Istriku Cacat, Istriku Malang

Istriku Cacat, Istriku Malang

By:  Shinee  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
98 ratings
57Chapters
46.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ketika ketulusan tidak dihargai, kesetiaan dipermainkan dan cinta dinodai. Apa yang harus kau lakukan? Ellard Willard merasa kebahagiaannya direnggut paksa dengan kematian tunangannnya Naura pasca kecelakaan naas yang dialaminya. Emily Laura, wanita yang menjadi tersangka atas kematian Naura, harus menanggung kemarahan dari Ellard. Dendam yang membutakan hati mengantarkan mereka pada suatu hubungan yang sangat rumit. Hubungan yang membuat seorang Ellard tersesat dalam kenikmatan yang tidak bisa ia artikan.

View More
Istriku Cacat, Istriku Malang Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Novi Sundari Manti
baca sampe tamat, dan sangat menguras air mata. sungguh pelajaran kehidupan. moga yg lain bs nemu ini cerita. terima kasih author, atas cerita indah ny. sukses selalu, di tunggu karya selanjut ny.
2024-01-23 01:03:46
0
user avatar
Novi Sundari Manti
baru nemu cerita ini, trs baca bab per bab. ikut larut dalam cerita. selamat thor..
2024-01-18 20:40:21
0
user avatar
Citra Maera
gue udh baca ini di apk sebelah. dan ceritanya seruuu
2023-05-01 23:02:59
1
user avatar
Earlyn
Pelajaran kehidupan...
2022-09-17 16:14:28
1
user avatar
yenyen
endingnya 50 first date ...
2022-01-12 01:29:50
1
user avatar
yenyen
endingnya 50 first date ...
2022-01-12 01:29:40
0
user avatar
Chin_ER
Cerita ini keren habis.... Sungguh mengobok2 perasaan. Thanks Author
2021-09-14 17:51:13
1
user avatar
Eva Vhee
rasa dah deg2 an mau lanjut gk soalnya liat ada Alzheimer benaran paling takut pasti mengandung bawang dan rasa2nya pasti sad ending, finally baca ampe end duhh ampe nangis nyesekk.. benaran ini keren Thankyou Author ... 1 mingguan loo milih baca gk baca gk akhirnya milih baca krna benar2 penasaran
2021-09-11 00:48:02
2
user avatar
Keni Sihyanti
keren bang
2021-08-22 05:22:28
0
user avatar
༺Memet~૨૨ƒ™༻
blm nambah cerita lagi ya Bang
2021-08-09 07:24:10
0
user avatar
༺Memet~૨૨ƒ™༻
hayukkk Nambah lagi ceritanya Bang.. tiap pagi yang pertama ku buka si El buat lihat ada cerita lagi tak, ternyata blm ada :(
2021-08-02 11:44:10
0
user avatar
Lullaby
baca ini jadi ingin tiduran bersama otornya di bawah bintang seperti Ellard dan Emilly (emot bibir bergelombang) pokonya recommended! nyesel kalau gabaca.
2021-08-01 23:16:08
2
user avatar
༺Memet~૨૨ƒ™༻
kok rasa ne gak rela buat tamat ya...ku tunggu karyamu yang selanjutnya ...
