Annoying Marriage

Annoying Marriage

By:  Selfie Hurtness  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
116 ratings
164Chapters
339.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Menikahi Karina adalah sebuah keputusan kepepet yang Yudha ambil karena dia tidak mau jika harus dijodohkan dengan wanita pilihan sang ibu. Menikahi Yudha yang merupakan dosen killer yang selalu ribut dengan dirinya, adalah sebuah kesialan buah sumpah yang Karina ucapkan hari itu. "Siapapun yang menemukan flashdisk dan kasih balik ke aku, kalau perempuan aku jadikan dia saudara, kalau laki-laki bakal aku jadikan dia suami!" -Karina Destinna Pertiwi- "Setelah sidang, saya tunggu diruangan saya untuk membahas kapan saya bisa kerumah mu untuk melamar. Kebetulan saya sedang butuh isteri!" -dr. Yudha Anggara Yudhistira, Sp. B- Cover by : @reistyaa

View More
Annoying Marriage Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Lyraa
Ceritanya seru bangettt>_<
2024-03-19 20:04:58
0
user avatar
Sahuni
kak,cerita kelvin mana?
2023-11-04 22:13:49
0
user avatar
PiMary
Kerreeennnnn banget,acung jempol banyak-banyak.
2023-02-13 04:45:00
0
default avatar
Angeline Noviani
...bagus pdhl baru baca 3 bab
2023-01-16 11:03:56
0
user avatar
Kim Grace
bagus cerita nya..,aku suka
2022-11-24 10:52:35
0
user avatar
Evi Retno Yulianti
Cerita bagus bagus
2022-10-25 15:02:05
0
user avatar
miiawmiiuw
baca marathon..
2022-10-13 23:52:15
0
user avatar
KokoSan
lumayananlahhh
2022-09-27 08:36:54
0
user avatar
Selfie Hurtness
Hai, untuk bonus itu cuma spoiler untuk kisah Brian - Heni dan Kelvin sama calon istri ya. Untuk kisah Brian sendiri sudah terbit bukunya dengan judul Mendadak Kawin. Kalau Kelvin akan rilis November nanti ya. Terimakasih
2022-09-13 09:15:24
0
user avatar
Mom's Chia
ini thor yg nulis istri gelap tuan arrogant ya
2022-09-07 10:27:33
0
user avatar
Yen Lamour
Karya yg bagus, semangat terus ya kak thor ^^ izin numpang promo ya, ada yg suka mafia romance? Yuk mampir juga ke tempatku. Siapa tahu ada yg suka. Terima kasih ya kak thor & kakak semuanya ^_^
2022-07-30 18:46:42
0
user avatar
circleef
ceritanya bagus
2022-06-15 22:26:18
0
user avatar
andra
hampir dong arti sebuah perbedaan
2022-06-13 07:04:53
0
user avatar
Firly Muhammad
bagus...........
2022-06-09 12:26:56
0
user avatar
surya_anggri
cerita yg luar biasa.............
2022-06-01 08:20:32
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 8
164 Chapters
BAB 1
“Mau sampai kapan sih, Yud? Kamu sudah tiga puluh lima tahun.”Yudha yang hendak menyuapkan nasi ke dalam mulutnya itu sontak menghela napas panjang, meletakkan kembali sendok berisi nasi ke atas piring dan menatap ibunya dengan saksama. Ningsih yang ditatap sedemikian serius oleh sang anak pun membalas tatapan itu, netra mereka beradu untuk sepersekian detik, hingga kemudian Yudha yang mengalah dan menundukkan kepalanya.“Kariermu sudah oke banget. Dokter iya, dosen iya, terus kamu mau cari apa lagi sih?”Yudha membisu, dia tahu betul sia-sia berdebat melawan ibunya dalam kondisi seperti ini. Semuanya akan dilibas wanita paruh baya itu dengan begitu mudah dan Yudha? Tentu akan kalah telak!“Mau cari calon yang kayak siapa? Maudy Ayunda? Atau Mikha Tambayong? Apa malah yang kayak Cinta Laura?” Ningsih melirik Yudha yang tampak jemu itu. “Kalau yang kamu bidik mereka, harusnya kamu jadi pengusaha saja, jangan jadi
Read more
BAB 2
Yudha memarkirkan mobilnya di area pakir Fakultas Kedokteran universitas tempat dia mengajar. Tas ranselnya sudah naik ke punggung, ia sudah mematut diri dan semuanya tampak rapi. Yudha melangkah dengan begitu tenang, beberapa kali menyungginkan senyum tipis ketika ada yang menyapanya. Dia hendak melangkah keluar dari area parkir ketika kakinya menginjak sesuatu.Yudha menundukkan tubuhnya, meraih benda berwarna pink dengan gambar babi itu.“Flashdisk?”Alis Yudha berkerut, ia menggeleng dan membawa flashdisk itu dalam genggmannya. Mungkin milik salah satu mahasiswinya. Ia terus melangkah, sambil menghilangkan perlahan-lahan rasa dongkol yang bercokol di dalam hatinya, efek obrolan membosankan bersama sang ibu.***“Cari yang bener dong, Rin!”Karina sontak mendengus, memutar bola matanya dengan gemas sambil menatap Heni yang tampak ikut panik.Bagaimana tidak panik kalau 30 menit lagi Karina harus sidang skrip
