A Romantic Story Between Football and You

A Romantic Story Between Football and You

Oleh:  Aldy arc  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
13 Peringkat
6Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Friska benar-benar sakit hati setelah Franz, kekasihnya, mencampakkannya begitu saja. Franz memutuskan hubungan sepihak dengan datang bersama perempuan lain ketika ia bertemu Friska. Hubungan mereka yang sudah terjalin bertahun-tahun lamanya kandas begitu saja. Friska tidak terima. Ia marah, kesal, kecewa, terutama sakit hati dengan perlakuan Franz yang meninggalkan dirinya. Berhari-hari ia tidak bisa melupakan, terbelenggu oleh kesedihan. Sampai akhirnya Friska pergi berlibur ke Italia setelah Ayah dan Ibu membujuknya untuk menenangkan diri. Friska yang memiliki kenangan buruk di negeri pizza itu sempat menolak. Namun, demi menghilangkan pikiran tentang Franz akhirnya ia memutuskan pergi ke Italia. Di sana, Friska bertemu dengan seorang pria yang mampu membuat sakit hatinya sirna. Seorang pria yang dengan mudah menyelusup masuk ke dalam hatinya. Sampai suatu hari, Friska harus berhadapan kembali dengan sesuatu yang membuat perasaannya terluka.

Lihat lebih banyak
A Romantic Story Between Football and You Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Tane
Semoga nggak sad ending ...
2021-11-26 08:10:05
1
user avatar
The_BlueMoon
Cocok nih kalo lagi pengen baca cerita yang sad tapi sweet :"
2021-11-25 11:34:28
1
user avatar
Buenda Vania
Friska pasti bisa memilih kemana hatinya akan berlabuh. luka itu pasti segera sembuh Friska
2021-11-25 11:28:58
1
user avatar
Jasmine
Sweet... masalah percintaan emang bikin penasaran n menarik buat diikuti..lanjut kk
2021-11-25 08:23:19
1
user avatar
Nina Milanova
Iya betul kata Astrid. Sakit hati juga termasuk sakit :D Lanjutkan, Thor!
2021-11-25 05:29:25
1
user avatar
Faver
Seru kak. Lanjut up ya.
2021-11-24 23:37:05
1
user avatar
Iekyu
keren ceritanya kak
2021-11-24 14:48:08
1
user avatar
Erik Setyawan
Lanjuttt lanjuttt thor
2021-11-20 07:33:48
1
user avatar
Titin Ramawati
Romance yang renyah dengan bahasa yang ringan. ...
2021-11-20 07:29:57
1
user avatar
Shell
Seru ceritanya. Semangattt thorrrr
2021-11-15 08:17:15
1
user avatar
Ditarina
dibuka dengan kisah sedih. uhuuuy...! mantap!!
2021-11-14 19:49:26
1
user avatar
Putra pribumi
lanjutt nuliss kak, semangat...
2021-11-14 19:48:49
1
user avatar
Susan S
Lanjuttt Kak Aldy.... renyah banget nih ceritanya. Bikin nagih. Mangaatttt jiwaaaa
2021-10-11 20:41:47
1
6 Bab
Bab 1
Alunan lagu yang diputar di kafe saat itu begitu nyaman terdengar di telinga Friska. Sesekali ia ikut melantunkan lirik dari lagu berjudul Terlalu Cinta milik Rossa. Sebuah lagu yang menjadi favoritnya sejak masa sekolah. Perempuan itu duduk di sudut kafe seorang diri, menanti kehadiran kekasihnya. Ia mengaduk-aduk strawberry milkshake miliknya sambil sesekali pandangannya mengarah pada pintu masuk, berharap Franz segera datang. “Aku mau ketemu. Kamu bisa datang ke kafe favorit kita jam empat sore?” Friska senang bukan main saat membaca pesan yang dikirim Franz tadi pagi. Hatinya mengembang penuh kemenangan, karena akhirnya sang kekasih yang pertama kali menghubungi setelah pertengkaran mereka saat terakhir bertemu. Ia sudah menjalin hubungan dengan Franz sejak lama, ketika mereka masih duduk di bangku SMA. Sempat putus nyambung berkali-kali. Namun, kisah cintanya dengan Franz cukup awet hingga sekarang mereka memasuki dunia kerja.
Baca selengkapnya
Bab 2
Friska sama sekali tidak pernah mengira Franz akan datang dengan membawa kabar menyakitkan ini. Pikirannya hanya menebak hal-hal menyenangkan yang akan mereka lalui setelah berbaikan, seperti biasanya.Namun, dengan hadirnya Franz bersama perempuan lain. Friska sadar, sore ini hanyalah awal bagi kepahitan yang akan melandanya. Sambil berusaha menahan emosi, ia berbicara pada Franz senormal mungkin.“Dan kamu kayak enggak peduli sama apa yang terjadi sama kita saat terakhir bertemu. Malah dengan entengnya datang bawa kabar ini.”“Aku benar-benar minta maaf.” Terlihat keseriusan terpancar dari mata Franz.Friska benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Ia marah, kesal, dan emosi melihat Franz datang membawa kabar bahwa dirinya telah bertunangan.“Kamu udah lama kenal sama dia?” tanya Friska lagi.“Sebulan yang lalu, saat aku ada tugas kantor ke Bandung,” balas Franz.Sebulan yang lalu? Mu
