Menikahi Dua Pria

Menikahi Dua Pria

Oleh:  Hanazawa Easzy  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
28 Peringkat
108Bab
11.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Jadi, kamu melegalkan hubungan terlarangku dengan pria itu? Kamu tidak marah sama sekali?" Ken menggeleng tegas. "Sebaliknya, aku justru akan membuatkan akta nikah untuk kalian." "HAH?" Mulut Aira tak bisa terkatup rapat. Dia tidak tahu apa yang suaminya katakan. Mungkinkah seorang wanita menikahi dua pria? Karena satu dan lain hal, Aira terpaksa menikah dengan Yamazaki Kenzo, seorang pria lumpuh, cacat, dan buruk rupa yang selalu duduk di kursi roda. Namun karena ketakutan, Aira justru kabur dan terjebak dengan seseorang. Bukannya marah, Ken justru menikahkan mereka berdua? Apa yang akan terjadi? Siapa pria asing itu? Bagaimana nasib pernikahan Aira dan Ken selanjutnya? *note : kisah ini hanya fiktif belaka, tidak bermuatan poliandri sama sekali. Bijaklah dalam menyikapi sebuah bacaan. Follow sosial media author @hanazawa_hana di TT dan hanazawa.hana di igeh biar tahu update cerita terbarunya, yaa. Selamat membaca ^^

Lihat lebih banyak
Menikahi Dua Pria Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Pixie
Semangat Kakak author!!! Tamatiiiin
2023-02-20 10:11:26
1
user avatar
Bainun Saene
Good story...
2022-11-20 14:25:56
1
user avatar
Indah Hayati
up lagi dong thor makin penasaran ini moga aja itu kenzo yang datang buat nyelamatin aira
2022-09-07 16:48:58
2
user avatar
Indah Hayati
lanjut lagi thor moga aja ken bisa nemuin aira ya aplagi skarang aira lagi hamil gk akan bisa tenang tu kenzo nya
2022-07-28 12:43:25
1
user avatar
Indah Hayati
suka bangat cerita nya apalagi ken dan aira romantis lanjut terus ya thor
2022-07-11 14:33:01
1
default avatar
athaliayaya26
lanjutannya manaa
2022-04-02 20:42:39
1
user avatar
Athalia Artha Hana Rachman
lanjutkannn authorr jgn kandas
2022-04-02 08:07:49
1
user avatar
Athalia Artha Hana Rachman
salah satu author favoritkuuuu
2022-03-08 18:22:28
2
user avatar
Athalia Artha Hana Rachman
next next next next
2022-03-08 10:14:43
1
user avatar
Athalia Artha Hana Rachman
lanjutannya pleaseee
2022-03-07 15:34:56
1
user avatar
Bainun Saene
next please
2022-02-11 10:54:27
1
user avatar
Bainun Saene
next chapter please
2022-02-05 10:51:59
1
user avatar
Bainun Saene
next chapter please
2022-02-01 22:29:13
1
user avatar
Bainun Saene
next chapter please
2022-01-29 21:36:42
1
default avatar
miabidan
terakhir update 2 bulan yg lalu kah ?
