar-mutar nya. Jasmine hanya menurut saja. Dia masih mencerna mengapa Teresa memekik kaget seperti itu.  "Pakaian apa ini, huh?" tanya Teresa sambil menggeleng tidak percaya. "Jasmine, dengarkan Mommy baik-baik. Kau sudah menjadi istri Emir Zufran. Dan sudah sepantasnya kau memperhatikan pakaian apa yang kau gunakan." Jasmine menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia melihat ke bawah, meneliti pakaian yang Jasmine pakai. Kaus longgar dan celana jeans, lalu apa salahnya?  
Baca selengkapnya
Pindah Kamar
Jasmine setidaknya bisa bernapas lega kali ini. Pasalnya sehabis mereka turun dari mobil, sudah ada Deniz yang berada di depan, menyambut mereka.  “Oh, Deniz, ada apa? Apa kau mengambil dokumen yang tertinggal?” Teresa mengeluarkan pertanyaannya sesudah mendekat.  Deniz menggeleng. “Tidak, Nyonya. Saya mendengar kabar dari Nyonya Jasmine kalau Nyonya hari ini mulai tinggal di mansion … jadi saya sudah menyiapkan segalanya, termasuk juga dengan kamar yang biasa Nyonya gunakan.” ”Benarkah? Padahal Mommy tidak melihat Jasmine menghubungimu tadi,” sahut Teresa sambil melirik Jasmine.  “I—iya, Mom. Tadi aku mengirimkan pesan di jalan,” jelas Jasm
Baca selengkapnya
Perkara Donat
Mata Emir memicing tidak suka. Rahangnya mengeras keras. Dia berdiri. Berjalan dengan langkah tegasnya mendekati Jasmine yang juga berjalan mundur ke belakang karena takut.  "Apa yang kau lakukan disini?" Emir bertanya dengan suaranya yang meninggi sesudah jarak mereka hanya dua langkah.  Jasmine menelan salivanya dalam. Dia berusaha mengumpulkan keberaniannya yang sudah hancur berkeping-keping. "A—aku—" "Kau keluar dari kamar mandi milikku?!" Kalimat Jasmine menggantung karena Emir. Emir menggeleng tak percaya. Suasana juga semakin mencekam. "KELUAR!" Jasmine terperanjat kaget. Dia menggeleng. "Aku tinggal disini mulai sekarang!" Dan dengan secepat kilat, Jasmine mengeluarkan jawabannya. Dia m
Baca selengkapnya
Jasmine Bingung
Emir terdiam mendengar penjelasan Jasmine … mereka membuat donat itu bersama-sama.    Jujur saja, donat tersebut menggugah selera Emir. Tetapi tidak mungkin baginya untuk makan di depan Jasmine langsung … itu sama saja membuat harga dirinya tercoreng.    “A—apa kau tidak menyukainya?” Jasmine bertanya dengan hati-hati. “Donat tersebut sangat sehat. Bahannya juga baru dan berkualitas. Aku jamin kau akan sangat menyukainya.”   Emir malah menunjuk ke arah pintu dengan dagunya. “Keluar.”   Mata Jasmine membola. Apa katanya? Keluar? Sungguh, Jasmine sangat dipermalukan sekarang! Bukannya mengucap terima kasih atau membalas pertanyaan nya, pria itu malah menyuruhnya untuk keluar.   
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status