ARYA WIGUNA WADAH TERPILIH

ARYA WIGUNA WADAH TERPILIH

Oleh:  GANDARA  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.3
12 Peringkat
42Bab
5.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dunia persilatan selalu penuh dengan dendam. Bahkan meski tinggal jiwanya saja, beberapa pendekar tetap memiliki api dendam membara. Itulah yang dialami pendekar tua bernama Wangun Genta Pati. Dia harus menemukan tubuh untuk dijadikan tempat reinkarnasi.Seorang bayi tidak beruntung dilahirkan dari rahim perempuan tua sekarat. Namanya Wangsa, seorang pemuda dengan hati dan jiwa yang bersih.Namun sayang, tubuhnya terpilih jadi wadah balas dendam Wangun Genta Pati. Perseteruan dua jiwa satu tubuh semakin keruh dan dari sinilah petualangan Wangsa dimulai. Apa Arya berhasil meredam dendam Wangun Genta Pati, atau malah ikut terbakar api balas dendam yang membara?Cover : pinterest

Lihat lebih banyak
ARYA WIGUNA WADAH TERPILIH Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Rvaldi
mantappppppppppp
2022-02-02 22:16:08
1
user avatar
GANDARA
berikan kritik serta sarannya ya teman-teman, supaya saya bisa memperbaiki karya saya ini. terima kasih, untuk pembaca yang masih setia dengan karya recehan ini hehe.
2022-01-18 16:50:49
2
default avatar
WN Vision
Wajib mengikuti sampai ending!!!
2022-01-04 17:40:53
1
user avatar
AL Doank
Mantap kak Agung. Tetap semangat
2021-11-10 19:57:20
1
user avatar
Wit Setiawan
...bagus lanjut semangat
2021-10-31 21:36:27
1
user avatar
Kbhc Ketupi
alur cerita khas
2021-10-31 20:55:40
1
user avatar
Lia Lintang
Waaah baru baca udah terpukau. Keren nih novel. Sinopsisnya keren. Pembukaannya kece, narasinya mudah dipahami. Semangat update Kak.
2021-10-13 21:43:07
1
user avatar
Winter San
cerita yang patut untuk selalu dinantikan kelanjutannya...
2021-09-27 09:56:57
1
user avatar
Putri Pluviophile
bab pertama menguras air mata. nyesek banget ini...... keren banget !!
2021-09-25 12:27:14
2
user avatar
GANDARA
semoga hasilnya bagus
2021-09-15 16:07:22
2
user avatar
Kebo Rawis
Wuih, mantap ini ceritanya. Pendekarnya langsung menjadi sosok kuat, beda dari yang lain. Ditunggu update selanjutnya.
2021-08-15 19:24:09
2
user avatar
Aldo Trinando
kok gak update
2021-10-30 19:52:20
1
42 Bab
LAHIR BAKAL WADAH
Di tengah pedesaan di sebuah negeri yang jauh dari kata damai, terlihat sepasang suami istri berkehidupan serba kekurangan.Setiap hari mereka hanya menggantungkan hidup dari hasil pertanian seadanya. Itu pun milik seorang hartawan penguasa negeri tersebut.Sebut saja dia Kumbang Lana, hartawan sombong yang selalu bersikap semena-mena terhadap orang yang tidak punya. Siapa pun tidak berani melawannya.Selain kaya raya, dia juga memiliki kemampuan bela diri yang cukup tinggi. Beberapa bandit pernah mencoba merampok harta miliknya. Tetapi mereka gagal setelah mendapatkan perlawanan darinya.Dengan demikian orang-orang desa hanya bisa mematuhi perkataannya. Kalau tidak nyawa mereka bisa terancam karenanya.Di tengah kesengsaraan yang melanda, Kumbang Lana seolah menjadi dewa. Berkuasa atas segala hak juga kebebasan orang desa. Setiap hari warga desa harus mengurus pertanian miliknya.Tidak terkecuali Gendis dan suaminya Wira. Ketidak -berdayaan
Baca selengkapnya
Arya Wiguna
Beberapa tahun kemudian, tampak terjadi banyak kekacauan di hampir seluruh pelosok negeri.Kemarau panjang yang terjadi, membuat rasa kemanusiaan hilang karena sulitnya keadaan.Tidak terkecuali Desa Mandalika, pelosok negeri yang paling jauh dari kata sejahtera.Para penguasa selalu bersikap egois tanpa memikirkan penderitaan rakyat kecil di sekitarnya.Katakanlah keserakahan atas hak orang lemah kerap kali disengaja semata demi memperkaya diri sendiri."Ambil semuanya!"Terdengar jelas seruan kejam yang dilakukan para bawahan penguasa untuk mengambil hasil pertanian."Kami mohon, jangan lakukan itu," rintih seorang wanita paruh baya sambil memegang kaki salah satu pesuruh penguasa Desa Mandalika.Namun pria itu malah tertawa puas mendengar rintihan yang perempuan tersebut lakukan."Pergi sana!" tendang pria itu dengan kejamnya.Akibatnya perempuan tadi harus tersungkur dan menderita luka-luka karena hal tersebut
