MENCINTAIMU PRIA TAMPAN

MENCINTAIMU PRIA TAMPAN

Oleh:  Bethoven  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
2 Peringkat
12Bab
1.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Briwijaya Entertainment merupakan salah satu perusahaan musik besar pada saat ini. Perusahaan tersebut menjamin talenta-talenta baru dapat menjadi selebriti besar. Namun ada satu penyanyi besar tetapi memiliki sifat arogan dan semena-mena membuat para asistennya mengajukan pengunduran diri. Hingga menemukan seseorang yang cocok dengan posisi ini. Pria yang arogant dan wanita yang bawel. Namun tanpa sadar keduanya terjebak rasa saling menyukai. Apakah mereka akan mengungkapkan perasan masing-masing ataukah hanya diam saja dan tak menyadarinya sama sekali.

Lihat lebih banyak
MENCINTAIMU PRIA TAMPAN Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Pena Air
like banget baca nya, semangat kak
2021-09-18 10:09:17
0
user avatar
Rebecca
...️...️...️...️...️
2021-09-09 22:38:05
0
12 Bab
MENYEBALKAN
   Sejak dua hari yang lalu, seorang gadis berparas cantik tengah serius menatap layar laptop yang berada di pangkuannya. Jari lentik yang begitu lincah mengetik dan scroll semua web lowongan pekerjaan kemudian matanya yang teliti melihat informasi dari setiap artikel. Hingga jarinya berhenti scroll. Pandangan tertuju pada satu nama, yaitu RAFAEL JACKSON. Dia mengenal nama itu, seorang pria yang menyebalkan menurutnya. Dia membaca biodata mengenai semua pria tersebut. Ternyata Rafael adalah pria yang dulu bersamanya mengikuti kontes bernyanyi. Akan tetapi sekarang sudah menjadi seorang penyanyi terkenal. Dia kembali mengingat bagaimana dirinya mengenal Rafael. Pada saat itu sedang ada kompetisi menyanyi namun dia harus kalah diawal dan pada hari yang sama, Rafael menertawakan kekalahan dirinya. Sejak saat itulah dia tak begitu menyukai sifat Rafael.  Kemudian dia melihat sebuah nama perusahaan yang menaungi Rafael dan men
Baca selengkapnya
ASISTEN
"RAFAEL!!!" Suara tersebut membuat Rafael dan Andika menolehkan wajah mereka kearah sumber suara. Benar saja ternyata suara tersebut berasal dari sang ayah. Rafael menatap kedatangan sang ayah dengan malas tanpa menunjukan minat sedikit pun. Ayah Rafael berdiri di depannya dan menatap tajam, kemudian memberikan map yang tak tahu apa isi nya. Tingkat keingin tahu Rafael sangat tinggi. Dirinya mengambil map tersebut kemudian membaca nya. Namun wajahnya berubah menjadi datar saat mengetahui isi map tersebut tak jauh dari kata bisnis. Dia membenci bisnis, ada hal yang membuat dirinya begitu membenci bisnis. Rafael berdiri kemudian menyapu rambutnya yang telah jatuh dan mengenai wajah. Sebentar menatap wajah ayahnya dengan dingin setelah itu melemparkan map tersebut kelantai. Malas meladeni, Rafael berbalik arah ingin pergi meninggalkan ruangan tersebut. Namun langkahnya tertahan oleh tangan sang ayah yang memegang pundaknya. Rafael langsung menghempaskan tangan tersebut
Baca selengkapnya
ATM
   Sekarang Keiza dan Rafael sedang berdiri dihadapan Farrel. Bisa Keiza lihat saat ini Farrel sedang berdecih. Dirinya meminta maaf atas kelalaian nya yang menyebabkan pembatalan kontrak. Bukan mendapat jawaban yang baik, justru dia mendapat hinaan dari Farrel. "Oh ternyata anda asistennya Rafael. Cih begitu kampungan dan tak bertanggung jawab. Raf gak salah milih Asisten? Ini lebih cocok jadi babu hahaha." Rafael yang mendengar pun panas, dia merasa terhina oleh kata-kata yang diucapkan Farrel. Dia berjalan kedepan Keiza dan tersenyum sengit menatap Farrel. Tatapan Rafael membuat Farrel menggaruk tengkuk lehernya. Dia menggenggam jari-jari Keiza dan menatap genggaman tersebut. "Ck, sebenarnya malas banget nanggepin orang tolol kayak gini, tapi karena kau sudah hina salah satu karyawan ku, tentu aku gak terima. Semua karyawan itu sama artinya dengan milik aku! Berani kau senggol habis hidup kau!" Keiza terperangah dengan ucapan Raf
