JUST IMAGINATION

JUST IMAGINATION

Oleh:  Riny Anggraini  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat
19Bab
1.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Cerita ini tercipta berdasarkan kisah yang dialami langsung oleh sipenulis alias cerita asli walaupun mungkin akan terdapat beberapa bagian cerita yang akan dikasi penyedap rasa alias fiktif namun tujuannya tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menambah sensasi didalam alur cerita agar pembaca tidak mudah merasa bosan. Buku ini akan mengisahkan tentang dua sejoli yang kata nya sedang jatuh cinta namun sulit untuk saling mengekspresikan perasaan masing-masing dikarenakan cinta mereka yang dianggap tidak wajar karna sesama jenis. Dan hal itulah yang membuat salah satunya kadang terlihat lebih egois dan mendominasi didalam hubungan mereka.

Lihat lebih banyak
JUST IMAGINATION Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Riny Anggraini
Always trying to do my best for my best readers. Fighting and never give up
2022-02-08 21:52:07
0
user avatar
Riny Anggraini
Always try to do my best for my best readers
2022-02-08 21:51:14
0
user avatar
Riny Anggraini
how's the story's guys?? hope you enjoyed. Love you
2022-01-02 14:00:03
0
19 Bab
DIA
"Udah slese..?? " Tanya David sambil berdiri dari tempat duduknya yang  aku anggukin sebagai tanda "iya" lalu berjalan kearahnya.  "Udah,, yuk balik" Jawabku sesampainya dihadapan David.  "Nih minum dulu, kamu pasti capek karna latihan dari tadi" Sembari memberikan botol minuman yang tidak pernah lupa ia bawakan untukku disaat aku sedang ada latihan Exchool Dance disekolahku. Seperti biasa di saat aku sedang minum, David selalu suka mengelus-elus kepala ku seperti anak kucing kesayangannya namun entah kenapa aku juga selalu menyukainya  ketika ia memperlakukanku seperti itu.   "Kita makan dulu ya, baru pulang. Aku tau kamu pasti belum makan kan dari tadi siang?" Ucapnya melanjutkan pembicaraan yang langsung aku anggukin sebagai tanda "iya" Seperti biasa.  David Moela Antariksa, anak seorang pengusaha property tersukses dikotaku. Anaknya pintar, ramah juga penyayang dan yang paling penting dia termasuk kategori cowok
Baca selengkapnya
Apakah Dia Masih Mengenalku??
"Cepetan Anjirrr,, tar kita kehilangan jejak...!!! " Aku menarik tangan Alice begitu kuat sudah seperti menarik becak yang kehilangan kudanya.  "Iyaaa baweell,,, tapi pakek helm dulu nyet,, tar kena tilaangg". Sambil memakaikan helm di kepalaku.  Beginilah Alice, ia selalu siap siaga dalam hal apapun itu. Termasuk jika itu menyangkut keselamatan sahabatnya, aku misalnya. Ya iyalah,tentu saja ia akan sangat memanjakanku karna satu-satunya sahabat yang dia miliki hanya aku seorang dimuka bumi ini. Haha Walaupun Yaa mungkin kata-kata sapaan kami terdengar sedikit kurang sopan, namun percayalah, jika berbicara tentang kesetiaan dan kasih sayang, mungkin kami tidak perlu diragukan.  "I Love Youuuu". Aku berteriak kepada Alice saat kendaraan tengah berpacu dijalanan. Dengan senyum sumringahnya, bukan jawaban romantis yang aku dapatkan tapi yang ada malah toyoran. Ya, Alice memukul helm ku dengan cukup keras sambil berteriak " Pas gini
Baca selengkapnya
Ternyata Dia Tau Namaku
Ada perasaan yang tak bisa dijelaskan dalam diriku. Namun apapun itu, intinya aku bahagia dan hanya perasaan itu yang aku tau.  "Dia, si gadis popular, tahu siapa namaku".  Bagiku itu sudah lebih dari kata cukup karna setidaknya, dari sekian banyak penggemar yang ia punya di sekolah, dia tahu siapa namaku  dan aku bangga akan hal itu.  Rasanya semua ini seperti mimpi terindah yang pernah aku alami sampai saat ini. Entah seperti apa orang-orang menatapku saat ini, aku tidak peduli.  Namun yang membuat ku sedikit bingung, dari mana ia tahu namaku? Karna sampai sejauh ini, aku tidak pernah berbincang secara langsung dengannya. Kalaupun iya kami pernah ngobrol, pasti hanya seputar pertanyaan biasa seperti ketika seseorang menanyakan suatu alamat disaat ia mulai mereka tersesat dan tidak tahu Arah. Lalu, dari mana ia mengetahui namaku? Karna yang aku tahu aku tidak sepopuler dirinya.  "Gabby, kamu memang satu-satunya orang yan
Baca selengkapnya
Semangaat... !!!
