Tertukar jiwa dengan mantan? Jiwa Anna dan Zenith tertukar secara ajaib! Padahal mereka berdua adalah sepasang mantan kekasih yang sudah putus dengan cara tidak baik. Hal ini membuat mereka harus terhubung kembali walau sebenarnya enggan. Hanya ada satu peraturan dalam hubungan mereka sekarang : Dilarang saling jatuh cinta, lagi. Ternyata hal ini tidak semudah yang mereka duga. Mereka tertarik pada lubang konflik yang penuh misteri tidak masuk akal. Bisakah Anna dan Zenith bekerja sama untuk mematahkan kutukan tanpa kembali melibatkan perasaan pribadi?
Lihat lebih banyakTujuh tahun berlalu… Waktu berjalan begitu cepat. Sejak tiga tahun yang lalu, Anna sudah pindah ke negri gingseng untuk mengembangkan bakatnya dalam dunia pefilman. Ternyata jurusan yang Anna pilih merupakan langkah awal yang baru untuk hidupnya. Seratus delapan puluh derajat kehidupan Anna telah berubah. Hubungan Anna dan Zenith selama tujuh tahun terakhir ini pun ada pasang surut layaknya pasangan pada umumnya. Zenith sendiri mulai merintis club bersama Bryan sejak empat tahun yang lalu. Perkembangan Zenith dalam dunia balap mobil terbilang berkembang sangat pesat. Dalam waktu singkat Zenith mampu menyabet berbagai lomba kejuaraan. Tak hanya itu, Zenith juga seorang investor individu. Mengandalkan hadiah lomba yang begitu besar untuk membuat keuntungan jangka panjang di masa depan. Zenith juga terjun dalam dunia modeling sejak enam tahun yang lalu. Paling sering adalah menjadi bintang iklan yang masih berkaitan den
“Nana, lo beneran mau kuliah di Aussie?”Itu adalah pertanyaan yang telah Zenith lontarkan ke sepuluh kalinya dalam satu hari ini. Masih tidak menyangka dengan keputusan yang telah diambil secara matang oleh pacarnya.Ah, betapa senangnya hati Zenith yang sudah bisa menyebut Anna sebagai pacarnya kembali. Bukan lagi mantan.Anna yang sedang sibuk memasukkan barang-barang ke dalam koper menghentikkan aktivitas sesaat dan menghela napas. “Lo udah nanya itu sepuluh kali Zenith.”“Nana, lo anggap gue apa? Lo beneran gak perlu diskusiin dulu masalah ini sama gue?” Zenith masih tidak terima. Bisa-bisanya mereka baru resmi kembali bersama Anna sudah menyampaikan kabar yang tak mengenakan walau sebenarnya kabar tersebut adalah kabar luar biasa.“Itu kan terjadi sebelum gue sama lo pacaran lagi. Jadi wajar aja kalau gue gak bahas tentang ini sama lo. Lagian kalau gue cerita ke elo gue apply beasiswa, terus
“Apa gue harus tindik telinga juga biar makin keren kayak Zenith?”“Apa gue harus balap mobil juga biar banyak fans kayak Zenith?”“Lah, gak perlu. Gue makin cakep kalau jadi terbaik dari versi diri gue sendiri.”Rutinitas Derryn setiap pagi adalah mandi setengah jam dan berkaca setengah jam untuk memastikan bahwa penampilannya hari ini benar-benar sempurna dan tidak kurang sedikitpun. Derryn membenarkan kerah kemeja sebelum merapihkan anak rambutnya.“Ganteng udah. Tinggal nyari jodoh.”Derryn menuruni anak tangga sembari bersiul, menunjukkan suasana hatinya yang sedang gembira pagi ini. Derryn mengambil kunci motor dan bergegas pergi ke sekolah.***Dikarenakan setiap paginya selalu sibuk berdandan, maka tidak ada waktu untuk Derryn sarapan pagi. Tujuan pertama Derryn ketika sampai di sekolah bukanlah kelas, melainkan kantin. Derryn tidak bisa membiarkan perutnya kosong sepert
Kisah ini bermula dari Inara yang jatuh cinta dengan cowok jenius kebanggaan sekolah. Ezekiel memiliki tinggi 180 cm, rambut berwarna hitam yang selalu tampak rapih, berpenampilan rapih seperti anak orang kaya jenius pada umumnya. Apalagi Ezekiel selalu menggunakan kacamata bulat di setiap jam pelajaran.“Ezekiel!” panggil Inara, berlari menghampiri Ezekiel yang berada beberapa langkah di depannya.Mendengar namanya dipanggil, Ezekiel menghentikkan langkah kaki dan menoleh. “Iya? Kenapa?” balasnya sopan.“Anu—itu—eum,” Mendadak kalimat yang sudah Inara siapkan sejak semalam buyar begitu saja ketika sudah dihadapan Ezekiel.Ezekiel menaikkan kedua alisnya. Menunggu Inara berbicara.“Gue boleh balik nebeng lo gak?” dalam hati Inara merutuki dirinya sendiri karena pertanyaan itu lah yang keluar dari bibirnya.Ezekiel masih belum memberikan reaksi apa-apa, membuat Inara semakin salah ti