Baca selengkapnya
SAKIT
   Saat ini Keiza berada di ruangan Pak Andika sedang membicarakan masalah trending di sosial media. Hingga saat ini Rafael masih trending juga yang membuat bingung siapa dalang dibalik semua ini. Pak Andika meminta tolong untuk melacak siapa awal pembuat artikel tersebut, Pak Andika yakin orang dalam lah yang membocorkannya, mungkin karena tak menyukai Rafael. Keiza tak yakin bisa melakukan itu namun dirinya mencoba untuk melakukannya. Keiza melakukan sesuatu di komputer, dirinya melihat sebuah perangkat yang membuat artikel awal namun artikel tersebut telah dihapus sang pemilik, namun bisa menyebar kemana-mana dikarenakan publik telah menyimpan artikel itu. Keiza mengatakan bahwa artikel sang pemilik telah dihapus dan tak bisa mengetahui siapa nama dalang dibalik semua ini. Kemudian dirinya memberitahu bahwa alamat pemilik artikel tersebut telah dia dapat. Bisa dilihat reaksi kaget Pak Andika saat melihat data-data yang dia beri. Kebingannya pun terjawab
Baca selengkapnya
MABUK
"Kembalilah pulang dan maafkanlah ayah, dirinya merindukanmu dan dia juga menunggumu untuk menyetujui pernikahannya." Wajah Rafael berubah saat mendengar perkataan kakaknya yang mengatakan bahwa ayahnya ingin menikah lagi. Geram dengan hal itu dirinya langsung mengacak rambutnya dan berdiri dengan emosi yang memuncak. Sang kakaknya Railine kaget melihat sikap adiknya kemudian ikut berdiri namun saat dia memegang pundak sang adik, Rafael pergi berlari keluar rumah. Saat ini Rafael sedang berada dalam mobil dan menyetir dengan ugal-ugalan. Tujuannya hanya satu, yaitu pergi ke rumah ayahnya. Tak peduli para pengguna kendaraan lain yang dari tadi mengklaksonnya. Sampailah di sebuah rumah besar, saat memasuki perkarangan rumah dirinya langsung disambut para penjaga-penjaga rumah. Rafael tak mengindahkan semua itu, dirinya hanya fokus berjalan dan menemui ayahnya yang sedang duduk disofa sambil membaca koran. Dirinya langsung berdiri di hadapan sang ayah dan menatap dengan tat
Baca selengkapnya
MAMA
   Keiza membawa dirinya kedalam kamar, dan mengambil selimut yang berada dalam lemari. Keiza memintanya untuk pergi kedokter namun tangan Rafael menahan tangan Keiza yang hendak pergi mengambil sesuatu. Dirinya menggelengkan kepala dengan lemah dan mengatakan bahwa dirinya tak ingin pergi ke dokter. Keiza ingin memberi penjelasan namun lagi-lagi ditahan oleh Rafael."Jangan pergi..."  Keiza bisa mendengar suara pelan sebelum Rafael menutup matanya tertidur sambil memegang tangan Keiza. Dirinya meletakan perlahan tangan Rafael dan pergi ke dapur mencari alat untuk kompres demam. Segera membawa keatas dan perlahan memeras kain yang tadi di celupkan kedalam air kompresan. Kemudian meletakan kain tersebut ke kening Rafael. Dirinya mengambil termometer dan mengecek suhu tubuh Rafael dan ternyata suhu nya lumayan tinggi.  Dirinya mengambil kain yang ada di keningnya dan mencelupkan kembali kedalam air kompresan dan memakaikannya kembali. Tak te
Baca selengkapnya
KEDOKTER
