Ogah Nikah?

Ogah Nikah?

Oleh:  Senja  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
3Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menjadi seorang wanita berusia 29 tahun dengan status yang masih melajang rupanya bukanlah hal mudah. Berbagai desakan dan cibiran untuk segera menikah selalu saja terdengar. Entah dari orang terdekat atau bahkan seseorang yang tidak ada kaitannya sama sekali. Faura Sheilani, seorang wanita gila kerja yang selalu menolak untuk menikah tanpa alasan yang jelas. Ia selalu saja menunda dan menggagalkan rencana orang tuanya untuk menjodohkannya. Apa alasan sebenarnya Faura masih enggan menikah? Akankah Faura mampu mengatasinya? *** "Mamah akan terus desak kamu untuk segera menikah. Lagian, apa susahnya menikah, sih? Tinggal cari calon dan nikah, selesai. Seenggaknya kamu udah punya pasangan!" "Yang menjalankan pernikahan itu bukan orang tua, bukan juga tetangga, apa lagi orang lewat! Enggak bisa cuma asal comot pasangan. Kalau nikah dipaksa-paksa begini apa hasilnya akan baik? Enggak! Belum tentu awet."

Lihat lebih banyak
Ogah Nikah? Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
3 Bab
BAB 1. Kapan Nikah?
Seorang wanita dengan pakaian elegan dan mahal itu tengah fokus menatap layar laptop. Matanya menatap layar dan tangannya sibuk mengetik keyboard. Rambut Panjangnya ia sanggul kekinian. Dengan beberapa helai rambut yang ia sisakan di bagian wajahnya, ia tampak begitu menawan dan mempesona. Cklek! "Faura, lo enggak makan siang?" tanya seorang wanita dengan sebuah name tag tergantung di lehernya. Faura-wanita yang sejak tadi fokus menatap pada layar- itu pun akhirnya memutuskan pandangannya. Kini, matanya beralih menatap wanita yang tengah berkacak pinggang di depan pintu ruangannya. Alis kirinya terangkat seolah bertanya 'ada apa?'. Wanita itu berdecak. Sambil memasuki ruangan sepupu sekaligus atasannya itu, ia berbicara pada Faura. "Lo ini jangan cari penyakit, deh! Lo itu harus makan, lo enggak inget kalau dua bulan lalu lo masuk rumah sakit gara-ga
Baca selengkapnya
BAB 2. Rehat Kerja, Cari Mantu!
Pagi ini, Faura berangkat menuju kantornya. Dengan pakaian yang belum rapih secara sempurna, Faura mengendarai mobilnya dengan ugal-ugalan. Biarlah penampilannya masih berantakan, ia akan membereskannya nanti setelah sampai. Ia begitu terburu-buru karena terlambat masuk ke kantor.   Faura bukan tipe pemimpin yang akan menyepelekan jabatannya. Dia juga bukan tipe pemimpin yang asyik berlibur ke sana dan sini, sementara di kantor pekerjaan begitu banyak dan menumpuk. Lebih baik, ia tidak menggunakan waktu istirahatnya dibanding harus meninggalkan puluhan berkas kesayangannya.   Mobilnya pun memasuki parkiran khusus miliknya. Namun, ia terkejut saat melihat parkiran itu ditutup dengan rantai berwarna merah yang diikat di setiap tiang penyangga. Faura yang lupa akan penampilannya pun terburu-buru keluar. Belum sampai
Baca selengkapnya
BAB 3. Reuni Ajang Pamer Gebetan!
"Lo ke mana aja, sih?" dumel Ardian yang sejak tadi menunggu di parkiran kantor Faura. Faura mengedikkan bahunya acuh. Setelah ia menemukan posisi duduk yang pas, ia langsung membuka tasnya dan mengambil beberapa make up. Ia belum mengenakan make up dengan benar tadi. Lihat saja, bibir dan matanya masih benar-benar polos. Karena lelaki menyebalkan di sampingnya ini, ia harus melewatkan beberapa ritual rutin untuk kecantikannya. Matanya kemudian menatap pada lelaki di sampingnya saat lelaki itu mulai menjalankan mobilnya. "Lo punya otak enggak, sih?" sinisnya sambil menatap datar lelaki yang kini justru mengernyitkan alisnya bingung. Apalagi? "Kenapa memangnya? Gue salah apa lagi?" tanyanya mengalah. Ia tidak ingin berdebat dengan wanita cantik sejenis macan di sampingnya. Sudah cukup ia menunggu hampir dua jam lamanya di parkiran dan jangan sampai mereka berdebat yang menyebabkan Faura memilih untuk membatalkan agenda m
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status