Read more
BAB 3
Dan di sinilah Yudha berada sekarang, duduk di sebelah Karina, mahasiswi paling menjengkelkan dalam sepanjang karier Yudha menjadi dosen. Ya ... walaupun baru 2 tahun ini dia menjadi tenaga pengajar di universitas, tetapi sungguh baru kali ini dia bertemu dengan makhluk semenyebalkan Karina.“Jadi bagaimana, Karina?” tanya Profesor Pamudji, dekan Fakultas Kedokteran itu sambil menatap keduanya secara bergantian.“Saya mau mengajukan protes, Prof!” ujar gadis itu tanpa takut, yang sontak membuat Yudha melonjak kaget. Edan! Berani benar rupanya makhluk satu ini!“Protes yang seperti?” tampak Profesor Pamudji menatap Yudha yang terkejut itu, ia masih mencoba tenang dan hendak menyimak apa yang hendak mahasiswi semester 4 itu keluhkan.“Saya keberatan dengan para dosen yang seenaknya bikin peraturan tidak boleh ikut kelas ketika ada mahasiswa yang terlambat! Itu sangat merugikan. Kami di sini bayar SPP juga, Prof. Uan
Read more
BAB 4
"Si Joni kemarin istrinya lahiran loh, Yud!"Yudha sontak lemas. Benar, kan? Di hari kedua ibunya di sini, pasti itu yang bakalan dia bahas! Sudah Yudha tebak! "Ya baguslah, Bu. Nambah personil, nambah rejeki." Begitu, kan, kata orang tua zaman dulu? Semboyan yang membuat satu KK sampai punya belasan anggota keluarga, banyak anak banyak rejeki! "Ya makanya itu ... Kamu kapan nikah, Yud?"Skakmat! Kepala Yudha langsung berputar, rasanya ia ingin melesat masuk ke dalam kamar, tapi meninggalkan ibunya seorang diri di depan TV seperti ini? Itu mencari ribut namanya! "Nanti lah, kerjaan Yudha lagi padet, Bu." Jawab Yudha berharap ibunya tidak lagi membahas hal itu. Namun agaknya Yudha salah, karena sedetik kemudian, Ningsih langsung membelalak dan nampak tidak kesal dengan jawaban yang keluar dari mulut sang anak. "Nanti terus! Dari kamu lulus jadi dokter sampai sekarang sudah spesialis tiap ditanya kapan nika
Read more
BAB 5
"Mimpi apa sih aku semalam, Hen?" Desah Karina sambil menyusut air mata. Heni menghela nafas panjang, ia menyodorkan tissu pada Karina. "Sudahlah, kamu sepuluh menit lagi sidang dan malah nangis sesegukan kayak gini? Kan file presentasi kamu udah ketemu, Rin."Karina menghentakkan kakinya ke lantai, tampak terlihat dia begitu frustasi. "Ketemu sih, cuma aku bayarnya harus pakai masa depan, Hen!" Kembali Karina terisak, sungguh simalakama sekali. Tidak ketemu flashdisk itu sama saja dia harus menunda wisuda S1-nya, dan sekarang ketemu, dia harus menukarnya dengan masa depan cemerlang yang sudah Karina rancang sejak lama, tidak adakah pilihan lain? "Kamu sih!" Heni menggebuk punggung Karina dengan gemas, "Siapa suruh asal njeplak ngomong tadi? Pakai bawa-bawa nama Tuhan lagi, rasain sekarang!"Tangis Karina makin kencang, membuat Heni kembali menggebuk punggung itu dengan kesal."Aku lagi kena sial kenapa kamu malah nyalahin
Read more
BAB 6
Karina menatap gelisah pintu ruangan itu. Beberapa mahasiswa menatapnya sambil berbisik-bisik. Tentu tanpa perlu mendengarkan apa yang tengah mereka bisikkan, Karina sudah tahu mereka tengah membicarakan dirinya perihal nasib sial yang harus dia terima akibat sembarangan mengucap sumpah beberapa jam yang lalu. Ia sudah selesai sidang skripsi, dan sesuai yang sudah tadi sosok itu bicarakan, Karina hendak membicarakan hal itu. Membicarakan sumpahnya, ah tidak ... Lebih tepatnya hendak memohon sosok itu agar tidak menganggap semua tadi serius.Karina hendak melangkah masuk ketika suara langkah kaki itu memaksanya menoleh. Sosok itu -dokter Yudha- tampak melangkah dengan penuh percaya diri dan begitu gagah. Membuat Karina tertegun sesaat karena baru menyadari bahwa sosok itu luar biasa mempesona. "Cari saya?" Tanya sosok itu sambil tersenyum. 'Iya lah cari kamu, memang siapa lagi?' Karina mengumpat dalam hati, hanya berani di dalam