2022-01-11 06:46:36
0
  • 1
  • 2
108 Bab
Bab 1. Ketakutan Luar Biasa
"Tetap di sana. Jangan mendekat!" pekik seorang wanita yang kini memegangi gaun pengantinnya erat-erat. Dia berdiri di sudut ruangan, menjauh dari pria yang duduk di atas ranjang."Kenapa? Kamu takut padaku?" Mata tajam Ken memaku pandang ke arah istrinya. Satu sudut bibirnya naik ke atas, merasa tidak asing dengan penolakan yang wanita ini lakukan. Hampir semua wanita yang dijodohkan dengannya melakukan hal yang sama, yakni menolak kehadirannya."Ti-tidak! Bukan begitu. Aku hanya ... " Aira menggeleng tegas, kesulitan mencari kalimat penjelasan kepada suaminya, pria yang ia nikahi beberapa saat lalu."Baguslah. Kalau begitu, kemari dan gantikan pakaianku." Ken mulai melepas tuxedo di tubuhnya.Hal itu membuat tubuh Aira menengang seketika. Ini pertama kalinya dia terlibat dengan seorang pria dan langsung diminta menggantikan pakaiannya."A-aku belum terbiasa. Aku akan minta pelayan membantumu berganti pakai--""Tidak ada pelayan. Mereka sem
Baca selengkapnya
Bab 2. Malam Pertama
WARNING!MATURE CONTENT!NOT FOR CHILD!* * *Tak ingin kehilangan momen berharga, Ken mulai menggunakan jemarinya. Dia merangsang titik sensitif di tubuh istrinya, menggunakan tangannya yang dingin untuk meraba leher mulus Aira. Tangan yang lain memenjara lengan istrinya di atas kepala."Jangan. Aku mohon jangan lakukan itu. Kamu tidak boleh menyentuhku!" Bulir hangat keluar dari ujung mata Aira. Dia merasa tidak nyaman karena Ken mulai menjelajahi tubuhnya."Kenapa tidak boleh? Bukankah ini malam pertama kita?" Ken mulai menurunkan lengan gaun Aira. Bahu putih mulusnya terekspose, membuat Ken tergoda."Tidak. Aku tidak pernah ingin menjadi istrimu!" Aira menggeleng tegas, meminta Ken menghentikan apapun yang tengah dilakukannya."Kita sudah menikah. Kamu istriku dan aku suamimu. Kamu tidak ingin pun tetap harus melakukannya. Kamu istriku!" Tangan kekar Ken mencengkeram dagu Aira, meminta wanita itu memandang ke arahnya.
Baca selengkapnya
Bab 3. Pria Misterius
"Nona, apa yang terjadi? Anda baik-baik saja?"Aira tak merespon, memperhatikan wajah tampan bak malaikat yang tengah menatap matanya. Ada kesan misterius yang tak bisa disangkalnya."Astaga. Kaki Anda terluka."Aira mengikuti arah pandang pria asing yang baru ditemuinya.Telapak kakinya berdarah, akibat berlari tanpa alas kaki. Entah berapa kilometer yang telah ditempuhnya. Satu yang pasti, dia ingin lari sejauh mungkin dari vila terkutuk milik suaminya."Nona, izinkan saya menolong Anda." Pria dengan manik mata hijau menyentuh kening Aira, berusaha memeriksa suhu tubuhnya."Haus," lirih Aira. Tenggorokannya terasa perih, ingin segera dialiri air. Ia terlalu fokus berlari, tidak menyadari bahwa tubuhnya semakinin kehilngan cairan dan harus diisi."Tunggu sebentar." Tangan pria itu sigap membukakan botol air mineral yang diambilnya dari dalam mobil. Tak lupa, dia juga melepas jas yang melekat di tubuh dan memakaikannya pada Aira."Suda
Baca selengkapnya
Bab 4. Hanya Istri Sementara
"Apa yang kamu lakukan padaku?" Aira beranjak dari ranjang, berdiri sambil memegangi selimut di tubuhnya erat-erat. Wajahnya terasa memanas dengan air mata yang siap tumpah. Pangkal pahanya terasa sakit, tapi dia tidak mempedulikannya. "Maaf," jawabnya lirih. "Anda yang meminta saya menyentuh Anda." "Bullshit! Itu tidak mungkin!" Aira tidak percaya dengan jawaban pria di hadapannya. Samar-samar dia mengingat pergulatan panas mereka, tapi pikirnya tidak mungkin ia yang meminta lebih dulu. "Jika Anda tidak percaya, Anda bisa melihat ini." Pria shirtless itu mendekat ke arah monitor layar datar dan menyalakannya. Hanya dalam hitungan detik, rekaman kamera pengawas di pojok ruangan sudah menampilakn sosok Aira yang tengah menarik tubuhnya ke dalam pelukan. Seketika wajah bulat Aira merah merona. Dia tidak tahu kenapa dia bisa bertingkah liar seperti itu. Jangankan menggoda pria dan menariknya ke atas ranjang, dekat dengan pria saja tidak pernah.