2021-07-31 11:56:06
0
user avatar
Ilma Kikyo
Aku masih ingin ceritanya dilanjutkan thor
2021-07-31 07:31:19
0
user avatar
Suharni Suharni
bagus ada extra part nya nggak,,,
2021-07-30 18:52:13
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
57 Chapters
Kecelakaan
"Sayang, Edward akan datang menjemputmu. Ibumu sudah sampai, kenapa kau lama sekali. Semua tamu sudah tidak sabar untuk melihatmu." Sesungguhnya Ellard lah yang tidak sabar untuk melihat calon istrinya itu, dan ya juga tidak kuat menunggu lebih lama untuk mengikrarkan janji suci yang sudah ia hafal sejak satu minggu terakhir ini.Terdengar gelak tawa manja dari seberang telepon, "Aku akan datang sendiri. Bersabarlah, kau akan terkejut dengan penampilanku,""Bagiku kau tetap cantik,""Ya, aku tahu. Baiklah, panggilannya kututup, aku akan segera berangkat."***Buuarr..Ciiiitttt...Prak..Prak....Prang!!Mobil itu pun berguling tak terkendali masuk ke dalam jurang. Mobil lainnya menabrak pembatas jalan. Kecelakaan yang begitu sangat mengerikan membuat jalanan kota mengalami kemacetan dalam seketika.Ledakan, decitan ban mobil, pecahan kaca semua berbaur jadi satu. Jeritan, teriakan dan tangisan juga tidak luput dari kepanikan yang terjadi
Read more
Emily
Ellard berdiri di ambang pintu salah satu ruang inap rumah sakit ternama di kota itu. Dengan ekspresi yang sulit untuk diartikan, Ellard menatap tajam punggung kecil seorang wanita yang menatap jauh ke arah luar jendela. Seorang wanita yang duduk di atas kursi roda.Ellard mendengkus, kesal dengan kesempatan hidup yang diberikan pada Emily. Kenapa wanita itu tidak mati, kenapa harus Naura, dan yang membuat Ellard semakin dibakar amarah adalah kenyataan bahwa sepertinya kecelakaan itu memang disengaja. Ellard merasakan tenggorakan tercekat memikirkan hal miris yang menimpa kekasihnya. Apa kesalahan wanita yang begitu baik itu.Ya, baginya Naura adalah wanita terbaiknya. Wanita yang membuat seorang Ellard percaya bahwa tidak semua wanita berwajah malaikat berhati iblis. Ellard mempunyai kenangan buruk terhadap seorang wanita yang membuatnya enggan untuk mempercayai kaum hawa, kaum yang sudah melahirkannya ke dunia. Ellard sangat membenci semua jenis wanita sebelum ia berte
Read more
Tanganku Licin
"Kau sungguh tidak apa-apa, Emily?" Morin bertanya untuk kesekian kalinya. Sungguh ia merasa tidak enak hati dengan perlakuan Ellard yang membuat gadis itu terjatuh."Terima kasih," sahut Emily begitu ia sudah berbaring di atas ranjangnya. "Entah kapan aku bisa berjalan dan tidak menyusahkanmu lagi," Emily mengulurkan tangannya ke udara yang dengan segera ditangkap oleh Morin.Emily tersenyum, ia mengusap tangan Morin yang selama 5 bulan ini sudah menjaga dan merawatnya.Morin menatap miris mendengar pernyataan Emily yang hanya menginginkan kesembuhan kakinya, tidak dengan penglihatannya."Sebentar lagi, kau pasti bisa berjalan, Emily. Kau seorang pasien yang sangat tangguh," Morin mengusap bahunya dengan lembut, memberi semangat pada wanita itu.Morin mengetahui apa yang terjadi antara adiknya dengan Emily. Ia juga tahu betapa Ellard sangat membenci Emily dan berniat menjebloskannya ke dalam penjara. Dan selama lima bulan ini para wartawan dan pihak po
Read more
Sengaja Melakukannya