Sekarang sudah hari senin, sungguh sangat tak terasa sekali. Padahal aku merasakan baru saja tertidur namun harus kembali bangun untuk pergi kerja. Bangkit dari tempat tidur lalu berjalan kearah kamar mandi. Menatap pantulan diri ini yang masih biasa aja tak ada perubahan di hadapan cermin. Aku menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. “Semangat aku pasti bisa!!!” Menyemangati diri sendiri kemudian tersenyum tipis. Mencari pakaian yang akan kugunakan saat pergi bekerja nanti lalu masuk ke bathtub dan mulai merendamkan diri. Sekitar dua puluh menitan aku selesai mandi, sesudah itu berjalan keluar kamar. Melihat Amanda sedang menyiapkan makanan diatas meja, melangkahkan kaki dengan perlahan bermaksud untuk mengejutkan. “Gak bakal kaget!” Seru Amanda padany
Baca selengkapnya
UANG KONTRAKAN
“Ku serahkan semua padamu. Aku percaya!” ASTAGA!!! Rafael ini kenapa tidak lihat situasi sih? Lihat saja sekarang ayahnya menatap ku dengan tatapan jijik. Dikira nya aku ini sampah apa? Ah sudah terlanjur, bisa ku lihat sekarang pria tua ini ingin membuka suara. “Tanpa diijinkan olehnya, kau wajib ikut berobat di luar negeri!” Suara Ayah Rafael kembali terdengar. “Anda tak perlu ikut serta dalam urusanku dengannya!” Rafael kembali berbicara dengan suara tegas. Aku menahan tangan Rafael, memperingatkannya agar tak terbawa emosi. Ditengah perdebatan antara ayah dan anak ini terdengar suara wanita berteriak. “RAFAEL!!!” Suara teriakan dari belakang membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut. Terlihat seorang wanita dengan balutan pakaian elegan, berambut panjang sebahu bewarna kecoklatan, berlari mendekat kearah Rafael. Memeluk tubuh Rafael dengan erat, tentu saja semua orang kaget kecuali ayahnya Rafael. Dia malah ters
Baca selengkapnya
LICIK
“Demi kesembuhanmu, ikutin saja kemauan tuan Jackson.” Saat ini aku berada di kediaman Rafael, tengah membujuk dirinya agar mau pergi ke luar negeri. Sudah ku bujuk sejak sejam yang lalu namun tetap saja ia menolak. Aku berdiam sebentar lalu menarik nafas dan, “Aku membujuk mu dengan baik tadi namun kau tak mendengarnya, baiklah tak ada cara lain, terpaksa aku harus bicara dengan keras padamu. Hei!!! Pengobatan ini juga demi kesembuhan mu, tolong hargai sedikit orang yang mau membantu mu. Jangan sampai kau merasakan sakit yang lebih parah baru mau mendengarkan kata-kata orang!Kau paham itu, Tuan Rafael Jackson!!!” Hanya dalam sekali tarikan nafas aku mengatakan kata-kata tersebut. Sedangkan Rafael telihat seperti jengah mendengarku, ya tapi bodoamat siapa suruh dia tak mau mengikuti pengobatan ini. “Baiklah-baiklah, cerewet sekali!” Ujarnya dengan suara terdengar kesal. Ku tatap tajam wajahnya membuat dia menggaruk belakang telinga. Melangkah ke ruang
Baca selengkapnya
JANGAN PERGI
“Sialan kau bajingan tua!!!”Aku mendengar isak tangis Rafael sambil berteriak memaki ayah nya. Aku berjalan ke nakas berniat mengambil minum lalu akan tetapi minuman tersebut habis dan berniat untuk mengambil ke dapur, namun lagi-lagi harus tertahan oleh tangan Rafael. Menatap mata bengkak nya seperti habis di tonjok, ingin ngakak namun kasihan juga.“Jangan pergi!”Oke telingaku sepertinya salah mendengar. Tumben sekali dia menahan tanganku sambil mengatakan jangan pergi. Ayolah Rafael saat ini sangat menggemaskan jika sifat nya seperti ini aku menjadi tak tahan untuk mengarungi nya.“Aku hanya ambil minum, udah habis soalnya,” ucap ku pada nya. Tetapi tetap saja dia hanya menggelengkan kepalanya.“Jangan pergi! Aku takut ayah menyuruh bodyguard nya untuk membawaku.” Hatiku menjadi sangat prihatin pada dirinya. Sebegitu takutnya dia. Akhirnya aku pun mengangguk lalu duduk tepat di hadapannya. Mengus
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status