Gadis Desa Untuk Abangku

Gadis Desa Untuk Abangku

Oleh:  LanLan  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
8Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dalam keluarga Wiraguna ada sebuah aturan yang tidak tertulis. 'Anak perempuan dilarang melangkahi saudara laki-laki tertua dalam hal pernikahan' sementara Zelin–anak bungsu itu sudah dilamar oleh kekasihnya. "Aku tidak akan menikah! Tidak akan pernah! tegas Ziko–Abang kandung Zelin. "Wanita itu makhluk paling cerewet dan membosankan! Mereka hanya bisa menghabiskan waktu dan uang di Mall." Ziko Wiraguna berucap sesuai dengan isi hatinya. Untuk bisa menikah dengan sang pujaan hati tentu saja Zelin harus memikirkan berbagai macam cara agar kakak laki-laki satu-satunya itu segera menikah. "Baiklah, kalau begitu izinkan aku buktikan bahwa pemikiran Abang mengenai wanita itu salah!Bila saatnya tiba engkau akanbertekuk lutut dengan wanita pilihanku." Zelin Wiraguna. Tidak terlahir sebagai anak kembar. Usia mereka selisih satu tahun. Sifatnya sangat bertolak belakang. Namun, tak jarang orang-orang menganggap mereka kembar. Mampukah Zelin mencarikan wanita untuk Abangnya? Bagaimana susahnya Zelin membuat Ziko bertekuk lutut pada wanita?

Lihat lebih banyak
Gadis Desa Untuk Abangku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
LanLan
Gak ada yang kasih ulasan, ya udah aku kasih ulasan aja. Hitung-hitung lagi mode menyemangati diri sendiri.
2021-09-03 01:26:37
1
user avatar
Ladedokument
Kakak beradik bukankah seharusnya memang kompak? Semoga mereka bisa menemukan cinta sejatinya dan hidup bahagia.
2021-09-03 01:22:49
2
user avatar
LanLan
Ini adalah karya pertama saya di GN. Saya harap kalian suka dengan apa yang saya tulis dan semoga bisa mengikuti sampai ending nanti. love you all ...️
2021-08-26 09:05:45
2
user avatar
Queen Lovely
sebuah kisah cinta yg luar biasa! Next Thor ......️
2021-08-26 08:56:51
2
8 Bab
Chapter 1
"Maafkan, Papa." Zoy menghembuskan nafasnya kasar. "Tapi ini adalah sebuah aturan tidak tertulis yang sudah berlaku sejak puluhan tahun lalu – tak ada satu pun yang boleh menentangnya." Zoy menjelaskan dengan tenang, meski raut wajahnya tidak bisa berbohong.   Laki-laki yang masih terlihat tampan meski usianya sudah memasuki lima puluh dua tahun itu duduk dengan penuh wibawa sembari memperhatikan putrinya terisak dipangkuan sang istri.   Hari ini cuaca di luar cukup panas – 32°C cukup menambah kobaran api didalam lubuk hati wanita malang yang sedang terisak akibat tak terima atas keputusan sang Papa.   Sebagai orang tua tentu saja Zoy tak tega saat melihat putri sematawayangnya tersakiti akibat tradisi. Hatinya pedih. Namun, tak ada yang bisa diperbuat selain memberi pengertian pada putrinya.   Sisil–ibunya Zelin hanya mampu mengusap lembut kepala putrinya. Melihat bagaimana terguncangnya tubuh gadis
Baca selengkapnya
Chapter 2
"Zelin Wiraguna, bersediakah engkau menjadi pendamping hidupku? Menemani aku menghabiskan sisa hidup ini bersamamu dan anak-anak kita nanti?"   Kalimat itu keluar dari mulut Yhosan dengan begitu mulus. Sudah lama dia menghafal dan menantikan hari ini. Menyatakan keseriusannya pada Zelin.   Alexandre Yhosanio–putra tunggal keluarga Alexander yang sudah menjalin kasih dengan Zelin sejak duduk di bangku kuliah. Saat di bangku SMA Yhosan suka tapi memendam rasa dan saat di semester 6 laki-laki berdarah Jepang itu menyatakan cinta pada Zelin.   Tak ada dekorasi mewah di atas kapal pesiar ini. Hanya sebuah lamaran sederhana disertai beberapa pasang mata dengan kotak beludru yang berisikan cincin berlian incaran Zelin Minggu lalu.   Zelin sebenarnya bukan pecinta berlian atau perhiasan lainnya. Namun, saat Yhosan membawanya kesebuah toko perhiasan otomatis jiwanya sebagai wanita terpanggil.  
