Riku's Story (Benua Meera dan Raja Api)

Riku's Story (Benua Meera dan Raja Api)

By:  Bung Choi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
23Chapters
2.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Berakhirnya perang besar adalah kabar baik bagi sebagian besar masyarakat di benua Meera. Namun, masa lalu tidak pernah lupa tuk menuntut masa depan. Di benua Meera, semua berhak memiliki kekuatan, berhak bertarung, berhak untuk hidup. Tapi, mereka yang berkuasa punya lebih dari sekedar kekuatan. Riku berpikir dia lah manusia terpilih, apa yang dimilikinya adalah anugerah. Dia lupa, kekuatan besar selalu menuntut tanggung jawab yang serupa. Semua aman, sampai seseorang berkhianat, ia harus bersembunyi, petualangan dimulai. Di benua Meera, semuanya diselesaikan dengan kekuatan.

View More
Riku's Story (Benua Meera dan Raja Api) Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Rafdian Destizal
menarik tapi gak ada lanjutan
2021-10-26 19:22:46
0
user avatar
Bung Choi
Mantap, cerita yang menarik
2021-08-18 00:44:15
0
23 Chapters
BAB 1 (Riku dan Kakek)
Siang yang panas untuk bulan ini. Riku tahu itu, sebab ia pandai membaca alam, tapi ia harus berburu, karena si tua bangka akan menghukumnya jika tidak ada makanan untuk malam ini. Dia sudah membawa panah dan pergi ke tengah hutan untuk membuat beberapa jebakan. Jebakan-jebakan kecil ini hanya untuk menjebak kelinci, sedang busurnya ia gunakan untuk berburu rusa di padang rumput, jauh di luar hutan. Sebab hari akan panas, dia berangkat pagi-pagi sekali. "Kek, aku pergi." Ucapnya seraya meninggalkan pintu rumah menuju hutan. "Hey, Riku! Jangan sampai dagingnya kurang ya! Atau kau yang akan menjadi makan malam." Teriaknya, dan Riku pun sudah menghilang di tengah pepohonan yang menjulang. "Si tua gila, bisa-bisa naik darah lagi dia. Ya, mati pun tak apa lah." Gumam Riku.  Riku baru saja selesai menyiapkan jebakan, berangsur pergi menuju padang rumput di luar hutan. Hutan Desa Yooru adalah hutan terbesar di kerajaan Needa, but
Read more
BAB 2 (Cigam Sang Absolut)
Matahari belum beranjak, dan Riku sudah berlatih di halaman. Melatih bela dirinya di tengah sunyinya pagi.Begitu pun melatih seni senjatanya, diantara kesukaannya adalah panah dan tongkat panjang.Hal-hal demikian juga menjadi penentu dalam sebuah pertarungan bukan? Jika kau bersenjata dan ahli menggunakannya, itu akan memudahkanmu mengalahkan lawan, meningkatkan serangan, bahkan jangkauan juga.Lalu bela diri, seni pertarungan jalanan yang bisa digunakan untuk bertarung ataupun bertahan, bagi seorang petarung di zaman ini, bela diri adalah pakaian, hanya orang bodoh yang tidak mempelajarinya."Semangat sekali kau, bocah!" Kakek tua itu keluar, terdapat kapak di pundaknya, ia pasti akan mencari kayu."Kalau mau mencari kayu, tebang lah pohon yang tua, jangan yang muda. Yang tua memang sudah jatahnya mati." Ucap Riku."Hey, kau menyindirku untuk cepat mati ya?!" Balas kakek."Bukan seperti itu, pak tua. Mereka tunas baru
Read more
BAB 3 (Teera dan Angin)