Baca selengkapnya
Bab 3
Empat hari sudah berlalu sejak saat itu. Friska masih terbelenggu dengan rasa sakitnya. Ia terus mengurung diri di kamar, keluar hanya untuk buang air atau jika ia merasa lapar. Matanya sedikit bengkak lantaran terlalu banyak menangis. Hampir setiap malam terdengar tangisan dari dalam kamar Friska.Ayah dan Ibu sampai khawatir pada anak semata-wayangnya. Awalnya mereka kira kesedihan Friska sudah biasa karena mereka sering mendapati putrinya itu bertengkar dengan Franz. Menyangka semua akan baik-baik saja dalam satu hari. Namun, saat melihat Friska masih bermurung mereka mulai khawatir. Terlebih pada kesehatannya yang selalu berada di kamar tertutup rapat. Gorden jendela pun tidak dibuka. Keadaan di dalam kamarnya sangat pengap.Berulang kali mereka menyuruh Friska agar keluar kamar, kembali menjalani hari seperti biasa. Namun, selalu berakhir penolakan oleh perempuan itu yang masih terkungkung dalam kesedihan.“Gimana ini, Pah? Mamah takut Friska kenapa-k
Baca selengkapnya
Bab 4
Angin sore bertiup lembut. Berulang-ulang Friska menghirup udara sejuk setelah beberapa hari ini terkungkung di dalam kamar. Ia tidak menyangka begitu senang bisa menghirup udara segar, seolah-olah suatu hal yang jarang didapatkannya.Dengan memakai kaus casual dengan bawahan celana hitam panjang, Friska berjalan santai bersama Astrid mengelilingi kompleks perumahan. Mereka hendak menuju taman dengan berjalan kaki.“Pak Bos pasti marah, ya? Gue gak masuk kerja enggak bilang-bilang,” ujar Friska sambil meregangkan tangan. “Tapi bodo amatlah, mau dia ngamuk kek, ngamik kek. Gue gak peduli.”“Berterima kasihlah, gue udah bilang lo sakit,” sahut Astrid.“Sakit apaan? Emang alasan itu bisa diterima?”“Ya, gue bilang aja lo sakit hati, itu juga termasuk sakit tahu. Apalagi luka dalam hati itu terasa lebih menyakitkan daripada luka fisik.” Astrid kembali berceloteh sambil menepuk-nepuk dadanya.
Baca selengkapnya
Bab 5
Seperti yang sudah direncanakan, Friska akan mengembalikan semua barang pemberian Franz sejak awal mereka pacaran. Hari itu, pagi-pagi sekali, terdengar suara gaduh di kamar Friska yang sedang mengemasi barang-barang ke dalam dus.Seluruh tempat penyimpanan ia geledah, mulai dari lemari, kolong ranjang, sampai ke tiap sudut kamar. Pokoknya jangan sampai ada hal yang berkaitan dengan Franz tersisa di kamarnya. Bu Laura yang melihat kegiatan putrinya lantas masuk kamar, lalu menghampiri Friska yang tengah menumpuk barang di dus agar muat.“Kamu yakin mau kembaliin semua ini ke Franz?” Bu Laura duduk di samping Friska.“Friska harus lakuin ini, Mah. Kalau benda-benda ini masih Friska simpan, Friska enggak akan bisa move on dari dia,” balas Friska dengan suara getir.Bu Laura menyayangkan apa yang terjadi pada hubungan Friska dan Franz. Ia tahu bagaimana putrinya itu sangat menyayangi Franz. Pun sebaliknya. Ia rasa Franz juga
Baca selengkapnya
Bab 6
Friska menggosok pipinya yang terasa panas berulang-ulang. Sejak ia masuk ke mobil dan duduk menyender pada jok. Perasaannya berdebar-debar karena perkataan Dito tadi masih terngiang dalam kepala. Ia menampar pipi cukup keras, berusaha menyadarkan diri agar tidak terlalu terbawa oleh ucapan Dito.Hari ini, ia mulai masuk kerja setelah membolos beberapa hari. Sudah cukup rasanya ia berlarut dalam kesedihan. Lagi pula, ia juga tidak enak pada bosnya di kantor. Biarlah perkara tentang Franz berjalan seperti sewajarnya. Ia telah bertekad untuk siap menghadapi lelaki itu saat bertemu nanti.Namun, ini merupakan awal yang cukup buruk bagi Friska di pagi harinya. Ia tidak pernah menduga akan mengalami hal yang baru saja terjadi beberapa menit lalu. Dito, teman masa kecilnya, tiba-tiba datang dan menyatakan cinta padanya.Pandangannya menatap jalanan di depan dengan tatapan kosong. Ia lalu berusaha mengikuti lirik dari lagu yang diputar. Mencoba menyibukkan otaknya agar
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status