Sambil mengemut permen loli, Anna menahan tawa melihat Zenith yang sedang makan dengan lahap seperti orang tak diberi makan selama satu Minggu. Begitu kelaparan. Anna dan Zenith sedang duduk lesehan di pinggir stadion. Menjauhi keramaian.“Penampilan lo sama cara makan lo gak cocok,” simpul Anna. Walau memberi kesan bad boy, tapi anting-anting tindik yang Zenith gunakan hari ini sangat kontras dengan pakaian balapnya. Terlihat semakin gantleman.“Guweh lhapher bhanghed,” balas Zenith dengan mulut yang dipenuhi oleh burger.Anna mengibaskan tangan. “Makan makan,”“Yang lain kemana? Kok lo sendirian dari tadi?” tanya Zenith setekah menelan makanannya.Anna menunjuk Inara yang berada di sudut area, Inara sedang sibuk berbincang dengan rival bule Zenith.“Itu Inara.” Kemudian Anna menunjuk Derryn yang sedang menggoda staff yang tak jauh dari posisi mereka&ldquo
“Ini bukan tentang kekurangan.” Potong Zenith cepat.“Gue akui secara penampilan dan kemampuan Giselle enggak ada kekurangan. Tapi apa boleh buat kalau hati gue udah menentukan sebelum ditentukan?”Cewek tomboy itu terbungkam, begitupula dengan Giselle yang menjadi salah tingkah. Zenith mengambil ponsel, mencoba menghubungi Anna. Menyerah, Giselle dan teman tomboynya pergi keluar. Meninggalkan Zenith yang sudah senyam-senyum sendiri.“Nana, dimana?”“Hmm? Gue lagi makan. Di food court depan.” “Lo bener-bener tega ya jadi mantan. Gue udah kepanasan kelaparan habis di kerumunin wartawan sama fans, bisa-bisanya lo enak-enak makan,”Sejujurnya Zenith sedikit kecewa karena Anna tidak berada disampingnya disaat Zenith tengah memamerkan dirinya kepada dunia. Tapi Zenith paham, menjadi sorotan bukanlah sesuatu yang Anna sukai.“Bisalah, ya kali g
Perlombaan yang telah dinantikan akhirnya hari ini dimulai. Anna dan kawan-kawan sudah duduk manis di tribun penonton. Sejak semalam Anna tidak berkomunikasi sedikitpun dengan Zenith. Biarlah Zenith sibuk dengan urusannya sendiri. Anna tidak ingin mengganggu Zenith hingga hari lomba.“Gue ngerasa duduk di kursi VIP juga gak ada guna,” celetuk Arlan.Arkan mensetujui hal itu. “Sama aja bohong. Orang yang kita lihat bukan lomba sepak bola, tapi lomba balap mobil.”“Gue pikir lebih baik kalau kita duduk di back stage, ya gak sih?” tambah Ezekiel.“Tapi menurut gue lebih baik langsung di area balap. Banyak cewek seksi,” sambung Derryn.“Gue juga mau cari pembalap muda yang ganteng.” Tutup Inara.Anna tersenyum geli mendengar celetukkan dari kiri dan kanannya. Sebenarnya Anna berkeinginan sama seperti mereka, ingin melihat Zenith dari balik layar, lebih dengan dengan kompetisi.
“Emangnya lo beneran gak apa-apa kalau lo jalan-jalan sekarang?” Anna khawatir jika Zenith akan mendapatkan teguran karena bermain di luar di H-2 kompetisi dimulai.Zenith menoleh ke samping. “Kalau gue di tegur emangnya kenapa?”“Kok lo tanya kenapa sih? Ya gue merasa bersalah dong.”Zenith terkekeh. “Gue udah kenyang di omelin coach Bryan di hari pertama kita jadi normal karena gak datang latihan selama tiga bulan. Jadi lo gak perlu merasa bersalah, siang ini gue emang senggang.”Tadinya Zenith sudah menyusun rencana untuk mengunjungu dua destinasi waisata di Melbourne. Tapi apa boleh buat karena waktu mereka telah terpotong di salon tadi. Kini hanya tersisa satu destinasi wisata pilihan Zenith yang akan mereka kunjungi. Meski senggang, namun waktu Zenith tidak banyak. Nanti malam ia sudah harus kembali.“Nana, rencananya gue mau ngajak lo ke Aquarium Melbourne sama Yarra River. Tapi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.