Hari  sudah mulai sore, mega-mega merah diufuk barat sudah terlihat menampakkan diri. Awan yang tadinya berwarna biru, kini mulai Berubah warna menjadi jingga. Kendaraan dijalan raya  juga sudah mulai terlihat ramai. Hawa dingin mulai menyelimuti jalanan bak suasana pegunungan, sejuk namun terasa begitu menenangkan.  Aku dan Alice terlihat masih begitu menikmati perjalanan ini. Bercanda ria diatas kendaraan roda dua yang kini kami tumpangi yang tentu nya akan menjadi suatu kenangan yang tidak akan pernah terlupakan dimasa tua nanti. Kendaraan yang lalu lalang menambahkan suasana menjadi semakin ramai bak jalan raya ibu kota. Pedagang kaki lima mulai terlihat sibuk menjajakan jualannya. Mulai dari pedagang gorengan sampai pedagang jajanan yang katanya serba kekinian itu kini mulai ramai kedatangan pelanggan setia mereka.  Semua orang terlihat sibuk dengan urusan masing-masing namun tidak jarang terlihat sesekali orang-orang yang saling bertegur sap
Baca selengkapnya
HARAPAN
Jalanan mulai terlihat sepi. Hawa dingin semakin terasa menyentuh kulit ku.  Aku hanya duduk termangu disamping kiri kemudi. Terlihat David tengah Memperhatikan ku sembari tersenyum manis, namun aku bersikap seolah aku tak melihatnya. Aku merasa lelah, aku butuh istirahat.  Aku meraih ponselku dari dalam tas kecil milikku. Kunyalakan layar ponselku, terlihat dengan jelas waktu sudah menunjukkan pukul 22:41. Aku menghembuskan nafas perlahan yang di imbangi dengan badanku yang serasa menggigil karna Hawa dingin yang begitu terasa menusuk kulit ku saat ini. David terlihat panik, segera ia membuka jaket yang ia kenakan lalu memasangkannya ke tubuhku. Untuk sejenak, aku merasa sedikit lebih baik.  "Terimakasih". Hanya kata itu yang mampu keluar dari bibir mungil ini. Mataku mulai terasa berat,seperti ada yang menghipnotisku agar aku segera terlelap. Aku pun mulai memejamkan mata sampai akhirnya aku terbangun karna terasa ada sentuhan hangat di pipi
Baca selengkapnya
Weak
"Udah,, itu doang kan??". Tanya nya dengan nada angkuhnya yang tak pernah hilang. Aku hanya mengangguk kan kepala sembari tersenyum kepadanya namun ia segera memalingkan pandangannya dari wajahku. Gabby, sampai sejauh ini aku masih tidak mengerti kenapa ia bersikap begitu dingin terhadapku. Aku sering melihat ia tertawa lepas saat bersama yang lain, namun saat melihatku, seakan-akan semuanya mulai membeku layaknya kutup utara yang dipenuhi dengan salju.   "Apakah ia membenciku?? Tapi kenapa?? And karena apa?? ". Pertanyaan ini selalu muncul dikepalaku namun aku selalu berusaha berfikir positif karna aku merasa kita hanya perlu mengenal satu sama lain secara lebih mendalam.  Ia pun berlalu, bermaksud meninggalkan aku dan Alice. Tapi, belum jauh ia melangkah dari hadapan kami. Ia menghentikan langkahnya dan  membalikkan pandangannya kearah dimana aku dan Alice berdiri saat ini.  "Lu berdua belum sarapan kan?? Tunggu bentar" U
Baca selengkapnya
Bimbang
Hari yang aku tunggu-tunggu akhirnya tiba. Ya, aku diterima kuliah dikampus yang sama dengan Gabby dan tentu saja hal itu membuat ku merasa sangat bahagia karna aku berpikir bahwa dengan begini aku akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bisa dekat dengannya setiap hari atau bahkan setiap saat. Oh god, memikirkannya saja sudah membuat jantungku berdegup sangat keras. Gabby, kamu benar-benar membuatku hilang akal. Ini adalah bulan ketiga aku berkuliah dikampus ini, rasanya aku masih tidak percaya dengan semua yang terjadi saat ini. Sebenarnya apa yang dikatakan David memang tidak sepenuhnya salah mengenai  aku yang bisa saja kuliah dimanapun yang aku mau karna mengingat  nilai akademik ku dari dulu yang tidak begitu mengecewakan, karna setidaknya aku selalu masuk sebagai peringkat ke-dua dikelasku, yang artinya aku tidak bego-bego amat. Note, bukan bermaksut sombong ya. Tapi tetap saja  aku tidak pernah bisa men
