Esper Terakhir Yang Mewarisi Dunia

Esper Terakhir Yang Mewarisi Dunia

Oleh:  Rytíř  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
32 Peringkat
169Bab
13.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Sudah kubilang! Aku bukan dukun juga bukan indigo" Itulah kata-kata yang sering dilontarkan Mansa agar orang bisa memahami dirinya agar dapat bisa diterima sebagai sesuatu yang unik diantara individu unik lainnya. Dia tidak menolak dirinya berbeda. Namun lingkungan sosial seperti bersikeras menjustifikasi dirinya sebagai seorang anak indigo, salah satu kondisi unik lain yang ada di dunia ini. Tapi itu bukan dirinya. Ada yang penasaran, ada yang tertarik, ada yang benci dan menghina, namun ada juga yang takut karena ketidaktahuan mereka. Akankah Mansa tumbuh normal sebagai individu unik di tengah lingkungan yang normal? Akankah ia memilih jalan hidup yang berbeda dan mengasingkan diri dari yang lainnya? Masalahnya... Mampukah ia menjalani apa yang akan dipilihnya?

Lihat lebih banyak
Esper Terakhir Yang Mewarisi Dunia Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Rytíř
Hi semuanya. Jika berkenan, ada buku saya lainnya berjudul "The Loser No 1 : Trapped Inside Alorexa" (Englis). Ini cerita fantasy tentang para tahanan hukuman mati yang dikirim ke dunia simulasi untuk menjalani trial. Kali saja ada yang berminat dengan cerita Lit-RPG fantasy, silakan untuk mampir
2022-07-31 00:33:24
0
user avatar
Rytíř
Buat pembaca yang mengikuti cerita saya, mohon mampir juga di cerita baru berjudul "Keris Bunga Bangkai". bantu review ataupun kasih rating dan gemnya juga jika berkenan.
2022-04-10 23:21:52
1
user avatar
Rmdni
hi kak jangan lupa mampir di ceritaku ya judulnya Legenda: Nusantara. Bercerita tentang petualangan di Tanah Nusantara dan akan menceritakan hal-hal berbau lokal pokoknya saya jamin seru deh
2022-03-30 15:35:59
1
user avatar
ANATA MEGA
hai Mansa, salam kenal! kamu bukan dukun, bukan pula Indigo? Aihhh penasaran ...
2022-03-13 08:14:39
1
user avatar
D'sparage Je
cerita ini adalah cerita selanjutnya yang Kusuka setelah The Destinable Of Light di Applikasi ini
2022-03-04 17:13:01
1
user avatar
Ei Rin
Baru baca satu bab bikin penasaran itu batu apa ya?.... nagih banget.... kerreennnnn
2022-02-11 14:41:29
1
user avatar
Rai Seika
Mampir lagi, Semangat ya
2022-02-10 06:04:37
1
user avatar
Jasmine
Yeay! Tambahan lagi cerita keren masuk rak!
2022-02-06 00:22:52
1
user avatar
Henny Djayadi
keren, tetap semangat!!!
2022-01-31 09:24:01
2
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-30 16:24:29
1
user avatar
Rika123
keren ceritanya menarik, aku suka, semangat apalgi covernya bagus
2022-01-29 23:54:16
1
user avatar
Cathalea
Bagus banget ceritanya. Berarti Mansa ini anak yang jenius, ya. Penasaran Mansa bicara dengan siapa saat di kelas itu.
2022-01-26 01:51:54
1
user avatar
Isna
Hallo, rakyat Romance numpang mampir, yes....! ini cerita keren, kalian mesti baca deh...
2022-01-08 06:48:51
1
user avatar
Rytíř
Maaf untuk para pembaca kalau sempat ada chapter tak bisa dibuka. Dalam dua hari ke depan saya akan mencoba untuk merapikan susunan paragrafnya untuk memudahkan bagi para pembaca lewat aplikasi HP untuk mengikutinya. Saya akan melakukannya secara bertahap setiap lepas tengah malam.
2022-01-02 04:48:58
2
user avatar
Minang KW
Waah, sci-fi rupanya ...... Mantap, Broo, lanjutkeun.
