XL, Kubalas Bullyanmu Saat Aku Langsing

XL, Kubalas Bullyanmu Saat Aku Langsing

By:  Siti Auliya  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 ratings
35Chapters
2.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

XL Ardhia, seorang gadis yang mempunyai berat badan berlebih tetapi mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, tapi demi ayah yang dihina oleh calon besan, ia berjuang keras untuk menurunkan berat badan dan menjadi wanita dengan berat badan ideal. Tak segan-segan Ardhia menghajar orang yang menghina dirinya, tetapi ia cukup senang dengan panggilan teman-teman akrabnya yang mempunyai panggilan kesayangan, XL. Walau badannya diatas rata-rata berat ideal tapi Ardhia tidak minder. Buktinya saat ia melamar jadi pegawai di pabrik elektronik ia diterima. Temannya lumayan banyak. Diantaranya adalah Farah, Dina dan Sonia. Ia mempunyai cerita tersendiri saat berteman dengan ketiganya. Berteman dengan Farah saat gadis itu dibully habis-habisan oleh sekelompok pemuda. Ia rela bertarung mengalahkan para pemuda tengil itu. Walau tak punya basic bela diri, badannya yang gede tidaklah letoy, tetapi cukup kekar untuk sekedar melintir tangan para cowok kurang ajar itu. Akhirnya mereka kapok dan tidak berani menggoda lagi. Aku juga mulai berteman dengan Dina, saat motor Dina keserempet sebuah mobil dan pengemudinya tidak mau bertanggung jawab karena merasa anak seorang aparat. Ia pasang badan ketika pengemudi itu ngotot merasa tidak bersalah. Ardhia mengancam akan mendatangi kantor ayahnya kalau tidak bersedia ganti rugi. Akhirnya ia mengalah dan Dina menjadi temannya. Berteman dengan Sonia adalah hal paling unik yang ia rasakan. Sonia yang kurus kering ingin sekali punya badan sedikit gemuk. Ia ingin mendapatkan sedikit tips dari Ardhia untuk membuatnya gemuk. Dunianya yang ceria seketika berubah. Dulu ada semacam perjanjian antara Ayahnya dengan temannya untuk menjodohkannya dengan anak laki-lakinya, Yudha. Istri calon besan Ayah ternyata tidak setuju karena badan Ardhia yang gendut. Kepercayaan dirinya terkikis demi melihat Ayah tertunduk sedih. Teman-temannya berusaha membuatnya percaya diri. Akhirnya pernikahan pun terjadi. Yudha rupanya mempunyai kebiasaan buruk. Ia gemar berselingkuh. Hal yang menyenangkan saat membuat jebakan-jebakan bersama dengan teman-temannya. Karena kelepasan tangan menghajar pelakor Ardhia masuk penjara.

View More
XL, Kubalas Bullyanmu Saat Aku Langsing Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Secret.Vee
Bagus nih cerita, bisa buat motivasi yg XL² ...
2023-08-28 10:11:55
1
user avatar
Rafli123
Ha kak, semangat berkarya ceritanya bagus.
2023-08-28 09:33:52
1
user avatar
Mama fia
Semangat melanjutkan ... Kamu pasti bisa ...... Ceritanya keren ......
2023-08-27 09:09:14
1
user avatar
Andrea Lee
jangan pernah minder andhira...keep on your fight... yang pada usil bibirnya, hempas aja ke laut.
2021-09-24 13:41:53
1
user avatar
Ayunina Sharlyn
semangat andhira. whatever you are, you are special ......
2021-09-23 22:38:53
1
user avatar
Rohani Nuraeni
Cerita yang menarik, kakak. Bahasanya ringan dan enak dibaca. Like...
2021-09-23 20:26:42
1
user avatar
kimmy ara
Semangat Indhira, teruslah percaya diri. Jangan menyerah!!
