Laras love story

Laras love story

Oleh:  Daisy  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
13Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Laras seorang anak petani biasa, yang bercita-cita membanggakan orangtuanya. Tapi setelah masuk perguruan tinggi, Laras mengalami masalah keuangan dan saat itu juga Laras sedang menjalani hubungan dengan Banyu, tapi apakah Laras dan Banyu akan bersama selamanya?

Lihat lebih banyak
Laras love story Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
13 Bab
01
Hai perkenalkan nama Aku Laras, saya seorang wanita biasa seperti yang lainnya. Tapi mungkin ada beberapa yang menarik dari kisah saya, yaitu kisah cinta ku.   Aneh tapi menarik buat ku untuk menceritakannya ke kalian, jadi aku Laras ayu Ningsih akan menceritakan keluh kesah dalam hidupku dalam kisahku.   Laras, itu nama yang orang tuaku berikan setelah lahir, Laras ayu Ningsih itu nama setelah Aku besar. Ya ada sedikit penambahan dalam namaku, tapi itu tidak mempengaruhi sikapku. Karna Aku tetap Aku   Damar, perkenalkan dia teman masa kecilku. Kami berteman dekat setelah kami bertemu saat sekolah dasar bersama, semenjak itu kami berteman sampai sekarang. Susah senang harus cerita satu sama lain, jika ada yang tidak cerita musuhan sampai salah satu dari kami mau menceritakan masalah yang belum di ceritakan  &nb
Baca selengkapnya
02
“Jijik tau nggak liat muka kamu kayak tadi.” Ucap Laras sambil menjauhkan muka Damar dengan telunjuknya. Seperti menjauhkan seonggok Sampah bukan? Ya memang kalo sudah berhadapan dengan muka memelas Damar Laras akan seperti itu. Terserah sang pemilik muka tersinggung atau tidak, yang pasti itulah yang Laras lakukan sekarang. “Ish padahal ini muka udah imut tau, kamu nya aja yang kayak gini.” Ucap Damar lalu membenarkan posisi duduknya di samping Laras “Memangnya tiap Damar keluarin muka kayak tadi Laras selalu iba? Nggak ya, jijik tau liat muka Damar kayak tadi.” Ucap Laras sambil kembali mengecek hp nya “Hm iya-iya Damar tau.” Ucap Damar sedikit nada sebal “Jangan ngambek, udah ayo pulang. Udah sore soalnya.” Ucap Laras sambil menunjukkan jam tangan yang menunjukkan pukul 16:30 “Iya-iya nggak ngambek k
Baca selengkapnya
03
Ya bagaimana lagi, memang paras Laras bisa di bilang sangat cantik. Itu sebabnya banyak kakak senior mendekati Laras, pantas saja Damar sedikit posesif sekarang. “Syukurlah kalau tidak apa-apa, ouh iya. Kamu sendiri di sini?.” Tanya Banyu berusaha mencairkan suasana dan mencoba mencari topik obrolan. “Iya kak, saya sendiri.” Jawab Laras “Tidak minta di temani teman? Biasanya kalau cewek suka di temani sama temannya.” Ucap Banyu “Saya tidak punya teman cewek.” Ucap Laras to the points “Ouh begitu.” Ucap Banyu “Iya, baik kak. Makasih atas bantuannya tadi dan permisi, saya ada kelas sekarang.” Ucap Laras kemudian pergi meninggalkan Banyu sendirian di kantin “Ah baik, padahal saya belum tau nama kamu.” Ucap Banyu sedikit menyesal karena tidak mengetahui namany
Baca selengkapnya
04
Setelah selesai makan, Laras pun membersihkan bibirnya dengan tissue yang dia bawa sendiri dari rumah. Malu juga jika sehabis makan bibirnya ada bekas makanan kan kurang pantas di lihat. “Minta dong.” Ucap Damar    “Ini.” Ucap Laras sambil memberikan tissue yang masih bersih, iyalah masih bersih ya kali bekas Laras di berikan ke Damar.    “Makasih.” Ucap Damar lalu membersihkan bibirnya    Banyu yang melihat tingkah Laras dan Damar pun Cuma bisa berdehem dan berniat mencairkan suasana.    “Eh kak, mau tissue juga?.” Tanya Damar baik-baik    “Tidak terimakasih.” Ucap Banyu. Ya mungkin Banyu menolak karna dia k
Baca selengkapnya
05
“Ah sebenarnya bukan rumah, saya ngekos dan kos an nya ada di daerah ****.” Ucap Laras “Ouh ngekos, loh itu searah dengan rumah saya Laras.” Ucap Banyu “Eoh benarkah?.” Tanya Laras “Iya, Cuma beda beberapa blok dari kos an kamu.” Ucap Banyu “Eoh? Wah tapi itu kan daerah perumahan elit kak.” Ucap Laras “Sama saja rumah di sana, menurut saya tidak ada yang namanya rumah elit.“ Ucap Banyu “Eum.”“Jadi saya boleh kan antar kamu pulang?.” Tanya Banyu “Boleh kak kalau kakak tidak repot.” Ucap Laras “Baik, pulang nanti tunggu saya di parkiran, kakak permisi dulu ya. Habis ini ada pelajaran terakhir.” Ucap Banyu lalu berdiri dari duduknya“Eum iya kak.” Ucap Laras ikut bangu