2021-12-02 01:42:33
1
  • 1
  • 2
  • 3
169 Bab
Chapter 1 - Awal Malapetaka
Pada kisaran tahun 2011, beberapa tim ilmuan melakukan sebuah penelitian di beberapa titik di lingkar kutub utara. Mereka fokus meneliti segala kemungkinan bentuk kehidupan yang mungkin tersimpan membeku di bongkahan es di kawasan kutub tersebut. Namun, diantara sekian banyak peneliti tersebut, ada sebagian kelompok yang memiliki tujuan lain secara rahasia di beberapa titik di kawasan Siberia. Tujuan rahasia yang tidak diketahui oleh para pekerja yang ikut dalam proyek itu akhirnya menjadi malapetaka bagi rombongan tersebut. “Boris, apa yang sebenarnya terjadi?” tanya salah seorang peneliti dengan Bahasa Slovenski standar kepada operator yang kebetulan adalah orang Slovenia. “Aku tidak tahu, tiba-tiba temperaturnya naik begitu tajam,” jawab operator tersebut panik. “Apa kau tahu sumbernya?” Tanya nya lagi. “Sepertinya dari bongkahan es yang sedang di gali,” terang operator itu bergegas turun dari tempatnya memonitor proyek menuju lokasi penggalian. Seorang peneliti dari Malaysia
Baca selengkapnya
Chapter 2 - Mansa Si Anak Aneh
15 Tahun kemudian, di sebuah kelas. “Isu pemanasan global bukanlah masalah remeh-temeh sebatas keresahan soal naiknya suhu ruangan kelas. Atau soal melesetnya prakiraan cuaca sehingga membuat beberapa siswa basah kuyup karena hujan yang sering kali turun tanpa sempat memberikan notifikasi di grup W*.” “Ini sesuatu yang serius, dan kenaifan kita dalam meremehkan isu tersebut menambah keseriusan masalah ini.” “Salah satunya, mengenai isu yang sudah cukup hangat sejak dua dekade terakhir, tentang naiknya permukaan air laut.” “Meski banyak yang berpendapat tenggelamnya bekas Ibu Kota negara kita, Jakarta, sejak lima tahun yang lalu bukanlah akibat dari pemanasan global. Misalnya, tentang teori penyedotan air tanah secara berlebihan.” “Kenyataannya, beberapa pulau di negara kawasan Polynesia sudah mulai hilang dari peta dunia. Satu yang pasti, pulau tersebut sama sekali tidak memiliki isu yang sama soal air tanah. Namun mereka tenggelam juga. ” “Satu lagi soal merebaknya virus Antrak
Baca selengkapnya
Chapter 3 - Bukan Indigo
Keanehan Mansa selama di sekolah membuatnya sering dianggap sebagai anak yang tidak normal. Sudah sering beredar isu tentangnya sebagai anak indigo. Namun tak sedikit yang berpikir bahwa dia hanya suka ngigau atau gejala skizofrenia.Meskipun begitu ada juga yang sedikit percaya karena tak jarang Mansa bisa membantu orang-orang yang datang meminta pertolongan padanya. Seperti pada suatu hari ada seorang siswi dari kelas sebelah mendatangi Mansa. Beberapa siswa yang ada di kelas hari itu menyadari bahwa akan ada sesuatu yang menarik sehingga mereka mengikuti siswi tersebut mengerubungi Mansa. Mansa yang tahu apa yang sedang menhampirinya terlihat sedikit jengkel. “Sudah berapa kali kubilang, berhenti memperlakukanku seperti orang aneh”Sedikit ragu-ragu, siswi itu langsung berbicara kepada Mansa. “Maaf, aku butuh bantuanmu,” ujarnya.“Bantuan apa?” tanya Mansa singkat.“Kucing kesayanganku hilang,” terangnya.“Sumpah, bukan aku yang nyuri,” jawab Mansa menghindar. “Dan jangan coba-cob
Baca selengkapnya
Chapter 4 - You Reap What You Sow
Sudah hampir tiga tahun Mansa menjalani kehidupan sebagai siswa SMP dengan identitas yang dipaksakan oleh sosial pada dirinya sebagai anak indigo. Meski begitu, Mansa cukup pandai beradaptasi dan menjaga diri untuk tidak terlalu menjadi sasaran bully.Hingga pada satu kejadian kecil yang memicu rentetan masalah dalam kehidupannya, membuatnya tak lagi bisa menjalani kehidupan sebagai seorang anak SMP normal pada umumnya.Suatu ketika, Mansa meminta izin untuk keluar dari kelas karena panggilan alam. Efektivitas dari sistem ekskresinya membuatnya tak kuasa berlama-lama mengikuti presentasi yang sedang berlangsung. Dia pun bergegas ke toilet untuk memenuhi hajatnya.Tak lama setelah Mansa keluar dari kelas, Danu dan dua orang temannya mengikuti Mansa keluar sementara guru yang mengajar di kelas saat itu seperti tak peduli dengan mereka.Ketika tiga orang siswa tersebut baru sampai di toilet, Mansa baru saja selesai menyetor jatah pengeluaran hariannya dan hendak bergegas kembali ke kelas.
