CEO AROGANKU

CEO AROGANKU

By:  Nur danovar  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
8
2 ratings
35Chapters
3.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Jo Daniel pria blasteran yang tampan dan terlihat sempurna sebagai CEO perusahaan terbesar di negaranya. Suatu hari ia menikahi wedding plannernya yang bertubuh gemuk bernama Nara Letitia Harahap. Calon istri Jo Daniel bernama Manuela melarikan diri di hari pernikahannya sehingga ia meminta Nara harus bertanggung jawab atas kekacauan itu, kalau tidak Jo Daniel akan menghancurkan usaha wedding orgenaizer milik Nara. Akhirnya mereka menikah secara kontrak dan akan berpisah setelah enam bulan pernikahan. Tapi kenyataannya tumbuh perasaan cinta di hati keduanya. Apakah Jo Daniel akan mempertahankan Nara di sisinya atau ia akan kembali dengan Manuela. Selamat membaca.

View More
CEO AROGANKU Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Nur danovar
......... lanjutkan semangat
2021-11-24 07:53:14
0
user avatar
K e i k o
lanjutkan bagus ceritanya
2022-02-19 23:14:17
0
35 Chapters
Pertemuan Pertama
Seorang gadis bertubuh sedikit subur bernama Nara Letitia Harahap terlihat gesit dan lincah menemani kliennya untuk mencoba gaun pengantin di sebuah butik ternama milik desainer terbaik di kota itu. Nara sabar meladeni ocehan Manuela wanita cantik yang akan menjadi calon pengantin dari CEO tampan bernama Jo Daniel. "Bagaimana menurutmu? apa aku cantik dengan gaun ini?" tanya Manuela. Itu adalah gaun ke-enam yang di cobanya. "Bagus sekali, kau terlihat ramping dan elegan ketika mengenakannya" jawab Nara. Manuela memang memiliki tubuh bak model internasional. Pantas saja jika CEO itu memperistrinya. ______Jo Daniel terlihat turun dari mobil mewahnya, ia nampak tampan dengan stelan jas mahalnya dan kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya. Asistennya setia mengikuti berjalan di belakangnya."Yang benar saja, Manuela memilih WO ini untuk mengurus pernikahan kami?" tanya Jo Daniel heran. Memang WO yang di
Read more
Menjelang Hari Pernikahan
Nara terlihat mendatangi perusahaan keluarga Jo Daniel. Ia sudah menunggu di ruang tunggu selama satu jam dan akhirnya pria itu menampakan batang hidungnya di hadapan Nara.  "Ada apa?" tanya Jo Danil acuh sembari memainkan ponselnya.  "Saya sudah menyiapkan susunan acara di pesta nanti, anda bisa memberikan Acc jika menyetujui susunan acara yang kami buat" "Ryan kau dengarkan dia bicara, aku harus meeting" "Baik tuan" "Mari nona ikut dengan saya" Nara terlihat jengkel dengan pria itu. Baru kali ini ia mendapat klien super menyebalkan seperti Jo Daniel dan Manuela. Nara terpaksa menerima mereka karena desakan dari orang tua Manuela. Orangtua Manuela dan ibu Nara berteman baik.  "Maaf nona...." suara Ryan membuyarkan lamunan Nara.  "Maaf tuan Ryan sudah berapa lama kau bekerja untuk tuan Jo Daniel?"  "Sudah lama sekali nona, kenapa?" Ryan terlihat heran dengan pertanyaan Nara barusan.
