Dera, gairah terlarang sang CEO

Dera, gairah terlarang sang CEO

Oleh:  Niyala Alfarizy  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
3.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Setelah mencoba menerima kembali pria yang telah menyakitinya. Dera justru terperangkap dalam gairah terlarang bersama pria yang ditolongnya. Dia dihadapkan dua pilihan, pria yang sudah menjadi suaminya tapi pernah memberi luka atau pria baru yang justru memikatnya dengan segala pesona dikala sedang berusaha mempertahankan rumah tangganya?

Lihat lebih banyak
Dera, gairah terlarang sang CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
7 Bab
Dera Alexandra
Luka tak akan benar-benar sembuh. Selalu saja menyisakan retak kecil yang mengakibatkan tekanan dan trauma__________Keduanya tersenyum. Saling menatap intens di atas bantal. Semburat pink menjalari wajah ayu dengan rambut tergerai berantakan. Setelah melewati hari yang begitu pelik dalam rumah tangga mereka kini keduanya bisa bernapas lega. Terlebih Dera yang kini berusaha untuk berhenti hawatir tentang keadaan suaminya. 'Dia' yang tak ingin disebut namanya ia harap tak lagi menjadi kerikil tajam di rumah tangga mereka. "Kamu bahagia?" Pertanyaan itu diangguki oleh Dera. Setelah hampir dua minggu tak bersua, perasaan rindunya kian membucah saat melihat kedatangan Reno. "Selama aku pergi kamu ngapain aja?" Tangan kekar Reno mengalihkan kepala sang istri ke atas dadanya. Mengeratkan selimut yang menutupi tubuh polos mereka.
Baca selengkapnya
Pria aneh
Kepercayaan kerap kali menjadi korban atas ketidak berdayaan seseorang yang memilih berbohong untuk menyelamatkan diri_______________ "Tapi saya harus ketemu sama orangnya, Pak!"Dera mengernyit, menatap tajam pada si pembuat onar yang merusak pemandangan depan kantornya. Baru saja dia menginjakan kaki kembali setelah pergi selama seminggu ke Brazil, dia harus menyaksikan kejadian konyol yang membuat moodnya berantakan. "Nggak bisa, Mas. Bu Dera sedang keluar negeri dan belum pulang," jelas satpam dengan napas tersengal karena kualahan. Sementara Dera, masih berdiri dengan bersedekap di tengah-tengah karyawan yang seakan kehilangan napas. Bertaruh antara tetap bekerja atau jadi tuna wisma. "Bapak jangan bohongin saya, tadi saya lihat mobilnya." Pria berkaos merah putih itu masih ngotot dengan bingkisan
Baca selengkapnya
Iblis Cantik
Daren bergerak pelan, membuka mata sembari membangunkan tubuh yang terasa remuk redam. Dia belum pernah merasakan sakit seperti ini meski kelelahan mengantar paket, ini bahkan tidak bisa dikategorikan rasa sakit, mungkin hancur? Seluruh tulangnya bahkan serasa mengilu. "Bapak jangan terlalu banyak gerak, lukanya belum pulih." Daren mengerjap, memfokuskan pandangan pada seseorang yang kini berdiri anggun di hadapannya. Wanita dengan seragam putih yang sedang memegang alat kesehatan. Wanita itu mendekat, membantunya untuk bersandar pada kepala ranjang dengan sebuah bantal yang diletakkan di balik punggung. Daren memegang kepalanya yang terasa berdentum-dentum. Setelah menemukan titik nyaman, dia berusaha memindai sekitar. Melihat bagaimana keadaan ruangan tempatnya. Apa
Baca selengkapnya
Hari pertama