Baca selengkapnya
Chapter 5 - Buah Tangan
Masalahnya, hanya tiga hari anak-anak bandel itu tidak masuk. Di hari ke empat mereka bertiga seperti kompak kembali datang ke sekolah. Kebetulan saja, guru yang sebelumnya memberikan skors pada mereka tidak mengajar di kelas tersebut. Sementara guru yang lain tidak tahu-menahu soal skrosing itu. Tak seperti biasanya, Danu, Eri dan Dodi hanya diam saja sejak awal mereka masuk sampai habis jam pelajaran. Mereka sama sekali tidak mengobrol, tidak terlihat juga saling sapa. Tak sekalipun mereka bertingkah usil menggoda cewek-cewek yang ada di dekat mereka seperti yang sering mereka lakukan. Setelah pelajaran hari itu habis, hampir semua murid-murid pergi meninggalkan kelas. Mereka bertiga masih tetap diam di tempat duduknya. Entah alasan apa, Mansa pun juga sama sekali tidak beranjak dari tempat duduknya. Seakan dia tahu mereka sengaja menunggu kelas kosong untuk berurusan dengannya, dan Mansa seperti tak ada niat untuk menghindar. Hingga Danu mulai berdiri dan berjalan menenteng tasny
Baca selengkapnya
Chapter 6 - Bukan Aneh, Tapi Spesial
Tak seorang pun yang tahu kondisi dua orang siswa tersebut selepas Dodi pergi meninggalkan kelas. Bahkan di hari-hari berikutnya, tak satupun dari mereka yang kembali masuk ke sekolah. Sementara Mansa sendiri tetap mengikuti pelajaran seperti biasanya seperti tak pernah terjadi apa-apa. Lagi pula, sedari awal ketiga anak itu memang sedang menjalani skorsing selama tiga minggu sehingga tak ada yang mempertanyakan perihal mereka. Namun ketika masa skorsing itu telah lewat, Danu dan Eri masih saja tidak masuk ke sekolah. Dodi sendiri sudah kembali masuk menjadi murid patuh dan pendiam selama beberapa hari itu. Kebetulan saat itu yang mengajar adalah Pak Syamsudin, guru geografi yang dulu memberikan skorsing pada tiga siswa bermasalah tersebut. Karena ingat masa skorsing tiga anak itu seharusnya sudah lewat, guru tersebut menanyakan keadaan Danu dan Eri yang tidak masuk kepada Dodi. “Dodi Permana, ada apa dengan Danu dan Eri?” tanya guru tersebut. Dodi hanya diam terlihat ragu-ragu un
Baca selengkapnya
Chapter 7 - Rani dan Novel Misterinya
Tak banyak yang berubah setelah seminggu Mansa tak lagi masuk. Tak sedikit yang berpikir bahwa dia adalah dukun sakti yang entah bagaimana caranya, bisa menggunakan kemampuan itu untuk bisa lulus pada seleksi yang diikutinya. Namun rumor tetaplah rumor. Setelah itu, semua kembali pada kehidupan mereka masing-masing, menjalani masa-masa sekolah seperti biasanya. Tapi tidak bagi Rani. Baginya, Mansa sudah seperti sebuah novel misteri dalam kehidupan remajanya. Sudah tiga tahun dia sekelas dengan Mansa, dan dia sengaja memilih duduk dekat dengannya karena satu alasan khusus. Rani yang kepo dan penasaran, sementara Mansa yang misterius, membuatnya seperti terperangkap dalam lumpur hisap yang dia sendiri tak ingin terbebas darinya. Namun sekarang Mansa tak lagi ada di tempat duduk itu. Bangku itu kosong namun pikiran Rani tidak. Saat ini pikirannya masih sibuk mengulang-ulang kembali segala hal yang pernah sempat terlintas perihal novel misteri yang berjudul Mansa tersebut. “Oh, bukank