Read more
Pernikahan Kacau
Jo Daniel sudah siap dengan stelan jas pengantinnya. Ia nampak tampan dan gagah. Ryan menemaninya dengan setia berdiri di belakang tuannya. Nara sibuk mengatur persiapan. Ia membagi timnya untuk menangani di bagian katering, makeup, souvenir dan lainnya. Nara melihat jam tangannya, ia memperhatikan Manuela yang sedang dirias. Nara segera berganti pakaian dan merias wajahnya tipis-tipis. Matanya siaga mengawasi setiap detail dari pesta pernikahan itu.Tamu sudah banyak yang hadir. Kedua keluarga mempelai juga sudah siap. Jo menatap Nara dari kejauhan. Gadis itu terlihat lincah dengan tubuh berisinya.Nara terduduk di sebuah sofa dan melepas kacamata minusnya. Seseorang memperhatikan gerak geriknya. Wajah cantik Nara terlihat tanpa kaca mata minus yang selalu bertengger di hidungnya. "Nara gawat!!" Tania salah satu timnya terlihat panik. "Tania ada apa? apa ada masalah dengan gaun pengantin Manuela? atau makeupnya ter
Read more
Setelah Hari Yang Melelahkan
Nara melepas gaun pengantinnya. Ia memakai kembali kaca mata minusnya. "Nona tuan Jo ingin bicara dengan anda" kata Ryan yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar rias.  "Kau mengagetkan ku! baiklah akan ku temui dia" Nara pasrah ia tidak tahu skenario apa lagi yang sedang di buat Jo Daniel. Pria itu membuat hidupnya jungkir balik dalam waktu sekejap. Nara melirik cincin pernikahan di jari manisnya. C
Read more
Satu Atap
Pagi sekali di rumah mewah Jo Daniel terlihat sibuk. Pelayan mengerjakan tugas masing-masing ada yang memasak, membersihkan rumah dan melayani tuannya. Nara berjalan menuju dapur. Seorang wanita paruh baya terlihat menatap Nara dengan mata sipitnya. Ia adalah bibi Jang kepala pelayan di rumah itu.  "Nona muda kau tahu tugas mu?" tanya bibi Jang sedikit menyindir.  Pagi itu Nara harus membantu mempersiapkan keperluan Jo Daniel sebelum ia berangkat ke kantor. "Aku hanya mau mengambil segelas air putih bi" jawab Nara sambil berlalu. Ia menaiki anak tangga menuju kamar Jo Daniel. Kamarnya tidak di kunci. Nara tertegun menatap interior kamar itu sungguh mirip dengan hotel mewah di eropa. Terdengar suara gemericik air dari shower. Rupanya tuan muda itu sedang mandi, pikir Nara. Ia langsung menju ruangan tempat menyimpan stelan jas dan aksesoris yang biasa di kenakan Jo. Lagi-lagi Nara di buat tercengang dengan jajaran jas mahal dan kemeja d
Read more
Insiden Dasi Jo Daniel
Seperti biasanya, Nara sibuk mempersiapkan keperluan Jo sebelum berangkat bekerja. Memilihkan kemeja, dasi, jas, dan jam tangan. Jo keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk melilit di pinggangnya. Nara segera mengeringkan rambut Jo yang basah. Jo mengenakan kemeja putihnya."Pakaikan dasi ini" Jo menyerahkan dasi itu pada Nara. Jo jauh lebih tinggi dibanding Nara. Gadis itu kesulitan mengikat dasi Jo. Nara mengambil kursi rias. Ia naik ke atas kursi itu dan mulai memakaikan dasi untuk Jo."Hei apa yang kau lakukan! kau bisa terjatuh nanti""Tenang itu tidak akan terjadi tuan"Nara selesai dengan dasi Jo. Saat akan turun dari kursi tiba-tiba ia tergelincir dan jatuh menimpa tubuh Jo. Badan Nara menindih sebelah lengan Jo hingga terkilir."Nara!" Jo berteriak kesakitan. Nara bergegas bangkit dan berdiri. Ia memandang Jo yang meringis menahan sakit."Tuan Jo kau tidak apa-apa?" Nara mengguncang bahu Jo.  Ryan
Read more
Mabuk
