IPAR GAK ADA AKHLAQ

IPAR GAK ADA AKHLAQ

Oleh:  Yunitaindrynt  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
28 Peringkat
56Bab
11.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Lun, pake pakaian yang agak sopan dong, ini di rumah Bapak lho. Ga enak diliatin yang lain, bukan mahram." Luna menatapku sengit, lalu berlalu masuk ke dalam. Berulang kali aku mengingatkan adik ipar ku satu itu, Luna. Istri dari adikku itu sungguh menggemaskan!

Lihat lebih banyak
IPAR GAK ADA AKHLAQ Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Dito Adimia
mantap kak
2021-09-11 16:47:01
0
user avatar
Gadis Cantik
baguuusss sekali novelnya ...️...️
2021-09-11 12:17:16
0
user avatar
Li Na
seruu. semangat ya Author. Salam dari Titik Noda
2021-09-08 19:58:17
0
user avatar
Kom Komala
Wah, darah tinggi
2021-09-08 15:45:51
0
user avatar
Cynthia ES
Semangat kak
2021-09-08 13:23:14
0
user avatar
Neeta suyatno
Wah bikin gemes ceritanya...next thor
2021-09-08 10:57:34
0
user avatar
Novi Aprilia
Mbak Yuni, semangat, yuk!
2021-09-08 10:39:43
0
user avatar
AbrizamSenja
semangat berkarya!!!
2021-09-08 10:38:38
0
user avatar
Yunitaindrynt
Yang udah baca dukung aku dengan cara kasih ulasan, ya, teman!
2021-09-08 10:36:34
0
user avatar
Yunitaindrynt
semangat yuk!
2021-09-08 10:35:58
0
user avatar
Gadis Cantik
Buku ini berhasil membuatku tidak berhenti membacanya. Sebentar aku akan beli koin dulu untuk menamatkannya.
2021-09-07 22:44:04
0
user avatar
Ana Sh
Semangat Kak...
2021-09-07 19:43:38
0
user avatar
RENA ARIANA
keren bgt thor
2021-09-07 17:33:25
0
user avatar
Galuh Arum
lanjutkan thor
2021-09-07 15:14:26
0
user avatar
Rafli123
Lanjut Thor aku suka ceritanya...
2021-09-07 13:24:48
0
  • 1
  • 2
56 Bab
Perkenalkan
"Mba Ningsih, kenalin ini calon istri aku, namanya Luna." Fathir membawa gadis cantik tinggi semampai berpakaian modis.Aku melihatnya dari atas ke bawah, penampilannya badai, serasi dengan adikku yang tegap dan atletis itu kini menjadi abdi negara.Aku anak pertama dari tiga bersaudara, adikku yang kedua bernama Chintya, dan si sulung bernama Fathir. Aku dan Chintya hanya terpaut tiga tahun. Itu berarti, aku dan Fathir berjarak enam tahun.Aku menikah dengan seorang lelaki bernama Rival, kami mempunyai anak satu yang saat ini berusia lima tahun, sedangkan adikku Chintya pun juga sudah menikah dan mempunyai anak berumur satu tahun.Tinggal si bungsu Fathir, yang rencananya menikah tiga bulan lagi.Ibu menatap Luna tanpa berkedip. Kulitnya putih mulus, wajahnya glowing ber makeup natural. Rambutnya lurus sebahu di warna blonde yang terlihat dari hasil salon mahal, memakai atasan sabrina ya
Baca selengkapnya
Ngelunjak
Hampir tiga puluh menit kami semua menunggu, Luna tak kunjung menampakkan batang hidungnya.Aku yang mulai geram menyuruh Fathir menyusulnya.Bener-bener menguji kesabaran, baru saja sehari serumah sama Luna, sudah bikin kerutanku nambah. Fathir muncul sambil menggandeng Luna yang rambutnya masih basah tanpa disisir.Dan apa yang kulihat ini? Sungguh merusak mata.Pakaiannya, kaus polos tipis yang ketat  dan berdada rendah, memperlihatkan hampir setengah payudaranya, serta celana super pendek ikut memamerkan pahanya yang putih mulus. Pemandangan yang sangat seksi.Bagaimana dia bisa berpakaian seperti itu? Sedangkan disini ada tiga laki-laki (selain suaminya) yang menurutku tak pantas disuguhi pemandangan seperti itu.Kulihat Fathir juga santai, terkesan biasa aja.Tatapanku beralih ke Mas Rival, melongo  melihat penampilan ipar nya terseb