"Kenapa kau masih di sini?" Morin mendelik kesal ke arah Ellard yang duduk dengan kaki bersilang dan tangan bersedekap. Sorot matanya tertuju pada satu titik di mana Emily sedang berjalan tertatih dengan memegang salah satu tiang besi yang disediakan oleh Jovan.Melihat hal itu, Ellard tahu bahwa Emily tidak mengalami kelumpuhan total di kakinya. Hanya butuh beberapa kali latihan, sepertinya wanita itu akan bisa berjalan kembali.Ellard tersenyum sinis yang berhasil ditangkap oleh saudarinya. "Apa yang kau rencanakan?" seru Morin yang bisa melihat rencana jahat di tatapan adiknya."Berapa lama lagi ia bisa berjalan?" Ellard mengabaikan pertanyaan Morin, ia merasa pertanyaan Morin tidak penting dan? tidak ada kewajiban untuk menjawabnya. Dan yang paling penting tanpa ia menjawab pertanyaan Morin, ia yakin kakaknya itu sudah mengetahui jawabannya."Aku sedang bertanya padamu, Ell?!" sentak Morin, memaksa Ellard agar menoleh ke arahnya.Ellard menatap Mori
Read more
Rumah Baru
Satu bulan berlalu, akhirnya Emily mampu berjalan. Kakinya sudah sembuh dan berfungsi selayaknya. Seperti yang diperkirakan Morin dan Jovan, polisi pun segera membawanya ke luar dari rumah sakit untuk diminta keterangan perihal tabrakan maut yang terjadi yang menewaskan Naura Lordez, kekasih Ellard.Emily tidak menolak dan membantah, selama melakukan penyidikan, ia juga tidak banyak berbicara sehingga ia diputuskan bersalah.Ellard selalu mengikuti perkembangan hingga akhiranya kasusnya masuk ke pengadilan. Ellard tersenyum sinis melihat Emily melangkah masuk ke dalam persidangan dengan kedua tangan terborgol serta dengan baju tahanan yang terlihat kumuh. Dua orang sipir membimbingnya untuk berjalan."Sangat pantas," decisnya dengan wajah bengis. Ellard melihat kedua kaki Emily yang sudah lancar berjalan dan kembali ia berdecak kesal. Sangat ia sesalkan kenapa kaki itu mampu berjalan. Ia ingin melihat wanita itu merangkak dalam kegelapan."Jadi wanita itu yan
Read more
Emily Yang Malang
Emily dimasukkan ke dalam ruang tahanan yang mana sudah berisi lima perempuan narapida lainnya."Bargaullah dengan baik dengan para seniormu," salah satu sipir memberi nasihat yang terdengar seperti sebuah ejekan.  Sipir tersebut pun menarik pintu jeruji besi dengan kasar dan hal itu ia lakukan dengan sengaja hingga membuat Emily berjengkit kaget.Tidak peduli dengan keterkejutan yang dialami Emily, setelah memastikan gembok dan kuncinya aman, sipir itu pun meninggalkan Emily bersama lima tahanan lainnya.Emily pun melangkah masuk secara perlahan. Mengulurkan tangan mencoba meraih apa yang bisa ia jadikan sebagai pegangan. Ia tidak tahu gambaran ruangan ini seperti apa dan setelah menjadi buta selama hampir 6 bulan tetap saja ia belum terbiasa dengan kondisinya.Selama 6 bulan, ia hanya berada di rumah sakit. Ada Morin dan Jovan yang baik hati untuk menolongnya dengan ikhlas. Dan sekarang ia bagaikan sebatang kara yang dilemparkan ke tempat asing yang ti
Read more
Pembebasan Emily
Seperti yang diperintahkan Ellard, kini Emily dipindahkan ke dalam ruangan yang sangat sempit bahkan untuk tidur pun tidak bisa. Ruangan yang teramat sangat pengap dan tidak ada pencahayaan sama sekali dan baginya itu tidak menjadi masalah karena ia sudah mulai terbiasa dengan kegelapan. Ia bahkan tidak tahu ruangan itu gelap atau tidak. Namun ruangan sempit itu sedikit menyiksa dan membuatnya takut. Ia tidak bisa memejamkan mata sama sekali. Ia hanya duduk dengan memeluk kedua lututnya, membenamkan wajahnya di atasnya.Di sana ia juga tidak mendengar hiruk pikuk suara tahanan lainnya, satu-satunya suara yang ia dengar adalah suara tikus yang berulang kali melewati kakinya hingga membuatnya menjerit kepanikan.Sebenarnya di mana aku berada? Batinnya sembari menangis.Detik berganti menit, dan menit berganti jam, jam pun berganti hari. Hari-hari mengerikan dilewati Emily selama beberapa bulan di ruangan pengasingan itu. Jika di ruangan tahanan bersama Beti ia tak ku
Read more
Kau Menolakku?
