Perfect Brothers

Perfect Brothers

Oleh:  Pena Indah  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
44Bab
4.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Terlahir menjadi tiga bersaudara kembar. Satu putra, dan dua orang putri. Mereka harus terpisah karena sebuah penculikan yang dilakukan oleh orang yang ada di masa lalu kedua orang tuanya. Seorang putra diasuh dengan baik oleh keluarga Mafia yang menjadikannya seorang Mafia di usianya yang masih muda. Lalu, kedua saudarinya hidup bersama dengan keluarga kandungnya. Bagaimana cara kedua saudari ini menemukan Kakak saudaranya? Mampukah ketiga bersaudara ini menyelesaikan misi terakhirnya untuk bersatu membentuk keluarga yang sempurna? Lalu, mampukah ketiga saudara ini memberikan ganjaran yang setimpal untuk sang penculik? Simak kisahnya!

Lihat lebih banyak
Perfect Brothers Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Queen J
Sungguh aku suka covernya! Spill bikin di mana dan fontnya please!......️ Eheheheh, Semangat up ya kakakku yg imut luar biasa dunia akhirat mendarah daging......️ Lope youuuuu
2021-09-19 13:38:29
0
user avatar
dhewhym
perfect brothers
2021-07-14 19:05:57
0
user avatar
athena_vivian
What is the last mafia's mission?? Penasarannn
2021-06-09 12:31:35
0
user avatar
Pena Indah
🔥🔥🔥 go go go!
2021-05-25 20:15:54
0
44 Bab
3 Saudari- Saudari Kembar
Perpisahan selama 22 tahun memang sangat menyakitkan. Tiga saudara kembar terpisah karena kasus penculikan yang dilakukan oleh seorang dari masa lalu. Triplets ini memiliki keunikan masing-masing. Memiliki sifat dan karakter yang berbeda.  Chen Yuan Wang, si kembar sulung telah di culik ketika usianya 1 jam waktu di rumah sakit. Seorang masa lalu yang begitu membenci ibunya, hendak memisahkannya dengan salah satu anaknya.  Pria 22 tahun ini tumbuh menjadi pria yang dingin, keras kepala dan juga sedikit posesif. Saat usianya 9 tahun, ia mengetahui kenyataan bahwa orang tua yang merawatnya, ternyata bukanlah orang tua kandungnya.  Lalu, dia mencari orang tua kandungnya yang ternyata tunggal di luar negri. Dia juga baru mengetahui bahwa dirinya memiliki dua saudari kembar yang sangat cantik-cantik. Kedua saudarinya bernama Aisyah Adelia Putri dan Gwen Kalina Lim. Aisyah seorang dokter umu
Baca selengkapnya
Gwen Kalina Lim
Pagi di kampus, Gwen ini memang selalu digandrungi banyak sekali ciwi-ciwi yang hanya ingin caper dengan kakak sepupunya yang ada di Tiongkok saat ini, yakni Feng. Pernah beberapa kali dalam tiga tahun lebih di Gwen kuliah di kampus tersebut, diantar oleh Feng yang kebetulan sekali berlibur di Jogja.    Fengying Haoucun namanya. Feng ini adalah kakak sepupunya. Ia berprofesi sebagai Dokter umum di Tiongkok sana. Tampang yang begitu menarik dengan mix China dan Korea menambah Feng semakin diganrungi para wanita.    "Gwen!" teriak Desta, salah satu dari ciwi-ciwi tersebut.    "Haih, mereka lagi. Ngapain sih mereka ini, caper mulu kerajaannya! Hasil ini duit juga kagak!" umpat Gwen dengan senyum palsunya.    Ada dua gadis yang selalu nempel dengan Gwen, yakni Desta dan Indri. Mereka sama-sama menyukai Feng dan sering berebut informasi tentang sepupu jauh Gwen itu.   
