Anathema: Back to the Past

Anathema: Back to the Past

Oleh:  mzbk1411story  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat
122Bab
6.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Setelah pulang dari Desa Tengkorak untuk mengurus pasien yang merupakan seorang manusia serigala, Malika mulai mengalami kejadian yang berada di luar nalar. Para pasien yang Malika tangani, kerasukan dan tersadar di saat operasi sedang berlangsung. Malika yang merasa ini semua karena berawal dari Desa Tengkorak didatangi nenek Sumitra yang membongkar sebuah kisah kutukan 100 tahun lalu. Sang anak, Sumelika, tak mau kutukan itu menimpa sang Ibu. Ia tak tinggal diam. Sumelika datang ke masa lampau bagaimanapun caranya untuk mengubah sebuah kutukan menjadi anugerah. Tak mudah, Sumelika harus menerima berbagai tantangan dari 3 siluman sakti pengincar darah dan tulang sumsum Sumelika sampai siksaan dari keluarganya yang gila harta di masa lampau. Akankah Sumelika berhasil dalam misinya untuk memperbaiki masa lalu?

Lihat lebih banyak
Anathema: Back to the Past Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
June Lee
mantap baca juga pemuda yang tidak terduga
2022-02-22 02:42:57
0
user avatar
Randria
Keren banget ceritanya Thor 👍👍👍 mantap Mampir juga di ceritaku ya, dengan judul Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku Terimakasih
2021-06-30 21:58:24
1
user avatar
Itz Yana Kun
bagus min lanjut ya soalnya seru
2021-06-21 21:36:37
1
122 Bab
Prologue
Di suatu malam yang gelap gulita, hujan turun dengan cukup deras, disertai hembusan angin puting beliung yang membuat pepohonan roboh dalam satu kali hembusan. Petir menggelegar di mana-mana, bagaikan alam sedang murka dengan perbuatan para manusia yang keji. Gumpalan darah mengalir di aliran sungai yang berada di sebuah hutan. Dari hutan itu pula, seorang wanita paruh baya berlari ketakutan bagaikan dikejar oleh setan, atau jangan-jangan dirinya malah dikejar oleh setan tetapi berwajah manusia. Wanita itu terus berlari seraya membawa bayi hidup yang terbungkus kain kafan tipis.Kebaya yang ia pakai basah kuyup, kepalanya penuh akan darah segar bagaikan sudah terkena pukulan, kakinya tertusuk-tusuk beling yang berserakan di hutan. Tetapi, ia tak memperdulikan dirinya basah kuyup, tak memperdulikan juga rasa sakit yang sampai berdarah-darah, dirinya hanya berlari, berlari dan terus berlari. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah panti asuhan yang sangat sepi. Wanita tersebut berhe
Baca selengkapnya
Part 1 - Myterious Call
34 tahun kemudian ...Pagi hari tiba, sang surya mulai menghiasi cakrawala langit kota Majalengka, angin sepoi-sepoi membuat pagi itu menjadi sangat segar dan sejuk. Di Rumah Sakit Pelita Kesehatan, para pasien sedang menunggu giliran di koridor rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya. Banyak sekali pasien yang sudah antre, tentunya dari kemarin mereka sudah membuat janji pertemuan dengan sang dokter. Kala itu, jamnya dokter Malika Zubair Prameswari. Di jam kerja Dokter Malika, antreannya memang sangat padat dibandingkan dengan anteran jam dokter-dokter lain, hal ini dikarenakan pelayanan Dokter Malika yang sangat baik dan keramahannya dalam melayani pasien. "Oh ya, nanti Adek minum obat ya, Sayang. Supaya cepat sembuh, dan bisa sekolah lagi, hehe. Kalau ada apa-apa lagi kesini aja lagi ya." Ucap Dokter Malika, di depan seorang anak lelaki berbadan gempal yang imut dan lucu. "Iya, Dokter, hehe." Jawab anak itu, dengan wajah yang tersipu malu oleh perka
Baca selengkapnya
Part 2 - Death Claw