2021-09-22 19:41:30
1
user avatar
Siti Auliya
Ayo dibaca, jangan lupa tinggalkan rating
2021-09-22 16:14:51
0
35 Chapters
JULUKAN XL
Hari ini adalah hari kedua Ardhia terbaring lemas di rumah sakit, setelah mencoba tidak makan demi bisa menjadi langsing. Setidaknya, bisa turun beberapa ons saja sudah membuatnya senang.Dia ingat dua hari yang lalu, Ardhia bertahan hanya dengan beberapa gelas air dan potongan buah. Tentu saja sudah dari malam kepalanya pusing cenat-cenut, tapi dia tidak memperdulikannya. Terkadang memang suka minder dengan berat badan yang berlebih, bayangkan saja seratus kilogram dengan tinggi 160 cm, apa gak kelebihan empat puluh kilogram kalau menurut perhitungan berat badan ideal. “Debam debum debam debum,” kata anak-anak kompleks kalau Ardhia lewat di gang. Langkahnya memang berhasil menggetarkan dunia, mending saja kalau karena kecantikan dunia ikut berguncang, lah ini ...."XL !"Suara teriakan teman-temannya dari balik pintu berhasil mengalihkan dunia, eh lamunannya. Mereka tertawa cengengesan sambil memamerkan bawaannya. Ada parcel buah-buahan dan satu wadah yang diikat pita cantik berwarn
Read more
KEHILANGAN IBU
"Ini apa?" tanya perawat.Teman-teman XL pucat wajahnya. Mereka seperti tersangka dalam sebuah kasus."Kaa … mi hanya memberinya ku … kue coklat," kata Dina terbata-bata."Nah itu masalahnya, pasien dengan masalah pencernaan akut tidak boleh makan coklat dulu, asam lambungnya bisa naik," ujar perawat menjelaskan."Ooh, maafkan kami, kami sungguh tidak tahu," kata Farah. Nampak raut mukanya sedih melihat keadaan Xl."It's oke, semua akan baik-baik saja, sebaiknya kalian pulang, biarkan pasien beristirahat," pinta perawat kepada mereka."Oh, iya ... iya, kami pergi sekarang," ujar Sonia cepat. Gadis itu bersiap-siap untuk segera pergi."XL, kami pulang dulu, ya, cepat sembuh! Tidak usah diet lagi, kami semua sayang kamu." Dina berpamitan. Sonia dan Farah ikut menanggukan kepala, mata mereka basah. “Rupanya para mahluk tengil ini bisa juga terharu,” pikir Xl. Dia juga ikut larut dalam perasaan sedih.XL berusaha untuk tersenyum, walau mungkin kelihatannya seperti sebuah seringai. “Sudahl
Read more
FARAH
Samar-samar XL melihat wajah setengah tua itu memandangnya dengan perasaan sayang yang luar biasa."Nak, kamu tidak apa-apa, kan?" bisik orang tersebut. Mungkin ia menyangka XL masih tertidur.Gadis itu memperhatikan bapaknya sudah mulai tua, keriput di wajahnya sudah muncul satu persatu. Begitu juga uban sudah tumbuh di kepala. Laki-laki luar biasa ini sudah begitu banyak pengorbanan demi dirinya. Akan tetapi dirinya merasa belum berkesempatan untuk membalas segala kebaikannya itu."Ardhia," Bapak memanggil dengan lirih. Nampak kekhawatiran tergambar jelas di wajahnya."Bapak," bisik XL pula. Gadis itu meraih tangan bapaknya dengan sebelah tangan. Menciumnya dengan takzim, gadis itu merasa sesak napasnya karena terharu."Bagaimana keadaanmu?" tanya bapak XL."Baik, Bapak sudah pulang kerja?""Iya, Nak.”Bapak XLnampak capek habis pulang kerja, orang tua itu bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Kecamatan. "Banyak kerjaan ya, Pak?" tanya Ardhia melihat kelelahan di wajah Bapak."Ban
Read more
DINA
XL terkekeh ingat dulu masa kecilnya, biarpun gendut tapi pemberani. Itu karena didikan almarhum ibunya yang mengajarkan kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak. Kalau orang lain bisa merundung kita, mengapa kita tidak bisa melawan. XL ingat-ingat itu sampai dirinya beranjak dewasa."Lalu, Lo kenal dengan Dina di mana?" tanya Farah. Bahasanya sudah amburadul, kadang kamu, kadang lo gue, mereka happy saja."Di tengah jalan raya," jawab XL. Sontak gadis di depannya kaget."Lho, kok bisa? Mana ada seperti itu. " Farah memandang XL keheranan."Bisa lah, kita berkenalan sama orang kan bisa di mana saja," jelas Xl. Dia tetap membuat Farah penasaran."Masa iya di tengah jalan raya? Aneh aja, ceritakan dong!" pinta Farah."Oke ... baiklah, tapi aku ngantuk ini, mungkin efek dari obat," keluh XL. Matanya tiba-tiba terasa berat, kepala terkulai karena rasa kantuk yang menyerang."Baiklah tidur saja, bercerita bisa kapan saja," sahut Farah. Gadis itu membenarkan letak selimut Xl. "Aku tungguin
Read more
CALON SUAMI?
