200 Hari Menjerat Pebinor

200 Hari Menjerat Pebinor

Oleh:  bunnylovely  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
27 Peringkat
38Bab
7.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

[cw//mature content] Tunanganmu adalah pria simpanan dari istri pamanmu sendiri? Cherry Naomi mungkin sudah gila menerima perjodohan dengan Jenaro Rafandra yang jelas–jelas sudah menjalin hubungan terlarang bersama Jessica Alice, istri pamannya sendiri. Wanita penuh ambisi itu menantang dirinya untuk mencuri hati tunangannya itu selama 200 hari. Mampukah Cherry Naomi melakukannya?

Lihat lebih banyak
200 Hari Menjerat Pebinor Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Mira Gianto
good story...menarik
2024-04-06 02:02:14
0
user avatar
bunnylovely
halo teman–teman, untuk naskah ini aku pindahin ke Karyakarsa ya. Bisa dibaca disanaa ♡♡♡♡♡
2023-03-17 10:46:35
1
default avatar
lofssera
kak kapan update
2023-01-27 21:10:34
1
user avatar
Zahra Septi
ayo update lagi
2022-10-13 19:46:32
2
user avatar
Zahra Septi
bagus suka banget sama bahasa yah
2022-10-13 08:22:52
4
user avatar
I'm Blue
Bagus, thor. Updatenya lebih sering dong
2022-10-12 10:53:11
2
user avatar
bunnylovely
Hi, I'm author. maaf sudah menunggu lama, setelah hiatus hampir satu tahun lamanya. Author akan melanjutkan kisah Cherry dan Jenaro ♡ happy reading ✿
2022-10-10 00:13:55
1
user avatar
indri safitri
kak katanya mau up kok gk ada......
2022-02-06 12:16:51
4
user avatar
indri safitri
suka sama nh cerita..sering2 up ya
2022-02-04 10:58:17
2
user avatar
indri safitri
kak kapan up lagi ...
2022-02-03 21:29:05
3
user avatar
Irwan Irawan
kapan update thor
2022-01-25 00:18:06
1
user avatar
Sky
aih, ceritanya keren kak, harus menaklukkan hati selingkuhan tantenya.
2021-10-23 17:11:59
1
user avatar
bunnylovely
ada perbaikan bab, di mohon untuk delete dadi library lalu refresh dan tambahkan lagi ya, Kak. Agar jalan ceritanya nyambung^^
2021-09-29 00:59:12
0
user avatar
bunnylovely
Chapter baru saya update hari Senin yaa ...
2021-09-16 22:40:52
0
user avatar
Ade Marni
ceritanya keren..
2021-08-22 21:48:41
1
  • 1
  • 2
38 Bab
01. Prolog
"Oh, wow— Astaga! Apakah aku akan menyaksikan live adegan mesum kalian?" Ujar Cherry Naomi sarkas sembari memasang raut wajah pura-pura terkejutnya. Pekikannya itu lantas membuat dua orang yang tengah bercumbu rayu itupun sontak saling menjauhkan diri. Cherry mendengus kesal manakala ia melihat sang wanita tampak merapikan baju atasnya, lebih tepatnya mengancingkan baju atasnya. Tanpa sadar tangannya mengepal dengan erat. Suasana paginya yang cerah mendadak rusak melihat dua manusia yang sama—sama tak punya otak itu. "Di mana sopan santunmu Cherry Naomi?" Ujar sang pria menatap tajam ke arah wanita yang telah mengganggu aktivitasnya itu. Wanita bernama Cherry itupun lantas tersenyum miring, lalu tungkainya bergerak maju dengan santai menuju meja kerja milik Jenaro Rafandra, tunangannya. "Sopan santun?" ujar Cherry seraya menyunggingkan salah sudut bibirnya. "Oh, lalu bagaimana dengan seorang sekretaris duduk di atas pengakuan bosnya? Bahkan hampir saja menyodorkan dadanya? Ck, apakah
Baca selengkapnya
02. Perjodohan