Sekarang waktunya pulang sekolah, di Sekolah Menengah Atas 1 Nusa (SMANSA), anak dari Malika yang bernama Sumelika dirundungi oleh para teman-temannya di gudang sekolah. Sumelika Prameswari adalah remaja perempuan cantik dan sangat modern yang periang, ia juga cukup pintar, akan tetapi Sumelika sangat pelit dalam memberikan jawaban-jawaban ke teman-temannya, hingga beberapa orang yang sangat pemalas merundunginya. Rundungan fisik dan verbal ia terima, hal ini sudah biasa menurutnya, ia tak melawan, tetapi jika ada suatu rundungan yang sudah melewati batasannya, maka ia akan murka. "Heh, Lik! Lo ini ya, jadi orang pelit banget! Tadi kita cuman minta jawaban matematika malah kagak dikasih! Padahal cuman 1 nomor doang, dasar lo!" bentak Fanny, remaja perempuan dengan rambut dikepang. "Tau nih, gara-gara lo ya, kita dimarahin habis-habisan sama bu Beti!" teriak Kevin, penuh dengan luapan emosi. Kevin ialah remaja lelaki yang sangat tampan, dirinya kerap berpenamp
Baca selengkapnya
Part 3 - 5th Generation Werewolves
Pagi harinya, Malika bersama kedua susternya yang bernama Suster Anna, dan Suster Amalia pergi ke Desa Tengkorak dengan menggunakan mobil milik Rumah Sakit Pelita Kesehatan. Sekitar 5 jam mereka sampai di Desa Tengkorak, itu pun mereka harus berjalan kaki dulu selama 1 jam lebih dari hutan belantara, dikarenakan tidak akses masuk mobil di sana. Karena tak ada akses masuk mobil, alhasil mobil mereka dititipkan dahulu ke panti asuhan Majalengka, panti asuhan Malika dulu. Di sana, Malika bertemu dengan Bu Aminah dan Galang yang sudah tumbuh dewasa. Bu Aminah sangat tak menyangka bahwa Malika sudah menjadi orang hebat. Setelah berbincang lama, mereka bertiga menuju ke Desa Tengkorak dengan berjalan kaki. Desa Tengkorak ialah sebuah desa yang berada di tengah hutan, di sana ada teknologi tetapi sangat minim. Belum ada sekolah, ataupun sebuah puskesmas. Di sana hanya ada tiang listrik, dan rumah-rumah yang masih gubuk, di ujung desa Tengkorak terdapat sebuah rumah
Baca selengkapnya
Part 4 - Kuntilanak Entry
Di sekolah SMAN 1 Nusa, pagi tadi Sumelika memenangkan olimpiade kimia di Bandung yang membuatnya menjadi kebanggaan sekolah. Sumelika mendapatkan gelar juara pertama olimpiade kimia tingkat SMA se-provinsi Jawa Barat, alangkah senangnya Sumelika bisa memenangkan olimpiade ini. Ia mendapatkan uang pembinaan, sertifikat, sovenir, medali penghargaan dan piala berkaki dua yang akan diserahkan ke pihak sekolahnya. Sekarang tampak Sumelika sudah sampai di sekolahnya, dan langsung dipanggil ke lapangan karena pak Kepala Sekolah akan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Sumelika. Para siswa-siswi berkumpul di lapangan upacara, melihat Sumelika mendapatkan banyak sekali hadiah dari Pak Kepala Sekolah. Setelah perlombaan ini ia menangkan, pihak sekolah akan mengirimkan Sumelika sebagai peserta ke lomba olimpiade kimia tingkat nasional lalu setelahnya baru ke tingkat internasional. Sumelika memang sangat pintar seperti kedua orang tuanya. Saat ini, Sumelika menjadi trending t
Baca selengkapnya
Part 5 - Reality Or Nightmare?
Pagi di Desa Tengkorak. Setelah bersih-bersih, Dokter Malika membicarakan apa yang ia lihat semalam kepada Suster Anna dan Suster Amalia. Dokter Malika membicarakannya di kamar, tentunya secara diam-diam. "Iya, Dok. Aku juga lihat kok! T-Tapi aku kira itu mimpi!" papar Suster Anna, kepada Dokter Malika. Suster Anna mengalami juga apa yang dialami oleh Dokter Malika. "Aku lihatnya di jam 11 malam, Dok. Aku inget banget itu. Aku kan mau bangun, aku sempat lihat jam tangan udah jam 11 malam, tapi aku ngantuk berat, jadi tidur lagi kaya Dokter. Sewaktu aku mau tidur, aku sedikit melek, terus aku lihat ada perempuan pake pakaian putih lagi nangis di deket pintu kamar, Dok!" sambung Suster Anna, menuturkan kisahnya. "Eh, kalau aku mah lihatnya dia lagi nempel di dinding, kaya cicak. Dan pas lihat itu, aku langsung ketindihan, dan lama-kelamaan aku malah tidur lagi. " Ucap Suster Amalia.Suster Anna dan Suster Amalia, mereka berdua sama melihatnya,
Baca selengkapnya
Part 6 - Sumelika VS Kuntilanak