Tok tok tok.Suara ketukan halus di pintu itu terdengar lagi. Terasa horor sekali karena hari sudah lewat tengah malam. Tanpa menunggu ada yang membukakan pintu, pintu didorong dari luar karena pintu memang tidak dikunci. Seraut wajah ayu dengan baju putih menyembul dari balik pintu."Permisi … cek malam, Mbak," kata seorang suster. Dia mengecek infusan dan memberi XL sebutir pil.Ahh ... ternyata perawat yang jaga malam. Terlihat Farah dan Dina mengempaskan napas, begitupun XL, mereka mengira hantu yang ingin mengganggu karena menurut yang mereka dengar, makhluk seperti itu banyak terdapat di rumah sakit.Dina menutup pintu setelah perawat itu keluar, lantas mengelus dada, mungkin merasa lega, karena bukan suster ngesot yang muncul."Untung perawat beneran, coba kalau seperti yang di film-film mati berdiri aku, Rek," kata Dina, logat Surabayanya nongol."Dikira memang apa?" tanya XL."Ya seperti di film suster ngesot lah, suster melayang, tiren atau dokter padahal hantu, tapi dokter k
Read more
MELAMAR ATAU DILAMAR?
Semua kaget termasuk XL. Malah Sonia hampir menelan sendok kalau tidak segera dikeluarkan. "Uhukkks," Dina terbatuk-batuk. Entah keselek apa dia, mungkin biji durian, tapi kan mereka tidak sedang makan durian, oh mungkin keselek bijian nasi. Intinya mereka semua kaget dengan ucapan bapaknya XL.Mereka semua memandang bibir bapak XL, menanti ucapan yang akan keluar selanjutnya. Namun, bapak hanya tersenyum sok misterius. Tentu saja mereka sangat penasaran."Jangan sekate-kate ya, Pak," sergah XL. Matanya mendelik ke atas, mungkin akan terlihat lucu dan menggemaskan bagi yang melihatnya. Ooh, sepede itukah dia? Hihihi."Iya, Pak, kalau bawa info itu yang akurat, benarkah Yudha calon suami XL?" tanya Farah sambil mendekati bapak."XL?" Bapak mengernyitkan keningnya. Tentu saja dia tidak tahu siapa yang dimaksud."Eh ... eh ... Ardhia maksudnya, Pak. Hihihi," jelas Farah sambil tertawa, kemudian menutup mulutnya.Ardhia melotot memberi kode kepada Farah. Nanti bapaknya marah anak gadis ya
Read more
MELAMAR KERJA
'Kok, Yudha sih, duh ada apa dengan diriku ini?' Hati Ardhia berteriak-teriak. Sepertinya ia tak rela hatinya berceloteh tentang Yudha. Bukankah tadi siang dia sudah menyebutnya gendut, tapi kan bilang cantik juga? Bingung deh jadinya Xl, hati terbelah menjadi dua kubu, yang satu membenci Yudha, satu lagi tertarik. Aduh dia harus ikut yang mana sedangkan dua-duanya adalah hatinya yang utuh kalau bersatu. "Ngelamunin apa, hayo?" kata Bapak. "Bapak mengagetkan saja, bagaimana kalau anak Bapak yang cantik tiada duanya ini kena serangan jantung," rutuk Ardhia.Bapak cuma tertawa, giginya yang putih masih berbaris rapi di tempatnya, belum ada yang tanggal. Xl pikir dan pandang-pandang Bapak itu memang ganteng. Jadi, sudah tahu ya sekarang, Xl cantik itu turunan dari mana? gadis itu senyum-senyum sendiri."Lah itu, malah senyum-senyum gak jelas," kata Bapak. "Pasti lagi mikirin pacar, eh anak Bapak memang sudah punya pacar?" sambungnya bertanya.