Pagi sekali, Daren sudah bersiap dengan baju kerjanya. Kemeja biru langit, celana hitam dan dasi berwarna biru tua dengan aksen garis-garis putih. Berwibawa dan tampan tentu saja. Dera menghela napas, pria di hadapannya memang bukanlah pria sembarangan. Lihatlah wajah berahang tegas itu, badan tinggi tegap dengan dada yang terlihat bidang. Dera menggaruk pelipis, sedikit canggung dengan mahluk di depannya. Masih ingatkah adegan pelukan mereka dua malam lalu? "Bagaimana? Aku tidak membuatmu malu bukan?" Daren memasukan kedua tangan ke saku celana. Wajah klimisnya menampakan kesan dingin, yang entah kenapa Dera sukai. Dera berdehem, mengangguk singkat lalu beralih pada dua lembar roti gandum yang sedang diolesi coklat. Jangan tanya fokusnya sekarang, sudah buyar. Namun demi harga diri yang dijunjung tinggi, dia sekuat hati bersikap tak perduli.
Baca selengkapnya
Sisi lain
Jarak menciptakan tembok besar bagi sebuah hubungan_________ Rasanya ia ingin sekali menendang bokong pria itu. Datang tak diundang pulang tak diantar. Itulah Deren, si manusia bermuka bebal.Dera membanting tasnya, dia mengurut kedua alis. Sampai kapan dia akan menjalani kehidupan seperti ini dengan pria gila itu? Iya, dia harus mencarikan tempat tinggal untuk Daren. Dera masih merasakan remang semua bulu kuduknya ketika pria itu memeluknya dengan hangat dari belakang. Jika tidak mengingat waktu dan tempat, ia seharusnya berteriak hingga semua orang mendengarnya dan beramai-ramai menjadikan si gila itu asinan. "Dia tidak punya sopan santun sama sekali!" geram Dera ingin menghajar wajah sok ganteng itu. Jantungnya masih berdetak abnormal saking takutnya hal itu terpergok
Baca selengkapnya
Perasaan aneh
"Aku sedang tidak enak badan." Satu kalimat yang Dera lontarkan pada benda pipih yang ia letakkan di atas kitchen island. Di seberang sana suara Reno terdengar hawatir dan bertanya berbagai hal. Daren sudah mengambil duduk  dengan wajah tersenyum canggung. Dia meraih selembar roti yang kemudian diolesi cokelat. "Honey ... are you sure? Aku rasa kamu harus pergi ke rumah sakit." Daren hampir tersedak ketika mendengar suara seorang pria dari smartphone Dera yang di speaker. Cmon! Mereka baru saja berciuman beberapa menit lalu. Namun kini?Dera meraih ponselnya dengan santai, melangkah ke arah kulkas dengan menempelkan benda itu ke telinga. Dia belum menyadari perubahan espresi pria muda yang kini menatap tubuh sintalnya dengan rahang mengeras. "Love you too." Dera memutuskan komunikasi dengan Reno dan segera berbalik ke kitchen island untuk menyelsaikan sarapannya. Namu
Baca selengkapnya
Gadis kampung
Bagaimana rasanya ditinggalkan? Menyenangkan?Pertanyaan yang sering Dera tanyakan kepada dirinya sendiri, alasan-alasan mengapa malamnya tidak pernah berjalan dengan tenang seperti manusia lainnya. Tidur yang tidak pernah nyenyak dan rasa kosong yang selalu memeluk dirinya. Kecuali malam itu, iya hanya malam itu setelah kejadian sialan yang merenggut kebahagiaanya. Kenapa hanya malam ketika bersama pria aneh itu ia benar-benar merasa lengkap dan hangat? Bahkan dia bisa merasakan jika tidurnya benar-benar nyenyak sampai bermimpi dengan indah."Apa tujuanmu membawaku kemari?" Dera melepas kaca mata hitamnya. Dia baru saja kembali dari sebuah coffeshop dan kini kembali terjebak di sebuah cafetaria yang berjubel pelanggan berpakaian kantor seperti dirinya."Hm..." Pria itu menunjukan sepo
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status