Baca selengkapnya
SOSOK WANGUN GENTA PATI
Mungkin kebanyakan orang lain akan menyimpan uang pada kain kecil yang dapat dikerutkan tersebut.Akan tetapi berbeda dengan Arya Wiguna. ke mana pun dia pergi sudah pasti membawa daun sirih atau bahan obat lainnya.Selain kemampuan bertarungnya yang cukup hebat, Arya Wiguna juga mengetahui tanaman-tanaman yang bisa dijadikan obat.Untuk itu dia selalu membawa beberapa dedaunan, semata berjaga kalau-kalau bertemu dengan warga yang terluka."Kau kira kami kambing!" gerutu pria berambut gimbal itu merasa dirinya telah dilecehkan.Dengan penuh rasa kesal, pria itu menyuruh beberapa temannya untuk segera menangkap Arya Wiguna."tunggu, Paman, kembalikan dulu itu," Arya Wiguna dengan konyolnya meminta kantung kecil berisi daun sirih yang diberikan tadi."Kalau tidak, kau tahu akibatnya," ancam Arya.Wajah Arya Wiguna berubah serius seketika.Belum pun melakukan penyerangan, mereka yang berencana meminta upeti berpikir d
Baca selengkapnya
ARYA TERTANGKAP
Tidak lama kemudian muncullah pada air yang jernih wajah berbeda selain dirinya.Benar, wajah itu tidak lain adalah rupa kakek yang muncul dalam mimpi Arya.Karena ini merupakan hal yang terjadi pertama kali, Arya terperanjat kaget sampai jatuh ke belakang."Apa aku sedang berhalusinasi?" gumamnya dalam hati.Sejak dia mengalami pertemuan dengan lelaki tua dalam mimpi, Arya merasa banyak terjadi keanehan.Salah satunya adalah selalu mendengar suara yang bahkan wujudnya tidak ada.Ditambah lagi, sekarang Arya melihat wajah lain yang terdapat pada dirinya."Dasar bocah!" Suara aneh itu muncul kembali, memecah lamunan Arya tentang serangkaian keanehan yang dia alami."Siapapun kau, pergilah!" gertak Arya merasa terganggu dengan kedatangan suara tersebut."HAHAHAHAHA."Bukannya pergi, suara tersebut malah mengejek Arya dengan menertawakannya."Baiklah apa yang kau inginkan?" Arya memberanikan diri
Baca selengkapnya
PERTARUNGAN FUA MARGA
Benar saja meskipun tangan sudah lepas dari ikatan, Arya tetap berlagak layaknya terikat.Hal itu dia lakukan semata demi mengikuti permainan para penjahat yang tengah berhasil menangkapnya."Dengarkan aku anak muda, kau harus bersikap baik," ujar Gandola seraya memegang dagu Arya."Tenang saja ketua, kami bisa mengurusnya kalau dia bertindak macam-macam," timpal Acarya Kuda Sena juga salah satu kepercayaan Gandola.Sembari menjauhkan tangan dari dagu Arya, Gandola berbisik licik tepat di telinga Acarya Kuda Sena."Bila perlu habisi saja," bisiknya.Tiba-tiba langkah mereka terhenti mendapati sergahan seseorang yang entah datang dari arah mana."Gandola Daksa Burma!" "Siapa kau? Keluarlah bajingan!" gertak Gandola merasa kesal nama lengkapnya  kini terungkap.Selama ini para pengikutnya tidak pernah sampai tahu nama lengkap pimpinannya.Hal itu sengaja Gandola sembunyikan demi ambisinya berkuasa atas da
Baca selengkapnya
KEKALAHAN GANDOLA
Konon beberapa tahun silam kedua Marga tersebut merupakan kepercayaan saudagar terkaya pada masanya.Namun karena sama-sama ingin mendapat kepercayaan lebih, keduanya kerap bersaing sedemikian rupa.Sampai pada akhirnya, kedua Marga tersebut bermusuhan. Karena salah satunya menuding yang lain melakukan penghianatan."Apa kau ingat? Bagaimana leluhur kalian mengkhianati kami?" ujar Abiyaksa Putra Garda."Leluhur kalian sendiri yang tidak mau menerima penjelasan kami," timpal Gandola Daksa Burma."Bukankah sudah jelas, kalian mengkhianati perjanjian demi kepentingan pribadi?""Rasanya percuma saja berbicara dengan orang sepertimu," tukas Gandola Daksa Burma.Entah sepenting apa isi perjanjian yang sudah leluhur mereka sepakati, hingga penghianatannya tidak dapat di ampuni."Oh jadi sepeti itu," terka Arya."Jangan sok tahu anak muda!" sergah Acarya Kuda sena yang kebetulan mendengarnya."Maaf Paman, tapi apa t