Read more
BAB 7
"Bismillah dulu sebelum buka amplopnya."Pandangan Karina yang semula tertuju pada amplop di tangannya sontak beralih pada sosok berjilbab itu. Dokter Rasya tersenyum begitu manis, membuat jantung Karina makin kencang berdegub. Di dalam amplop itu ada secarik kertas yang menentukan hidupnya setelah ini. Ah ... maksudnya menentukan nasib perjalanan pre-kliniknya yang sudah tiga setengah tahun dia lalui. "Bismillah, ya Allah," desis Karina lirih lalu membuka amplop itu.Ia mengambil kertas yang terlipat di dalamnya, membukanya perlahan-lahan dengan jantung yang berdisko ria. Harus lulus! Kalau tidak bisa habis Karina nanti. Mana dia harus izin nikah lagi, ah! Kenapa malah mikirin nikah sih? Karina memaki dirinya sendiri, semoga... Karina tertegun, surat itu sudah dia buka dan tak selang lama terdengar suara teriakan riuh teman-teman yang berjuang sidang bersamanya hari ini. Karina LULUS! Dia sudah lulus dan berhak menyandang gelar Sarjana Kedokt
Read more
BAB 8
Yudha meletakkan ponselnya, sedetik kemudian senyum Yudha merekah sempurna. Wajah cantik yang nampak manyun tadi kembali terngiang di dalam benak Yudha. Dia harus menekan sosok itu agar membujuk sang ayah merestui lamaran Yudha. Kalau tidak, bisa dipastikan lamaran Yudha bakal ditolak mengingat Karina masih cukup belia dan baru saja lulus S1 kedokteran. Dan jangan lupa, usia Karina dan Yudha terpaut cukup jauh! Tiga belas tahun! Dan kalau lamaran Yudha ditolak, tahu kan apa yang akan terjadi pada Yudha ini? Dia akan dipaksa sang ibu menikahi Tere! Dan Yudha tidak mau itu terjadi. "Mau tidak mau, kita harus menikah, Rin! Dan kamu harus pastikan papamu setuju!" desis Yudha lirih. Dan malam nanti, dia harus bicara banyak hal pada Karina. Sebelum nanti Yudha datang ke rumah gadis itu dan memintanya langsung kepada sang ayah. Perlu dicatat, Yudha tidak mau pulang dengan tangan kosong dari sana. Tidak! Dia harus bawa Karina ikut pulang bersamanya, menjadi istrinya
Read more
BAB 9
"Dokter mau ngajar?" komentar Karina asal ketika sudah masuk ke dalam Pajero Dakar berwarna putih itu. Pasalnya penampilan Yudha begitu rapi malam ini, seperti ketika sedang mengajar di kelas. Celana bahan dan kemeja itu terus terang menampilkan kharisma yang begitu kuat, hanya saja di mata Karina, penampilan Yudha bapak-bapak sekali! Ah! Agaknya Karina lupa bahwa dia dan laki-laki ini beda generasi. Tampak sosok itu mendengus kesal, menoleh ke arahnya dan langsung mengomel. "Ngajar katamu! Memang saya nggak boleh istirahat apa?" gerutunya dengan bibir manyun. "Saya mau ajak kamu makan malam, sekalian mau bahas masa depan."Karina tertegun sejenak, bahas masa depan? Bahas masa depan yang seperti apa? Kenapa dosen jutek dan menyebalkan ini jadi begitu bernafsu ingin menikahi dirinya? Jangan-jangan ... "Rin, tolong pakai sabuk pengamanmu!" titah Yudha membuyarkan lamunan Karina. Karina sontak nyengir, menarik seat
Read more
BAB 10
"Butuh yang bagaimana, Dok?"Tentu Karina terperanjat mendengar alasan Yudha ketika Karina tanya kenapa dia begitu bernafsu hendak menikahi dirinya. "Saya butuh kamu untuk saya nikahi, untuk menyelamatkan masa depan saya, Rin."Kembali Karina terperanjat, dia syok dan terkejut luar biasa dengan kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut laki-laki itu. Ini maksudnya gimana? "Pardon?" alis Karina berkerut, laki-laki ini benar-benar lain! Yudha nampak menghela napas panjang, sementara Karina masih menatap sosok itu dengan saksama. Sebenarnya ada apa sih? Kenapa jadi Karina dihubungkan dengan misi penyelamatan masa depan sosok dokter bedah umum itu? Memang ada apa dengan masa depan laki-laki jutek dan menyebalkan macam Yudha?"Jadi begini," Yudha menatap lurus ke dalam manik mata Karina, "Kamu tahu, kan, umur saya ini berapa?" tanya Yudha serius."Lah mana saya tahu, Dok? Memang umur Dokter berapa?" jawab Karina balik b
Read more
DMCA.com Protection Status