Bumm, suara itu begitu keras terdengar. Riku, yang berada tidak jauh, bergegas cepat memastikan, apa? Atau siapakah itu?Jikalau pun ada ledakan, biasanya adalah ledakan bahan peledak.Sebagai tempat yang cukup tertutup dan jarang diketahui, hutan Yooru menyimpan banyak sekali spesies tumbuhan ataupun hewan yang langka, dimana proses pelestarian diserahkan kepada kakek, sekaligus diantara hal-hal yang terlarang untukku adalah memetik tumbuhan atau memburu hewan langka tersebut. Disini lah para pemburu ilegal mengambil kesempatan, dan secara aneh, mereka memang sering menggunakan peledak sebagai cara cepat untuk membunuh hewan-hewan tersebut, yang nantinya langsung mereka jual mahal, tentunya secara ilegal.Jika itu memang mereka, maka Riku pun bertugas untuk mencegah dan menangkap mereka jika perlu.Bumm, suara itu terdengar lagi, letaknya agak jauh, hampir di sisi terluar hutan yang mengarah ke sungai Mazz.Meski terlampau ag
Read more
BAB 4 (Menjadi Dewasa)
Karena jarak yang cukup jauh, mereka baru sampai saat matahari sudah benar-benar tenggelam, dan malam baru saja datang. Dari jauh, pintu rumah nampak berbeda dengan adanya satu alas kaki yang berbeda, tamu? Pikir Riku."Kakek, aku pu-" suara Riku terhenti, ada sesuatu disana, dilihatnya tamu tersebut, dia tahu orang itu, dan tidak ada orang yang lebih dicintai Riku, selain orang itu. Riku pun merangsek berlari memeluknya."Halo Riku, kau tambah besar ya, haha." Ucap orang itu, Morgan."Kenapa kau kesini, Morgan?""Kakek bilang dia butuh teman, kesepian d
Read more
BAB 5 (Titik Awal)
Makan malam terasa begitu panjang, dan selesai saat menyentuh tengah malam. Morgan dan Teera menginap untuk malam itu. Teera tidur bersama Riku, dan Morgan tidur sendiri, dia selalu punya tempat untuk kembali, karena ini juga rumahnya. Sebab kebahagian yang memuncak, Riku tertidur lebih pulas, sehingga ia bangun lebih pagi esoknya. Keluar rumah, membawa semua hadiahnya semalam, jimat--yang kini ia ikatkan menjadi kalung di lehernya--dan busur barunya yang diberikan oleh Teera. "Baiklah, waktunya mencoba." Sebab langit masih sangat gelap, maka Riku akan mencoba berlatih untuk mengetahui kekuatan jimatnya. Mengetahui jimat ini menerimanya, dan lagi, ini adalah peninggalan ayahnya, ia tak sabar sekali untuk mencobanya. Ia berusaha mengingat apa yang dijelaskan oleh Morgan semalam. "Dalam mengaktifkan kekuatan Jimat. Banyak sekali prosesnya, Riku. Em...maksudnya, banyak sekali pemicu." "Bisa
Read more
BAB 6 (Jimat Api)
Teera yang tidak memahami apa yang tengah terjadi hanya diam dan berteriak."Apa yang dicoba?! Hey?!"Morgan hanya tersenyum, dan--splash. Morgan melesat cepat, yang kini, secara tiba-tiba, sudah berada di atas Riku. Teera tercengang dengan pergerakan Morgan.Inikah pergerakan seorang anggota pasukan kerajaan? Gumam Teera.Dalam gerak lambatnya di atas Riku, Morgan mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Riku mengambil posisi, memperhatikan apa yang keluar dari sakunya Morgan, itu--Riku terdiam, bingung, pemantik api?Morgan menyalakan pemantik api, dan dalam sekejap semua api dari pemantik tersebut seperti ditarik keluar dan berputar memadati salah satu tangannya yang teracung ke bawah, mengarah tepat ke Riku."Sihir api." Ucapnya."Fire...ball!"Selepas kata itu disebut, gumpalan
Read more
BAB 7 (Pasukan Kerajaan)