Baca selengkapnya
Chapter 3
"Mama kenapa bisa masuk?" tanya Zelin dengan polosnya.   Sisil dapat melihat mata anak gadisnya itu terlihat masih merah dan basah. Artinya tangis Zelin baru saja berhenti atau bahkan belum sama sekali. Ada sesak dihatinya melihat keadaan putri semata wayangnya itu.   "Karena Mama adalah pemilik rumah ini!" jawab Sisil dengan lantang dan seolah terlihat angkuh. "Kalau, Mama tidak masuk dan membiarkan kalian lebih lama di sini bisa saja kalian berdua melakukan hal yang tidak-tidak," lanjutnya seolah menuduh padahal bukan itu maksud dari kedatangannya.   Sampai detik ini Sisil sangat percaya pada putra putrinya. Mereka tidak akan mungkin merusak kepercayaan orang tua apalagi sampai menorehkan aib yang akan membekas diingatan masyarakat luas.   Mendengar ucapan Sisil membuat Zelin dan Yhosan membulatkan matanya tak percaya. Selama tujuh tahun menjalin hubungan tak pernah mereka melakukan sebuah pelangga
Baca selengkapnya
Chapter 4
Pintu baru saja terbuka, muncul wajah kaku Yhosan dan Zelin dengan senyuman mengembang seolah semua baik-baik saja. Namun, pertanyaan Ziko sontak saja membuat nyalinya menciut tiba-tiba. Apalagi raut wajah Abangnya itu tak sehangat biasa.   Ziko tentu saja sudah melihat potongan-potongan video yang tersebar di sosial media. Membuatnya paham perihal tujuan mereka datang menemuinya. Apalagi berita yang dia dapat dari mata-matanya.   Menjadi anak paling besar dan memiliki kewajiban untuk melindungi serta menjaga adiknya. Membuat Ziko tak serta merta melepaskannya begitu saja. Ada banyak pengawalan tanpa sepengetahuan Zelin.   "Abang, lagi banyak pekerjaan?" tanya Zelin hati-hati. Padahal tadi dia sudah menyiapkan diri dengan matang setelah beradu argument dengan perasaannya.   Di satau sisi Zelin berfikir bahwa seharusnya dia tidak turut membawa Yhosan terlebih dahulu. Sebab biarpun Ziko menyukai Yhosan
Baca selengkapnya
Chapter 5
"Abang yakin tidak ingin menerima tawaran dariku?" tanya Zelin lagi memastikan. "Tidak, Zelin Wiraguna." Ziko menjawab dengan tegas. "Eemm ... bagaimana kalau Abang dengarkan dulu proposal kerjasamanya. Siapa tahu tertarik," ucap Zelin tak berputus asa. "Tidak perlu. Aku sangat yakin bahwa kerjasama yang kamu tawarkan tidak menarik dan sama sekali tidak memiliki keuntungan untukku," ucap Ziko. "Abang gak percaya sama adik sendiri?" tanya Zelin dengan wajah memelas. "Aku percaya! Hanya saja tak ingin melakukan suatu kesepakatan apa pun padamu," jawab Ziko dengan sombong. Mendengar perkataan Ziko membuat Zelin semakin kesal. Dia seolah sedang dipermainkan dengan Abangnya sendiri. Padahal hal yang ingin dia tawarkan tentu saja akan menguntungkan mereka berdua. "Kalau, Abang tidak mau tahu maka tidak masalah bagiku, tapi sebagai adik terbaikn
Baca selengkapnya
Chapter 6