Baca selengkapnya
Bab 5. Dua Sosok yang Berbeda
Matahari hampir tepat di tengah kepala saat Hirota masuk ke dalam kantor Yamazaki di lantai 32. Dia terus menggamit lengan putrinya, memberikan dorongan agar gadis ini tidak perlu takut lagi pada suaminya."Sayang, semua akan baik-baik saja. Dia tidak seburuk yang orang-orang katakan di luar sana.""Kata siapa? kenapa ayah begitu yakin?" Aira masih tetap meragu. Sifat manjanya muncul jika bersama ayah angkat yang sangat disayanginya itu."Karena ayah seorang pria. Dan Ken juga pria. Kami sama. Bukankah kamu melihat ibumu tersenyum setiap hari. Itu juga yang harus kamu lakukan di depan suamimu."Aira menggeleng tegas. "Aku tidak bisa. Ayah dan Ken jelas dua sosok yang berbeda. Ayah lembut dan penyayang. Sedangkan pria itu?" gumaman Aira masih bisa terdengar oleh Hirota.Angka di atas lift terus bertambah, menandakan mereka akan segera sampai di tempat tujuan. Hal itu membuat Aira semakin erat memeluk lengan ayahnya. Dia benar-benar takut bertemu Ken
Baca selengkapnya
Bab 6. Menikahi Dua Pria
Aira duduk seorang diri. Dia masih belum mengerti tentang respon Ken kemarin. Pria itu tidak terlihat marah. Dia justru merasa beruntung kalau pada akhirnya Aira mengandung anak pria dengan mata hijau yang menggaulinya."Aneh," gumamnya lirih. Dia menyesap minuman kotak di tangannya sambil merebahkan badan. Semua terasa tidak nyata. Seharusnya, sebagai seorang suami dia marah karena istrinya tidur dengan pria lain. Tapi, Ken terlihat biasa saja. Bahkan dia tidak segan memberikan bonus untuk staf IT itu."Astaga. Apa dia gila?!" ketus Aira sambil mengacak rambutnya sendiri. Dipikirkan berapa kali pun, rasanya tidak mungkin dia bisa hamil dari pria itu. Ini hubungan pertama kali baginya. Bahkan pangkal pahanya masih terasa sakit sampai sekarang. Itu artinya hubungan biologis kemarin tidak berjalan dengan lancar. Bahkan mungkin saja mereka tidak benar-benar melakukannya.Aira menelungkupkan badannya, membiarkan kepalanya tersembunyi di balik bantal. Dia dibuat gila
Baca selengkapnya
Bab 7. Pertemuan Ke Tiga
Aira mematut diri di depan cermin. Untuk yang terakhir kalinya dia menilai riasan wajahnya yang sedikit tidak biasa."Anda terlihat semakin cantik, Nona," puji seorang perias wajah yang entah dari mana datangnya. Begitu Aira membuka pintu kamar, tiga orang wanita sudah menunggunya."Ini berlebihan. Aku akan pergi ke kantor, bukan ke pesta." Dengan bibir mengerucut, Aira melayangkan protesnya. Dia merasa dandanan ini terlalu berlebihan. Belum lagi pemulas bibir warna merah merona. Menggelikan."Hapus saja make up-nya!" Aira sigap meraih kapas di atas meja, ingin menghapus riasan yang menurutnya berlebihan."Jangan, Nona!" Seorang wanita berambut ikal segera mencekal lengan nonanya. "Anda sudah terlambat. Ayo. Anda harus segera menemui Tuan Muda di kantornya."Dengan langkah tergesa, Aira dibawa menuruni anak tangga pendek di rumah mewah ini. Tubuh kecilnya dipaksa masuk ke dalam mobil mewah warna hitam yang terdapat seorang sopir di dalamnya.