Baca selengkapnya
KEKACAUAN PASAR
Perjalan menuju tempat perdagangan memang cukup jauh, akan tetapi demi uang mereka rela menempuhnya.Apalagi mereka memiliki Arya, yang bisa menghasilkan kepingan koin berlipat ganda.Bagaimana tidak, wajah Arya yang tampan jelas akan banyak diminati oleh para saudagar besar.Bukan hanya itu, bahkan mungkin saja Arya di tebus ratusan keping emas oleh para petinggi kerajaan."Apa tempatnya masih jauh?" Abiyaksa sudah tidak sabar lagi."Sebentar lagi kita sampai Tuan," balas Acarya.Sementara Arya yang masih menjadi tawanan mereka, memikirkan sebuah rencana.Namun dia berpikir, waktunya akan sangat cocok kalau melarikan diri di tengah-tengah pasar.Dengan begitu, para berandal akan kesulitan mengejarnya karena terlalu banyak orang."Tunggulah pembalasanku!" gumam Arya dalam hati yang sebenarnya sudah ingin meloloskan diri saat itu juga.Akan tetapi Arya sadar, kalau kemampuannya belum cukup untuk melawan berandal se
Baca selengkapnya
SEMBUNYI
Namun sepertinya baik Acarya maupun Abiyaksa, masih belum sebanding dengan Suro Barong. Hal ini jelas terlihat dari betapa lelah keduanya, berbanding terbalik dengan keadaan Suro Barong yang tampak biasa saja. "Sudah ku bilang, pendekar rendahan seperti kalian, tidak akan mampu mengalahkan bahkan sekedar menyentuhku." Ungkapan Suro Barong itu, membuat keduanya semakin merasa terhina. Tanpa memikirkan lagi rasa lelah, keduanya kembali mengerahkan sisa-sisa tenaga untuk menghadapi Suro Barong. Akan tetapi seberapa keras pun mereka mencoba, Suro Barong masih berdiri tegak dengan kesombongannya. Bersamaan dengan hal itu, Arya terus berlari menghindari kejaran beberapa anak buah Abiyaksa. Sampai memaksa Arya memasuki salah satu kediaman warga, tanpa izin  terlebih dahulu. "Siapa kamu?" sergah seorang perempuan sambil memegang erat tubuh anaknya. Perempuan tersebut ialah salah satu warga, yang sudah kehilangan su
Baca selengkapnya
MUSUH TIDAK TERLIHAT
Semua anak buah Abiyaksa yang sudah kehilangan jejak, lekas kembali untuk memberitahukan hal demikian.Akan tetapi satupun diantara mereka tidak menyangka, kalau Abiyaksa juga Acarya sudah tergeletak tiada bernyawa.Karena tahu pelakunya tidak lain adalah Suro Barong, mereka berniat untuk menuntut balas."Ketua saja bisa dikalahkan dengan mudah, apalagi kita pengikutnya," celetuk Nayan salah satu anak buah Abiyaksa.Pendapatnya tersebut tidak dapat disalahkan, karena fakta jelas terlihat di hadapan mereka sendiri."Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Gentong masih bersikeras untuk menuntut balas."Tenang saja, aku punya rencana yang bagus," timpal Nayan dengan senyuman licik.Usut punya usut, Nayan berencana memberitahukan perbuatan Suro Barong terhadap Balung Wesi.Memang saat ini Suro Barong merupakan pendekar yang sengaja dibayar oleh Balung Wesi, dengan berbagai syarat dan perjanjian di atasnya.Kebetulan salah
Baca selengkapnya
VS SILUMAN ULAR
Belum mencapai kesepakatan, siluman ular menggunakan kesempatan itu untuk menyerang.Beruntung meski Arya tidak dapat melihatnya, masih bisa merasakan serangan tersebut dan menghindar.Meskipun demikian, serangan kedua siluman ular berhasil membuat Arya terjatuh cukup keras.Bahkan sedikit darah mulai terlihat di ujung bibir Arya, akibat serangan siluman ular itu."Sialan, andai saja aku bisa melihatnya," pekik Arya dalam hatinya."Sudah ku bilang, biarkan aku menguasai tubuhmu!" Wangun Genta Pati tidak ingin Arya kehilangan nyawa, karena secara langsung juga berarti kematian baginya.Untuk itulah sebisa mungkin dia harus segera menguasai tubuh Arya, supaya lolos dari bahaya tersebut.Namun Arya yang belum mempercayai Wangun Genta Pati sepenuhnya, terus menolak walau sudah mengalami luka."Untuk kali ini saja, agar siluman tengik itu lekas binasa." lagi-lagi Wangun Genta Pati membujuk Arya.Merasa tidak ada
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status