“Bagaimana keadaannya? Apa dia sudah pulih?” Ellard memainkan bolpoin di jarinya. Setelah satu minggu ia kembali mendatangi rumah sakit untuk menjenguk Emily. Tepatnya memastikan apa wanita itu masih bernyawa atau tidak.Memastikan nyawa Emily sangat lah penting baginya, bukan karena ia peduli tapi karna ia ingin nyawa wanita itu berada dalam genggamannya. Tidak boleh ada satupun yang berhak melukai wanita itu selain dirinya. Dan percayalah Beti berserta kelompoknya mendapat imbas dari apa yang mereka lakukan. Ellard memerintahkan pekerja di rumah tahanan agar tidak memberi makan mereka selama satu minggu. Beraninya mereka menyentuh mangsanya.“Kau datang untuk mengunjungi calon istrimu?” pertanyaan yang dilontarkan dengan nada geli itu  membuat Ellard memutar kursinya untuk menatap Jovan. Masih dengan wajah geli, Jovan melangkah mendekati mereka sambil mengeringkan tangannya. Pria itu baru keluar dari dalam toilet.“Wajah sumr
Read more
Rumah Baru
“Jadi kau menolakku?” Ellard tidak bisa menerima penolakan Emily. Harga dirinya terluka. Yang benar saja, seorang wanita buta baru saja menolaknya. Jika ia mau, wanita mana pun bisa ia lamar detik ini juga, wanita cantik dengan penglihatan yang sempurna.Edward mencoba menahan tawanya agar tidak lepas. Bisa-bisa ia kembali mendapat tendangan di betis.“Ja-jadi kau yang ingin menikah denganku, Tuan?” tanya Emily tidak percaya. Ia mengira Edward lah yang sedang mempersuntingnya.“Kau fikir siapa?” decisnya dengan wajah kesal. “Katakan pada wanita itu apa yang sudah kulakukan terhadapnya,” perintah Ellard kepada Edward.Edward pun menjelaskan bahwa Ellard, tanpa menyebut nama pria itu sesuai perintah Ellard, sudah mengurus surat pembebasannya. Ya, Emily sekarang bukan seorang tahanan lagi. Statusnya berubah menjadi mantan narapidana. Tidak hanya sampai di situ, Edward atas perintah Ellard juga membeberkan kebai
Read more
Air Hangat
Edward membunyikan klakson mobilnya berulang kali, namun setelah sepuluh menit berlalu, pagar yang menjulang tinggi itu tidak kunjung terbuka. Edward kembali membunyikan klakson untuk kesekian kalinya dibarengi dengan keluhan bahwa para pekerja sepertinya harus lebih didisiplinkan.Ya, mereka sudah sampai di rumah yang akan Ellard dan Emily tinggali. Rumah yang memang Ellard huni selama ini.Pintu gerbang terbuka, Edward menoleh ke belakang dengan cepat, terlihat bahwa Ellard dengan santainya mengarahkan sebuah remote kecil ke arah gerbang tersebut.“Para pekerja cuti massal,” Ellard menggidikkan bahunya. Tentu saja itu hanya alasannya saja. Ia memang sengaja untuk membuat sahabatnya kesal dengan memerintah para pekerjanya agar tidak membukakan pintu gerbang untuk mereka.“Kenapa tidak melakukannya sejak beberapa menit lalu?” hardik Edward dengan wajah kesal.“Aku lupa.”Pintu gerbang terbuka dengan sempur
Read more
DMCA.com Protection Status