Sepulang bekerja Jo tidak segera pulang, ia pergi dengan dokter Edward untuk minum di bar langganan mereka. "Jo bagaimana dengan Manuela?" Edward memberanikan diri bertanya pada Jo tentang Manuela. Jo hanya terdiam dan meneguk minuman di gelasnya. "Tidak mungkin kau tidak tahu soal dia, apa kau sengaja membiarkan dia karena...." Edward menghentikan perkataannya."Karena apa?" tanya Jo tenang."Karena kau sudah nyaman dengan permainanmu pada gadis itu" Jo menyeringai ia kembali meneguk minumannya. Manuela tidak lagi mengisi secuil pun tempat di hatinya.Edward benar ia mulai terjebak dengan permainannya sendiri. Ia menikmati ketika sedang mengerjai Nara dan melihat gadis itu jengkel atau marah itu adalah kepuasan baginya. "Hati-hati Jo" kata Edward lagi. "Untuk apa?""Aku juga melihat Nara kemarin, meski tubuhnya sedikit besar tapi ia memiliki wajah yang cantik. Kau bisa jatuh hati padanya nanti" 
Read more
Pesta Keluarga Jo
Jo sudah siap dengan stelan jas, tuxedo dan dasi kupu-kupu yang terlihat elegan di lehernya. Ryan mengikuti langkah Jo menuju kamar Nara karena sedari tadi gadis itu tidak keluar juga. Bahkan ia tidak membantu Jo untuk bersiap. "Nara! sedang apa kau di dalam kenapa lama sekali?" Jo mulai kesal ia mengetuk kasar pintu kamar Nara yang terkunci. Pintu kamar Nara terbuka pelan. Jo terpana menatap Nara dengan gaun tertutup berwarna biru laut di padukan dengan anting panjang berwarna senada dengan gaunnya. Rambutnya dicepol rapi di belakang. Nara terlihat canggung. Ia nampak kurang percaya diri dengan penampilannya. "Apa gaun ini bagus?" tanya Nara. "Gaunnya bagus, tapi kau terlihat jelek!" kata Jo ketus. Nara sudah biasa dengan pria ceplas ceplos itu. Keduanya diantar Ryan menaiki mobil mewah Jo menuju kediaman orangtua Jo. Di pelataran sudah terparkir rapi mobil-mobil mewah, mereka adalah tamu undangan orangtua Jo yang k
Read more
Apa Ini Cemburu?
Nara terlihat sedang meeting dengan timnya. Dua hari lagi akan ada penyelenggaraan pesta pernikahan dari salah satu klien Y&J.  "Bagaimana persiapannya?" tanya Nara pada Tania. "Oke sudah delapan puluh persen" kata Tania.  "Oh ya pastikan pengantin perempuan tidak kabur lagi ya teman-teman" seloroh Tania hingga semua tertawa. Nara mencubit Tania. Tapi perkataan Tania benar juga jangan sampai pengantin perempuan kabur lagi karena tidak ada stok gadis di tim kerja Tania. Semua sudah menikah dan tidak bisa jadi pengganti apa lagi sampai di ajak nikah kontrak.  Nara pergi makan siang dengan Tania di cafe dekat kantornya. "Jo Daniel mencium mu?" Tania terlihat terkejut. Hingga ia tersedak minumannya.  "Pelankan suaramu!" "Yang benar? apa ia sudah jatuh cinta pada mu?"  "Jangan harap! dia sedang mabuk waktu mencium ku" "Owww aku kira kalian berdua terlibat cinta" "Jangan ngarang, aku men
Read more
Kembalinya Manuela
Jo pulang larut malam, sebelum ke kamarnya ia sempat ke depan kamar Nara. Jo membuka handel pintu dan ternyata tidak di kunci. Jo menatap Nara yang tertidur pulas dengan piama pendeknya. Kulit kaki Nara yang mulus terlihat oleh Jo. Ia lalu mengambil selimut dan menyelimuti Nara. Jo tidak sengaja menatap kalender di meja Nara. Rupanya Nara melingkari setiap tanggal dan menghitung perpisahan dengannya. Jo berjalan keluar kamar Nara. Ia menuju kamarnya dan duduk di sofa. Jo membayangkan perpisahannya dengan Nara nanti. Gadis itu tidak tahu apa-apa, sudah bagus ia mau menyelamatkan harga diri Jo di hadapan banyak orang dengan menggantikan posisi Manuela. Jo mandi di bawah guyuran shower. Selesai mandi ia bergegas mengenakan baju dan pergi ke kamar Nara. Ia merebahkan diri di samping Nara sembari memandang wajah Nara yang tertidur pulas. Apa kau sama sekali tidak tertarik dengan ku? batin Jo. Ia membelai rambut Na
Read more
DMCA.com Protection Status