Read more
HALU TINGKAT DEWA
"Sini, dengarkan," bisik Ardhia."Apa?" jawab Farah."Pas dia lewat, aku sebarkan ini di depannya, lantai keramik kan licin, jadi ... brukkk!" Xl membalikkan tangan sambil mendelikkan mata, terlihat lucu sih.Farah tertawa sambil menutup mulutnya, Xl pun ikut-ikutan tertawa. Dasar memang pada gak ada akhlak, orang kena musibah malah senang, hihihihi. 'Inilah aku, Xl, daripada makan hati dibully orang, masih mending putar otak untuk membalas, benar kan?' kata batinnya.Seharian ini Xl belajar banyak tentang pekerjaan barunya, pokoknya siapa yang keteteran di kelompok, maka kursi ditarik ke sana. Menyenangkan sekali, bekerja tidak terlalu capek. Ardhia melihat Mbak Titik, orang yang tadi terjatuh di kantin, memandang padanya dengan sorot mata yang aneh. Ih masa bodoh lah ya, siapa suruh mentertawakan. Bukankah Ardhia dan dia sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.Sepulang kerja Ardhia dan Farah berencana mau makan-makan di warung pecel
Read more
Bab 9. DIJODOHKAN
Setelah kejadian di warung makan itu, XL seperti orang linglung. Rupanya dia sakit karena terkena panah asmara. Namun, dia berusaha untuk tidak menampakannya."Pak, memang Bapak serius mau menjodohkan aku sama Yudha?" tanya XL suatu hari. Rupanya XL sudah tidak tahan menahan rasa sukanya sama Yudha. Maka dicarilah alasan untuk bertanya tentang perjodohan yang pernah bapaknya dahulu bahas."Kamu tertarik?" tanya Bapak. Matanya tetap fokus pada surat kabar yang dibacanya."Mampus gue!" serunya dalam hati. "Bapak tahu isi hatiku, aku harus pura-pura tidak tertarik.""Bukan begitu," kilah XL. "Kalau memang benar, aku setuju saja, demi baktiku kepada orang tua." Halah, munafik. Memang dia paling bisa deh, pura-pura berbakti, padahal hatinya ngebet. Hahaha, bisa saja bapaknya dikibulin."Nanti Bapak bicara lagi dengan Pak Seno, sudah waktunya memang kalian berumah tangga," jawab bapak. Oh, Tuhan … tidak ada jawaban yang paling membahagiakan bagi XL, kecuali ini. Bapaknya dan calon mertuany
Read more
Bab 10. MENCARI IDE
XL tertawa kecut melihat teman-temannya kaget. Reaksi mereka persis seperti dia saat calon mertua menyuruhnya untuk langsing. XL tidak menyangka perkenalan dengan Yudha di rumah sakit waktu itu kini menumbuhkan perasaan lain di hatinya. Gadis itu begitu terpesona dengan ketampanan pemuda itu."Operasi apa?" Dina mengulang pertanyaan. "Operasi … operasi lambung apa, ya, katanya tadi. Itu tuh seperti artis yang dulunya gemoy sekarang berubah langsing setelah operasi itu. Padahal aku takut." XL menunduk, dia menyembunyikan kegelisahannya.“Gila saja, jangan mau!” teriak Farah. “Hanya makan tiga sendok makan sehari yang masuk perutmu, apa kamu kuat?” Gadis itu menggelengkan kepala, tidak habis mengerti dengan pikiran orang-orang macam itu.XL menunduk menyembunyikan semburat gelisah di matanya. Andai teman-temannya tahu, dirinya juga sangat takut dengan meja operasi. Berbagai macam pisau-pisau itu berdentingan suaranya di otaknya. Tiba-tiba dirinya bergidik."Hii … takut aku. Aku tidak
Read more
DMCA.com Protection Status