Baca selengkapnya
Tingkah Konyol Gwen
Bab selanjutnya.   "Sialan, beraninya dia mengusirku. Lihat saja, jika dia jatuh cinta kepadaku. Tau rasa dia!" umpat Gwen keluar dari kampus.   Ketika keluar dari kampus, Gwen melihat ada seorang ibu-ibu yang dijambret. Tanpa berpikir panjang lagi, Gwen menghadang dua jambret yang mengendarai satu motor tersebut.    "Woy, cari mati ya lu!" teriak jambret tersebut.    Tanpa banyak bicara, Gwen mengeluarkan belatinya dan menancapkannya ke ban motor jambret tersebut.    "Bosan hidup ya lu?" sulut jambret itu sambil menodongkan senjata tajamnya.    "Siapa?"    "Ya elu, bocah!"   "Yang nanya, hahaha. Turun! Kerja
Baca selengkapnya
Dinginnya Chen terhadap Xia, Adik Angkatnya
Bab selanjutnya. "Lihat saja nanti, jika Kak Chen kembali … pasti aku yang selalu dimanja. Dan Aisyah, akan habis ditangan Kak Chen!" gerutunya.  "Mbak Gwen ini, kenapa terus menganggap Dokter Aisyah mengerikan? Dia ini sebenarnya baik, loh, Mbak." Perawat yang sebelumnya hendak di suntik oleh Gwen, tengah membalut luka di lengannya. "Iya, dia itu terlalu tegas. Semua orang ngecap kalau dia baik dan aku buruk. Itulah!" umpat Gwen.  Setelah mengantar Pak Raza dan Ibu Nur keluar, Aisyah bergegas masuk dan menelpon ibunya. Mengingatkan bahwa sore nanti acara pengajian di rumah Airy.  Usai menelpon, Aisyah masuk dan mendapati Gwen tertidur di sofa yang selalu dipakai Aisyah untuk istirahat kalau tubuhnya lelah usai bekerja. 
Baca selengkapnya
Masih Dengan Tingkah Gwen
  Setelah mengganti perban di lengannya, Gwen meminta izin kepada Maminya untuk ke restoran menyusul Ayahnya. Gwen memang dekat sekali dengan Yusuf semenjak Yusuf tahu bahwa dirinya adalah putri kandungnya 13 tahun yang lalu. "Mau kemana? Rapi amat?" tanya Aisyah sibuk dengan laptopnya.  "Suka-suka aku lah!" jawab Gwen sinis. "Yang penting aku udah bilang ke Mami, kalau aku mau otw," imbuhnya sambil memakai sepatu milik Aisyah.  "Sepatu siapa itu?"  "Nggak tau, nemu!" jawaban Gwen masih ketus.  "Masih ngambek?" tanya Aisyah mencoba basa-basi.  Namun, Gwen hanya diam saja. Sebelum pergi, ia menadahkan tangan lebih dulu kepada Aisyah, tanda jika dir
Baca selengkapnya
Iso Nyawang Ra Iso Nyandhing
Persiapan kondangan sudah selesai. Aisyah juga telah membungkus kado untuk pernikahan Ustadz Khalid dengan istrinya. Masih dalam hati yang terluka, Aisyah membungkus kado tersebut dengan melamun.  "Jangan melamun, nanti bungkusnya jadi jelek. Sini, biarkan aku yang bungkus kado itu!" tegur Feng meminta kado itu dari tangan Aisyah.  "Hm, jodoh itu tidak ada yang tau, Ko. Siapa yang mendamba, dan siapa yang mendapatkannya," ucap Aisyah dengan helaan napas panjang.  "Iso nyawang tapi ra iso nduweni. Huft, ngenes ndes. Tresno pancen ra kudu duweni, sista. Sabar, ya." celetuk Gwen menepuk-nepuk pundak Aisyah.  (Bisa memandang, tapi tidak bisa memiliki. Cinta memang tidak harus memiliki)  Aisyah dan Feng menatap pakaian yang dipakai Gwen pagi
Baca selengkapnya
OTW Bangkok
