Another day

Another day

By:  Sinta Nuna  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
18Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Untuk sesaat aku mengerti bahwa tidak ada kebahagiaan yang abadi," gumam Alea yang tengah berada di ujung jembatan. Dengan penuh derai air mata Alea memejamkan matanya dan menarik nafas dengan begitu dalam. Lalu setelah beberapa saat diapun melompat ke sungai yang tak terukur dalamnya tanpa ragu sedikitpun. Seketika matanya terbuka saat dia tengah berada di 50% kedalaman sungai itu, dia begitu pasrah hingga tak berontak sedikitpun. "Ayah, ibu, kak Gevan, kak Seila, Alea duluan ya. Hiduplah dengan baik tanpa Alea, Alea sayang kalian," batin Alea. Perlahan matanya tertutup dan tubuhnya pun perlahan turun kedasar kedalaman sungai yang begitu gelap itu. *** Akankah Alea mati tenggelam atau akan ada seseorang yang menolongnya?

View More
Another day Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Queen
Ceritany bagus
2021-09-28 17:40:43
1
18 Chapters
Pertemuan
"Augh bosan sekali," desah seorang pria kecil yang sedang duduk di kursi tamu panti asuhan."Gevan, kau merasa bosan ya," tanya sang ayah."Hmm!" pria kecil itu menganggukan kepala."Kalau begitu kamu tunggu di luar sambil main, ada banyak anak panti yang seumuran denganmu kok. Ayah akan segera menyelesaikan pekerjaan ayah dengan cepat.""Baik ayah kalau begitu aku tunggu di luar aja ya." dengan semangat pria kecil itu keluar dari ruangan kepala panti."Sampai mana tadi?" sang ayah melanjutkan rapatnya."Pak Gibran, bapak yakin akan memberikan sebanyak ini untuk panti asuhan?" tanya pengasuh pada ayah dari pria kecil tadi yang bernama pak Gibran."Ya saya yakin karna saya tidak tau kapan saya akan kembali, saya juga bahkan akan membawa Gevan untuk sekolah disana." jawab pak Gibran."Kalau begitu saya harus tanda tangan dimana? selaku penga
Read more
8 tahun kemudian
Rintik hujan gerimis seraya membasahi dedaunan-dedaunan hijau dan rumput-rumput liar. Suasana kota kembali di ramaikan oleh kendaraan. 8 tahun telah berlalu, tentunya jaman sudah semakin berubah, para pelajar dan karyawan-karyawan kantoran berjalan sambil memainkan smartphone mereka tanpa memperhatikan jalan yang mereka injak.Gevan yang baru saja kembali satu minggu yang lalu, kini akan memulai hari pertamanya di sekolah barunya. saat ini di dia duduk di bangku kelas XII pada semester awal bulan ke empat.setelah selesai bersiap, Gevan keluar kamar dengan menggunakan barang-barang yang terhitung mahal harganya. rambut yang tertata dengan gaya bak oppa Korea terlihat begitu sempurna dengan wajah mulus tampannya.Tak lupa jaket kulit dengan harga puluhan juta membuatnya terlihat seperti seorang idol."Gevan, selama satu Minggu kamu di antar pak supir dulu ya," ujar sang ayah."hmm baiklah terserah ayah saja,
Read more
Alea POV
