Terjebak Cinta Cowok Culun

Terjebak Cinta Cowok Culun

By:  Asterona  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.3
12 ratings
87Chapters
27.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Cantik, body goals, dan seksi. Itulah penilaian para cowok SMA Bakti Buana untuk seorang Mery Thevania. Kesehariannya dihukum di tengah lapangan menjadi ajang cuci mata. Keluar masuk club malam sudah seperti makanan baginya. Aldevan Kenzie Arcandra, Cowok tinggi berwajah tampan. Si ketus yang memiliki sifat dingin, cuek, dan judes. Kebanggan para guru, serta berbakat dalam hal fotografi. Hanya dua tujuan Devan selagi ia bersekolah di SMA Bakti Buana. Pertama, menghindari cewek-cewek pembuat onar seperti Mery. Kedua, lulus dengan nilai memuaskan. Namun apa yang terjadi jika Devan sendiri yang mengikat Mery masuk ke dalam kehidupannya? Mengklaim cewek itu adalah miliknya?

View More
Terjebak Cinta Cowok Culun Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
rosliana narulita
buku nya si Bagus, ceritanya asik karna kekinian. gak kepanjangan juga babnya. eh tapi baru bab 9 udah minta 30 koin aja.. aduhh payah..
2023-04-29 23:49:57
0
user avatar
@shi_author
halo kak, novel nya bagus, menarik bgt hehe. semangat terus ya. kalau ada waktu bisa mampir ke novel ku ya :)
2022-12-17 15:45:31
0
user avatar
Erni Risnawati
Bagus Banget ceritanyaa, unik
2022-05-27 13:28:32
0
user avatar
Vivo
bab 69 kok udah gak nyambung cerita ya
2022-03-01 18:38:58
0
user avatar
PuteriSenja
Wahh kerenn! Gaya bahasanya oke
2022-02-11 19:18:22
0
user avatar
EnKa Jasmine
Seru ceritanya... Semangat upnya, kak. Ditunggu next part
2022-02-10 13:11:59
1
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:23:06
0
user avatar
Ardina
mantap cerita nya
2021-11-26 21:20:11
0
user avatar
Mimosa_NR
Semangaat Kak. ...
2021-11-08 13:39:17
0
user avatar
Skavivi
semangat kak
2021-09-16 16:35:31
0
user avatar
ArgaNov
Jangan putus asa, tetap semangat! Jangan lupa singgah juga di "Aku Suka Kamu, Tapi ...." Ditunggu kedatangan kamu!
2021-08-25 18:36:10
0
user avatar
Edy Paryono
koinya terlalu banyak untuk buka bab...mhon dikurangi lgi
2021-08-31 11:10:18
2
87 Chapters
Mery Thevania
 ••• Mery ThevaniaPuluhan pasang mata saat ini sedang mengarah pada tiga orang cewek yang tengah dihukum di lapangan. Terutama, untuk anak kelas 11 IPA-4 melihat teman mereka layaknya sebuah tontonan drama, umpatan serta bisikkan terdengar sepanjang koridor SMA Bakti Buana. Terik matahari kian menyengat, menerpa ketiga cewek berseragam putih abu-abu itu."Buset dah, body goals banget!""Dadanya uh putih, njir!""Cantik bet, anjir, auto lari mantan gue.""Kinclong semiriwing dah!"Setidaknya itulah pujian dari para cowok yang berada di lorong SMA Bakti Buana, mereka memanfaatkan kejadian ini sebagai ajang
Read more
Aldevan Kenzie Arcandra
Ruangan Eskul Fotografi. Seorang cowok berseragam putih abu-abu sedang sibuk memutar lensa kamera, matanya melirik ke depan tiap kali ingin mengambil gambar. Barang kali dia menemukan titik fokus yang tepat di area lapangan.  Cowok berhidung mancung dengan rahang tegas dan tubuh proporsional itu bernama Aldevan Kenzie Arcandra. Dingin tatapan cowok itu membuat siapa saja berpikir seribu kali mengajaknya berbicara. Namun, aura lain yang dimiliki cowok berlengan kekar itu berhasil menarik perhatian cewek-cewek untuk terus menatapnya. Aldevan bukan OSIS, bukan panitia, bukan pula termasuk dalam daftar siswa yang akan tampil dalam acara pentas seni nanti. Tetapi, karena keahliannya memainkan kamera, Aldevan menjadi salah satu siwa yang akan mendokument
Read more
1 > Rencana dan Pentas Seni
Bagi Mery, diskors merupakan hal yang menyenangkan, tapi yang menjengkelkan adalah waktu skors-nya yang selalu bertepatan dengan acara pentas seni. Kalau begini, dia harus rela merubah sedikit penampilannya malam nanti agar bisa menghadiri acara tahunan sekolah itu. Demi menemani kedua sohibnya, Raya dan Tasya.Tasya dan Raya mengernyit ketika melihat Mery mengeluarkan kacamata serta wix panjang dari lemarinya, benda bulat itu terlihat baru, padahal mereka sangat mengetahui Mery membenci benda yang identik dengan cupu itu.Meletakkan barang aneh di atas kasur, Mery berkata. "Gue siapin semua, lo bedua tinggal tunggu."Tasya dan Raya menaikkan alis mereka kemudian saling berpandangan, heran."Lo...yakin, Ry? Gue kira lo bakal berubah jadi apa gitu. Lah, malah jadi gini," ucap Raya bersedekap. Memandang remeh."Lo nggak usah protes. Liat aja nanti, gue bakal temenin lo bedua."Raya semakin heran dibuatnya, pula, dilihat dari notebene Mery yang sering membully adik kelas sepuluh terutama
Read more
2 > Dia?