Baca selengkapnya
Luna tukang drama
Ibu keluar kamar sambil menenteng kotak angpo resepsi kemarin.Melihatku dan Luna bertengkar, Ibu tergopoh-gopoh melerai."Uwes toh Nduk, malu nanti kedengeran tetangga, seduluran kok ribut" demi Ibu, ku lepaskan jambakan mautku.Masih geram rasanya melihat uler keket satu itu."Huu huuu huuu...Mba Ningsih jahat Mas sama Luna, Mba Ningsih gasuka sama Luna. Ibuuuuuu... huuuu..huu....huuuuu...Mba Ningsih iri sama Luna Bu, apa salah Luna? Kalau Luna ndak diterima dengan baik disini, mending pulangin Luna kerumah Bibi aja Bu. Huuuu....huuu..huuuu" Luna menangis histeris sambil sesekali berteriak.Cihhhh ratu drama banget.Ibu hanya diam, tak membela siapapun."Fathir, bawa istrimu itu ke kamar. Tenangin dulu" Chintya ikut bersuara kali ini.Tumben si cuek itu bertindak."Udah Mba sabar, aku kan udah bilang. Capek-capekin tenaga aja ngel
Baca selengkapnya
Keterlaluan
Back Pov Ningsih   Aku sudah bersiap memasukkan barang-barangku ke mobil, hendak pulang.Alea asyik dengan dot susunya, selepas maghrib aku akan pulang. Sekitar tiga puluh menit lagi.Chintya beserta suami dan anaknya sudah pulang se-jam yang lalu.Aku asyik menonton televisi, Mas Rival berkutat dengan ponselnya. Mungkin saja urusan pekerjaan.Bapak dan Ibu sedang menghadiri undangan hajatan di tetangga.Terdengar suara deru mobil masuk ke garasi. Fathir dan Luna sudah pulang.Tanpa salam Luna nyelonong masuk ke kamarnya, menganggapku tidak ada.Fathir masuk dengan membawa berbagai kantong belanjaan dengan brand ternama, terlihat sedikit susah melewati pintu kamar."Wiidih, penganten baru habis buka angpo langsung borong nih ye" Fathir hanya melemparkan senyuman sekilah ke arahku, lalu masuk men
Baca selengkapnya
Tamu di ultah Kiara
   Hari ini Kiara (anak Chintya) tepat berusia satu tahun, mengadakan acara syukuran dirumahnya. Mengundang semua keluarga serta tetangga kompleknya.Aku, Mas Rival dan Alea berangkat pagi ke rumah Chintya, agar lebih lama dan bisa sedikit membantu Chintya mempersiapkan pesta untuk Kiara.Sesampainya dirumah Chintya, masih sepi .Bapak dan Ibu belum datang,  Fathir dan Luna juga belum kelihatan batang hidungnya.Aroma masakan harum tercium hingga garasi depan.Chintya menyewa catering beserta petugas lengkap dengan dekorasi dan pernak pernik pesta yang di desain khusus untuk ultah balita.Balon-balon terpasang rapi dan indah, kue tart tingkat tiga bertema princess menjulang ditengah meja, tak lupa aneka snack table tersusun rapi di meja.Semua sudah siap, padahal acara baru dimulai jam tiga sore.Ini masih jam sepuluh pagi
Baca selengkapnya
F******k 'Maheswara'
Aku mulai jatuh cinta padamu', terlihat status itu ditulis sekitar empat tahun yang lalu.'Harusnya aku tak boleh jatuh cinta''Ah.. semoga perasaan ini hanya sementara''Aku mulai terbiasa denganmu''Ratusan lelaki hadir, hanya dirimu yang meninggalkan kesan'Aku mengernyitUntuk siapa status-status ini dibuat ?Apakah seseorang di masa lalu Luna?Pacar Luna mungkin?Isinya hanya tentang wanita sedang jatuh cinta yang memuja lelaki idaman nya.'dimana kamu.. kenapa tak pernah hadir'Status itu sekitar 2 tahun yang lalu.'aku resah tanpamu''apa kau hanya mempermainkanku? Ataukah aku yang berharap lebih?''harus kemana aku mencarimu''aku putus asa kehilanganmu''demi kamu, aku rela menjadi lebih baik''lembaran baru. Bismillah'Itu status t
Baca selengkapnya