Malam setelah Riku mendapat kekuatannya, ia terbangun setelah kelelahan tadi sore. Ia pergi ke ruang makan, perutnya lapar setelah seharian berlatih dengan Morgan.Sesaat setelah sampai, kakek tengah duduk sendirian di meja makan. Riku duduk, dan langsung mengambil makan, tak memperdulikan kakeknya."Kau kelelahan? Dasar lemah!? Hehe." Ucap kakeknya, membuat Riku menahan suapannya, waktunya membalas."Bilang saja kau iri, heh. Sekarang aku sudah kuat, dan setelah berlatih menjadi lebih kuat, aku akan pergi dari sini.""Berkelana jauh, menuju tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi. Tempat dimana kau tidak bisa memarahiku.""Lalu--" ucapnya tertahan."Pergi mencari ayah." Ucap Riku, dan melanjutkan makan.Kakek hanya memandangnya diamDia sudah tumbuh secepat ini hah? Hehe. Lihat lah Kur
Read more
BAB 8 (Kekuatan dan Rencana)
Setelah panjang menjelaskan bagaimana kehidupan Ayah Riku. Kakek pun melanjutkan pembicaraan.“Kekuatanmu persisi seperti ayahmu, kekuatan api murni." Ucap Kakek.Riku yang mendengar kata itu pun masih bingung, ia tidak paham mengenai dasar-dasar kekuatan dan sejenisnya.“Jika aku pemilik api murni, apakah artinya ada pemilik kekuatan api yang tidak murni? Dan apa yang membedakan keduanya, kakek?” Ucap Riku.Kakek melihat keingintahuan Riku, sepertinya ia harus menjawab semua hal yang ingin ditanyakan Riku malam ini.“Mudahnya, kekuatan murni adalah kekuatan dimana pemiliknya dapat mengeluarkan sihir tersebut tanpa perlu pemantik atau sesuatu sejenisnya…” Jelas kakek.“Sebagai contoh kekuatan api-mu. Kau bisa langsung mengeluarkan kekuatan tersebut bukan? Berbeda dengan Morgan yang menggunakan pemantik api, ja
Read more
BAB 9 (Teman dan Musuh)
Riku baru saja sampai di rumah pohon. Ia perhatikan dengan seksama temannya yang satu ini. Teman tak bernyawa yang telah menemaninya pada masa-masa awal kehidupan bermainnya. Tempat berteduh, tempat belajar, tempat berlindung, tempat untuk kembali. Ia tarik nafas yang dalam, dan mulai memanjat naik ke atas.Dilihatnya apa-apa yang ada disana, seluruh proyeksi kehidupannya, gambaran perkembangan dirinya. Dibukanya semua catatannya, disana lah semua kebahagian, keluh kesah yang ia miliki tercurahkan. Ia baca sekali lagi dan ia tutup buku tersebut, ia tak akan membawa buku itu, ia sudah bertekad untuk pergi dan menjadi dirinya, semua hal yang akan membuatnya rindu kembali, akan ia tinggalkan.Dia ambil beberapa buku disana, ia baca kembali sebelum ia masukkan ke dalam tas. Apapun yang terjadi nantinya, ia akan menggunakan semua yang ia pahami untuk berjuang di tempat selanjutnya. Ia membaca dan terus mengulang bacaan tersebut sampai
Read more
BAB 10 (Kecewa)
"Apa yang kau lakukan disini, Morgan?"Morgan hanya memandangnya dengan dingin."Aku mencarimu." Tegasnya.Mencariku? Untuk apa?"Apa kau akan melindungi kami dari para penyerang hutan ini?" Tanya Riku.Morgan hanya menghela nafas, menundukkan kepala ke arah Riku."Aku yang membakar hutan ini"Apa ini? Gumam Riku.Morgan membakar hutan ini? Mengapa? "Aku membakar hutan ini, sebab kakek tidak mau memberi tahu apapun.""Jadi, aku menyerangnya dan membakar hutan ini. Memancingmu untuk datang kesini."Apa? Memancingku? Kenapa ia juga menyerang kakek?Morgan maju selangkah lebih dekat dengan berdiri tegap."Riku, atas perintah dari perdana menteri kerajaan, kau kami tahan karena terlahir sebagai anak dari orang yang terkutuk, Raja Api Kuri."Terkutuk? Raja Api Kuri? Ayahku? Ayahku orang terkutuk?"Apa maksudmu, Morgan? Bukankah ayahku adal
Read more
DMCA.com Protection Status