Arlan berulang kali mencocokkan kemiripan salah satu cewek yang baru saja mereka potret pagi tadi. Ia mengernyit dalam sembari menunduk, dua kamera disejajarkannya. Bahkan wajah Arlan sangat dekat dengan kameranya.Kevin bertanya. "Gimana?" "Hmm ... mirip banget sih menurut mata gue, tapi gak mungkin, gue gak yakin. Tuh cewek lagi diskors, mana dibolehin nonton pensi." Arlan menggeleng kuat-kuat. Kevin berdecak beberapa kali. "Gue berani taruhan kalo itu dia. Gimana kita cari aja tuh cewek?" "Oke, siapa takut. Al, lo ikut nggak?" Arlan menatap Aldevan. Cowok itu masih sibuk merekam pentas paduan suara dari anak kelas X IPS-3. "Lo aja sana. Gue gak tertarik." "Yah, lo mah gitu terus, sekali-kali dong buka mata lo lebar-lebar. Liat dunia luar terutama cewek-cewek cantik. Monoton banget hidup lo." Aldevan melirik tajam sekilas Arlan dengan ujung matanya. "Bullshit lo bedua!" ••• Mery kini berada di salah satu stand penjual makanan, makanan manis pastinya, cupcake coklat dan berbaga
Read more
3 > Permintaan Sulit
"Lo?"Mery membulatkan matanya beberapa saat, dia menatap Aldevan penuh pertanyaan sekaligus agak malu di hadapan cowok itu. Coba pikir bagaimana imejnya nanti kalo ketahuan disangka nyuri padahal tidak? Terlebih lagi, penyamarannya jadi cewek cupu kemungkinan terbongkar karena cowok itu.Sementara Aldevan nampak memutar bola matanya bosan, dia enggan peduli sama tatapan beberapa orang atau tatapan heran Mery padanya. Dasar cewek gesrek emang."Ini kembaliannya, Dek. Lain kali hati-hati kalo nolong orang, kita gak bisa percaya gitu aja. Itu cuma modus." Si pramuniaga tadi menyindir, melirik Mery dengan ujung matanya. Mery sempat melotot namun pramuniaga itu tidak peduli.Aldevan  malah tertawa mendengarnya, senyum tanpa dosa menampilkan gigi-gigi putihnya yang berjejer rapi."Bisa aja, Mbak. Maling emang nggak ada yang mau ngaku," sindir Aldevan lagi. Mery menghentakan kakinya kesal. Ditatapnya Aldevan penuh amarah."Enak a
Read more
4 > Cewek Sialan
Selain mengepang rambutnya Mery juga hanya memakaikan sedikit polesan bedak di wajahnya. Jujur, rasa gerah dan panas ketika Mery membiarkan wix yang ia pakai bekas tiga hari lalu harus dipakai ke sekolah pagi ini. Meski tidak sudi, tapi ia juga harus menjaga imejnya sebagai cewek yang menepati janji. Entah kenapa juga ia tidak mengerti, seperti tanpa sadar ia mengiyakan persyaratan cowok itu. Setelah bersiap-siap, dengan langkah berat Mery menaiki mobil yang sudah ada pak Ilham--supir pribadinya. "Jalan, Pak," perintah Mery yang duduk di kursi depan samping pak Ilham dengan malas. Pak Ilham menatap Mery sumringah. "Wah, Non beda hari ini. Gimana kalo bapak kasih tau sama Tuan?" Mery menggidikan bahunya, diketahui Papanya saja ia malu apalagi kalo sampai satu sekolah. Mau ditaruh dimana mukanya nanti? Di bak sampah? "Bodo amat, Pak. Cepetan jalan!" Pak Ilham hanya tertawa pelan, kemudian  mobil mereka menyusuri jalanan pagi
Read more
5 > Hukuman
Tidak sampai disitu rupanya kesialan Aldevan, baru saja dia sampai di depan gerbang sekolah, Mery menghadangnya dengan merentangkan tangan di tengah jalan. Menghalangi cowok itu untuk masuk lebih dalam menuju parkiraan. "Stop!" Mesin motor Aldevan kontan berhenti, telat sedikit saja bagian depan motornya akan menghantam perut Mery. "Udah bosen hidup lo hah?!" tanya Aldevan tegas, ketika cewek itu malah acuh dan bersidekap. "Gue malah bosen liat muka lo," ucap Mery, ketika Aldevan turun dari motornya. Cowok itu membuka helm dan merapikan rambutnya. Tidak sepenuhnya Aldevan kesal, ia malah tersenyum sinis karena penampilan Mery yang 80% berubah, rambutnya dikepang, kacamatanya hampir melorot, dan kuku yang dulunya dicat sekarang bening kembali. Lalu 20% yang kurang itu adalah seragamnya yang begitu ketat dan sifatnya yang urakan. "Lah, kalo gitu kenapa lo ngalangin jalan gue?!" ucap Aldevan penuh penekanan. "Suka-suka gue lah!"