[Masa Sebelum Prolog]●○●○●○●○Seorang pria paruh baya tampak berjalan kesana kemari sembari menggeram hingga terdengar suara gemeletuk dari barisan gigi-giginya terdengar jelas. Pria itu menatap ke arah luar mansion mewah miliknya, hingga tak berapa lama kemudian seseorang yang memakai pakaian serba hitam dari jas hingga celana kain bahkan kacamatanya juga berwarna hitam tampak berlari menghadap pria paruh baya itu. "Kami sudah menemukan lokasi Nona muda saat ini Tuan," ucap pria berbadan tegap dan begitu kokoh itu begitu sopan. Mata pria paruh baya itu memicing tajam, "Bawa gadis nakal itu pulang sebelum jam 8 malam ini," perintahnya pada pria berbadan besar itu yang tak lain adalah seorang bodyguardnya. Bodyguard itu mengangguk dengan patuh, lalu membungkuk hormat dan berbalik badan melaksanakan perintah tuannya. "Dia akan pulang sebentar lagi," ucap seorang wanita yang tampak seumuran dengan pria paruh baya itu. Berjalan dengan anggun ke arah suaminya yang sedang duduk di sofa
Baca selengkapnya
03. Affair
Cherry tersenyum remeh, "Siapa dia Mochi?" tanya Cherry dengan sinisnya. Bertanya pada pria berambut pirang itu yang ternyata bernama Mochi, sahabat Cherry selain mereka yang ada didalam grup chat tadi. "Namanya RM," sahut Mochi sembari menyalakan korek api, lalu membakar ujung rokok sembari menghisapnya. "RM ?" ucap Cherry sedikit terkejut dengan ucapan Mochi. Mochi menghirup rokoknya kemudian menghembuskan nafasnya hingga muncul kepulan- kepulan asap dari mulut merah mudanya."Race Monster. Orang- orang biasa memanggilnya RM," ucap Mochi sembari menunjuk pria yang bernama RM itu dengan dagunya. Cherry tertawa mendengar ucapan Mochi, bukannya takut dengan tantangan pria bernama Race Monster itu namun justru tertawa karena menurutnya nama pria baru itu sangatlah menggelikan. Pria itu bahkan bukan pemenang Formula 1 dunia, tapi kenapa bisa melabeli dirinya dengan nama Race Monster? Sungguh menggelikan bukan. "Sepertinya kau meremehkanku Sweetie," ucap pria yang bernama RM itu semba
Baca selengkapnya
04. Kesan Pertama
Jenaro beserta sang ayah memasuki sebuah mansion mewah di kawasan Manhattan. Jenaro memasang wajah sinisnya, pantas saja sang ayah bersikeras untuk menjodohkannya dengan anak dari sahabatnya itu. Ternyata keluarga mereka benar-benar kaya. Jenaro tidak bisa mengelak jika keluarga Johnson adalah keluarga konglomerat yang hartanya tidak akan habis dengan 7 turunan sekalipun. Bahkan suami dari kekasihnya pun juga termasuk pria kaya yang hanya bekerja di Dubai setiap harinya dan hanya pulang selama sekali dalam 2 tahun. Dan itu sangat menguntungkan dirinya bukan? Jenaro sangat mengagumi sosok dari wanitanya saat ini. Dirinya sudah memandang Alice sejak masa kuliah, di mana dirinya dipertemukan pertama kali saat berada di sebuah pesta keluarga.Sejak saat itu Jenaro terpesona dengan sosok Alice yang menurutnya sangat hangat. Hingga sebuah perasaan terlarang membuncah dalam dirinya dan dengan berani dirinya mengajak wanita itu untuk makan malam bersama. Dan mulailah terjalin hubungan antara
Baca selengkapnya
05. Cinta Pandangan Pertama
Cherry bersama sang mama mulai masuk ke ruang keluarga, di mana Cherry melihat seseorang dengan tubuh yang bisa dibilang gemuk itu tengah duduk dihadapan sang ayah. Dengan langkah percaya diri Cherry melangkah mendekati pria itu. Bahkan tanpa permisi Cherry langsung saja duduk disebelahnya dan mengalungkan tangannya pada lengan pria itu. Bergelayut sok kenal dan bertingkah centil. Ck, jika bukan karna mobil kesayangan dan harta warisan keluarga Johnson, Cherry tidak akan pernah sudi bertindak seperti ini. Bukan gayanya sama sekali. Sontak semua orang yang melihat tingkah seorang Cherry Naomi tersentak kaget, terlebih lagi sang ayah. "Apa yang sedang kau lakukan Cherry Naomi?" geram sang ayah yang terlihat malu dengan tingkah putrinya itu. "Aku hanya mencoba akrab pada pria yang dijodohkan denganku, Pa!" Ujar Cherry dengan begitu percaya diri tersenyum lebar pada ayahnya. Jawaban Cherry membuat sang mama mengulum bibirnya. Oh, sepertinya putrinya ini salah sasaran. "Tapi bukan aku