Perubahan Luna
Setelah Mas Rival berangkat kerja, aku main kerumah ibu bersama Alea.Tiba-tiba aku rindu dendeng balado masakan Ibu.Rumah Ibu tampak sepi, mungkin Bapak ke sawah, Fathir jelas bekerja jam segini .Ibu dan Luna kemana ya? Rumah tak dikunci, aku merebahkan diri di sofa ruang tamu sambil memantau Alea bermain boneka di karpet bawah.15 menit kemudian, terdengar suara dari arah luar."Loh Nduk? Udah lama? Kok nggak bilang mau maen? Ibu habis dari Supermarket. Belanja bulanan ini ditemani Luna."Aku mengernyit heran, 'Luna tumben mau nemeni Ibuk belanja bulanan. Ah mungkin iparku satu ini sudah berubah' .Luna hanya diam saja."Iya nih Buk. Tiba-tiba pengen dendeng nya Ibuk." Aku merajuk seperti anak kecil.Ibuk tersenyum, "oke ,Ibu buatkan. Tapi beli daging sapinya dulu ya , Ibu tadi cuma beli daging untuk
Baca selengkapnya
Bucin
Sudah hampir tiga jam Luna tak kunjung kembali, aku berniat menyusulnya.Hendak mengeluarkan matic dari garasi, Luna datang membuka pagar."Nih Mba dagingnya, aku masuk duluan ya. Capek", belum sempat kutanya mengapa sampai selama ini hanya membeli daging . Tapi ku urungkan niatku, kasihan mungkin dia lelah.Luna banyak berubah akhir-akhir ini, menjadi pendiam seperti banyak beban.'ah sudahlah, biar menjadi urusannya' , aku memutuskan langsung membawa daging menuju dapur sekalian membantu Ibu memasak.***Selepas adzan magrib, Mas Rival menjemputku .Kami berkumpul di meja makan, menikmati masakan Ibu.Luna terlihat gusar sambil memainkan ponselnya. Sesekali menghembuskan nafas panjang."Kenapa Lun? Ada masalah?", Fathir menyadari perubahan istrinya.Luna hanya memasang senyum sambil menggelengkan kepala.
Baca selengkapnya
Megengan
Sehabis sholat shubuh, aku bergegas membantu di dapur.Banyak tetangga ikut membantu mempersiapkan acara tasyakuran nanti malam.Mas Rival membantu membersihkan halaman dan menata tanaman dibantu Fathir.Arif memasang terop bersama Bapak dan warga lain.Sedangkan Chintya berkutat dengan kue-kue bermacam jenis buatannya .Ibu bermain bersama Kiara dan Alea.Luna tentu saja masih menikmati mimpinya di kamar sana."Sini Ning, bantu Mak ngupas bawang", Mak Uwan memanggilku."Nggeh mak", aku segera duduk tanpa alas di samping Mak Uwan dan Bu Sekar."Mana Jeng , menantu barumu? Kok gak ikutan gabung disini, biar akrab sama warga lain", Bu Inge yang sedang mencuci ayam bertanya pada Ibuk yang sedang menuang air panas ke dalam botol susu Kiara."Masih di kamar Nge, kurang enak badan. Jadi aku suruh istirahat dulu aja.
Baca selengkapnya
Luna ke Bar
Jam menunjukkan pukul 16.45 WIBMas Rival datang dan bergegas mandi, keburu adzan maghrib.Makanan sudah rapi tertata di meja, Chitnya menyuapi Kiara.Sejak kejadian pagi tadi ,aku tak melihat Luna lagi. Mungkin tidur di kamarnya.Selepas shalat maghrib, kami sekeluarga menuju meja untuk buka bersama.Terdengar deru mobil, Fathir baru saja pulang.Luna langsung keluar menuju garasi menyambut Fathir."Assalamualaikum""Waalaikumsalam, wah Mas Fathir pulang. Akhirnya kita bisa buka puasa pertama bareng ya Mas, alhamdulillah" terdengar suara Luna mendayu-dayu.Mulai berdrama"Kamu makan duluan aja Lun, Mas mau mandi dulu ya. Gerah sayang" Fathir hendak menuju kamar mandi."Lho Mas, makan dulu ajasih baru mandi. Aku nungguin kamu lho daritadi rela nahan laper, biar bisa makan bareng kamu. Ini kan buka puasa pertama kita sebagai suami istri yang sah"
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status