Baca selengkapnya
Asisten Pribadi
Aku berjalan keluar meninggalkan Grace yang kini tengah berdiri mematung ditengah kecanggungannya bersama Harry didalam sana. Namun setelah menutup pintu ruangan itu, aku merasa tidak tega jika melihat dia hanya akan menjadi bahan bulian Harry disana nantinya. Aku memutuskan untuk mengajaknya makan siang dikantin bersamaku walau pun sebenarnya aku tidak lapar sama sekali,namun aku tidak boleh telat makan karna aku yang memiliki riwayat magh kronis sejak duduk dibangku SMP yang artinya,itu menuntutku untuk selalu makan tepat waktu dan tidak boleh telat kalau tidak ingin itu datang lagi. Ku buka pintu itu kembali dan kulihat Ia kini benar-benar kikuk bersama Harry yang terlihat mengintimidasinya didalam sana. “Lepaskan dia idot, berhenti menggoda nya atau aku akan memenggal kepalamu nanti”. Ia terlihat membulatkan mata saat mendengarku berbicara kepada Harry“Grace, you wanna join with me,,? I'm hungry, don’t you?? “. Aku be
Baca selengkapnya
Tegar
Malam sudah semakin larut, jalanan juga sudah mulai terlihat sepi. Hanya kendaraan lalu lalang yang kami temui. Suasana terasa begitu hening. Selama perjalanan, aku hanya duduk diam disamping kemudi tanpa bersuara sedikit pun. Ku coba meraih ponselku lalu ku tekan tombol on-off disamping kanan layar. Terlihat jelas waktu sudah menunjuk kan pukul 22:41. Ku letakkan kembali ponsel kedalam tas. Tiba-tiba terdengar suara notifikasi masuk secara bergantian.  Ku raih kembali ponsel itu dari dalam tas dengan  rasa malas.  "Mama.. " Gumamku dalam hati seraya membuka kotak chat miliknya.  "Kapan pulang,,?? Udah larut ini??". Mama " Iya Maa,, ini juga lagi dijalan,, mau balik". Jawabku memastikan agar mama tidak khawatir.  Hari ini David datang menjemputku tampa memberikan kabar terlebih dahulu. Jujur, sebenarnya aku sedikit jengkel karna hal itu mengganggu waktu ku dengan Gabby.  Setelah keluar dari area kampus Dav
Baca selengkapnya
I Love you
Dua bulan berlalu, hubungan Grace dengan Gabby terlihat semakin akrab. Mereka semakin sering terlihat bersama  disetiap kesempatan, selain Grace yang masih menyandang status sebagai asisten pribadi Gabby namun juga kini mereka sudah layaknya sepasang kekasih karna tanpa mereka sadari, mereka sering kali menunjukkan keposesifan antar satu sama lain.Perhatian-perhatian kecil yang selalu mereka berikan antar satu sama lain seakan-akan sudah menjadi hal biasa di lakukan setiap harinya, terkadang rasa cemburu yang tidak bisa mereka kendalikan di saat salah satu dari mereka ada yang mencoba mendekati meskipun sampai saat ini belum ada yang berani mengungkapkan  perasaan masing-masing.David akhir-akhir ini terlihat semakin setia berada didekat Grace padahal jika dipikir-pikir jarak kampusnya berada sangat jauh dari kampus milik Grace dan Gabby karna ia memilih berkuliah di luar kota. Namun entah apa yang membuat David terlihat semakin
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status