Baca selengkapnya
06
Karena saat itu posisinya sepi tidak ada orang, maka Laras pun berinisiatif dan mempercepat langkahnya. Takutnya itu orang yang akan menjahati Laras, maka nya Laras segera mempercepat langkahnyaNamun semakin cepat langkah Laras, semakin cepat pula mobil itu mengikuti Laras. Ya Tuhan ini sangat menakutkan, bagaimana bisa dirinya dalam situasi se tegang ini. Bak di film-film yang di kejar orang jahat, seperti itulah situasinya.    Setelah beberapa lama, karena posisinya Laras capek. Maka Laras pun menghentikan langkahnya sebentar, ntah sejak kapan pula mobil yang tadi mengejar tiba-tiba berada di depan Laras sekarang. Mengerikkan    “Semoga saja itu bukan orang jahat.” Ucap Laras, sambil terus menetralkan nafas
Baca selengkapnya
07
“Nak, kamu itu cerdas dan teteh-teteh kamu juga cerdas, tapi sayang waktu teteh kamu ayah belum mampu membiayai mereka sampai kuliah. Dan sekarang giliran kamu, ayah ingin salah satu anak ayah bisa sukses dan membanggakan orang tua. Kalau ada yang mengejek kamu bahwa kamu anak petani bilang kepada mereka, saya bangga menjadi anak petani. Dan tunjukkan kepada mereka bahwa kamu anak seorang petani bisa sukses seperti anak lainnya.”     Kata-kata itu terus saja Laras ingat, dan kadang Laras menangis saat nilainya turun. Laras merasa tidak berguna kuliah, setelah itu Laras mencoba belajar dan terus belajar supaya bisa mewujudkan impian ayah. Melihatnya menjadi seorang yang sukses dan membanggakan orangtuanya.    Cita-cita Lara
Baca selengkapnya
08
"Eum iya mas, eh nggak papa kan aku panggil mas? Atau aku panggil sayang seperti yang lain?." Tanya Laras, sangat lucu. Nama panggilan saja harus tanya dulu ke Banyu. "Terserah kamu aja sayang." Ucap Banyu lalu kembali mencium kening Laras "Eoh Laras panggil mas atau sayang saja ya." Ucap Laras sambil melihat ke arah Banyu "Iya sayang, yaudah ayo makan dulu. Semua makanan sudah siap." Ucap Banyu "Mas udah pesan makanannya?." Tanya Laras "Iya, yaudah ayo makan." Ucap Banyu "Ih mas, lain kali jangan asal pesan. kalo nggak di makan kan sayang mubazir." Ucap Laras "Astaga sayang, iya-iya nanti mas kalo ajak kamu jangan nggak kayak gini lagi deh." Ucap Banyu sambil mengusak rambut Laras "Ehehe makasih mas." Ucap Laras "Iya sayang, yaudah yuk makan."
Baca selengkapnya
09
Setelah sekitar 5 menit Laras menunggu, akhirnya ada sebuah mobil yang terparkir di depan kafe. Mungkin saja itu bosnya, kita liat saja. Saat sedang memperhatikan mobil tersebut, Laras seperti mengenal mobil itu. Tapi apakah benar itu Banyu? Ya mobil itu mirip sekali dengan mobil Banyu, tapi apakah mungkin dia pemilik kafe ini? Semoga sana itu bukan Banyu Setelah mobil itu terparkir, turunlah seorang lelaki tampan dengan setelan anak kuliahan. "Itu Banyu, apakah dia hanya kebetulan mampir di kafe ini? Semoga saja iya. Kalau dia atasanku bagaimana?." Pikir Laras Laras berpura-pura tidak memperhatikan Banyu, tapi saat Banyu sampai kenapa kasir tadi menunjuk ke arah Laras? Apakah? Jangan-jangan benar Banyu bos dia nanti. Oh tidak, ini bisa kacau. "Pagi." Ucap Banyu kepada kasir "Pagi juga, ouh iya bos ada yang melamar pekerjaa
Baca selengkapnya
10
Mas, tapi aku belum kerja sama sekali hari ini." Ucap Laras     "Nggak papa, ayo." Ucap Banyu, sambil mengulurkan tangannya"Heum yaudah, ayo mas." Ucap Laras lalu memegang tangan Banyu     Ke esokan harinya, Laras bersiap seperti biasa karena kuliahnya siang sekarang, Laras bersiap untuk kerja terlebih dahulu.     Setelah bersiap, Laras menyiapkan perlengkapan untuk kuliah nanti karena saat selesai bekerja nanti Laras akan langsung berangkat kuliah dan agar tidak pulang lagi ke kos an nya.     "Pagi semuanya." Ucap Laras saat sampai di restoran     "Pagi juga." Ucap sang kasir sambil kembali menyusun tempat kerjanya
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status