Hari berganti malam, saat aku sedang terlelap tidur karna kelelahan mamah datang ke kamarku dan menyiramiku dengan satu ember air.Byurrr .."dingin mah," isak ku kedinginan."dingin ya, makanya kalo di panggil itu cepet datang ini malah enak-enakan tidur," bentak mamah sambil melempar ember."A..ada apa mah?" tanyaku dengan gugup."ikut mamah." mamah menarik tanganku dengan secara paksa."sakit mah pelan-pelan," lirih ku. "diam jangan manja."Tanpa di sangka mamah membawaku ke kamarnya dan mendandaniku dengan sangat menor."Mah,mamah ngapain?" tanyaku sambil terisak."Diam, kamu harus cari uang. kalo kamu terus enak-enakan rebahan di rumah, kamu mau makan apa?" jawab mamah sambil terus mendandaniku."Tapi kerja apa malam-malam begini?""Banyak tanya banget si, tingg
Read more
Tak sadar
pagi pun tiba. Seperti biasa Alea pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan dia pergi dengan naik angkot,saat sedang menunggu angkot di pinggir jalan tiba-tiba"Hai," sapa Gevan yang mau berangkat sekolah."Hah, kakak yang semalam nolong aku kan?" tanya Alea dengan kagum."Iya hehe ,, kamu baik-baik saja sekarang?""Berkat kakak aku baik-baik saja.""Tapi lukamu sepertinya gak di obati lagi, mau aku obati?" ujar Gevan."ahh tidak apa-apa aku baik-baik saja kok hehe,kakak mau sekolah ya.""Iya, kamu mau kemana?""Aku mau ke pasar kak.""Ya udah aku anterin yuk, kebetulan aku lewat sana kok," tawar Gevan sambil mengambil ranjang belanjaan dari tangan Alea."Eh tidak-tidak kak, aku terlalu kotor untuk naik motor kakak.""Gapapa naek aja ayo, lumayan ngirit ongkos.""Ta
Read more
Cerita masa lalu
Keesokan harinya.Saat tiba di sekolah, Gevan langsung berlari menuju kelas untuk mencari Ralia. Dia ingin buru-buru menceritakan kabar bahagianya kepada teman dekatnya dan setibanya di kelas."Ra..Ra.." panggil Gevan."Apa Gev?" jawab Ralia dan langsung menutup buku yang sedang ia baca."Akhir pekan nanti aku akan ke panti asuhan itu sama ayah," ujar Gevan dengan begitu riang."Benarkah?""Iya, untungnya ayah ku masih berhubungan dengan panti itu jadi, aku bisa ikut jika ayahku pergi kesana," jelas Gevan."Wah .. aku ikut fbahagia Gev selamat ya.""Selamat buat apa?" potong Seila yang tiba-tiba datang."Kepo." ejek Gevan."Heh Gev kamu bener-bener keterlaluan ya, masa Ralia di kasih tau aku nggak," ketus Seila."Apanya yang keterlaluan? orang dari awal aku sama Ralia temen Deket," jawab G
Read more
Kehidupan baru
"Gevan kemana si? di telpon gak di angkat, di WA pun gak di balas," ujar Raina yang sedang duduk di bibir jendela sambil terus menatap ke arah handphone nya menunggu pesan dari Gevan.Lalu Raina pun kembali menelpon Gevan dan tetap tak kunjung mendapat jawaban."Apa dia sudah tidur? eih tidak mungkin ini baru jam 7 malam," gumamnya lagi.Sementara itu di tempat lain."Stop disini aja kak," ucap Alea menyuruh Gevan berhenti lalu diapun turun."Rumahmu disini?" tanya Gevan."Aa..ahh iya kak," jawab Alea terdengar gugup."Kalo begitu aku akan masuk bersamamu," sahut Gevan dan langsung membuka helm."Tidak..tidak ka! tidak usah, kakak pulang aja udah malem hehe," cegah Alea."Baru jam 7 malam tidak apa-apa, lagian kalo kamu masuk sendiri nanti mamah kamu marah sama kamu karna pulang terlambat," ujar Gevan."Tidak akan m
Read more
Sekolah