Read more
6 > Janji VS Taruhan
"Kak Aldevan." Suara imut itu entah datang darimana, Aldevan menoleh, alisnya bertaut, Mery celengak-celenguk mencari pemilik suara. Tapi, Aldevan mengenali suara itu. Dan benar saja, ketika matanya memandang sisi tiang basket... Sarah berdiri di sana sambil menyunggikan senyum pepsodent. Tampak kegirangan apalagi saat bertukar pandang dengan Aldevan. Namun sesaat melihat sosok Mery, senyumnya langsung pudar. "Kakak ngapain di sini?" tanya Sarah polosnya. Menatap Aldevan lalu menatap Mery sinis. "Ini siapanya kakak?" tunjuk Sarah pada Mery. Mery bersedekap, dia memutar bola mata malas. Siapa lagi coba cewek ini? "Bukan urusan lo," ketus Aldevan. Nada bicara yang sama saat ia menjawab siapapun, kecuali pada orang lebih tua Aldevan lebih sedikit beretika. Mery mendengus, sepertinya Aldevan juga tidak suka kehadiran cewek ini. "Dengerin tuh bukan urusan lo, makanya cepetan pergi, lo itu ganggu!" "Lo yang harusnya pergi, dari tadi gue liat Kak Aldevan risih sama kehadiran lo," titah
Read more
7 > Dilema
Aldevan mengusap wajahnya gusar, mungkin antara keberadaan Mery yang tiba-tiba menabrak dirinya hingga dadanya terasa sakit atau taruhan Arlan yang tidak main-main. "Rese! Kepala lo itu udah kayak batu, mana ada siang bolong gini hantu?!" celetuk Aldevan mengambil jaketnya yang terjatuh. Mery mengusap lehernya salah tingkah, dilihatnya wajah Aldevan sambil mengangkat dagu menantang. "Oke kalo lo nggak percaya. Gue bisa buktiin." Mery meraih tangan Aldevan, tanpa sadar cewek itu menuntunnya hingga beberapa langkah. Tapi ditepis oleh Aldevan. "Gak usah pegang-pegang!" ketus Aldevan. Mery mengibaskan tangannya. "Siapa juga yang pegang-pegang tangan lo." Lah, terus tadi lo ngapain? Pegang tangan setan? Aldevan hampir saja mengeluarkan pertanyaan itu jika tidak menutup mulutnya rapat-rapat. Arlan dan Kevin saling berpandangan heran, mereka hanya bisa mengikuti dua orang di depannya menuju taman belakang sekolah. Terpaksa Kevin tahan
Read more
8 > Melepaskan Diri
Mery tidak tahu harus berbuat apa ketika cowok di hadapannya ini menguatkan pelukan di pinggangnya. Padahal Mery sudah berkata dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Lepasin gue, Ren. Gue gak bisa." Mery berusaha melonggarkan pegangan tangan Rendi dari pinggangnya. Namun tenaganya kalah kuat dari cowok itu. "Kenapa gak bisa? Lo lupa sama kejaAldevan tiga bulan lalu? Gue sayang sama lo, Ry." Rendi meniup-niup telinga Mery, dia tidak peduli seberapa kuat usaha Mery melepaskan tangannya. "Gue emang pernah ngelakuin itu sama lo, tapi itu bukan berarti lo bakal selamanya jadi milik gue, Ren. Sekarang lepasin gue, lo gak bisa kayak gini. Cepetan!" suara Mery meninggi. Mungkin menurut Mery mempermainkan hati cowok itu biasa. Terlampau dari apa yang ia lakukan dulu, dan Rendi menjadi salah satu korban permainan hatinya. Rendi menggeleng kuat. "Gak, pokoknya lo harus jadi milik gue," titah Rendi. Mery menggeleng cepat, masih berusaha melepaskan
Read more
DMCA.com Protection Status