Baca selengkapnya
Bab 8. Kita Bertemu Lagi
"Kenapa masih diam?" Aira tersentak mendengar pertanyaan suaminya. Dia segera menguasai diri dan fokus dengan kenyataan saat ini. Tangannya terulur ke pundak Ken dan mulai memijatnya. "Kenapa kamu mau menikah denganku?" Ken mulai menikmati perlakuan Aira. Dia ingin mengulik lebih dalam alasan wanita ini mau dengannya. "Kalau boleh memilih aku juga tidak mau," gumamnya samar. "Apa? Aku tidak mendengarnya?" Ken pura-pura tidak dengar, padahal indera pendengarannya yang tajam menangkap dengan baik kalimat keluhan Aira barusan. "Ah, bukan apa-apa. Aku tidak mengatakan apapun," kilahnya canggung. Ken menaikkan satu sudut bibirnya. Dia tahu wanita ini sama seperti yang lainnya, tidak mau dijodohkan dengan pria cacat sepertinya. Tapi, kenapa pada akhirnya dia tidak bisa mengelak? Pasti ada alasan khusus. "Jawab pertanyaanku. Kenapa mau menikah denganku?" Sesaat Aira terdiam, bersamaan dengan gerak tangannya yang terhenti di pu
Baca selengkapnya
Bab 9. Akta Nikah
Aira merasa napasnya sesak karena pelukan pria ini belum lepas juga. Dia takut orang lain akan melihat ini dan mengakibatkan masalah baru untuknya. Meski pernikahan mereka digelar diam-diam dan hanya diketahui keluarga dekat, tak berarti Aira bisa sembarangan bertingkah di luar sana. Ayah dan ibu yang akan terkena imbas nantinya. "Lepas!" pinta Aira, berusaha menggunakan kedua tangannya untuk mendorong dada bidang di hadapannya. Namun dekapan itu tak juga mengendur, bahkan semakin erat. Mau tak mau Aira harus menggunakan cara lain, menginjak kaki pria mata hijau yang mengunci tubuhnya. "Love?!" Pelukannya terlepas, bersamaan dengan tatapan protes yang ia layangkan pada Aira. Sebuah tamparan keras menyapa wajah putih mulusnya, tepat satu detik sebelum Aira melangkahkan kaki, keluar dari kotak besi tempatnya berada. "Love, apa kamu marah padaku?" Pria tanpa nama itu berusaha mengejar Aira, mencekal tangannya di tengah koridor sepi. Tak ada seorang pun d
Baca selengkapnya
Bab 10. Can I Kiss You?
Aira masih tertegun di tempat duduknya. Dia sungguh belum bisa menerima apa yang terjadi pada kehidupannya dimana ia menikahi dua pria di saat yang bersamaan.“Love,” panggil Hiro, menggerakkan tangannya di depan wajah Aira yang masih melamun tanpa suara. “Maaf membuatmu terkejut.”Hanya bisa menggelengkan kepala, Aira memilih menutup mata. Sekarang tubuhnya menunduk, menyembunyikan wajah dalam tangkupan kedua tangannya. Satu dua bulir air mata keluar begitu saja, tidak tahu bagaimana harus menjelaskan pada ayah dan ibu nantinya.“Love, aku--”“Berhenti memanggilku seperti itu! Menjijikkan!” ketusnya putus asa. Dia berdiri, ingin segera pergi dari tempat ini, meninggalkan pria yang mengaku sebagai suaminya. Suami kedua.Namun, bukan Hiro namanya jika dia tidak keras kepala. Tepat saat Aira baru membuka pintu, terdengar debaman yang cukup keras. Kaki Hiro menahan pintu besi di hadapannya agar tidak ter
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status