Baca selengkapnya
06. First Kiss?
"Pecat tante Alice dan carilah sekretaris yang baru." "Apa kau bilang? Kau jangan sembarangan Cherry Naomi!" desis Jenaro dengan menatap tajam kearah Cherry. Oh gadis ini sangat berbakat sekali membuat amarahnya meledak. Cherry memutar bola matanya malas. Berjalan mendekat pada kursi Jenaro. Duduk bersandar pada meja kebesaran tunangannya itu. "Aku tidak pernah sembarangan Jey!" ujar Cherry. "Aku sudah memberikan kelonggaran dengan mengizinkanmu bisa menjalin hubungan kotor kalian. Dan aku! Aku hanya ingin menyelamatkan perusahaanmu dari sekretaris tak mumpuni seperti tante Alice. Kau pikir levelku adalah untuk mendesain karakter cooking game yang menjadi andalannya itu?" ujar Cherry mengungkap fakta yang mampu membungkam mulut Jenaro. "Heol! Bahkan anak SD pun bisa menggambar karakter cooking game wanitamu itu! Idenya pun sangatlah minim, dan masih saja kau pertahanan sebagai sekretarismu?" ujar Cherry memasang wajah penuh ejekan untuk Jenaro. Semua yang dikatakan Cherry memang b
Baca selengkapnya
07. Hati Yang Tidak Bisa Dipaksa
Suara dentuman alunan musik cukup terdengar keras memekikkan telinga beberapa anak manusia yang kini sedang berkumpul di sebuah meja tak jauh dari tempat beberapa orang lain yang sibuk meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti alunan musik malam ini. Namun tampaknya beberapa anak itu tak tertarik dengan alunan musik di bar malam ini, mereka justru terlihat sangat serius menanggapi salah satu ocehan temannya saat ini. “Apa kau masih waras Cherry Naomi?” ucap seorang wanita muda berambut pirang yang seakan tak percaya dengan apa yang baru saja sahabatnya itu katakan.“Bagaimana bisa kau memberikan tawaran yang mustahil kau lakukan itu!” ujarnya sembari berdecak kesal. Cherry meneguk Champagne yang ada di tangan kanannya. Menringis sejenak kemudian menatap wanita berambut pirang itu dengan cengirannya. “Tidak ada yang tidak bisa aku dapatkan Valerie,” ucap Cherry begitu tenang sembari kembali meneguk minuman beralkohol itu. “Tapi ini bukan hal yang bisa dengan mudah kau dapatkan Cherry. Astag
Baca selengkapnya
08. Susu Pisang
Ketukan sepatu hak tinggi menggema di penjuru lorong perusahaan Arosoft Corp. Wanita manis berusia 24 tahun itu melangkah dengan pandangan lurus ke depan, dan punggungnya yang tegap. Langkahnya begitu angkuh, menahan kesal karena paginya yang buruk. Cherry berjalan tenang tak memperdulikan sorot mata beberapa orang yang menatapnya selalu kagum.Tungkai jenjangnya telah sampai pada pintu kayu yang berdiri kokoh. Bibirnya terangkat saat mengetahui bahwa ruangan di hadapannya saat ini adalah tempat yang nyaris setiap hari ia kunjungi. Membuka pintu secara perlahan, wanita yang awalnya merasa kesal itu kini hanya menatap lurus ke depan, terlampau terpukau dengan sosok titisan dewa yang begitu serius dengan pekerjaannya. Cherry mengeram tertahan, sial! Tampan sekali sih simpanan orang. Mengingat kata itu, membuat ia meringis sendiri. Aneh bukan? Di saat orang di luar sana memuji habis-habisan wajah dinginnya, namun semua itu tak berlaku pada pria yang duduk tak jauh dari dirinya. “Bukan
Baca selengkapnya
09. Menyerah Saja
Cherry berjalan dengan sedikit tergesa menuju gedung pencakar langit milik tunangannya sendiri itu. Gadis muda itu tampak merutuki kecerobohannya pagi ini, di mana dirinya nyaris terlambat karena ia pulang pukul 2 pagi dari tempat balapannya. “Mochi sialan! Jika tak menunggu pria pendek itu aku tidak akan kesiangan seperti ini,” ocehnya sembari melihat waktu di jam tangan mahalnya lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam lift. Nyatanya dengan tatanan rambut sedikit berantakan itu tak mengurangi kadar kecantikannya sedikitpun. Bahkan raut dengan raut paniknya, Cherry Naomi masih terlalu cantik bagi setiap orang yang berpapasan dengannya ataupun sekedar melihatnya dari jauh. Banyak karyawan Arosoft yang mengagumi paras dari Cherry, menujukkan sisi ketertarikan mereka pada gadis. Melupakan fakta jika Cherry adalah tunangan dari pemilik perusahaan di mana mereka bekerja, atau lebih tepatnya bukan melupakan. Memang tidak ada yang tahu sama sekali jika Cherry adalah tunangan dari Jenaro Rafa
Baca selengkapnya
10. Kau Bukan Tipeku
"Cepat jelaskan padaku, Mochi! Apa yang membawamu sampai ke sini? Bukankah kau pernah bercerita jika kau tak suka bekerja sebagai budak corporate?" Cerocos Cherry setelah ia keluar dari ruangan Jenaro. Menarik pria dengan wajah oval dan bibir tebal merah muda itu menjauh dari tempat duduknya. Atau lebih tepatnya dari meja kerjanya yang berada di depan ruangan Jenaro. Siapa lagi jika bukan, Jemian yang kini sudah sah menjabat sebagai sekretaris Jenaro. "Astaga, Sweetie! Bisakah kau tenang dulu? Bahkan jantungku nyaris melompat keluar ketika melihatmu masuk ke ruangan Jenaro," ringis Jemian atau biasa Cherry memanggilnya dengan Mochi saat di area balap. Pria itu menatap wajah bulat milik Cherry dengan sedikit kesal. Ia ditarik paksa pergi menjauh dari meja kerjanya. Dan kini mereka sedang ada di depan lorong dekat lift. Cherry memutar bola matanya malas. Dirinya sungguh penasaran sekali. Gadis muda dan modis itu melipat tangannya di depan dada."Kalau begitu cepat jelaskan padaku." des
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status