Setelah Alea pergi, tepatnya sebelum Bu Raisa mengemasi barangnya untuk pergi ke New York, seorang detektif datang ke rumahnya dan membawa Bu Raisa bersamanya untuk melakukan interogasi.Di ruang interogasi."Bu Raisa, kami mendengar bahwa Bu Raisa sering menyiksa dan bahkan menjual putrimu untuk mendapatkan uang dalam jumlah yang besar," ucap seorang detektif.Bu Raisa menyilang kan tangan dan dengan begitu sombongnya dia menjawab."Hah omong kosong macam apa itu? kau pikir aku benar-benar melakukan itu? permisi pak detektif kau tidak bisa menuduhku tanpa bukti jelas apapun."Tanpa menjawab apapun detektif itu langsung menunjukan video yang membuktikan bahwa Bu Raisa sangat bersalah."Tunggu dulu, kau percaya ini? permisi pak detektif, jaman sekarang sudah sangat canggih, video seperti ini bisa dengan mudah di buat tanpa merekam terlebih dahulu," sahut Bu Raisa masih deng
Read more
Alur kehidupan
Saat Alea sedang duduk di kursinya, seorang siswi dengan nametag Lili menghampirinya sambil bersilang tangan. "Hallo anak baru, kenalin aku Lili," sapa Lili tanpa sopan santun sedikitpun.  "Ada apa dengan anak ini? Tingkahnya songong banget," batin Alea. Alea menyeringai sambil berkata"Hallo aku Alea."  "Tak ada yang menanyakan namamu hahaha," sahut Lili sambil tertawa puas. Alea hanya diam sambil menatap sinis ke arah Lili. "Aughh tatapanmu benar-benar menakutkan. Kenapa? Kau ingin mengatakan sesuatu? Katakan ayo," ucap Lili sambil mendekatkan wajahnya pada Alea.  "Apa yang ingin kau dengar?" tanya Alea dengan begitu berani. "Hah?" "Kau ingin aku mengatakan sesuatu? jadi apa yang kau ingin aku katakan?" tanya Alea lagi.  "Anak ini apa yang dia bica
Read more
Hari yang berat
Di sudut sekolah yang lain, Gevan dan Ralia tengah menikmati makan siang mereka bersama sambil tertawa dan bercerita dengan begitu akrab.    "Wah sandwich ini benar-benar enak," sahut Ralia.   "Kenapa kamu berebihan sekali? Ini hanya sandwich biasa yang sering kita makan," sambung Gevan.   "Entahlah, apa karna aku memakannya denganmu?"   "Apa yang kau katakan? Kita makan bersama tiap hari."    "Ah Gevan, tak bisakah kau bereaksi sepertiku?" ketus Ralia   "Kenapa aku harus melakukannya?"    "Ya harus aja."    "Ish kekanak-kanakan sekali," celoteh Gevan.   "Menyebalkan! Ah iya akhir pekan ini kamu akan ke panti ikut ayahmu kan?"  tanya Ralia.   "MMM... (Mengangguk) wah aku rasanya benar-benar tidak sabar," jawab Gevan.   "Sebahagia i
Read more
Apakah dia adalah orang yang aku kenal?
"Apakah kamu benar-benar Alea?" "Hah?" Alea berbalik dan, "kamu? Bagaimana bisa kamu?" tanya Alea pada orang itu dan ternyata adalah Gevan. "Jawab pertanyaanku apa namamu benar-benar Alea?" tanya Gevan lagi sambil mendekat. Alea langsung berdiri dan mendekati Gevan sambil bertanya. "Kenapa? Apakah penting jika namaku memang Alea?"  tanya Alea dengan ketus. "Tidak maksudku namamu sangat mirip dengan nama orang yang aku kenal," jawab Gevan. "Cih tidak seperti dia satu-satunya orang yang memakai nama Alea," celoteh Alea. "Terakhir kali kamu pernah menceritakan teman masa kecilnu saat kamu masih di panti kan apa kamu ingat?" tanya Gevan lagi. "Tentu saja aku ingat ah dan sekarang aku bahkan menyesali apa yang sudah ku katakan. Harusnya aku tidak menceritakan masalah pribadiku pada orang asing sepertimu siapa tau kan
Read more
DMCA.com Protection Status