Ziko membuka jas hitam yang menutupi kemeja biru navy. Merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan kepala yang bertumpu di tangan. "Masih tak ingin pulang? Abang lelah, ingin tidur," kata Ziko. Entah harus dengan cara apa lagi agar Zelin mau pulang. Ziko benar-benar tidak memiliki tenaga kalau harus meladeni pikiran-pikiran adiknya yang tak sejalan dengan dirinya. Dia bahkan hampir kehilangan kesabaran dalam menghadapi sikap adiknya hari ini.  "Apa yang terjadi pada Papa dan Mama? Kenapa aturan tak tertulis yang memberatkan ini harus hadir tiba-tiba?" tanya Ziko dalam hati. Peraturan macam apa itu? Hanya sebuah peraturan yang dapat merampas hak orang lain untuk bahagia. Apa orang tua mereka lupa bahwa saat ini abad kedua puluh satu bukan abad ke tujuh belas saat berdirinya VOC. "Aku tidak akan pulang sampai Abang menerima tawaranku," kata Zelin menantang. "K
Baca selengkapnya
Chapter 7
Mobil Tesla berwarna berwarna hitam dengan dua penumpang didalamnya keluar dari parkiran perusahaan Wiraguna Crop. Suasana didalam begitu mencekam. Kegagalan untuk menikah nyatanya membuat calon pengantin dan juga orang disekitar terlibat luka hati. Berperang dengan perasaan masing-masing. "Apa kamu juga sedang memikirkan cara lain?" tanya Yhosan tiba-tiba. Padahal dia sendiri sedang tidak memikirkan apapun, tapi daripada suasana terasa seperti di rumah hantu jadi lebih baik memulai percakapan mengenai rencana mereka saja, pikir Yhosan. "Huum. Aku sedang memikirkan, bagaimana kalau kiamat datang dan kita masih belum menikah? Kapan lagi akan merasakan kenikmatan duniawi?" tanya Zelin. Yhosan mengerutkan keningnya. Kenapa tiba-tiba jadi bahas hari kiamat dan kenikmatan duniawi? Padahal yang ada dipikiran laki-laki itu adalah bagaimana cara agar Ziko bisa jatuh cinta pada wanita.
Baca selengkapnya
Chapter 8
"Kamu tetap akan pergi?" tanya Yhosan saat melihat kekasihnya yang sedang berdiri didepan pintu rumah dengan dua buah koper besar.Seminggu lalu saat pengunduran pernikahan mereka. Malamnya keluarga besar Zelin telah berunding dan memutuskan bahwa peraturan tidak bisa dirubah.Oleh sebab itu hari ini, Zelin memutuskan untuk pergi ke desa Suka Hati. Dengan harapan di sana mungkin dia akan menemukan wanita yang tepat untuk Ziko."Ya, Sayang. Kalau aku tidak pergi bagaimana dengan kelanjutan hubungan kita?" Zelin balik bertanya.Sejak keputusan itu di buat, Yhosan adalah orang yang paling menentang rencana Zelin untuk pergi ke desa. Dia tidak bisa berjauhan dengan kekasih hatinya itu."Tapi, 'kan kita bisa cari wanita lain. Di sini ada banyak wanita cantik yang mungkin salah satunya diinginkan oleh Bang Ziko," ucap Yhosan membujuk.Bagi Yhosan tidak masalah kalau pernikahannya di undur, tapi tidak untuk kepergian Zelin ke Desa yang jaraknya cukup jauh dari kota. Selama tujuh tahun merek
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status