Tiba saatnya dimana Aisyah dan Feng akan berangkat ke Bangkok. Gwen masih bersikap seperti biasa, dengan rencana yang sudah ia siapkan agar bisa menyusul saudarinya ke sana.  Mereka sarapan tanpa Rebecca dan Yusuf, sebab keduanya sedang ada acara sejak semalam belum pulang. Namun, Rebecca dan Yusuf sudah memberikan izin kepada putrinya bertugas.  "Kalian berangkat jam berapa?" tanya Gwen.  "Mau tau aja urusan orang!" jawaban Aisyah membuat Gwen kesal tentunya. Gwen merasa memang Aisyah sudah tidak menyayanginya lagi, saat Feng ada bersamanya.  "Dih, nanya baik-baik juga. Kenapa jawabnya gitu? Kalau masih sakit hati sama ustadz Khalid, ya jang--" ucapan Gwen terputus ketika Aisyah menatapnya dengan tatapan tajam.  "Um, aku berangkat ke k
Baca selengkapnya
Otak Licik Gwen
  "Kamu mau apa, sih?" tanya Pak Raza serius.  "Jawab aja. Kapan terakhir Pak Raza bepergian keluar negri, terus visa-nya masih aktif atau tidak, gitu!" Gwen masih mendesak agar Pak Raza mau menjawab semua pertanyaannya.  "Huft, Allahu Akbar. Iya, saya jawab nih, ya. Saya terakhir kali ke luar negri lima hati yang lalu, dengan bisa pelancong. Terus, kamu mau apa?" jelas Pak Raza sedikit kesal.  "Cocok, hari ini kita otw ke Bangkok. Janji aku bakal belajar dengan gajian. Tapi, hari ini, memang kita harus segera berangkat!" seru Gwen dengan mata yang berbinar-binar. Pak Raza terkejut dengan pernyataan itu. Ia berusaha menolak dan menanyakan mengapa Gwen mengajaknya ke luar negri secara mendadak. Tanpa mendengarkan penolakan dan penjelasan dose
Baca selengkapnya
Takdir Menemukan
Kedatangan Chen bersamaan dengan kedatangan Aisyah dan Feng di Bandara Internasional Suvarnabhumi. Mereka telah tiba di waktu yang sama di ibukota Negara Seribu Pagoda itu. Mereka juga sempat jalan depan belakang keluar dari bandar. Lalu, berpisah kembali karena Aisyah dan Feng sudah dijemput dari dinas kesehatan di sana. Chen merasakan kehadiran saudarinya, jantungnya berdebar kencang, dan air matanya mulai menetes tanpa membendung. "Ada apa denganku? Kenapa jantungku berdebar dengan cepat seperti ini?" gumamnya dalam hati seraya menyentuh dadanya. Tanpa Chen sadari, bahwa adiknya baru saja berdiri dibelakangnya. Ia pun menoleh, namun Aisyah sudah tidak ada lagi di sana. Air matanya juga tiba-tiba menetes tanpa sebab, hatinya juga merasakan kegelisahan yang tidak tahu apa penyebabnya juga.  "Tuan, mobilnya sudah datang. Mari, kita akan segera bertemu dengan Tuan Wil." ucap Asi
Baca selengkapnya
Pertemuan Itu
Chen dan Gwen saling menatap, wajah manis Gwen mengingatkan akan seseorang dalam ingatan Chen, setelah beberapa saat, Chen pun menutup kaca mobilnya kembali.  "Sepertinya … aku pernah melihat gadis itu. Tapi, dimana aku pernah melihatnya?" gumam Chen kembali menatap Gwen.  Tak sengaja, ia melihat dirinya dari cermin di kaca depan mobilnya. Kemiripan pada dirinya menyiratkan tanda tanya. Sekilas, mereka sangat mirip, bedanya hanya pada mata mereka.  Jika saja Gwen juga memiliki mata berwarna biru, mereke berdua hanya akan dibedakan oleh gender. Keduanya sangat mirip dengan ibunya,  Rebecca.  "Jika dilihat, gadis itu mirip denganku. Hm, aku pernah dengar jika di dunia ini, semua orang memiliki 7 rupa yang hampir mirip meski orangnya berbeda," gumam Chen.  "Sialan, kupikir dia akan mendatangiku. Ganteng sih, tapi sombong. Eh, mobilnya keren juga,
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status