Malika masuk ke dalam gudang, sesampainya di sana, Malika shock berat karena menemukan banyak sekali bulu-bulu serigala yang berserakan di mana-mana. Ia juga melihat banyak sekali tulang belulang dan kerangka tengkorak manusia serigala yang masih menyatu. Bau di sana sangat tak sedap, pencampuran darah kering, debu dan barang-barang berkarat, membuat Malika batuk-batuk. Tampak lantai di sana dipenuhi banyak darah yang sudah mengering, kemungkinan darah itu adalah darah dari manusia serigala. Selain semua itu, di sana terdapat banyak rak yang diisi dengan ribuan buku, terdapat juga kursi, lemari, bahkan batu air mancur yang sudah rusak. Masing-masing barang ditutup kain besar berwarna putih, tentunya setiap barang yang ada di sana dipenuhi hama dan debu. Malika menyesuri gudang, tanpa sengaja Malika menemukan sebuah buku yang sangat tebal di lantai yang kotor. "Buku apa ini?" heran Dokter Malika.Buku yang ia lihat sepertinya sangat menarik. Namun, sayan
Baca selengkapnya
Part 7 - Petni's Book of Family Stories
Di sisi yang lain, di tengah waktu senggangnya Dokter Malika sedang membaca kitab yang ia temukan di gudang, ia baca di kamarnya. Di dalam kitab serigala tersebut ditemukan banyak rahasia keluarga yang dikutuk menjadi manusia serigala karena sebuah harta karun. Pertanyaan di kepala Malika tentang keluarga ini sekarang telah ia ketahui dalam waktu sekejap."Di sini tertulis, kitab ini adalah kitab kutukan yang diberikan ratu serigala kepada keluarga Petni yang sejarahnya akan ditulis dengan sendirinya sesuai dengan kutukan yang sedang dan telah terjadi. Buku ini ditulis dengan kekuatan ratu serigala yang tersimpan di kitab ini secara otomatis. Setiap keluarga Petni yang mati, yang akan menjadi manusia serigala dan yang sedang menjadi manusia serigala, semuanya akan tercatat di dalam kitab ini. Setelah 7 generasi mendapatkan kutukan, maka kitab ini akan lengkap, lalu kitab ini akan tersimpan ke dalam museum yang ada di kerajaan serigala." Dokter Malika, yang membaca kitab itu de
Baca selengkapnya
Part 8 - Full Moon Night
Sedari tadi sore, Dokter Malika dan kedua susternya mengurus keadaan manusia serigala yang berteriak-teriak kesakitan, ditambah suhu badannya sangat panas bagaikan orang yang sedang dibakar hidup-hidup. Suster Anna dan Suster Amalia memakaikan tabung oksigen dan memasangkan alat denyut jantung ke manusia serigala, tampak sekarang manusia serigala itu dipenuhi dengan alat-alat medis seadanya yang mereka bertiga bawa dari rumah sakit. Dari alat pendeteksi denyut jantung, terlihat bahwa jantung manusia serigala itu berdetak dengan amat kencang. Selain itu, manusia serigala tersebut merasakan sesak napas yang parah, sampai ia terengah-engah. Dokter Malika dan para susternya kebingungan, karena mereka bertiga telah melakukan segala cara untuk membuat manusia serigala kembali normal, akan tetapi mereka sudah melakukan cara, hasilnya nihil, tak ada reaksi sama sekali yang ditimbulkan oleh manusia serigala itu. Sampai malam hari, keadaan tetap sama. Namun, suasananya
Baca selengkapnya
Part 9 - Possessed
Sumelika dalam ketakutan yang luar biasa, para sahabatnya di kelas, sangat heboh ketika Sumelika menceritakan bahwa ia adalah keturunan serigala. Tampak sekarang Tania, Desti dan Aisyah berkumpul di bangku Sumelika untuk membicarakan tentang manusia serigala. "Hah? Pantesan lo nyerang mereka bertiga sampe masuk ke rumah sakit! Ternyata ini toh penyebabnya!" Tania yang merasa tercengang dengan apa yang dikatakan oleh Sumelika. "Aduh, kok bisa sih, Mel? Padahal kan selama ini lo normal-normal aja. Apa lo disantet? Atau dapet kiriman dari dukun gitu?" tebak Desti, tak percaya."Kagak, Des. Kata Pak Kyai Ujang sih gue kagak disantet, lagian kan gue udah diruqyah tapi kagak ada reaksi." Jawab Sumelika, menyakinkan. "Jadi fix lo keturunan manusia serigala, Mel?" Aisyah, memastikan."Kagak tau juga sih, Syah. Nanti setelah Mama gue datang dari desa Tengkorak baru gue sama Papa tanya ke dia. Doain ya, Guys, supaya gue bukan keturunan seri
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status