Baca selengkapnya
Chapter 8 - Cinta Kasih Seorang Ibu
Keesokan harinya, kekhawatiran yang diceritakan Rani benar-benar datang menghampiri rumah Mansa. Ketika Mansa baru keluar dari hutan, terlihat tiga orang berstelan kemeja hitam sedang berbicara dengan ibunya. Satu orang dengan seragam polisi masih duduk di dalam mobil menatap ke arah Mansa.   “Mansa, sepertinya bapak-bapak ini ada perlu dengan kamu.”“Cukup lama beliau menunggu di sini”   “Ada perlu apa, ya?!” tanya Mansa singkat.”   “Sebenarnya bukan kami yang ada keperluan di sini”, jawab salah seorang dari pria itu.   Tak berselang lama, pria berseragam polisi yang sedari tadi masih di dalam mobil datang menghampiri mereka dari belakang.   “Ehm.. “ petugas tersebut memotong permbicaraan.“Maaf jika kedatangan kami mengganggu.”“Sebelumnya perkenalkan saya Handoko dan kebetulan pamannya Danu”.   Mendengar nama Danu, Mansa langsung bisa membaca alas
Baca selengkapnya
Chapter 9 - Kemelut di KM50
Mansa mulai sadar mobil yang membawanya pergi sudah lewat dari Polsek kecamatan di mana seharusnya menjadi tujuan mereka. Namun mobil tersebut masih tetap melaju sementara Mansa masih bersikap tenang seakan tak menyadari apa-apa. Terlihat salah seorang dari pria berjas hitam yang duduk di sebelah kirinya mulai mengeluarkan rokok dan mencoba menyalakannya. Hal tersebut membuat pria yang satunya lagi yang sedang duduk di depan di sebelah Pak Handoko yang menyetir mobil menjadi rewel.   “Sudah kubilang jangan merokok di dalam mobil, Ded!!!” bentaknya mengingatkan rekannya yang sedang mencoba menyalakan rokok.   Pria tersebut terlihat cuek dan akhirnya rokok itu pun berhasil dibakarnya. Dihisapnya rokok begitu dalam. Terlihat sepertinya dia begitu lega akhirnya bisa merokok, sesuatu yang sudah beberapa jam dia tahan. Begitu nikmat dihisapnya rokok itu dalam dan begitu dia menghembuskannya, asap rokok mengepul memenuhi ruangan di
Baca selengkapnya
Chapter 10 - Langit Merah di Perbatasan Kota
Dalam kekalutan, tiba-tiba Mansa mampu memutus ikatan tali rifet yang mengikat kedua tangannya secara paksa. Ketika lepas, satu tangannya tak sengaja terpental ke samping. Satu pria di sebelah kanannya terkena tepat di bagian pelipis dan kepalanya terdorong keras hingga membuatnya pingsan tak sadarkan diri. Mansa semakin kehilangan kontrol dan membuat pria di sebelah kiri yang sedari tadi menertawakannya mulai khawatir. Pria itu masih berusaha keras menahan sapu tangan tersebut berharap Mansa segera pingsan oleh gas cloroform yang ada di sapu tangan tersebut. Mansa menggigit sapu tangan itu sementara tangan kirinya berusaha mencekik leher pria tersebut secara brutal. Pak Handoko yang sedari awal fokus menyetir mobil mulai ikutan panik dengan  kemelut di dalam mobil tersebut.   “Hei, apa kau tak bisa mengendalikan seorang bocah SMP?!” teriak Handoko sambil sesekali menoleh ke belakang.   “Yusron, apa kau baik-baik saja...
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status